Sudah 3.5 jam aku belajar di kampus hari ini. Dosen pun mengakhiri kelas lebih awal dari jadwal. Dan karena hari ini cuma ada 1 mata kuliah aku berencana untuk langsung pulang ke rumah karena capek sekali hari ini harus naik tangga 5 lantai. Aku langsung segera merapihkan alat-alat tulis yang tadi dikeluarkan dan berencana untuk langsung turun ke bawah dan meninggalkan sahabat-sahabatku duluan.
“Eh guys gue pulang duluan ya,” pamit Audri.
“Lah kenapa Dri?” tanya Retha.
“Gue capek banget tadi kan harus naik tangga sampai lantai 5,” jawab Audri.
“Santai dulu aja Dri. Atau loe pada mau main ke kosan gue,” ucap Retha.
“Boleh tuh kita main ke kosan loe,” balas Agnes.
“Setuju gue juga kalau main ke kosan loe,” ujar Helsa.
“Dri loe bisa istirahat sebentar di kosan gue aja,” ucap Retha.
“Bener Dri. Loe bisa istirahat di sana. Kapan lagi sih kita bisa pulang siang kaya begini,” tutur Indira.
“Ya sudah kita putuskan untuk main di kosannya Retha nanti,” jawab Audri.
Setelah mereka berbincang-bincang sebentar, perut mereka sudah lapar. Dikarenakan sudah waktunya mendekati makan siang.
“Ngomong-ngomong kok gue udah lapar ya,” ucap Agnes.
“Yaa wajarlah loe udah lapar Nes. Orang ini udah mau jam 12.00 kok,” ujar Helsa.
“By the way kita ada rencana mau makan ke mana nih gengs?” tanya Indira.
“Gimana kalau kita makan di kantin aja,” ujar Audri.
“Aaahhh kalau makan di kantin pasti bakalan rame jam segini sih,” celetuk Indira.
“Iya bener tuh. Soalnya udah mulai banyak yang selesai kelas,” ucap Retha.
“Gimana kalau kita makan di mall yang di dekat kampus?” tanya Helsa kepada teman-temannya.
“Hhhmmm…boleh juga kita ke sana tuh,” jawab Retha.
“Di mall kan kita bisa lihat-lihat banyak restoran juga,” sahut Helsa.
“Bener banget tuh. Seandainya jika kita gak jadi main di kosannya Retha, kita bisa nongkrong di mall,” ucap Indira.
“Gimana gengs pada mau gak nih makan di mall?” tanya Agnes.
“Gue sih setuju,” jawab Retha.
“Gue juga sama setuju kok,” jawab Helsa.
“Gue juga sama kok,” jawab Indira.
“Dri loe gimana?” tanya Retha.
“Kalau semuanya pada setuju kita sepataki saja untuk makan di mall,” jawab Audri.
Setelah memutuskan untuk pergi makan ke mall yang di dekat kampus, kami langsung memutuskan untuk segera pergi.
“Sebelum jalan kita ke toilet dulu yok,” pinta Indira sambil menunjukan puppy eyes andalannya.
“Ok lah tuan putri,” ujar Retha sambil sedikit menggoda sahabatnya itu.
“Ayok gue juga mau benerin riasan make up dulu nih,” ujar Helsa.
“Ya sudah, kita ke toilet dulu aja baru pergi makan. Gue juga mau benerin riasan make up kok,” ujar Audri.
Akhirnya mereka semua pergi ke toilet. Setelah dari toilet mereka semua langsung turun ke bawah untuk pergi ke mall yang ada di dekat kampus Cahaya Abadi.
“Bye the way, kita mau jalan kaki atau naik mobil nih?” tanya Indira.
“Emang lokasinya di mana dulu sih?” tanya Helsa.
“Sebenernya lokasinya gak gitu jauh sih dari kampus. Tapi gue rasa masih sedikit dekat lah dengan lingkungan kampus sih,” jawab Agnes.
“Ya mungkin bisa 10 menitan kalau berjalan kaki sih,” ucap Indira.
“Yaaa itu sih lumayan dekat sebenernya,” ujar Retha.
“Tapi ini masalahnya udah tengah hari dan panas banget kalau jalan kaki,” ucap Helsa.
“Bener tuh yang di bilang sama Helsa. Mendingan kita naik mobil aja,” ucap Agnes.
“Gue setuju dengan Agnes. Nanti kalau ada waktu kita bisa main ke kosannya Retha dan langsung pulang dari tempatnya Retha,” usul Indira.
“Jadi kita sepakat nih untuk naik mobil saja ya,” ucap Audri.
“Iya Dri. Kita sepakat naik mobil saja,” ujar Helsa.
Setelah memutuskan untuk pergi menggunakan mobil. Keempat gadis tersebut langsung masuk ke dalam mobil masing-masing. Sedangkan Audri ikut mobilnya Agnes.
Selama di perjalanan menuju mall, Agnes bertanya kepada Audri tentang kehidupan pribadinya. Audri pun hanya bisa menceritakan tentang kehidupan pribadinya.
Sesampainnya di mall, mereka semua langsung berkeliling mall buat memilih restoran mana untuk memesan makan siang. Sampai tiba-tiba ponsel dari Agnes berbunyi. Ting ting anggaplah suara ponsel milik Agnes.
“Ponsel punya siapa yang berbunyi?” tanya Helsa.
“Ooohhh ponsel gue yang berbunyi. Biasa ada whatsapp yang masuk dari kakak gue,” jawab Agnes.
“Kenapa sama kakak loe Nes?” tanya Indira.
“Kakak gue tanya lagi sama siapa dan ada di mana sekarang?” jawab Agnes.
“Terus…loe, kasih tau ke kakak loe kita ada di mana?” tanya Helsa.
“Iya gue, kasih tau ke kakak gue ada di mana kita. Katanya kakak gue mau nyusulin ke sini,” jawab Agnes.
“Ngapain Agnes kakak loe ke sini?” tanya Retha.
“Katanya mau ikut sekalian makan siang sama kita,” jawab Agnes.
Selang 10 menit kemudian. Orang yang ingin ikut makan siang pun datang dengan membawa sahabat-sahabanya juga.
“Dek, kamu udah milih restoran untuk pesen makanan?” tanya Kak Eric ke adiknya.
“Belom kak. Adek masih lihat-lihat dulu mau makan di restoran mana dan menu makanannya gimana,” jawab Agnes.
“Kak Eric mau ngerekomendasiin tempat makan kah?” tanya Helsa.
Sementara yang di tanya malah diam tidak menjawab dan malah melihat ke arah Audri terus menurus tanpa berkedip.
“Cewek ini siapa ya? Kok gue baru nemuin cewek cantik dan sederhana seperti dia sih?” batin Kak Eric.
“Eric, loe lagi liatin siapa sih?” tanya Kak Alvin sahabatnya Kak Eric.
“Eric hati-hati loe bengong gitu entar kesambet,” ujar Kak Verdi.
“Kak Eric,” panggil Agnes sambil menoel kakaknya itu.
“Eh i…iya de. Ada Apa?” tanya Kak Eric.
“Loh kok ada apa sih kak? Kan tadi sih Helsa tanya sama kakak mau ngerekomendasiin restoran gak? Tapi kakak malah bengong gitu. Udah gitu juga sahabat-sahabat kakak panggil dari tadi malah di diemin juga,” protes Agnes.
“Maaf dek. Kakak gak denger kalau Helsa tanya tadi,” ujar Kak Eric.
“Eric loe liatin siapa sih sampai bengong begitu?” tanya Kak Verdi.
“Gadis cantik dan manis yang ada di samping Helsa,” jawab Kak Eric.
“Ooohhhh kakak dari tadi liatin Audri ya dari tadi,” ujar Agnes.
“Iya dek. Gadis itu siapa dia de?” tanya Kak Eric penasaran.
“Namanya Audri, kak. Dia teman barunya adek,” jawab Agnes.
“Jangan-jangan kakak loe suka lagi sama teman baru loe Nes,” ujar Verdi.
“Kak, mau adek kenalin ke Audri?” tanya Agnes.
“Boleh deh de. Kenalin aja dek Audri itu ke kakak dan teman-teman kakak,” jawab Kak Eric.
“Ok deh kak,” ucap Agnes.
Agnes memanggil Audri dan Retha untuk memperkenalkan kakaknya dan juga sahabat-sahabat kakaknya itu.
“Audri, Retha sini sebenetar. Gue mau kenalin sama kakak gue dan sahabat-sahabatnya kakak gue,” pinta Agnes.
“Sebentar kita jalan ke tempat loe ya Nes,” ujar serempak Audri dan Retha.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Setelah Audri dan Retha berjalan beberapa langkah dan sampai di tempat Agnes. Audri dan Retha langsung di kenalin dengan kakaknya Agnes dan sahabat-sahabat dari kakaknya Agnes.
“Kenalin ini kakak gue. Namanya Frederic Zeroun Abraham biasa dipanggil Eric,” ujar Agnes sambil memperkenalkan Kak Eric ke Audri dan Retha.
“Kak Eric, kenalin ini temen adek. Namanya Audri Cordelia. Biasa dipanggil Audri. Trus yang disebelahnya bernama Aretha Felicia Ardani. Biasa dipanggil Rehta,” ujar Agnes kembali sambil memperkenalkan Audri dan Retha ke Kak Eric.
“Hai Audri. Gue Eric, kakaknya Agnes. Salam kenal ya,” ucap Eric sambil menyodorkan tangannya untuk salaman ke Audri.
“Hai juga Kak Eric. Aku teman barunya Agnes di kampus. Salam kenal juga ya kak,” ucap Audri.
“Gue Eric, kakaknya Agnes,” ucap Eric menyodorkan tangannya untuk salaman ke Retha.
“Salam kenal kak. Aku Retha. Temen barunnya Agnes di kampus,” ujar Retha.
“Ooohhh iya kenalin ini 3 sahabat gue. Namanya Alvin Pratista Hamizan. Biasa dipanggil Alvin. Yang tengah namanya Pramuditha Verdianto Syahreza. Biasa dipanggil Verdi. Dan yang terakhir namanya Raefal Delvin Widan. Biasa dipanggil Delvin,” ucap Eric sambil memperkenalkan sahabat-sahabatnya ke Audri dan Retha.
“Hai Kak Alvin, Kak Verdi dan Kak Delvin. Aku Audri salam kenal ya kak,” ucap Audri kepada ketiga sahabatnya Kak Eric.
“Salam kenal juga untuk Kak Verdi, Kak Alvin dan Kak Delvin,” ucap Retha.
“Dri loe sering ke mall gak?” tanya Agnes.
“Gue jarang sih pergi ke mall kalau gak perlu-perlu banget,” jawab Audri.
“Loh emang loe tinggal di mana Audri?” tanya Kak Verdi.
“Gue tinggal di daerah Griya Pratama X kak,” jawab Audri.
“Aaahhh gimana kalau kita makan di Restoran TDK?” usul Indira.
“Gue setuju makan di restoran itu,” sahut Helsa.
“Gue juga setuju kok.” Ujar Agnes.
“Cowok-cowok giman kalian pada setuju gak untuk makan di restoran TDK itu?” tanya Indira.
“Gue sama teman-teman setuju juga kok,” sahut Kak Eric.
“Kok loe diem aja Audri. Kenapa?” tanya Kak Verdi.
“Gak apa-apa kok Kak Verdi. By the way, itu restoran Chinese Food ya?” tanya Audri.
“Iya itu restoran Chinese Food Dri,” jawab Agnes.
“Gimana loe mau gak makan di restoran itu?” tanya Indira.
“Gue mah ikut aja kok,” jawab Audri.
Setelah diputuskan untuk makan di restoran TBK, mereka semua langsung menuju ke restoran TBK tersebut. Dan sesampainya mereka tiba di restoran TBK, mereka langsung dicarikan tempat duduk dan diberikan buku menu untuk melihat menu-menu yang ada.
Bersambung 🌺🌺🌺🌺🌺
Happy reading untuk semua para pembaca yang sudah bersedia untuk mampir. Terima kasih sudah bersedia membaca cerita receh ini. Mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang pas untuk dibaca dikarenakan author masih belajar untuk merangkai kata-kata yang bagus.
Jangan lupa di favorite, like, koment, gift dan votenya ya 💕💕💕💕💕
Terima kasih atas dukungannya 💕💕💕💕💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
༄༅⃟𝐐Vee_hiatus☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
Eric baru ketemu langsung kesemsem sama audry
2022-11-07
0
remahan off
Wah Eric bener bener jatuh pada pandangan pertama nih👀
2022-10-09
1
Andariya 💖
oh ternyata Edric suka pada audri pada pandangan pertama 🤭
2022-10-09
1