Bab 6 Tidak Sanggup

1 Tahun berlalu begitu saja.

1 tahun, itu waktu yang lama buat Rita, dia tidak mampu lagi untuk bersabar. Namun, meluapkan kemarahannya hanya memperburuk keadaan, namun kesabarannya juga ada batasnya.

Pagi ini wajah Rita terlihat tidak bersahabat. Sorot matanya tertuju begitu tajam kearah Ardhi dan kedua istrinya.

"Pagi mama," sapa Risma.

Namun tidak ada jawaban, reaksi pun tidak ada.

"Salon langganan mama bangkrut ya?" Ardhi berusaha mengajak Rita bercanda.

Namun sama saja, tidak ada rekasi, yang ada kekesalan Rita semakin memuncak, membuat Ishana berulang kali memijat pundaknya.

"Ini 1 tahun Dhi!" Ucapan Rita begitu menekan.

"Iya 1 tahun, mama mau adain Anniv aku sama Ishana ya?" Ardhi masih berusaha mengajak ibunya bercanda.

"2 bulan!" Sorot mata Rita terlihat seperti memancarkan api. "Jika 2 bulan kamu belum bisa membuat Ishana hamil, maka rencana mama yang harus berjalan."

"Mama, mama jangan bikin Ishana dan Ardhi stres ma, semakin mereka stres, semakin susah mereka," tegur Wisnu.

Keceriaan pagi itu seketika menguap karena ancaman Rita.

Padahal kehidupan rumah tangga Ardhi begitu damai, tidak ada keributan antara istri pertama dan kedua. Jika saatnya Ardhi menghabiskan malam di kamar Ishana, keduanya malah sibuk dengan pekerjaan mereka, dan mengisi waktu dengan berbagi cerita, mengobrol sampai rasa kantuk menyerang mereka.

Obrolan tentang rasa sayang dan cinta mereka yang sama, yang tertuju untuk Risma.

Karena ucapan Rita tadi pagi, Ardhi dan Ishana sama-sama diam, biasanya keduanya sering berbicara banyak hal, namun malam ini lidah mereka tidak mampu berkata-kata.

Maaf Dhi, untuk kesekian kalinya progaram kalian gagal. Sepertinya kamu harus melakukannya secara langsung. Seperti predeksi ku di awal. Kamu harus melakukan proses penyuntikan dengan jarum tumpul milikmu sendiri.

Ardhi terbayang ucapan dokter Sonia.

"Kita coba Na."

Sorot mata Ishana langsung tertuju pada Ardhi. "Harus?"

"Entah, kita coba dulu." Ardhi mengumpulkan keberanian mendekati Ishana.

Tangan Ardhi baru menyentuh sisi telinga Ishana. Sedang wanita itu memejamkan matanya begitu rapat.

"Maaf aku tidak bisa!"

Perkataan yang sama terlepas dari mulut keduanya.

***

Keadaan Wisnu lumayan membaik, Rita bisa pergi jika ada perkumpulan Arisan yang selama ini dia ikuti. Suasana begitu ramai, namun sayang saat ini suasana hati Rita sangat buruk. Dirinya hanya diam, membiarkan pembicaraan-pembicaraan yang sama sekali tidak menarik baginya.

"Eh jeng, anaknya jeng Asri itu, istri keduanya Bapak wakil itu." Teman arisan Rita menyebutkan profesi yang dimaksud.

"Hooh jeng, kasian mau aja dia dimadu!"

Bermacam pendapat dan penialaian mereka tentang poligami menjadi bahasan beberapa anggota Arisan.

"Eh ibu-ibu! Apa salahnya jika orang punya bini lebih dari satu?!" Suara lantang Eva memenuhi ruangan itu. "Jadi bini kedua atas izin istri pertama itu lebih terhormat daripada doyan ghibah, tapi ternyata simpenan seseorang," oceh Eva lagi.

"Iya, Eva benar, putrinya Asri juga jadi istri kedua tuh Pak Wakil, karena istri pertama tidak bisa ikutin tu Bapak ke tempat dinas dia, masa iya suaminya sanggup puasa lama, diri gak mau ngikut suami, wajarlah suami cari selimut baru."

"Nggak semua begitu bu, banyak kok mereka yang berpisah tapi kesetiaan mereka kuat," sela Eva.

"Iya, Eva benar kebutuhan dan pertahanan setiap orang beda." sela yang lain.

"Ih, aku ogah ya jeng, masa anak kita jadi penghangat di perantauan, apalagi kalau sampai jadi mesin pembuat anak buat keluarga orang!" Ketus yang lainnya.

"Kalau karena ketururunan, itu bukan mesin pembuat anak bu, tapi tentang menolong sesama wanita, setiap wanita itu adalah saudara."

Sorotan mata para anggota Arisan tertuju pada wanita cantik yang begitu seksi itu.

"Tentang wanita yang bersedia memberi rahimnya untuk wanita lain, itu hanya karena ingin menolong. Ada saudaranya yang tidak bisa hamil, dan satu wanita bersedia menolong dengan menjadi madunya, itu penolong bu, bukan mesin pencetak anak!" sela Eva lagi.

"Ini kalau aku ya, andai ada suatu keluarga yang butuh rahim untuk melahirkan zuriat mereka, aku ikhlas jadi yang ke 10, bukan karena harta ya ibu-ibu, tapi lebih ke sisi saling menolong," ucap Eva.

Perhatian Rita tertuju pada wanita muda itu, dia terus memerhatikan Eva. Setelah acara arisan mereka selesai, Rita langsung mendekati Eva. Kini hanya ada mereka berdua di ruangan itu, ibu-ibu anggota arisan yang lain sudah pulang.

"Boleh kita kenalan?" tanya Rita.

"Sangat boleh Nyonya Rita, saya Eva Bastian, saya sangat tahu siapa Nyonya." Eva tersenyum dan mengulurkan tangannya pada Rita.

"Saya tertarik dengan perkataan kamu sebelumnya," ucap Rita.

"Tentang?"

"Kalau kamu bersedia jadi yang ke berapa pun demi menolong wanita lain."

"Ah, di dunia nyata mana ada yang begitu, yang meminta suaminya menikah lagi demi mendapatkan keturunan." Eva melanjutkan pekerjaannya, membereskan majalah fashion yang berisikan bermacam pakaian yang dia jual di butiknya.

"Kalau ada, apakah kamu mau membantu?" 

Eva menghentikan kegiatannya. "Kalau yang bersangkutan memberi sesuatu yang tidak bisa saya tolak, maka akan saya pertimbangkan."

"Saya memiliki anak satu-satunya--"

"Iya, saya tahu, Ardhi Pramudya, CEO Wardana Group," sela Eva.

"Owh, kamu tahu tentang saya rupanya."

"Anak saya memiliki 2 istri." Rita mulai menceritakan rumah tangga Ardhi, Risma, dan Ishana pada Eva.

"Saya butuh wanita yang bersedia jadi istri ketiga Ardhi. Apapun yang kamu mau, akan saya berikan," ucap Rita.

"Hemm, boleh juga." Eva tersenyum bahagia.

"Tugas utama kamu, lahirkan anak dari anak saya, maka apapun yang kamu mau saya beri."

"Misal nih tante, andai anak tante menginginkan saya?"

"Saya tidak perduli, kamu menikah selamanya atau hanya ingin melahirkan penerus putra saya. Kamu bisa bertahan dengan 2 madu yang lain, saya setuju, kamu pergi juga saya setuju."

"Deal, kapan tante butuh saya, panggil saja." Eva memberikan kartu namanya pada Rita.

"Baik, sebagai penyemangat kamu, saya akan beri butik saya untuk kamu, jika kamu bisa hamil lebih cepat, tapi jangan coba-coba menipu saya dengan hamil anak orang lain."

"Idih tante, saya memang pemuja materi, tapi saya masih menjunjung kehormatan, walau saya seorang model, saya jamin, saya masih perawan."

Kesepakatan Rita dan Eva pun terjadi.

***

Bagi Ishana dan Ardhi, waktu 2 bulan itu terlalu sedikit untuk mereka menerima satu dan yang lainnya. Tapi, bagi Rita itu seperti 2 tahun.

"Bagaimana ini Na, besok hari terakhir kita." Ardhi terlihat cemas.

"Entahlah kak, aku juga bingung."

"Bagaimana kalau mama meminta aku menikah lagi?" tebak Ardhi.

"Itu lebih baik, lebih baik wanita lain yang hamil bukan aku."

"Gila! Sentuh kamu aja aku nggak bisa, apalagi wanita lain." Ardhi mengusap kasar wajahnya.

"Lain kali, kalau ngomong dipikir dulu. Kakak kemaren bilang, siap menikahi 100 wanita, ucapan itu adalah do'a, ucapkan hal yang baik, walaupun itu bercanda, karena kita tidak pernah tau, kapan waktu yang kabul saat berdo'a," tegur Ishana.

"Walau menikah 10 kali lagi, sama saja, aku yang tidak mampu Na."

Terpopuler

Comments

🔵🍭ͪ ͩ𝐒𝓊𝓈𝓌𝒶𝓉𝒾 ՇɧeeՐՏ🍻

🔵🍭ͪ ͩ𝐒𝓊𝓈𝓌𝒶𝓉𝒾 ՇɧeeՐՏ🍻

wwoww...menikah lagi.
bagaimana dengan hati risma?

2021-10-23

3

⏤͟͟͞R◇Adist

⏤͟͟͞R◇Adist

nah lhoooo mau dinikahkan. lgi wkkwkwwk

2021-10-17

0

Zuhrotul Islamiyah

Zuhrotul Islamiyah

huaaa kenapa sih thorr setiap capt mengandung bawang... baru kali ini aq baca noveel dari bab awal sampek sini nyesek terus

2021-10-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Hati atau Mimpi
2 Bab 2 Ishana, Tolong Aku
3 Bab 3 Cinta Yang Sama
4 Bab 4 Jaga Perasaan
5 Bab 5 Adil
6 Bab 6 Tidak Sanggup
7 Bab 7 Sama Saja
8 Bab 8 Untuk Kamu
9 Bab 9 Kemarahan Rita
10 Bab 10 Pertempuran
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13 Dia Istrimu Juga
14 Bab 14 Suami Kamu Juga
15 Bab 15 Sakit
16 Bab 16 Sakit
17 Bab 17 Keinginan
18 Bab 18 Strategi Eva
19 Bab 19 Air Mata Eva
20 Bab 20 Ikhlas?
21 Bab 21 Pembelaan Ardhi
22 Bab 22 Ngidam Eva
23 Bab 23 Pencuri Hati
24 Bab 24 Mangga
25 Bab 25 Pengakuan Ishana
26 Bab 26 Paku Kertas
27 Bab 27 Kebahagiaan Ardhi
28 Bab 28 Pengakuan Rita
29 Bab 29 Terlanjur
30 Bab 30 Candu
31 Bab 31 Memastikan
32 Bab 32 Berlawanan
33 33 Hancur
34 Bab 34 Pilihan
35 Bab 35 Nara
36 Bab 36 Perlu Waktu
37 Bab 37 Aku Juga Punya Alasan
38 Bab 38 Ledakkan
39 Bab 39
40 Bab 40 Mungkin Ini Yang Terbaik
41 Bab 41 Terima Kasih Maduku
42 Bab 42 Memberikan, Bukan Menjual
43 Bab 43 Dunia Baru
44 Bab 44 Memulai
45 Bab 45 Jangan Bahas Masa Lalu
46 Bab 46 Jangan Rayu Bunda
47 Bab 47 Bundaaa
48 Bab 48 Perkenalan Anak Kecil
49 Bab 49 Mama?
50 Bab 50 Kehilangan Jejak
51 Bab 51 Makna Nama
52 Bab 52
53 Bab 53 Cincin
54 Bab 54 Jalan Yang Tepat
55 Bab 55 Siapa Lagi
56 Bab 56 Rasa Yang Hilang
57 Bab 57 Merasa Kosong
58 Bab 58 Cinta Yang Tertinggal
59 Bab 59 Cari Tau
60 Bab 60
61 Bab 61 Menepi
62 Bab 62 Rasa Itu
63 Bab 63 Sulit Percaya
64 Bab 64 Pulang Ke Rumah
65 Bab 65 Keluarga Jully
66 Bab 66 Rahasia
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Bab 1 Hati atau Mimpi
2
Bab 2 Ishana, Tolong Aku
3
Bab 3 Cinta Yang Sama
4
Bab 4 Jaga Perasaan
5
Bab 5 Adil
6
Bab 6 Tidak Sanggup
7
Bab 7 Sama Saja
8
Bab 8 Untuk Kamu
9
Bab 9 Kemarahan Rita
10
Bab 10 Pertempuran
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13 Dia Istrimu Juga
14
Bab 14 Suami Kamu Juga
15
Bab 15 Sakit
16
Bab 16 Sakit
17
Bab 17 Keinginan
18
Bab 18 Strategi Eva
19
Bab 19 Air Mata Eva
20
Bab 20 Ikhlas?
21
Bab 21 Pembelaan Ardhi
22
Bab 22 Ngidam Eva
23
Bab 23 Pencuri Hati
24
Bab 24 Mangga
25
Bab 25 Pengakuan Ishana
26
Bab 26 Paku Kertas
27
Bab 27 Kebahagiaan Ardhi
28
Bab 28 Pengakuan Rita
29
Bab 29 Terlanjur
30
Bab 30 Candu
31
Bab 31 Memastikan
32
Bab 32 Berlawanan
33
33 Hancur
34
Bab 34 Pilihan
35
Bab 35 Nara
36
Bab 36 Perlu Waktu
37
Bab 37 Aku Juga Punya Alasan
38
Bab 38 Ledakkan
39
Bab 39
40
Bab 40 Mungkin Ini Yang Terbaik
41
Bab 41 Terima Kasih Maduku
42
Bab 42 Memberikan, Bukan Menjual
43
Bab 43 Dunia Baru
44
Bab 44 Memulai
45
Bab 45 Jangan Bahas Masa Lalu
46
Bab 46 Jangan Rayu Bunda
47
Bab 47 Bundaaa
48
Bab 48 Perkenalan Anak Kecil
49
Bab 49 Mama?
50
Bab 50 Kehilangan Jejak
51
Bab 51 Makna Nama
52
Bab 52
53
Bab 53 Cincin
54
Bab 54 Jalan Yang Tepat
55
Bab 55 Siapa Lagi
56
Bab 56 Rasa Yang Hilang
57
Bab 57 Merasa Kosong
58
Bab 58 Cinta Yang Tertinggal
59
Bab 59 Cari Tau
60
Bab 60
61
Bab 61 Menepi
62
Bab 62 Rasa Itu
63
Bab 63 Sulit Percaya
64
Bab 64 Pulang Ke Rumah
65
Bab 65 Keluarga Jully
66
Bab 66 Rahasia
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!