Wanita Pilihan CEO Bab 18
Oleh Sept
Rate 18+
Kadang mulut lebih tajam dari pada pedang. Hati-hati dalam berucap. Bahkan ada kiasan, mulutmu harimaumu!
***
Mulanya Alexa ingin tidur, setelah Austin meninggalkan bangsalnya. Ia ingin beristirahat, dan ingin menenangkan hati serta pikirannya barang sesaat saja, ia jenuh dan lelah dengan semuanya. Tapi Dinda menerobos masuk ketika dia sedang berbaring. Adik perempuannya itu tiba-tiba muncul dan memaki dirinya dengan kasar.
Dinda terus saja menyindir Alexa, memarahi dan mencibir Alexa yang katanya menggoda sugar daddy. Ia bahkan menghina Alexa sebagai simpanan orang dan tidak tahu malu. Akhirnya keduanya pun bertengkar hebat. Saling memukul dan mendorong.
Ini semua hanya karena satu pria, Eric Winata menjadi penyebab Dinda melabrak sang kakak yang sedang dirawat di rumah sakit. Gara-gara inisiatif Eric datang menjenguk Alexa, Dinda jadi mengila dan akhirnya memperingati Alexa.
"Kenapa? Kamu marah aku mengungkit ibumu? Sekali anak haram, tetaplah anak haram! Kamu itu aib!" ujar Dinda yang panas karena ia pikir Alexa mau merebut Eric dari sisinya.
"Kamu cantik dan kaya, mengapa takut tersaingi? Kau bilang aku anak haram dan murahan. Lalu mengapa kamu terlihat khawatir dan takut kalah dengan wanita murahan ini? Apa ada lagi di bawah kata murahan itu? Apa nilaimu jauh di bawahku? Hingga kamu panik dan datang ke sini? Astaga ... Dinda ... jangan bilang aku lebih baik darimu, hingga kamu gelisah dan repot-repot datang ke sini," sindir Alexa balik. Ia paling tidak senang kalau membahas mengenai statusnya.
Mata Dinda langsung melotot tajam, pintar sekali Alexa memainkan kata. Membuat ia ingin marah tapi hanya bisa mengepalkan tangan.
"Awas saja kalau macam-macam, aku nggak akan melepaskan kamu!" Kalah debat, Dinda hanya mampu mengancam.
Alexa tidak peduli dan menyeringai, "Kamu kira aku sama denganmu yang suka memungut barang bekas?"
Makin terbakarlah hati Dinda, mendengar pernyataan Alexa hatinya jadi gatal. Dinda bahkan sudah siap mencakar wajah sang kakak, dua orang itu sudah bersiap untuk duel maut.
"Katakan sekali lagi!" Dinda berjalan mendekati ranjang.
"Cih!" Alexa menatap remeh pada sang adik.
"Kalian sangat cocok, sama-sama sampah!" tambah Alexa yang memprovokasi Dinda.
Tidak tahan lagi dengan hinaan yang malah menghujam jantungnya, Dinda meletakkan tas di atas meja. Mengulung lengan bajunya sampai siku. Sepertinya ia sudah siap baku hantam dengan kakak perempuannya itu.
"Sampah kau bilang? Ibumu yang sampah! Sampai melahirkan anak haram sepertimu!" ujar Dinda tanpa perasaan. Ia hanya memiliki senjata kata-kata pamungkas itu. Karena ia tahu, Alexa pasti sakit hati kalau ia menyebutnya anak haram.
"Berani kau sebut ibuku lagi, akan ku potong lidahmu!" Alexa menyalak marah, sorot matanya menghujam tepat ke arah Dinda.
"Ish ... kau sekarang mulai berani, apa karena pria yang sudah membiayai hidupmu selama ini? Merasa bisa berdiri pada kakimu sendiri? Tidak tahu diri, menjual diri saja sombong sekali."
"Dinda!" Alexa melotot seperti Suzana.
"Jangan sebut namaku dengan mulut kotormu!" sentak Dinda dengan kasar.
Suasana bangsal VIP itu semakin memanas, dua orang wanita cantik tersebut malah saling cek-cok dan perang kata. Tidak tahan, akhirnya Alexa bangkit. Ia turun dari ranjang dan menghampiri Dinda.
JUSSS
"Auhhhh!" pekik Dinda, matanya langsung menyipit menahan sakit.
"Apa yang kau lakukan? Perempuan gila!" maki Dinda semakin keras sembari meringis. Ia memegangi pahanya yang sakit. Sesuatu sudah menusuk pahanya yang putih dan mulus itu.
Alexa menyeringai menatap Dinda. Dinda salah bila mau melawan Alexa. Dia bukan gadis lemah seperti beberapa tahun silam yang selalu bisa ditindas dan mengalah dari Dinda. Dia adalah Alexa, wanita pemberani yang tidak takut apapun. Segala luka yang ia derita, membuat hatinya kebal menahan luka.
Setan pun akan lari bila Alexa sudah mengeluarkan tanduknya. Jangan sekali-kali menyinggung ibu dan statusnya. Hanya karena anak haram bukan berarti dia bukan manusia. Kesabaran Alexa pun ada batasnya. Dan, Dinda sekarang sepertinya sudah melewati batas itu.
Kini, Dinda harus menanggung akibatnya. Alexa yang kesal dan marah, menusuk paha Dinda dengan jarum infus yang semula menancap di punggung tangannya.
"Wanita gila, brengsek!" Dinda merutuk, memaki tak karuan.
"Auh!!!" Dinda mengadu kesakitan, wanita cantik yang tadi koar-koar dan sok jagoan, kini tak bisa berkutik lagi.
Semakin mulutnya terus mengumpat, Alexa semakin menekan jarum infus tersebut.
"Tutup mulutmu!" Bersambung.
Jangan main-main dengan orang yang kelihatan lemah. Bisa jadi ia sedang mengumpulkan kekuatan dan langsung menghancurkan dengan sekali serangan.
Baca juga novel yang lain ya ;
Rahim bayaran
Dea I love you
Suamiku Pria Tulen
ISTRI GELAP Presdir
Menikahi Majikan
Kesetiaan Cinta
Terima kasih
Ig Sept_September2020
Fb Sept September
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Riska Wulandari
jussssss
2022-07-17
0
uĽîĻ🍀⃝⃟🐛🌽
hajar alexa...
hahar
2022-04-07
1
Nur Lizza
semangat xa
2022-04-03
0