Minggu pertama masuk kuliah tidak ada kesan yang menarik bagi aku. Karena hanya diisi dengan perkenalan dan aturan-aturan dari dosen yang harus kami ikuti selama 1 semester ini. Walaupun sudah ada beberapa dosen yang memberikan kami pelajaran tapi tidak selama yang tertera di jadwal kuliah.
Minggu kedua sangat berbeda dengan minggu pertama, karena kegiatan belajar mengajar sudah sesuai dengan jadwal yang ada. Banyak tugas kuliah baik individu ataupun kelompok, diskusi dengan kelompok hingga praktek.
Masuk kuliah memang harus butuh kesabaran dan harus menahan emosi supaya tidak terjadi permusuhan. Tapi namanya kuliah pasti ada enaknya dan ada gaknya. Seperti yang enaknya kalau kuliah kita bisa banyak teman dan bisa berbagi cerita tapi kalau gaknya seperti minggu pertama masuk kuliah kita jalan berdua kaya orang kebingungan tidak mempunyai teman yang bisa diajak ngobrol. Tapikan itu sudah berlalu dan bersifat sementara. Selanjutnya minggu kedua ini kesan yang menyenangkan buat aku bisa bertemu dengan teman-taman yang bisa saling pengertian itu lebih dari cukup buatku.
Minggu kedua awal kuliah semester 1, pada pagi hari itu kami ada kuliah pagi pukul 09.00. Aku dan Retha sudah tiba di kampus sejak pukul 08.30. Tiba-tiba ada 3 orang gadis yang ingin duduk di samping aku dan Retha. Aku senang sekali ada yang ingin duduk di sampingku dan Retha. Aku hanya berharap semoga aja mereka bertiga bisa menjadi teman ataupun sahabat buat aku.
“Pagi. Boleh gue duduk di samping loe?” tanya salah satu dari mereka bertiga.
“Pagi juga. Boleh kok. Silahkan jika ingin duduk di samping gue,” ucap Audri.
“Makasih udah di bolehin duduk di samping sini,” ujar salah satu dari mereka bertiga.
“Sama-sama. Kita satu kelas gak perlu sungkan begitu,” ucap Retha.
“Kenalin nama gue Tabita Seraphine Helsa. Biasa dipanggil Helsa,” ujar Helsa sambil mengulurkan tangannya ke Audri dan Retha.
“Kalau nama gue Indira Elvarette Albertina. Biasa dipanggil Indira,” ucap Indira sambil tersenyum ramah.
“Nama gue Agnes Alexandra Abraham. Biasa dipanggil Agnes. Salam kenal ya,” ucap Agnes sambil mengulurkan tangan ke Audri dan Retha.
“Salam kenal juga semuanya. Nama gue Audri Cordelia. Biasa dipanggil Audri,” ujar Audri sambil tersenyum ramah kepada tiga orang gadis yang ada dihadapannya. Audri juga mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan ketiga gadis tersebut.
“Gue Aretha Felicia Ardani. Biasa dipanggil Retha. Salam kenal juga,” ujar Retha sambil tersenyum dan menjabat tangan ke Helsa, Indira dan Agnes.
“Masih ada waktu kira-kira 15 menit lagi ya sebelum kuliah di mulai,” cetus Indira.
“Iya bener 15 menit lagi baru mulai,” sahut Retha.
“Gue mau ke toilet dulu sebentar ya,” ujar Audri.
“Ok Dri,” jawab Retha.
Visual ruang kelas
Tak berselang lama pelajaran di minggu kedua pun dimulai. Kami semua mendengarkan materi yang disampaikan oleh dosen tersebut. Hari ini kami kuliah sampai sore.
3 jam pelajaran hingga waktu menunjukan pukul 12.00 membuat kami sangat bosan. Setelah pelajaran pertama diakhiri, kami semua pergi meninggalkan ruang kelas untuk menuju kantin.
“Ret, kita makan di tempat itu aja ya,” pinta Audri.
“Ok deh Dri,” sahut Retha.
“Eh kita boleh gabung dengan kalian gak?” tanya Indira.
“Boleh kok dengan senang hati,” sahut Audri.
Akhirnya Agnes, Helsa dan Indira bergabung dengan Audri dan Retha untuk makan bersama.
“Kita duduk di sana aja mau gak?” tanya Agnes.
“Boleh tuh Nes,” ujar Indira.
“Kalian pada mau pesan makan apa? Biar gue yang pesanin sekalian,” tanya Helsa kepada teman-teman barunya.
“Gue mau makan nasi goreng,” sahut Audri.
“Gue pesan nasi sama ayam rica-rica,” ujar Retha.
“Gue mau pesan mie ayam aja,” sambung Indira.
“Gue ikut sama loe ya Hel,” sahut Agnes.
“Ok Nes,” balas Helsa.
“Nanti uangnya gue gantiin ya,” ujar Audri.
“Gampang lah itu. Nanti aja,” sahut Agnes.
Setelah Agnes dan Helsa bertanya kepada teman-teman barunya mau makan apa, mereka memutuskan untuk pergi beli makanannya. Setelah memesan makanan mereka kembali duduk di bangku yang sudah diisi oleh teman-teman. Pesanan mereka akhirnya tiba dalam waktu 30 menit karena kantin sudah ramai oleh semua mahasiswa yang ingin makan siang.
“By the way, hari ini lanjut kuliah jam 2 siang ya?” tanya Agnes.
“Iya. Lanjut kuliah lagi jam 2,” balas Audri.
“Kita ada tempat nongkrong gak ya. Masa mau nongkrong di kantin sih?” tanya Helsa.
“Gue sih ngekos dekat sih. Kira-kira 10 menit lah naik mobil,” jawab Retha.
“Loh kok loe ngekos Ret. Emang rumah loe di mana?” tanya Indira.
“Gue dari kota sebelah,” jawab Retha.
“Ooohhh pantesan loe ngekos,” ujar Agnes.
“Kalau loe dari mana Dri?” tanya Agnes.
“Gue mah asli sini. Rumah gue juga gak jauh sih dari kampus ini. Paling-paling hanya sekitar 30 menitan,” jawab Audri.
“Ooohhh begitu ya,” serempak Agnes, Helsa dan Indira yang menggelengkan kepala.
“Gimana jadi pada mau ke kosan gue gak?” tanya Retha.
“Sorry deh kayanya gak jadi main ke kosan loe. Soalnya kalau gue pikir-pikir nanggung gitu,” jawab Indira.
“Iya sih gue juga sependapat. Masa baru sebentar di kosan loe kita udah balik ngampus lagi aja,” sambung Helsa.
“Mendingan lain kali aja kita ke kosan loe ya Ret,” usul Agnes.
“Ooohhh ya udah gak apa-apa kok kalau mau lain kali,” ujar Retha.
“Sorry ya bukannya gak mau mampir tapi ya gitu kita juga kan harus balik lagi ke kampus,” ucap Helsa.
“Iya santai aja kali. Gue gak apa-apa kok,” ujar Retha.
“Berarti kita tunggu di depan ruang kelas aja gimana?” tanya Audri.
“Ide bagus tuh Dri,” jawab Retha.
“Iya itu ide yang bagus,” jawab Agnes.
“Berarti setuju ya habis kita makan duduk sebentar di kanting terus kita langsung duduk di depan kelas ya,” sambung Indira.
“Iya setuju,” jawab mereka serempak.
Tak berselang lama pesanan makanan mereka datang. Butuh waktu sekitar 45 menit untuk menghabiskan makanan mereka dan bersantai sebelum menunggu di depan ruang kelas mata pelajaran kedua.
Sekitar jam 13.20 mereka berlima telah sampai di ruangan 515 untuk mata kuliah kedua. Sebenernya masih ada waktu 40 menit lagi untuk pelajaran mata kuliah selanjutnya.
Audri berinisiatif untuk mengambil kunci ruangan 515 agar dia dan teman-temannya bisa masuk terlebih dahulu. Menunggu di depan ruangan sangat panas apalagi cuacanya emang sangat panas di siang hari ini.
“Gue mau ambil kunci ruangan dulu ya,” celetuk Audri.
“Boleh deh Dri. Mau gue temenin gak,” ucap Agnes.
“Kalau gak keberatan sih boleh aja gue,” ujar Audri kembali.
“Ya udah gue temenin loe ya Dri,” tandas Agnes.
Akhirnya Audri dan Agnes mengambil kunci ruang 515 di ruangan perkuliahan. Sekalian mengambil daftar kehadiran yang ada di ruangan tersebut.
Tok…tok…tok… Audri mengetuk pintu ruang perkuliahan tersebut.
“Masuk,” jawab salah satu dosen.
“Pak saya mau ijin mengambil kunci di ruangan 515,” jawab Audri.
“Boleh. Kunci ruangan ada di sebalah sana, nanti kamu tulis namanya ya,” jawab dosen tersebut.
“Baik pak,” sambung Audri.
Audri melihat kesekeliling untuk mencari di mana letak kunci ruangan 515.
“Dri ini bukan kunci ruangan 515,” ujar Agnes.
“Eh iya ini bener Nes,” ucap Audri.
“Ya udah loe nulis nama dulu di buku peminjaman kunci,” ujar Agnes.
“Siap Nes,” jawab Audri.
Setelah Audri mengambil kunci tersebut. Audri segera mengucapkan terima kasih dan pamit kepada dosen tersebut.
“Pak kuncinya sudah ketemu. Terima kasih ya pak,” ujar Audri.
“Sama-sama neng,” jawab dosen tersebut.
“Pak saya ijin pamit ya,” ujar Audri kembali.
“Iya,” jawab dosen tersebut sambil mengganggukan kepalanya.
Setelah Audri dan Agnes mengambil kunci ruang 515, mereka segera naik ke ruangan tersebut agar kelas bisa dibuka. Ketika kelas sudah dibuka mereka berlima langsung duduk di tempat yang ada.
Tepat pukul 14.00 pelajaran kedua sudah dimulai. Semua mahasiswa memperhatikan dengan seksama materi yang disampaikan oleh dosen tersebut.
Tak berasa waktu sudah sore dan mata kuliah kedua sudah selesai. Sekarang waktunya untuk mahasiswa kedokteran A untuk pulang ke rumah masing-masing. Sedangkan 5 orang yang baru berkenalan tadi masih duduk di dalam kelas untuk membereskan barang-barangnya.
Bersambung 🌺🌺🌺🌺🌺
Happy reading untuk semua para pembaca yang sudah bersedia untuk mampir. Terima kasih sudah bersedia membaca cerita receh ini. Mohon maaf apabila ada kata-kata yang kurang pas untuk dibaca dikarenakan author masih belajar untuk merangkai kata-kata yang bagus.
Jangan lupa di favorite, like, koment, gift dan votenya ya 💕💕💕💕💕
Terima kasih atas dukungannya 💕💕💕💕💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
remahan off
Moga aja temen temenan Audri tulus dan mau ada ketika susah ataupun senang
2022-10-09
1
Nia
udah dapet temen baru semoga aja temannya bener2 tulus
2022-10-09
0
❤️⃟Wᵃf♡᭄⃟ន𝒶𝒹 𝓖𝓮𝓪♡ᥫ᭡💯
Semoga aja teman baru Audri bener2 baik dan menjadi sahabat sejati
2022-10-09
0