Waktu menunjukkan pukul 6 pagi, dan Floey beranjak dari tempat tidur dengan mata yang masih terasa mengantuk. Dalam keadaan setengah sadar, ia segera menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Setelah selesai, Floey turun ke ruang makan.
"kalau sudah makan, cuci piringnya dan potong rumput di halaman rumah," ucap Zeora sambil melenggangkan langkahnya menuju pintu.
"Aiya, aku baru ingat semalam ibu melemparkan gantungannya ke halaman rumah. Aku harus cepat-cepat," gumam Floey dalam hati.
Setelah selesai makan dan mencuci piring, Floey segera mengambil gunting rumput dan menuju halaman rumah. Ia berusaha mencari gantungan kunci yang dilemparkan ibunya semalam.
"Dimana sih? Apa jangan-jangan ibu sudah membuangnya?" Floey meraba-raba rumput dengan cemas. Tiba-tiba, Zeora muncul dan memperhatikannya.
"Ngapain kamu?" tanya Zeora dengan nada penasaran.
"Emm, lagi motong rumput. Udah panjang banget di sini rumputnya," jawab Floey sambil tersenyum kecil, berusaha menyembunyikan niatnya.
"Yaudah, nanti sekalian potongin di sebelah sana," ucap Zeora sebelum pergi ke toko.
Floey melanjutkan tugasnya dengan hati-hati. Setelah 10 menit mencari-cari, Floey menemukan gantungan kunci itu tersembunyi di semak-semak. Ia segera mengantonginya dan menyimpannya dalam sakunya.
Setelah menyelesaikan semua tugas yang diberikan ibunya, saatnya Floey untuk beristirahat. Ia kembali ke kamarnya dengan perasaan senang dan lega.
Di dalam kamar, Floey duduk di tepi tempat tidur sambil memikirkan hal lain. Pikirannya melayang ke Kieranza, seorang teman baiknya yang akan ulang tahun bulan depan.
"Hmmm, kok aku kepikiran Kieranza?" Floey melirik kalender di dinding kamarnya. "Oh iya, bulan depan dia ulang tahun. Aku kasih hadiah apa ya?" gumamnya
Floey beranjak dari tempat tidur dan keluar rumah. Ia berjalan menuju toko hadiah di dekat rumahnya. Ketika tiba di sana, Floey melihat-lihat berbagai hadiah yang tersedia. Namun, yang membuatnya kagum adalah sebuah jam tangan yang terpampang indah di etalase.
"Woah, bagus banget!" seru Floey dalam hati.
"Hallo, apa ada yang bisa saya bantu?" sapa seorang penjaga toko.
"Oh, atau kakak mau beli jam best-seller di sini? Tenang, meskipun barangnya best-seller, tapi hari ini kami memberikan diskon untuk kakak jika mau membeli jam ini sekarang!" tawar penjaga toko.
"Floey terdiam sejenak, memikirkan hadiah untuk Kieranza. Akhirnya, ia bertanya, "Emm, emangnya harganya berapa ya, kak?"
"Hanya 500 ribu saja setelah diskon. Kakak mau beli?" tanya penjaga toko dengan ramah.
"Emm, tidak, nanti saja kalau teman saya ulang tahun," jawab Floey ragu.
"Oh, untuk kado ya. Sudahlah, kalau kakak belinya nanti, biar saya simpan dulu jamnya takut keburu ada yang pesan," kata penjaga toko tersebut.
"Oh, iya. Makasih banyak, kak," ucap Floey dengan senyuman. Ia meninggalkan toko dengan pikiran yang masih bercampur aduk.
Di depan rumah, Floey bertemu dengan ibunya yang tampak penasaran.
"Dari mana saja kamu baru pulang?" tanya ibunya.
"Nggak dari mana-mana," jawab Floey singkat.
"Yasudah, tolong anterin pesanan. Alamatnya sudah ditulis di sini," pinta ibunya sambil memberikan secarik kertas.
"kalau aku dibayar mengantar pesanan gimana bu?" tanya Floey.
"Buat apa nanti uangnya?" tanya ibunya balik.
"Emm, buat beli handphone," jawab Floey dengan harap-harap cemas.
"Sudahlah pakai hp ibu aja ," tolak ibunya.
"Tapi kan, aku juga ingin punya hp sendiri," keluh Floey.
"Sudah, nggak usah," putus ibunya.
Floey terdiam, omongannya terputus begitu saja.
Beberapa saat kemudian,
"Selamat datang! Silahkan duduk!" sapa Zeora kepada seorang pelanggan yang baru datang.
"Felix!" seru Floey dengan wajah canggung lalu melengos pergi.
"Ih, dasar anak itu! Silahkan, mau pesan apa?" sapa Zeora dengan ramah kepada pelanggan tersebut.
Setelah selesai mengantar pesanan, Floey merasa ingin jalan-jalan sebentar sambil melihat-lihat lowongan pekerjaan. Saat melewati kafe yang pernah dikunjunginya semalam, Floey melihat pengumuman di pintu kafe.
Dicari pegawai kerja paruh waktu. Hubungi manajemen kafe, tertulis di pengumuman tersebut.
"Wah, aku baru tahu di sini buka lowongan pekerjaan," gumam Floey dalam hati. Ia masuk ke dalam kafe dan bertanya kepada salah satu pegawai.
"Permisi, kak! Apa betul di sini dibutuhkan pegawai paruh waktu?" tanya Floey.
"Oh, iya betul. Kamu langsung saja ke manajemen kafe. Ayo, biar saya antar," jawab pegawai itu dengan ramah.
Floey mengikuti pegawai tersebut ke ruangan manajemen kafe. Ketika tiba di sana, Floey diperkenalkan kepada seorang pria yang tampak sebagai manajer.
"Pak, ini ada yang mau melamar kerja!" sapa pegawai tersebut.
"Oh, iya. Silahkan duduk. Kamu bisa kembali melanjutkan pekerjaanmu," sambut manajer tersebut.
Pegawai yang mendampinginya segera pergi meninggalkan Floey di ruangan tersebut.
"Kamu yang semalam bersama Felix?" tanya manajer.
"Iya, nama saya Floreylla," jawab Floey.
"Floreylla!" lelaki itu melamun sejenak.
"Pak, pak!" panggil Floey untuk membuyarkan lamunan sang manajer.
"Hah, iya?" terkejut sang manajer.
"Kamu saya terima kerja?" tanya Floey tak percaya.
"Hah, yang bener? Pak, ini serius?" Floey masih sulit mempercayainya.
"Iiya, kamu bekerja pada hari Sabtu, Minggu, dan setiap tanggal merah. Kamu masih sekolah kan?" tanya manajer.
"Iiya, pak, masih. Kalau sekarang langsung kerja gimana, pak?" tanya Floey penuh semangat.
"Sekarang sudah mau menjelang sore, sebaiknya kamu mulai kerjanya Minggu depan saja," saran manajer.
"Oh, begitu ya, pak. Terima kasih banyak, pak! Saya permisi," ucap Floey dengan senyuman bahagia.
"Iiya, silahkan," jawab manajer.
Floey meninggalkan ruangan dengan hati penuh harap. Namun, sebelum benar-benar pergi, manajer itu berkata,
"Apa benar dia anakku?"
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Nisa Anisya
widih kece banget jam nya
2023-06-25
0
Donna
aku mampir lagi y kk, bacanya nyicil dulu.
semangat ✍️✍️✍️
#mampir lgi ya ke tempat ku 😁
2022-07-13
1