Wanita Pilihan CEO Bab 20
Oleh Sept
Rate 18+
Menangislah jika sedang bersedih hati, kadang dengan menangis perasaanmu akan terasa lega. Jangan percaya, hanya anak kecil yang menangis. Orang tua pun akan menangis jika merindukan anaknya. Author gabut ngigau!
***
Setelah Dinda berlari keluar dengan tertatih dari bangsal, Alexa menghela nafas dan membuang jarum suntik, dia berbaring di ranjang dan tertidur sambil menangis tanpa sadar. Hanya ingin menangis, setelah itu nanti ia akan pulih sendiri.
Flashbacks
5 tahun lalu, Alexa memiliki hidup yang tenang di keluarga Hutama dan Alexa menyenangkan semua orang di dalam keluarga itu, terutama Dinda. Adiknya itu selalu meminta Alexa melakukan semuanya, mengambil tas, mengambil air, menukar hasil ulangan dengan nilai bagus untuk dipuji keluarganya saat pulang.
"Kak, nanti semua pasti marah padaku. Boleh aku tukar hasil ulangan punyaku dengan kakak?" mohon Dinda.
Gadis itu berpura-pura memelas takut dimarahi orang tuanya. Ia memasang wajah paling menyedihkan agar Alexa luluh.
Alexa yang dulu tidak bisa berkata tidak pada yang lain. Apapun itu, demi menyenangkan hati orang, pasti Alexa lakukan. Tidak peduli meski harus mengorbankan dirinya sendiri.
"Ini, nanti belajar lebih rajin ya?" Alexa menyerahkan lembar hasil ulangan miliknya.
"Makasih, Kak. Kakak emang kakak terbaik Dinda!" Mereka berpelukan dengan erat. Dan Alexa tidak masalah, asal Dinda tidak kena marah. Tak apa ia akan menghadapi kemarahan orang tuanya.
Begitulah keseharian Alexa di keluarga itu. Mengalah dan rela kalah. Tapi syukurlah dia masih punya sahabat dan Eric yang ibarat pangeran berkuda putih. Cowok tampan dan keren itu sangat berarti baginya.
Suatu hari, tepat di hari ujian nasional, hasil UAS Dinda jelek sekali. Dinda panik dan langsung mengadu pada sang kakak. Dengan berderai air mata buaya ia berakting di depan Alexa.
"Mereka pasti akan mengurungku di kamar, aku pasti tidak bisa lagi hang out bareng teman-teman. Dan ponsel aku pasti akan disita. Kak Alexa ... Dinda mohon, tolongin Dinda," tangis Dinda dengan mata yang merah. Entah dicolok pakai apa tadi, mengapa matanya benar-benar merah seperti itu.
Alexa menatap hasil UAS miliknya, ia memiliki nilai di atas rata-rata. Tapi tidak dengan adiknya. Dinda hanya pandai main-main dan hobby tak jelas. Dengan berat hati, Alexa kembali menukar hasil miliknya. Tetap saja ia tidak tega, karena hari itu seluruh keluarga sedang mengadakan pesta sweet seventeen juga untuk Dinda.
Malam itu Alexa tanpa sengaja melihat Eric masuk kamar hotel bersama Dinda. Curiga, Alexa pun membuntuti. Lama keduanya tidak keluar, Alexa penasaran. Kemudian mengetuk pintu kamar tersebut.
Tok Tok Tok
Hatinya gelisah ketika menanti pintu itu terbuka.
KLEK
Dinda membuka pintu dengan memakai jubah mandi.
"Kakak menguntit kami?" tanya Dinda marah. Tidak minta maaf, Dinda malah marah-marah.
"Apa yang kalian lakukan di kamar hotel ini?"
"Astaga! Kakak ... Kita sudah dewasa, harusnya kak Alexa tidak usah bertanya."
"Dinda ... bagaimana kalau Papa tahu?"
"Oh ... jadi kakak ngancam Dinda?" tantang Dinda. Sudah ketahuan, tapi malah nyolot.
"Apa yang kamu lakuin ini nggak bener, Din!"
"Alahhh! Jangan sok tahu. Sekarang Kakak pergi saja dari sini," usir Dinda yang sifat aslinya mulai keluar.
"Din! Kakak nasehatin kamu karena nggak mau kamu rusak!" pekik Alexa.
"Rusak?"
Marah, karena dikatakan rusak Dinda langsung mengangkat tangannya.
PLAKKK
Gadis nakal itu malah menampar Alexa dan minta Alexa berkaca.
"Ngaca, siapa yang rusak sebenarnya!" maki Dinda dengan kasar.
"Dinda ..." Alexa sampai tidak percaya. Apa di depannya itu adalah Dinda yang selama ini? Mengapa sikapnya berubah?
"Sudah! Kakak mendingan pergi, sebelum aku panggil pihak keamanan."
Alexa menggeleng manja, ia tidak percaya dengan perkataan Dinda.
"Astaga? Apa kakak tidak punya telinga? Pergi dari sini!"
"Tapi Din ... kamu harus pulang, kamu nggak boleh begini."
"Cih ... jangan katakan kakak iri karena Eric lebih memilih aku?" ujar Dinda sombong.
Lagi-lagi Alexa hanya bisa menggeleng pelan, hanya semalam, ia dihianati dua orang dekatnya sekaligus. Dinda dan Eric. Mereka berdua sangat tega bermain di belakangnya selama ini.
Kecewa, akhirnya Alexa memiliki meninggalkan hotel tersebut. Percuma membujuk Dinda pulang, ia malah mengatakan Alexa hanya iri padanya.
Setelah Alexa menghilang, Dinda langsung masuk ke kamarnya.
Bruakk
Dinda masuk kamar hotel dan membanting pintu dengan keras.
Malam itu Alexa merasa sangat kacau. Kecewa dan patah hati membuatnya minum sangat banyak dan masuk ke sebuah kamar. Sialnya, saat Alexa bangun dan membuka mata, wartawan sudah di luar pintu dan menerobos masuk. Dia kehilangan kesucian dan nama baiknya.
Hal ini jadi trending topic selama 3 hari, Alexa bukan hanya anak haram tak dikenal lagi, dia jadi terkenal di seluruh kota dalam sekejap. Hidup Alexa pun mulai hancur tanpa sisa. Siapa yang akan mau bersanding dengan gadis seperti dia?
Anak haram yang sudah ternoda di saat remaja. Bersambung.
Kemarin sampai Bab 20 ya ...
Selamat datang di Bab berikutnya.
Bab baru, Bab 21. Cekidot.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Riska Wulandari
siapa yg nidurin Lexa?jgn2 si Austin..
2022-07-17
0
Sunarty Narty
jd siapa yg nidurin Alexa,jgn2 memang Austin lg
2022-06-21
0
Nur Lizza
lanjut
2022-05-16
0