Sesampainya di rumah dengan langkah yang berat Floey langsung masuk kedalam kamarnya dengan pikiran yang masih menghantuinya.
"Apa aku sedang bermimpi? Apa tadi beneran orang? Apa yang sebenarnya terjadi!!" Floey mencengkeram kepalanya dan mengacak-acak rambutnya terus terbayang bayang kejadian tadi dibenak kepalanya.
"Oh! Apa karena buku itu??" Dengan pikiran yang masih kusut Floey kembali duduk di kursi meja belajarnya dan membuka lembaran buku itu.
Ajaibnya terdapat satu paragraf "Tulisan siapa ini? Bukannya tadi halaman ini masih kosong?" Floey membaca tulisan itu dengan seksama yang bertuliskan Lelaki pembawa kedamaian telah kembali ia terlahir dengan kekuatan untuk menjaga sang pemilik hati buku ini.
🍃
🍃
Keesokan harinya...
Dikelas...
Floreylla yang sedang pokus membaca materi merasa sedikit terkejut ketika guru memperkenankan murid baru untuk masuk kedalam kelas dan menyuruhnya memperkenalkan dirinya.
"Halo, Perkenalkan saya Felix Kalingga Azkano"Ucap Felix dengan wajah datarnya.
Floey memperhatikan Felix saat ia berjalan menuju kursi yang berada di sebelahnya.Namun, pikiran tentang lelaki misterius yang membantunya dan kemudian menghilang masih menghantuinya.
Selama pelajaran berlangsung, Felix tampak antusias dan aktif dalam mengikuti materi. Ia juga menunjukkan kecerdasan dan keterampilan dalam menjawab pertanyaan dari guru.
Setelah bel istirahat berbunyi, Floreylla merasa lelah dengan keramaian di kantin. Ia memutuskan untuk pergi ke Rooftop, tempat yang tenang untuk istirahat sejenak. Saat ia tiba di Rooftop, ia merasakan udara sejuk yang menyegarkan.
"Huhh, sejuknya," ucap Floreylla sambil tersenyum. Ia mengeluarkan buku antiknya dari tas, siap untuk menulis di sana.
Namun, sebelum ia sempat memulai, tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundaknya dengan keras.
"DORRRR...." suara keras tersebut membuat Floreylla terkejut dan hampir terjatuh.
"Aaaa... Ih Kieranza, ngapain sih? Untung aku nggak jatuh ke bawah," protes Floreylla sambil memegang dadanya yang masih berdegup kencang.
"Yaiyalah jatuh ke bawah, masa ke atas! Wah!! Buku apaan tuh?" tanya Kieranza sambil menunjuk buku antik yang Floreylla pegang.
"Ihh, kepo," jawab Floreylla sambil memasukkan bukunya kembali ke dalam tas.
"Ih segitu aja marah, yaudah maaf sudah ngagetin kamu," kata Kieranza dengan wajah polosnya.
"Yaudah iya," ucap Floreylla singkat.
"Wah, udah dimaafin nih? Pasti kamu nggak teganya lihat wajah yang tampan ini sedih?" goda Kieranza sambil memamerkan senyumnya.
"Ih, apaan sih? Kamu udah dimaafin juga," balas Floreylla dengan sedikit cemberut.
Tak lama kemudian, Floreylla berlari meninggalkan Kieranza yang masih terkekeh. Namun, Kieranza tak tinggal diam dan memutuskan untuk mengejarnya.
"Ehh, tunggu dong, aku kejar nih. Awas, kamu, aku kejar!" seru Kieranza sambil berlari mengejar Floreylla.
Keduanya berlari-lari kecil dan saling kejar satu sama lain, sambil melontarkan candaan dan tawa di antara mereka. Akhirnya, mereka tiba di lapangan sekolah yang luas.
"Floreylla, tunggu dong, aku cape nih," hembus Kieranza sambil menghentikan larinya.
"Ih, masa segitu aja cape sih? Kamu tuh laki-laki atau perempuan sih, lembek amat?" ejek Floreylla dengan senyuman di wajahnya.
"Apa kamu bilang aku lembek? Awas ya, kamu!" seru Kieranza sambil berlari cepat mengejar Floreylla.
"Aaa, haha," tawa Floreylla terdengar riang, namun tiba-tiba ia tidak sengaja menabrak Felix dan terjatuh.
"Brukkk...."
"Maaf," ucap Felix sambil mengulurkan tangannya untuk membantu Floreylla berdiri. Namun, Floreylla hanya terdiam dan menatap Felix dengan tatapan yang penuh tanda tanya.
"Tangan itu... Seperti tangan orang yang menolongku kemarin," bergumam Floreylla dalam hati, sambil merenungkan kejadian yang terjadi sebelumnya.
"Floreylla, apa kamu baik-baik saja?" tanya Kieranza yang membantu Floreylla berdiri.
Floreylla terkejut dan mengalihkan pandangannya dari Felix ke Kieranza. Felix sudah pergi meninggalkannya.
"Floreylla, hei hei, HELLO!" panggil Kieranza dengan nada canda.
"Hah, iya, kenapa?" jawab Floreylla yang masih terdiam.
"Kenapa bengong terus dari tadi? Apa murid itu melukai kamu?" tanya Kieranza dengan wajah khawatir.
"Ih, apasih? Nggak diapa-apain juga. Sudahlah, ayo ke kelas," ajak Floreylla sambil berjalan menuju kelas.
"Hmm, yaudah iya," sahut Kieranza sambil mengikuti langkah Floreylla.
Tengg...nonggg...teng...nongg.... Bel pulang sekolah berbunyi, menandakan waktu untuk pulang. Floreylla memberi tahu Kieranza bahwa ia pulang duluan.
"Kieranza, aku pulang duluan ya," ucap Floreylla.
"I-iya, aku juga ada rapat OSIS. Kamu hati-hati di jalan," kata Kieranza sambil memberikan peringatan.
"Iya, dah!" jawab Floreylla singkat.
Kemudian, Floreylla berjalan meninggalkan Kieranza dan menuju pintu keluar. Ia merasa ada keanehan dalam kejadian bertemu dengan Felix. Namun, pikirannya terus tertuju pada buku antik dan orang misterius yang membantunya sebelumnya. Ia bertekad untuk mencari tahu lebih banyak tentang hal-hal tersebut setelah pulang ke rumah.
Sesampainya di rumah Floreylla bergegas mau masuk kedalam kamar namun diberhentikan oleh panggilan ibunya.
"Setelah mengganti pakaian cepat antarkan pesanan ayam."
"Baik bu!"
Floey langsung mengganti pakaiannya dan cepat-cepat mengantarkan pesanan ayam goreng yang lumayan jauh, ia berharap bisa pulang cepat agar bisa menyelidiki buku itu lebih jelas lagi.
"Permisi pesanan ayam goreng!!" panggilannya di Depan gerbang.
tak beberapa lama sang pemilik rumah pun keluar dan membukakan gerbangnya.
"eh ya ini uangnya ya!"
"iya makasih banyak tante kalau begitu saya pamit pulang permisi tan!" pamit Floey kepada sang pemilik rumah
Floreylla melangkah dengan cepat di bawah langit yang mendung. Ia berusaha untuk segera pulang setelah mengantar pesanan ayam goreng. Namun, takdir berkata lain. Petir menggelegar dan hujan turun dengan derasnya, memaksa Floreylla mencari tempat berteduh.
"Huh, hujan begitu deras. Aku harus segera mencari tempat berteduh," gumam Floreylla sambil mempercepat langkahnya.
Setelah beberapa saat berlari, Floreylla menemukan sebuah supermarket dan masuk ke dalamnya. Ia merasa lega karena akhirnya bisa terlindung dari hujan yang deras. Namun, ia juga merasa khawatir karena sudah menjelang malam.
Waktu berlalu dan hujan mulai mereda setelah satu jam. Floreylla memutuskan bahwa sudah saatnya baginya untuk pulang. Ia meninggalkan supermarket dengan hati-hati, berusaha untuk tidak terjatuh di jalanan yang licin.
Namun, dalam kegelapan malam yang masih menyelimuti, Floreylla tidak menyadari bahwa ia tidak fokus saat berjalan. Tiba-tiba, tangannya menyenggol seseorang, menyebabkan HP orang tersebut terjatuh.
"Oh, maaf! Aku benar-benar minta maaf. Tidak sengaja aku menyenggolmu" kata Floreylla dengan panik.
Orang yang terkena dampak senggolan itu adalah seorang pemuda bernama Felix. Dia melihat ke bawah dan melihat HP-nya yang terjatuh.
"Tidak apa-apa."
Floreylla merasa lega mendengar kata-kata Felix. Ia khawatir bahwa HP Felix rusak karena insiden itu. Felix mengambil HP-nya dari tanah dan memeriksanya dengan hati-hati.
"Kamu yakin semuanya baik-baik saja?"
"Ya, HP-ku tidak rusak. Terima kasih atas kekhawatiran mu."
"Baiklah, Maaf sekali lagi. Aku harus pulang sekarang."
Floreylla melanjutkan perjalanannya dengan hati yang masih berdegup kencang setelah kejadian tadi. Ia terus memikirkan pertemuan tak terduga dengan Felix, orang yang telah ia temui di gang kemarin. Apa hubungan antara Felix dan orang misterius yang membantunya sebelumnya? Semua pertanyaan itu menghantui pikirannya saat ia berjalan pulang dalam hujan yang semakin reda.
...Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 75 Episodes
Comments
Nisa Anisya
semangat
2023-05-14
0
Siti Fatimah
Mampir kak semangat selalu ya salam hangat dari Cinta terlarang 💪💪
2022-12-13
1
Iin Al-arief
Menarik..
2022-12-13
1