Rika Terpojok

...Part ini sudah direvisi....

...***...

“Pokoknya kamu harus hati-hati, jangan melakukan aktivitas berat atau melakukan pekerjaan rumah.”

“Iya, Mas. Kamu tenang saja, di sini sudah ada asisten rumah tangga dan juga Mbak Ayu. Jadi jangan terlalu khawatir ya.”

Keduanya tampak begitu mesra tanpa menghiraukan kehadiran Ayu di sana.

“Kamu mau titip sesuatu atau mau sesuatu sekarang?”

Rika menggelengkan kepalanya.

“Kalau nanti aku mau sesuatu, aku bisa minta tolong Mbak Ayu atau juga Bi Ijah. Mas sekarang berangkat ke kantor dulu, ya. Nanti terlambat loh ....”

“Nggak apa-apa, kan mas, bos-nya. Jadi kamu jangan khawatir.” Menjawil pipi Rika.

“Ih, Mas.” Rika tersipu malu sambil menyembunyikan wajahnya ke dalam dekapan Danu.

“Pokoknya hati-hati, jangan naik ke lantai dua. Mas sengaja pindahin kamar ke bawah dan kasih ini untuk kamu gunakan kalau butuh apa-apa.” menunjuk kredit card miliknya lalu membelai kepala Rika.

“Iya, Sayang, iya. Sana gih, berangkat.”

Danu mengecup kening dan bibir Rika bergantian. Sedangkan Ayu, mau tak mau harus melihat pemandangan menyakitkan di depannya.

“Mas berangkat dulu ya, kamu baik-baik di rumah.”

Tangannya terulur mengelusi perut Rika yang mulai terlihat karena usia kehamilan Rika sudah memasuki empat bulan.

Danu berpaling ke arah Ayu.

“Mas berangkat dulu ya, kamu tolong jagain Rika selama Mas nggak di rumah. Kalau ada apa-apa langsung hubungi Mas ya, Ay.”

Ayu tersadar dari lamunannya.

“Iya, mas.”

Memang semenjak Danu mengetahui kehamilan Rika empat bulan yang lalu, Danu berubah. Segala sesuatu apapun diprioritaskan untuk Rika.

Bagi Danu, Rika adalah yang utama. Hampir setiap saat pria itu selalu berada di sisi Rika, apapun yang Rika inginkan selalu dipenuhi. Sedangkan kehadiran Ayu hampir tak terlihat di rumah ini, kadang mereka tak mengenal tempat saat bermesraan.

Ayu hanya akan dipanggil ketika dimintai pertolongan untuk mencari sesuatu, membeli sesuatu atau disuruh untuk memijat kaki Rika yang pegal akibat kehamilannya memasuki trimester kedua.

Hal itu sengaja Rika lakukan agar Ayu semakin semakin menderita dan secara tidak langsung Rika juga berhasil menciptakan jarak antara Danu dan Ayu.

Jangankan untuk menghabiskan waktu bersama di akhir pekan, saat tidur malam pun, Ayu hanya ditemani oleh guling dan bantal saja sebagai teman tidurnya di atas kasur tanpa kehadiran Danu, karena Danu selalu tidur di kamar Rika.

Belum lagi jika Bu Wati—ibu mertuanya– datang ke rumah mereka. Baik fisik dan hati Ayu, tidak akan beristirahat. Ada saja yang Bu Wati perintahkan kepada Ayu, setiap saat selalu saja kata-kata pedas dilontarkan oleh Bu Wati kepadanya.

Ayu hanya pasrah dan memilih diam. Satu-satunya orang yang menghiburnya hanya asisten rumah tangga mereka, Bi Ijah. Bi Ijah sangat mengerti Ayu, menjadi teman mengobrol dan bercerita atau membantunya di saat melakukan pekerjaan rumah.

Mungkin bisa dikatakan kalau Ayu sekarang lebih seperti Bi Ijah, dibandingkan sebagai seorang Nyonya di rumah ini karena hampir semua pekerjaan rumah tangga yang dulu dikerjakan oleh Bi Ijah, kini Ayu juga yang melakukannya. Bi Ijah hanya dikhususkan untuk menjaga dan melayani Rika seorang.

Tentu saja hal itu Bu Wati yang mengusulkan, meskipun awalnya Danu keberatan tapi akhirnya Danu menyetujuinya juga. Hal itu menjadi angin segar bagi Rika.

Dia tak perlu turun tangan membujuk Danu atau ibu mertuanya tapi justru ibu mertuanya sendiri yang tanpa diminta sudah melakukan hal tersebut, karena kebenciannya terhadap Ayu yang semakin menjadi setelah kehamilan Rika.

Dengan begitu, Rika memastikan jika kebohongannya tidak akan terbongkar karena dia juga dapat memantau Ayu dari dekat.

Usai kepergian Danu, Rika memulai sikap bossy-nya. Memerintah ini dan itu dengan alasan ‘ngidam’.

...***...

Hari sudah menjelang siang, Ayu memeriksa daftar belanjaannya lagi. Kira-kira apa saja yang belum ia beli.

“Sepertinya sudah semuanya” gumamnya.

“Eh, iya. Puding mangga titipan Rika” Ayu menepuk dahinya, karena hampir kelupaan.

Dengan sangat antusias dia mengambil puding mangga di rak penyimpanan makanan. Memasukkan beberapa puding ke dalam troli belanjanya, saat memegang cup puding yang terakhir dia termangu memandangi makanan penutup itu.

Kapan dirinya bisa seperti Rika?

Bisa merasakan lagi perhatian dari Danu, suaminya. kapan ada waktu berdua dengan Danu seperti dulu? Rasanya dia ingin sekali memutar waktu kembali ke masa itu. Hari-hari yang dihabiskan bersama Danu, pria yang begitu dia cintai.

Tak masalah baginya tanpa kehadiran anak dalam pernikahan mereka. Dia bisa mengadopsi anak dari panti asuhan, karena keadaan suaminya yang tidak memungkinkan untuk memiliki keturunan. Oleh karena itu dia merahasiakan keadaan Danu yang sebenarnya, karena Ayu tidak tega jika memberitahukan keberadaannya pada pria itu.

Namun rupanya orang disekitarnya beranggapan lain, begitu juga dengan mertuanya. Mereka yang tidak tahu justru mencap Ayu sebagai wanita mandul, wanita cacat yang tidak bisa memiliki keturunan. Maka dari itu, terjadilah pernikahan kedua suaminya.

Kini dia hanya bisa pasrah dengan keadaan rumah tangganya yang semakin jauh dari kata bahagia. Perlu diingat, sepertinya dia sendiri yang tak merasa bahagia.

Sedangkan Danu merasa bahagia setelah kehadiran Rika, terlebih Rika yang kini tengah hamil. Anak dan cucu yang sangat dinantikan kehadirannya oleh semua orang di keluarga Danu.

Ayu berpikir, bagaimana jika mereka tahu yang sebenarnya?

Tentang Danu yang tidak bisa memiliki keturunan, tentang anak yang dikandung oleh Rika. Entah apa yang akan terjadi. Yang pasti, baik Danu maupun keluarganya akan sangat sangat terpukul dan malu jika kebenaran itu terungkap.

Tapi Ayu juga tidak bisa diam saja, dia harus melakukan sesuatu. Sebelum semuanya begitu terlambat, rumah tangganya harus dia pertahankan.

Ayu menaruh kembali puding itu di troli belanjanya, kemudian mendorong troli belanja ke tempat deretan rak sayur dan buah.

...***...

“Saya bantu ya, Nyonya.”

“Terima kasih, Pak.”

Ayu dibantu oleh supir pribadinya untuk memasukkan beberapa kantong belanjaan yang sudah dibelinya ke dalam bagasi mobil.

“Ada lagi, Nyonya?”

“Nanti mampir ke toko kue sebentar, saya mau memesan kue basah seperti biasa.”

“Baik, Nyonya.”

Ayu membeli beberapa kue basah dan kue ulang tahun, karena Ayu baru teringat jika ada beberapa anak panti asuhan tempat yang sering dia datangi sedang berulang tahun. Tak lupa pula kado serta beberapa bingkisan untuk mereka.

Hati Ayu merasa lega dan sedikit terobati setelah berjumpa dengan mereka. Tanpa terasa waktu cepat berlalu, waktu menunjukkan pukul empat sore. Dia juga harus segera pulang ke rumahnya.

Saat memasuki pelataran rumahnya Ayu melihat ada sebuah mobil SUV berwarna hitam terparkir di halaman rumahnya.

Apakah ada tamu?

“Pak bisa tolong bantu saya bawakan ini ke dalam, ya."

“Baik, Nyonya”

Ayu mengamati mobil di hadapannya. Dia belum pernah sekalipun melihat mobil ini sebelumnya.

“Siapa ya, yang datang?” Gumamnya.

Bergegas Ayu melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah.

“Bi Ijah, ada tamu?”

Wajah asisten rumah tangganya itu memucat.

“A—anu, Nyonya. It—tu ta—tammu dari Nyo—nyoya Rika.” Bi Ijah menjawab pertanyaan majikannya dengan gugup.

Alis Ayu bertautan, karena heran melihat asisten rumah tangganya terlihat gugup bahkan menatapnya takut-takut.

“Tamunya sekarang di mana?”

“D—di halaman be—belakang, Nyonya.”

Pasti ada sesuatu yang tidak beres.

Ayu harus memastikan untuk melihatnya sendiri, dia bergegas pergi ke belakang.

Sesampainya di sana, justru dia mendapatkan sebuah kejutan luar biasa.

Mata Ayu terbelalak, mulutnya ternganga melihat pemandangan di hadapannya. Dia memergoki Rika yang tengah berpelukan dan hendak berciuman dengan seorang pria yang jelas-jelas bukan suami mereka.

“Apa yang sedang kalian lakukan?!”

...****...

Terpopuler

Comments

Windarti08

Windarti08

masih penasaran, knapa Ayu tau klo Danu mandul sedangkan Danu sendiri gak tau.
dan knapa Ayu gak punya buktinya, harusnya ada hasil bukti pemeriksaan yang menyatakan klo Danu mandul dong?

2023-07-30

1

putia salim

putia salim

suami ky gitu masih jg dipertahankan....tolol emang🤦‍♀️
sumpah emosi tingkat dewa gw

2023-06-17

0

NIZAP02

NIZAP02

upppp

2022-04-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!