Becca mendekati Floreylla dengan penuh kesombongan.
"Hei, Floreylla, cepat ambil tas lo," kata Becca dengan nada menantang.
Floreylla memandang Becca dengan kebingungan.
"Kenapa? Ada apa ini?" tanya Floreylla.
"Udah, ambil aja cepat!!" Becca memaksa Floreylla mengambil tasnya.
"Maksudmu apa dengan ini? Kenapa aku harus pindah tempat duduk?" tanya Floreylla, melirik ke arah Qilla.
"Nah, sekarang gue yang akan duduk di sebelah Felix. No comment, no debat. Pergi sana!" ucap Becca dengan tegas.
"Lalu dengan siapa aku harus duduk?" Floreylla melirik ke arah Qilla.
"Apa masalah? Kenapa Lo melirik? Mau duduk sama gue? Eww,Lo duduk sendiri saja, ambil kursi dari kelas lain, atau Lo yang keluar dari sekolah ini," ucap Qilla dengan sombong.
"Haha, benar sekali.Lo sebaiknya pergi dari sekolah ini. Pergilah!" tambah Becca dengan tawa sinis.
Tanpa bisa menahan emosi, Gbrakk..
Felix memukul meja dengan keras. "Bisa diem ngga?!" ucapnyanya.
Felix yang sedang duduk di dekatnya segera menggenggam tangan Floreylla dan membawanya keluar kelas.
"Felix, kenapa kamu diam saja? Mengapa kamu tidak menuruti perkataan mereka berdua?" tanya Floreylla .
Felix menghentikan langkahnya dan menatap Floreylla.
"Kenapa gue harus menuruti mereka berdua? Bahkan mereka telah bertindak semena-mena sama lo."
"Hmm..." Floreylla terdiam, merenungkan ucapan Felix.
"Mereka tidak pantas mendapatkan diperhatikan. Lo tetaplah duduk di tempat biasa," kata Felix tegas.
"Maksudmu, aku tetap duduk di sebelahmu? Tapi bagaimana jika Becca marah padaku?" tanya Floreylla khawatir.
"Iya, sudahlah. Biarlah Becca marah, itu adalah tempat lo yang sebenarnya," ucap Felix sambil pergi dengan anggukan kecil.
Floreylla menghela nafas dan memutuskan untuk pergi ke kantin.
Di kantin, Floreylla duduk sendirian di sebuah meja, terdistraksi oleh rasa cemasnya. Tanpa disadari, Kieranza tiba-tiba menepuk pundaknya.
"Ugh! Kamu selalu saja mengejutkanku, kenapa sih?" seru Floreylla dengan kaget.
Kieran tersenyum. "Ya, karena kamu terlihat lucu saat kaget," ujarnya sambil mencolek hidung Floreylla.
Floreylla menatap wajah Kieran jantungnya berdetak kencang. Dia bingung dengan perasaannya.
"Kenapa kamu melihatku seperti itu? Apa wajahku terlalu tampan?" goda Kieran dengan senyum lebar.
"Ih Siapa yang memperhatikan mu? Aku tidak mengatakannya!" Floreylla membantah.
"Sudahlah, jangan terlalu malu-malu. Ayo, cepat makan, nanti kita terlambat masuk ke kelas," ajak Kieran.
"Baiklah, kalau begitu," jawab Floreylla sambil tersenyum.
Kringggg........
Bel sekolah berbunyi, menandakan waktu untuk masuk ke kelas. Floey dan Kieranza masuk ke dalam kelas, dan duduk di sebelah Felix seperti biasa.
"Eh, eh, eh, kenapa Lo duduk di bangku gue? Nggak denger ya? Tadi gue udah bilang jangan duduk di bangku ini lagi. Ini udah jadi bangku gue," ucap Becca dengan nada kesal.
"Heh," jawab Felix sambil duduk di bangkunya sendiri, "Siapa yang bilang gue mau duduk sebangku sama lo?"
"Hah, jadi kamu lebih memilih Floreylla daripada aku?" tanya Becca dengan rasa kecewa.
"Iyalah, ngapain juga gue harus memilih lo?" balas Felix dengan cuek.
Bora menangis kecewa sambil duduk di bangkunya. "Hiks, hiks, hiks, ish," ratapannya terdengar sedih.
"Haha, ada yang ditolak mentah-mentah nih. Ups, kasihan," ejek Qilla dengan tawa sinis.
"Diam kamu, Qilla."
" Siapa juga yang ngomong sama kamu? Kamu aja yang merasa tersindir," ucap Felix dengan nada tegas.
"Ishhhh," desah Becca kesal.
Becca mengepalkan tangannya, siap memukul Qilla, tetapi tiba-tiba....
Clekkk...
Guru masuk ke dalam kelas, memecah keheningan ruangan.
"Hey, kamu ngapain itu mau pukul-pukulan?" tanya guru dengan ekspresi heran.
"Hah, enggak kok, Pak. Kita cuma lagi becanda, iyakan Qill?" kata Becca sambil mengedipkan mata.
"Iyaa, kok. Kita lagi becanda," sahut Qilla dengan cemas.
"Yasudah, kalau begitu, sekarang kalian pergi ke lapangan untuk membersihkan lapangan, oke?" perintah guru.
"Yah, kenapa nggak olahraga sih, Pak?" protes Kieranza.
"Maaf, hari ini saya tidak bisa mengajar kalian karena ada rapat guru. Oleh karena itu, saya perintahkan kalian untuk pergi ke lapangan dan membersihkannya," jelas guru.
"Iya, Pak," jawab semua siswa serentak.
"Dalam hal ini, Rino, sebagai ketua kelas, tolong kamu awasi teman-temanmu dan jaga agar tidak ada keributan atau perkelahian," pesan guru kepada Rino.
"Siap, Pak," jawab Rino tegas.
"Yasudah, saya permisi," kata guru sambil meninggalkan ruangan.
Di lapangan, Becca memikirkan dalam hati, "Luas banget, huh? Pasti cape nih harus membersihkan ini semua," sambil melirik Floreylla. "Hah, aku punya ide."
"Hey, teman-teman, aku punya ide nih!" seru Becca
"Ide apa, ide apa?"
"Ide apa, ide apa?"
"Ide apa, ide apa?"
"Daripada bosen, gimana kalau kita main lempar bola ke tumpukan kaleng? Siapa yang nggak bisa menjatuhkan semua kaleng, dia yang harus membersihkannya. Gimana?" tawar Becca.
"Maksud kamu kita bertaruh gitu?" tanya Qilla.
"Ya, iya, tapi ini cuma permainan, ya, guys? Jadi nggak apa-apa lah. Siapa yang setuju?" ajak Becca.
"Aku."
"Aku."
"Aku." (Semua siswa setuju dengan ide Becca.)
"Yaudah, yang lempar pertama giliran aku," kata Becca.
Klontang... (Lemparan Becca mengenai semua kaleng.)
Selanjutnya, giliran Qilla.
Klontang... (Lemparannya mengenai semua kaleng.)
Sekarang, giliran Kieranza, Felix, dan semua siswa lainnya untuk melempar dan mengenai semua kaleng tersebut. Dan sekarang, gilirannya...
"Eh, Floreylla, cepetan lempar, lama banget sih," goda Rino.
"Iya, lempar, ayo lempar.
"Iya, lempar, ayo lempar.
"Iya, lempar, ayo lempar."
"Floreylla, kamu bisa, kamu bisa, ayo semangat," ucap Kieranza sambil melambaikan tangannya.
"Iya, aku harus bisa," kata Floreylla dengan semangat.
"Hemm," Becca melirik Qilla dan tersenyum kecil.
"Hiyaaa!" Kamu melempar bola, dan pandangan matamu teralihkan saat Qilla meringis kesakitan.
"Awww, hiks, hiks," tangis Qilla terdengar.
"Qilla, kamu kenapa...?" tanyanya, namu tiba-tiba...
Klontang... (Hanya satu kaleng yang jatuh.)
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Nisa Anisya
adeh cie
2023-06-25
0
Siti Fatimah
Koreksi dikit ya kak setiap awal dialog pakai huruf kapital ya, banyak yang masih pakai huruf kecil soalnya . Dan setiap akhir dialog tag harusnya pakai tanda , untuk mengakhirinya. Maaf hanya bisa koreksi sedikit semangat selalu kak ini aku beri sedikit bunga buat penyemangat ngetik 💪💪💪
2022-12-13
1
💞Amie🍂🍃
Awal pertemanan yang membagongkan
2022-11-21
1