part 3: Idaman para murid

Setelah hujan reda sedikit, Floreylla memutuskan untuk melanjutkan perjalanan pulang. Ia tiba di rumah dalam keadaan sedikit basah dan kedinginan.

Namun, saat memasuki rumah, Floreylla disambut dengan wajah marah ibunya yang sedang menunggunya. Ibu Floreylla menatapnya dengan tajam, ekspresi kesal jelas terpancar dari wajahnya.

"Floreylla! Kau pulang terlambat lagi! Di mana saja kau selama ini? Aku sudah sangat khawatir!" bentak ibunya dengan nada tinggi.

Floreylla yang masih basah dan kedinginan, merasa sedih dan takut dihadapkan dengan kemarahan ibunya. Ia mencoba menjelaskan dengan suara gemetar,

"Maaf, ibu. Hujan tiba-tiba turun begitu deras, aku harus mencari tempat berteduh."

"Tidak ada alasan yang bisa menghalangimu pulang tepat waktu! Kau harus bertanggung jawab dan memberi tahu kami jika ada perubahan rencana!" seru ibu Floreylla dengan keras.

Floreylla menundukkan kepala, merasa sangat menyesal atas keterlambatannya dan mendapat marah dari ibunya. Ia merasa dirinya tidak dihargai dan bersalah karena tidak bisa mengontrol cuaca. Namun, ia tidak berani membalas atau melawan ucapan ibunya.

"Dari sekarang, kau harus lebih bertanggung jawab dan menghormati waktu. Jangan membuatku khawatir dan marah seperti ini lagi!" lanjut ibu Floreylla dengan nada yang lebih lembut, tetapi dengan ekspresi yang tetap kesal.

Floreylla mengangguk pelan, dan kembali melanjutkan jalannya menuju kamarnya.

Keesokan harinya....

Floreylla berdiri di tengah pintu gerbang sekolah, bersyukur bahwa dia tidak terlambat. Suasana di sekitarnya begitu ramai, dan semangat belajar terasa mengisi udara.

Tiba-tiba, suara klakson mobil yang keras memecah keheningan pagi itu, membuat Floreylla terkejut. Ia berlari cepat ke pinggir gerbang untuk memberi jalan kepada mobil yang berhenti di depannya. Sang sopir dengan sigap membukakan pintu mobil, dan dari dalam mobil muncullah Felix.

Seketika, sorak-sorai riuh menggema dari siswa-siswa yang melihat Felix keluar dari mobil itu. Floreylla melihat Becca dan teman baiknya, yang tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Ia menghampiri Felix dengan antusias.

"Hai, Felix! Kita ke kelas bareng yuk?" ucap Becca sembari memegang tangan Felix dengan penuh semangat.

Namun, Felix merasa sedikit risih dengan tindakan Becca. Ia melepaskan tangannya dengan cepat dan langsung melengos pergi, tanpa berkata sepatah kata pun. Floreylla melihat kejadian tersebut dan merasa sedikit cemburu melihat Becca yang begitu dekat dengan Felix.

"Cih... ," gumam pelan Floreylla , terpancing oleh rasa cemburu yang tak terduga.

"Apa? Kamu bilang apa?" Qilla menatap Floreylla dengan tajam, mencoba mencari kejelasan.

"Emm... enggak kok, mungkin kamu salah dengar tadi," jawab Floreylla terbata-bata, mencoba menutupi ucapan yang keliru.

"Heh, emangnya kuping gue ini budek? Gue denger sendiri tadi lo nyebut Becca lintah darat," Qilla menyuarakan kecurigaannya.

"Enggak kok, Qill. Aku nggak nyebut dia lintah darat," Floreylla berusaha membela diri.

"Alahh, alesan aja. Kamu tuh sampah nggak berguna, cuma--" Ucapan Qilla terhenti tiba-tiba ketika melihat Kieranza muncul dari belakang mereka.

"Wihh... sekarang akur nih, baguslah kalau kalian sudah mulai berteman," ucap Kieranza dengan senyum mengembang.

"Cihh, najis," gumam Qilla pelan, berusaha menyembunyikan rasa kesalnya.

"Hah, apa Qill? Aku kurang dengar yang kamu bilang barusan?" tanya Kieranza dengan wajah polos.

"Hah? Oh, barusan aku bilang iya kita udah mulai temenan, kan, Floey?" Qilla menepuk-nepuk pundak Floreylla.

"Hah, iya kita udah mulai berteman," sela Floey dengan senyuman lebar.

"Ouh, baguslah kalau begitu. Aku senang melihat kalian akur," ucap Kieranza dengan tulus.

"Ehemm, ya udah aku ke kelas duluan ya," kata Qilla sambil berlari menuju kelas.

Floreylla masih terkejut dengan perubahan suasana yang tiba-tiba terjadi. Ia merenung sejenak, lalu menoleh pada Kieranza.

"Beneran kalian temenan?" tanya Kieranza dengan nada ragu.

"Hah, sudahlah, ayo kita ke kelas. Nanti belnya berbunyi," ajak perempuan dengan rambut digerai cantik itu dengan antusias.

Mereka berdua berjalan bersama menuju kelas, meninggalkan gerbang sekolah yang sebentar lagi akan ditutup.

Jam pembelajaran pertama berbunyi, dan seorang guru masuk ke dalam kelas.

"Anak-anak, hari ini kita akan mengadakan ulangan harian pertemuan kesatu. Silakan kumpulkan buku catatan kalian," kata guru tersebut seraya mengambil selembar kertas.

"Dan ini, Kieranza, tolong bagikan lembar soal dan lembar untuk menjawab soalnya," lanjut guru itu sambil memberikan tumpukan kertas kepada Kieranza.

30 menit kemudian...

"Waktu habis, sekarang kalian kumpulkan jawaban ulangan kalian," ucap guru tersebut.

beberapa menit kemudian...

"Oke, ibu akan menyebutkan nilai ulangan kalian yang skornya paling tinggi. Floreylla mendapatkan nilai 90, Kieranza 95..."

"Hah? Heh, Kieranza ada saingannya tuh," ucap Becca dengan terkejut.

"Iya, bener-bener," sahut Qilla setuju.

"Iya, iya, betul-betul," serentak ucap siswa-siswa lain dengan riuh.

"Tolong, semuanya tetap tenang. Dan yang mendapatkan nilai 100 adalah Felix. Selamat untuk Felix. Sekian pembelajaran hari ini," tutur guru tersebut.

Kringggg! Bel istirahat berbunyi...

"Wih, congrats Felix! Baru masuk sekolah tapi udah dapet nilai 100 aja nih. Ajari aku dong, plis," ucap Becca dengan antusias.

Namun, Felix tidak mendengarkan ucapan Becca dan memilih untuk bermain dengan ponselnya di dalam kelas.

Srett... Kieranza berdiri dari tempat duduknya ,

Kieranza masuk ke dalam toilet dengan langkah cepat. Dia segera menuju wastafel dan mengalirkan air untuk mencuci tangannya. Pikirannya masih terpenuhi dengan kekesalannya terhadap Felix, murid baru yang mendapatkan nilai sempurna.

Sambil menggosok-gosok tangannya dengan sabun, Kieranza memandang cermin di depannya. Wajahnya terlihat tegang, dan matanya mencerminkan keinginan untuk membuktikan dirinya yang lebih baik dari Felix.

"Kenapa dia bisa begitu pintar? Apa yang membuatnya istimewa?" gumam Kieranza sambil memicingkan mata. Rasa iri dan kecemburuan terus memenuhi hatinya.

Setelah selesai mencuci tangan, Kieranza mengeringkan mereka dengan handuk dan memandang dirinya sekali lagi dalam cermin. Dia menarik napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri.

"gue harus lebih fokus dan Jangan biarkan murid baru itu mengambil posisi murid terbaik di sekolah ini" ucap Kieranza dengan tekad yang baru.

...Bersambung...

Terpopuler

Comments

teti kurniawati

teti kurniawati

sudah ditambahkan ke favorit ya

2022-12-14

1

💞Amie🍂🍃

💞Amie🍂🍃

Aku mau juga mobilnya😜

2022-11-21

1

Inru

Inru

Foto diambil dari sebuah film ya thor..? Cuma kepo kok thor hhe

2022-08-17

2

lihat semua
Episodes
1 SINOPSIS &BAB.1
2 part 2:Apakah kamu orangnya?
3 part 3: Idaman para murid
4 Part 4: Ya,kita mulai berteman
5 Part 5: hari yang melelahkan
6 Part 6: bisakah aku istirahat??
7 part 7: kotak apa ini??
8 Part 8 Dia Siapa??
9 part 9: mencari hadiah
10 Part 10: Kieran Aneh!!!
11 Part 11: Ayah felix
12 Part 12: melindungi ku??
13 Part 13: Rahasia Kieranza & ibunya
14 Part 14: Bersama Felix
15 Part 15: nggak Peka??
16 Part 16: Cemburu??
17 part 17: masa kecilku denganya
18 Part 18: Robekan kertas
19 Part 19: Sakit
20 Part 20: Lelaki aneh
21 Part 21: Manja...
22 Part 22: berantem mulu!
23 Part 23: Gemesin!
24 Part 24: Senyuman itu...
25 Part 25: terlihat akur!!
26 Part 26: Sebuah kenakalan
27 Part 27: Hampir aja---
28 Part 28: Hari pertama
29 Part 29: berbohong!!
30 Part 30 :Alex
31 Part 31 : Kejutan!!
32 Part 32: Rencana
33 Part 33: berhasil
34 Part 34: Rencana berikutnya
35 Part 35: tragedi
36 part 36: Apa semua ini??
37 Part 37: Rencana licik
38 Part 38: anak sama ibu sama saja!
39 Part 39: perlindungan seorang ayah
40 Part 40: ye-bin kembali!
41 Part 41: Ju-hwan kecewa
42 part 42: rumah felix
43 Part 43: liburan
44 Part 44: Ju-hwan pulang
45 Part 45: kemana keluarga pak Han?
46 Part 46: Pahlawan itu
47 #47.ceritakan Pada Alex
48 #48.tapi aku cemburu!
49 #49. Apa nenek itu?
50 #50.mendapatkan bukti
51 #51.kecewa
52 52.ajak kerja sama
53 #53.Ayahnya so-hyun?
54 54. Hadiah Ye-bin
55 #55. mimpi buruk
56 #56.penyadap
57 #57.mengambil buku
58 #58.Ngajak tunangan
59 #59.batu loncatan
60 #60. Ayah??
61 #61. berkumpul
62 #62.mimpi apa lagi!!
63 #63.Felix pahlawan itu?
64 #64. Jadian
65 SINOPSIS DAN PROLOG
66 Part 1 (Sudah revisi)
67 Part 2 (sudah revisi)
68 Part 3 (Sudah revisi)
69 Part 4 (Sudah revisi)
70 Part 5 (Sudah revisi)
71 Part 6 (Sudah revisi)
72 Part 7 (Sudah revisi)
73 Part 8 ( Sudah revisi)
74 Part 9 (Sudah revisi)
75 Part 10 (Sudah revisi)
Episodes

Updated 75 Episodes

1
SINOPSIS &BAB.1
2
part 2:Apakah kamu orangnya?
3
part 3: Idaman para murid
4
Part 4: Ya,kita mulai berteman
5
Part 5: hari yang melelahkan
6
Part 6: bisakah aku istirahat??
7
part 7: kotak apa ini??
8
Part 8 Dia Siapa??
9
part 9: mencari hadiah
10
Part 10: Kieran Aneh!!!
11
Part 11: Ayah felix
12
Part 12: melindungi ku??
13
Part 13: Rahasia Kieranza & ibunya
14
Part 14: Bersama Felix
15
Part 15: nggak Peka??
16
Part 16: Cemburu??
17
part 17: masa kecilku denganya
18
Part 18: Robekan kertas
19
Part 19: Sakit
20
Part 20: Lelaki aneh
21
Part 21: Manja...
22
Part 22: berantem mulu!
23
Part 23: Gemesin!
24
Part 24: Senyuman itu...
25
Part 25: terlihat akur!!
26
Part 26: Sebuah kenakalan
27
Part 27: Hampir aja---
28
Part 28: Hari pertama
29
Part 29: berbohong!!
30
Part 30 :Alex
31
Part 31 : Kejutan!!
32
Part 32: Rencana
33
Part 33: berhasil
34
Part 34: Rencana berikutnya
35
Part 35: tragedi
36
part 36: Apa semua ini??
37
Part 37: Rencana licik
38
Part 38: anak sama ibu sama saja!
39
Part 39: perlindungan seorang ayah
40
Part 40: ye-bin kembali!
41
Part 41: Ju-hwan kecewa
42
part 42: rumah felix
43
Part 43: liburan
44
Part 44: Ju-hwan pulang
45
Part 45: kemana keluarga pak Han?
46
Part 46: Pahlawan itu
47
#47.ceritakan Pada Alex
48
#48.tapi aku cemburu!
49
#49. Apa nenek itu?
50
#50.mendapatkan bukti
51
#51.kecewa
52
52.ajak kerja sama
53
#53.Ayahnya so-hyun?
54
54. Hadiah Ye-bin
55
#55. mimpi buruk
56
#56.penyadap
57
#57.mengambil buku
58
#58.Ngajak tunangan
59
#59.batu loncatan
60
#60. Ayah??
61
#61. berkumpul
62
#62.mimpi apa lagi!!
63
#63.Felix pahlawan itu?
64
#64. Jadian
65
SINOPSIS DAN PROLOG
66
Part 1 (Sudah revisi)
67
Part 2 (sudah revisi)
68
Part 3 (Sudah revisi)
69
Part 4 (Sudah revisi)
70
Part 5 (Sudah revisi)
71
Part 6 (Sudah revisi)
72
Part 7 (Sudah revisi)
73
Part 8 ( Sudah revisi)
74
Part 9 (Sudah revisi)
75
Part 10 (Sudah revisi)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!