Mengejar Cinta Anak Konglomerat
Perkenalkan nama aku Audri Cordelia. Biasa teman-teman memanggil aku dengan Audri. Aku adalah anak ketiga dari empat bersaudara. Aku berasal dari keluarga yang sederhana. Bisa makan dalam satu bulan saja aku dan keluarga sudah sangat bersyukur. Aku saat ini duduk di bangku SMA kelas XII atau kelas 3 SMA. Aku, sangat ingin melanjutkan pendidikanku ke bangku kuliah. Tetapi aku sangat bingung untuk biaya kuliah dari mana. Karena pasti orang tua aku, tidak sanggup untuk membiayai kuliahku. Apalagi aku juga mempunyai adik yang baru masuk SMA. Jadi pengeluaran untuk keperluan sekolah masih banyak. Aku dari SD hingga SMA bersekolah di salah satu sekolah swasta yang terbilang lumayan menengah. Sebut saja aku bersekolah di Sekolah Tunas Muda. Biaya SPP di SMA Tunas Muda sekitar tiga ratus ribu rupiah per bulan. Dan bukan hanya itu, lulusan sekolah aku hampir 60% melanjutkan kerja dulu baru kuliah. Mungkin 40% sisanya yang melanjutkan kuliah. Aku sempat berpikir untuk melanjutkan kerja saja dahulu baru kuliah.
Tetapi pada saat aku kelas XI atau kelas 2 SMA niat dan pikiran itu terbantahkan oleh guru biologi. Di sela waktu belajar mengajar beliau pernah berkata “kalian itu harus melanjutkan kuliah. Jangan tidak melanjutkan kuliah. Kalian jangan memikirkan masalah biaya terlebih dahulu, karena sekarang itu ada beasiswa untuk siswa/siswi yang berprestasi baik di bidang akademik, olahraga dan seni. Kalau kamu tidak mampu mempunyai biaya kuliah, kamu akan mendapatkan beasiswa itu asalkan kamu bisa masuk di Universitas tersebut.”
Kata-kata pengantar nan sederhana itu, yang terus mengingatkanku agar aku harus tetap kuliah. Aku termasuk siswi yang berprestasi secara akademik di sekolah jadi aku tak pernah berhenti untuk terus mencari informasi agar mendapatkan beasiswa. Itu bekal yang menghantarkanku untuk meraih mimpiku.
Informasi dari alumni sekolahku ada salah satu Universitas ternama, terbaik dan terkenal di kota tempat tinggal yang menyediakan beasiswa untuk yang berprestasi secara akademik. Di Universitas itu juga telah banyak melahirkan orang-orang terkenal seperti artis, pejabat, anak pejabat ataupun penyanyi. Tempat itu bernama Cahaya Abadi Collage. Alumni sekolahku mengatakan untuk mendapatkan beasiswa di Cahaya Abadi Collage dalam kategori prestasi akademik nilai pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan Bahasa Inggris harus memiliki rata-rata 85,00 dalam dua tahun terakhir. Sedangkan untuk prestasi olahraga dan seni nilai pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, dan Bahasa Inggris harus memiliki rata-rata 75,00 dalam dua tahun terakhir.
Setelah itu juga harus melengkapi dokumen persyaratan pendaftaran beasiswa, tes beasiswa Cahaya Abadi Collage, wawancara calon penerima beasiswa, dan wawancara dengan orang tua calon penerima beasiswa.
Lalu alumni sekolahku juga menginformasikan bahwa pemberian beasiswa di Cahaya Abadi Collage mengacu pada hasil tes beasiswa dan wawancara siswa dan orang tua. Untuk siswa/siswi kelas XII atau kelas 3 SMA menawarkan jalur khusus untuk mempersiapkan siswa/siswi yang ingin masuk ke dunia medis, bisnis, seni, maupun studi lanjutan di Amerika. Dengan mengambil pilihan jalur khusus ini, siswa/siswi akan dibimbing langsung oleh para pakar dibidangnya. Itulah informasi yang di sampaikan oleh kakak tingkatku yang sudah lulus.
Aku pun segera mencari informasi lanjutan di google mengenai Cahaya Abadi Collage yang dibicarakan oleh alumni sekolahku. Menurut informasi yang aku baca beasiswa yang diberikan oleh Cahaya Abadi Collage ini meliputi biaya SPP, biaya BPP Pokok, dan biaya SKS. Beasiswa tersebut diberikan untuk 3 term pertama. Untuk mempertahankan beasiswa di term selanjutnya, penerima beasiswa harus mencapai IPK dan IP Semester yang telah ditetapkan.
Setelah mendapatkan informasi dari alumni sekolahku dan membaca lebih lanjut dari google mengenai beasiswa yang ada di Cahaya Abadi Collage, aku tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini untuk menambah nilai raport. Di semester ini nilai raport harus maksimal, dan berharap agar bisa lolos mendapatkan beasiswa di Cahaya Abadi Collage. Walaupun aku memiliki rasa percaya diri karena dari awal masuk SMA aku selalu menempati ranking 1 dan 2 di jurusan IPA serta beberapa lomba yang diikuti dan selalu mendapatkan juara, tetapi hal itu tidak bisa menjamin lolos untuk mendapatkan beasiswa di Cahaya Abadi Collage.
Sejak aku mendapatkan infromasi mengenai beasiswa di Cahaya Abadi Collage, aku lebih banyak menghabiskan waktu untuk belajar di perpustakaan sekolah dan banyak belajar dengan teman-temanku yang mengikuti bimbingan belajar di luar sekolah untuk persiapan Ujian Sekolah. Sebenernya aku juga ingin ikut bimbingan belajar di luar sekolah bersama dengan teman-teman yang lainnya, tetapi pasti harganya sangat mahal dan keluargaku pasti tidak mempunyai cukup uang untuk biayanya.
Hari berganti minggu, minggu berganti bulan. Bulan Desember pun tiba. Sekolah kami mengadakan Ujian Tengah Semester (UTS) Ganjil. Aku harus belajar dengan giat untuk mendapatkan hasil yang bagus. Persiapan menjelang UTS terus aku lakukan dengan berlatih dari buku-buku yang ada di perpustakaan sekolah dan buku yang aku pinjam dari teman-temanku. Aku latihan setiap pulang sekolah dan sebelum tidur.
Waktu UTS pun tiba, antara senang dan deg-degan bisa mengikuti UTS terakhir di SMA. Dan hasilnya aku, selalu bersyukur atas segala apa yang ku dapat. Aku berada di urutan ke 1 dari semua murid jurusan IPA.
Di bulan ini juga aku berhasil melukiskan senyuman terindah pada orang tuaku. Saat itu, bertepatan dengan pembagian rapor semester ganjil. Semua orang tua diundang ke sekolah, sebelum pembagian rapor ada pengarahan dari Kepala Sekolah, semua orang tua dikumpulkan dalam satu tempat, dan dipenghujung acara diumumkan siswa/siswi terbaik jurusan. Puji syukur aku mendapatkan predikat sebagai siswi tebaik di kelas XII IPA. Sungguh aku tak menyangka akan hal ini. Senang rasanya bisa dipanggil untuk naik ke atas panggung dan mengambil piagam penghargaan bersama orang tua.
Di hari ini, aku bisa memberikan hadiah yang terbaik untuk orang tuaku. Dan saat itulah aku merasakan bahwa “Kerja Keras itu Tak Akan Mengkhianati.”
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Sesampainya di rumah …
“Pertahankan terus prestasimu Audri. Mama bangga kepadamu. Semangat terus untuk menggapai cita-cita mu ya sayang. Kamu tak usah memikirkan biaya untuk kuliah. Papa dan kakak kamu akan berusaha terus mencari uang,” ucap Mama Audri.
“Iya Ma. Audri akan terus berusaha semampunya untuk menggapai cita-cita. Terima kasih Ma atas dukungannya,” balas Audri sambil memeluk sang mama.
“Sama-sama sayang,” ucap Mama Audri kembali.
Setelah pembagian rapor semester ganjil, liburan Natal dan Tahun Baru pun di mulai. Aku banyak membantu mama karena mama tidak bekerja. Tak terasa liburan pun akan usai. Aku akan memasuki semester genap dan artinya tinggal beberapa bulan lagi aku akan lulus dari bangku SMA ini.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Di awal semester genap ini aku, terus memotivasi diriku sendiri. Aku, menulis semua mimpi-mimpi di secarik kertas kecil yang kemudian aku templekan di dinding kamar agar di setiap bangun tidur, aku terus bersemangat untuk meraih mimpi-mimpi tersebut.
Bersambung 🌺🌺🌺🌺🌺
Happy reading untuk semua para pembaca yang sudah bersedia untuk mampir. Terima kasih sudah bersedia membaca cerita receh ini. Mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang pas untuk dibaca dikarenakan author masih belajar untuk merangkai kata-kata yang bagus.
Jangan lupa di favorite, like, koment, gift dan votenya ya 💕💕💕💕💕
Terima kasih atas dukungannya 💕💕💕💕💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
㊍㊍ ⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔 CᷠIͦNͮTͤAᷝ❣️
salut ama perjuangan Audri ... disaat banyak anak seusia mereka banyak main nya tapi Audri berjuang utk masa depan 🤗next kak 👍👍
2022-10-30
0
Zhou Zhi lou
wah audri penuh perjuanfan agar bs masuk kuliah
2022-10-09
0
🍾⃝ͩᴢᷞᴜᷰɴᷡɪᷧᴀకꫝ 🎸🎻ଓε🅠🅛⒋ⷨ͢⚤
alhamdulillah dapat beasiswa jg
2022-10-09
0