Part 5: hari yang melelahkan

"Qilla, kamu nggak apa-apa?" tanya Floreylla sambil mengulurkan tangannya, mencoba mengungkapkan kepeduliannya.

"Nggak usah sok peduli," ucap Qilla sambil berdiri dan melengos.

Floreylla merasa sedikit terkejut dengan sikap Qilla yang tiba-tiba defensif. Dia tidak mengerti apa yang terjadi, tetapi dia tidak ingin memperburuk situasi.

"Nah, guys, udah tahu nih siapa yang membersihkan ini semua. Floey beresinnya semuanya, cepetan!" kata Becca sambil melirik Qilla dengan senyuman kecil yang sedikit nakal.

"Floreylla, sini, aku bantuin," ucap Kieranza sambil mengambil sampah-sampah di pinggiran lapangan.

"Kieranza, ngga usah dibantuin, emang harusnya dia yang ngeberesin ini semua," jawab Qilla dengan tegas.

"Iya, Kieranza. Aku nggak apa-apa kok," tambah Floey dengan senyuman lembut.

Kieranza mengangguk mengerti dan akhirnya memutuskan untuk pergi ke kelas terlebih dahulu.

"Yaudah, kalau gitu aku ke kelas duluan ya," ucap Kieranza sambil pergi meninggalkan lapangan.

"Iya," jawab Floreylla sambil melambaikan tangannya.

"Cih, dasar kecentilan," gumam Qilla sambil berjalan menuju kelas.

Di sisi lain lapangan, Felix terlihat mengawasi mereka dari jauh.

Sementara itu, Floreylla selesai menyapu dan mengambil bola-bola yang berserakan di lantai lapangan. Dia merasa lelah, tetapi dalam hatinya, dia mengucapkan kata-kata penuh semangat.

"Sabar, Floreylla. Kamu bisa, ayo semangat," ucap Floreylla dalam hati.

30 menit kemudian, Floey sudah selesai membersihkan lapangan dan membereskan bola. Tubuhnya terasa lelah dan haus. Dengan langkah lemah, ia memutuskan untuk pergi ke kantin.

"Huh, akhirnya selesai juga" gumammu sambil menyelusuri lorong menuju kantin.

Namun, saat kamu tengah melangkah, tiba-tiba kamu ditarik oleh Becca, salah satu teman sekelasnya.

"Eitss, lo mau kemana ? Sudah selesai kan membersihkan lapangannya?" tanya Becca dengan nada tegas.

"Ya, iya sudah," jawabnya dengan ragu.

"Baguslah kalau begitu. Sekarang beliin gue minuman ya di kantin," ucap

"Uangnya mana?" Floey bertanya bingung.

"Hah? Uangnya? Pake uang lo lah. Kan lo yang beliin. Sudah, cepetan. Gue haus nih. Gue tungguin di kelasnya ya," ucap Qilla sebelum pergi dengan cepat.

"Ih, kenapa pake uang aku segala? Terus aku minum apa?" keluh Floey sambil merasa kesal.

ia melanjutkan perjalanan menuju kelas dengan perasaan campur aduk. Rasa kecewa dan kebingungan melingkupi pikirannya. Begitu tiba di kelas, Floey melihat Becca sudah menunggu.

"Nih, minumnya," ucap Floey sambil menyodorkan minuman kepadanya

"Thanks," ucapnya dengan rasa terima kasih, meskipun ada senyum licik terselip di wajah Becca yang membuat Floey sedikit curiga.

Floreylla tampak kelelahan setelah membersihkan lapangan dan menghadapi tuntutan tak terduga dari Becca. Dia mendudukkan dirinya di atas kursi di kelas, merasakan kelelahan menyusup ke seluruh tubuhnya. Dengan tangan yang masih memegang buku, dia mengibaskan sedikit udara ke wajahnya yang berkeringat.

Felix segera mengambil susu strawberry yang dia bawa dan meletakkannya di meja Floreylla.

Floreylla menolehkan kepalanya, memandang Felix. Dengan tangan yang masih memegangi buku, dia memindahkan pandangannya ke kotak susu yang diletakkan di hadapannya.

"Minum dulu, biar lo nggak dehidrasi," kata Felix dengan nada datar.

Floreylla tersenyum lemah dan meraih kotak susu dan meminumnya dengan sedotan.

Rasa segar dan manisnya susu strawberry itu mengalir ke tenggorokannya, memberikan kelegaan dan menyegarkan tubuhnya.

Felix, yang sesekali memperhatikan Floreylla, tak bisa menahan senyuman. Dia melihat kecantikan yang tersembunyi di balik wajah polos Floreylla, rambut panjangnya yang indah, dan mata cokelatnya yang penuh dengan kecerdasan dan kebaikan. Felix terpesona oleh keanggunan alami Floreylla yang begitu sederhana.

Mereka duduk di samping satu sama lain, menikmati saat-saat istirahat mereka di kelas. Meskipun kelelahan masih terasa, Floreylla merasa lebih baik dengan susu strawberry yang diberikan oleh Felix.

...Bersambung...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***