Bab 17 Keinginan

Rita sangat memanjakan Eva, bahkan 2 pelayan rumah ini dia tugaskan hanya untuk melayani Eva.

"Firly, Yazmi, kalian kubebas tugaskan dari tugas yang lainnya, tugas kalian hanya Eva, jam berapa pun Eva butuh sesuatu, kalian harus siap."

"Baik Nyonya."

Eva sangat terharu melihat kasih sayang Rita, bahkan ibunya sendiri tidak pernah menyayanginya seperti Rita. Yang membuat Eva bahagia, dia mempunyai teman untuk mendengar ceritanya, 2 pelayan yang Rita tugaskan untuk melayaninya.

Eva sangat butuh sosok pendengar, selama ini dirinya bercerita pada temannya hanya mendapat penghakiman atas ceritanya. Eva sadar, dirinya bukan wanita baik, menikah hanya karena materi dan status.

Menjadi istri ketiga Ardhi, tidak semua kalangan pebisnis wanita menerimanya, namun karena orang-orang tahu dirinya menikah dengan Ardhi atas restu 2 istri yang lain, bukan kucing-kucingan, hal itu diterima beberapa wanita yang lain.

Eva menikmati cemilannya, di depannya berdiri 2 orang yang melayaninya.

"Hei kalian, tolong bersikaplah seperti temanku, bukan pelayanku."

Dua orang itu saling pandang, bingung mematuhi atau mempertanyakan.

"Aku itu butuh teman, bukan pelayan," keluh Eva.

Keduanya masih diam.

"Cepat duduk sini, temani aku menikmati ini semua!" titah Eva.

"Bagaimana kalau Nyonya besar marah?" sela Firly.

"Mama nggak akan marah, karena ini permintaan aku."

Dua pelayan itu mematuhi permintaan Eva. Mereka merasa nyaman, Eva tidak sombong seperti yang terlihat, hanya saja rasa sungkan sulit mereka hilangkan, karena status diantara mereka, Eva majikan, sedang mereka pelayan.

"Yaz, di samping lemari sana ada paperbag, nah itu ambil, isinya buat kalian, aku sudah bosan dengan model tas itu." Eva menunjuk kearah ruang ganti pakaian yang ada di kamarnya.

Dua wanita yang lebih muda dari Eva, hanya mematuhi setiap perintah Eva, dan mendengari cerita wanita itu.

Sedang Ardhi, dia mengurung diri di ruang kerja yang ada di rumahnya. Membayangkan pembicaraan mamanya dan Eva, juga memikirkan bagaimana hubungan dia dan Eva selanjutnya.

Eva sama saja seperti wanita-wanita yang ada dikelilingnya selama ini, menginginkan status menjadi Nyonya Pramudya, karena materi dan ketenaran.

Ardhi terus membaca email yang masuk, Email dari Ernest, melaporkan apa saja yang dia dapat tentang Eva.

Ardhi tidak menyalahkan Eva, menjadi istrinya hanya karena materi, namun Ardhi mau, Eva bertahan pada hubungan ini, karena keinginan Eva sendiri, bukan iming-iming dari mamanya. Tidak ada yang salah dari Eva, karena Eva ingin harta dan tahta.

"Aku akan berikan apa yang kamu mau Va, karena kamu memiliki sesuatu yang lebih berharga dari seluruh kekayaanku, darah daging yang tengah hadir dalam rahimmu. Tapi satu hal yang tidak bisa ku berikan, hatiku."

Email yang baru masuk membuyarkan lamunan Ardhi, dia segera membuka laporan Ernest. Terlampir foto seorang laki-laki muda, dengan roti sobek yang menempel pada bagian perutnya.

Edwin Griffin, 28 tahun. Seorang instruktur gym, ditempat Eva. Menurut orang di sana, Eva awalnya menjalin hubungan laki-laki itu, namun Eva akhiri, karena ingin menikah.

Saat ini aman, istri Anda tidak pernah selingkuh, hanya saja beberapa kali saya ikuti, dia masih memantau Edwin dari kejauhan

Membaca pesan Ernest, seketika terlintas ide dalam benak Ardhi. Dia menerima jika Eva mencintai hartanya, namun Ardhi belum bisa menerima Eva sepenuhnya, tanpa menguji wanita itu lebih dulu.

Ardhi segera melakukan pertemuannya dengan Edwin. Hal itu sangat mudah bagi Ardhi, Ernest mengatur pertemuan Ardhi dan Edwin di Restoran.

Hanya ada Ardhi dan Edwin di sana.

"Saya Ardhi, suami Eva." Ardhi memperkenalkan diri.

"Saya Edwin."

Edwin masih bingung, kenapa pengusaha ternama ini mengajaknya bertemu.

"Aku hanya butuh bantuan kamu," ucap Ardhi.

"Bantuan?"

"Pernikahanku dan Eva karena perjodohan, aku mau menguji Eva, apa dia mau bertahan dalam hubungan ini bersamaku, atau pergi dariku atas keinginannya."

"Sebab itu aku butuh kamu untuk menguji kesetiaan istriku."

"Aku akan membayarmu, dan merahasiakan misi kita, andai suatu saat nanti Eva memilihmu, namun jika Eva memilih bertahan denganku, ku harap kamu berkenan melupakannya."

Ardhi menyodorkan selembar cek pada Edwin. "Dekati dia, tapi jangan sampai kamu menyentuhnya, karena saat ini dia hamil anakku, aku hanya perlu kamu memancing perasaannya. Jika kamu berani menyentuhnya, sama saja kamu menghinaku."

"Jika Eva nanti memilih bersamaku, aku berjanji, akan menjadikan dia bagian dalam hidupku."

Edwin memahami keraguan Ardhi. Ardhi dan Edwin pun sepakat.

Bagi Edwin, ini adalah mencari pembuktian cinta namun menghasilkan nominal uang yang sulit untuk dia tolak. Apakah nanti Eva mencintainya, atau benar-benar telah melupakan cintanya.

Setelah sampai di rumahnya, Edwin mulai melancarkan serangannya pada Eva. Bertemu tidak bisa, karena Eva menolaknya, akhirnya Edwin meneror hati Eva melalui dunia maya.

***

Hari demi hari berlalu. Eva mulai gelisah, perasaannya untuk Edwin mulai tumbuh, sedang saat ini dirinya hamil anak Ardhi.

"Sayang, kamu kenapa?" Rita bisa melihat kesedihan di wajah menantunya.

"Aku butuh Ardhi ma, aku selalu kesepian saat malam. Sepertinya ini bawaan si kecil, dia selalu menginginkan dekat dengan papanya," rengek Eva.

"Waduh, cucu oma mulai manja, dia ingin selalu dekat dengan papanya." Rita mengusap lembut perut Eva yang masih rata. "Nanti mama bantu bicara sama Ardhi, kamu pasti tidak enak kan, kalau bilang sendiri."

Eva tersenyum, akhirnya Rita tidak menasehatinya, karena keinginannya bersama Ardhi setiap malam.

Jika aku bisa menjadi satu-satunya di keluarga ini, aku janji, aku akan melupakan Edwin.

"Terima kasih mama, aku bahagia banget mempunyai mama mertua sebaik mama."

Keadaan Wisnu terkadang membaik, namun juga terkadang menurun, saat ini Wisnu hanya bisa berdiam di tempat tidur, obatnya sudah diminum. Laki-laki itu terlihat memejamkan matanya.

"Amran, saya mau menemui anak-anak, kalau Bapak bangun segera panggil saya," titah Rita.

"Siap Nyonya."

Amran adalah seorang perawat yang menemani Wisnu kala Rita tengah keluar rumah, kamarnya berada di dekat kamar Wisnu, dan selalu bertugas di dekat Wisnu.

Di meja makan, terlihat Eva, Risma, Ishana, dan Ardhi sudah selesai dengan makan malam mereka.

"Jangan pergi dulu, mama ingin bicara dengan kalian semua." Rita langsung berdiri di samping Eva, dan membelai rambut menantu kesayangannya.

"Ardhi, saat ini Eva hamil, tadi siang mama melihat Eva menangis, kamu tau apa yang membuat Eva menangis?" tanya Rita.

Ardhi menggelengkan kepalanya.

"Dia merindukan kamu, lebih tepatnya, janin yang tengah bertumbuh merindukan papanya, demi pertumbuhan bayi kalian, mama berharap selama Eva hamil, kamu menemani Eva setiap malam."

"Mah, tapi Risma dan Ishana juga butuh Ardhi. Bagaimana kalau Eva 3 malam?" sela Ardhi.

"Sudahlah ma, nggak apa-apa kok." Air mata kepalsuan Eva menetes. "Mama kan pernah bilang, aku nggak boleh egois, aku harus menghormati dua maduku yang lain."

"Bagaimana, waktu Ardhi bersamaku, untuk Eva," sela Ishana.

Hal menjadi perhatian Risma, sorotan tajam mata Risma tertuju pada Ishana.

Eva tersenyum, Ishana terlalu naif dalam ikatan ini. Bagi Eva, siapa yang licik dia yang berkuasa. Namun Ishana terlalu baik, karena mementingkan kepentingan orang lain, diatas kepentingan dirinya sendiri.

"Usul yang bagus, setidaknya ada yang memahami keadaan Eva," sela Rita.

Risma bingung, kali ini Eva memimpin peperangan dingin, jika dia bersikukuh, maka Rita malah semakin ilfeel padanya. Yang Risma bisa hanya diam. Menunggu keajaiban dari cinta dan kepedulian Ardhi.

Eva menatap sayu kearah Ardhi. "Maafkan aku, bukan maksudku membuat beban baru buatmu, aku tidak tahu kenapa aku sangat merindukan kamu pada setiap malamku, sejak aku tau ada yang bertumbuh di sini." Eva menyentuh perutnya yang rata.

"Ardhi, keinginan Eva itu muncul karena keinginan anakmu, masa kurang dari 9 bulan Risma tidak mau mengalah?" Rita memandangi menantunya yang dia sebut, sedang Risma betah membisu.

Terpopuler

Comments

ummi_Շɧ𝐞𝐞ՐՏ🍻muneey☪️

ummi_Շɧ𝐞𝐞ՐՏ🍻muneey☪️

isssshh dasar mak lampir

2022-06-27

0

🕊⃟🍁F1R4

🕊⃟🍁F1R4

💕💕

2021-10-22

0

🅛➊🅝⸙ᵍᵏ

🅛➊🅝⸙ᵍᵏ

modus ya eva 🤭🤭

2021-10-21

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Hati atau Mimpi
2 Bab 2 Ishana, Tolong Aku
3 Bab 3 Cinta Yang Sama
4 Bab 4 Jaga Perasaan
5 Bab 5 Adil
6 Bab 6 Tidak Sanggup
7 Bab 7 Sama Saja
8 Bab 8 Untuk Kamu
9 Bab 9 Kemarahan Rita
10 Bab 10 Pertempuran
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13 Dia Istrimu Juga
14 Bab 14 Suami Kamu Juga
15 Bab 15 Sakit
16 Bab 16 Sakit
17 Bab 17 Keinginan
18 Bab 18 Strategi Eva
19 Bab 19 Air Mata Eva
20 Bab 20 Ikhlas?
21 Bab 21 Pembelaan Ardhi
22 Bab 22 Ngidam Eva
23 Bab 23 Pencuri Hati
24 Bab 24 Mangga
25 Bab 25 Pengakuan Ishana
26 Bab 26 Paku Kertas
27 Bab 27 Kebahagiaan Ardhi
28 Bab 28 Pengakuan Rita
29 Bab 29 Terlanjur
30 Bab 30 Candu
31 Bab 31 Memastikan
32 Bab 32 Berlawanan
33 33 Hancur
34 Bab 34 Pilihan
35 Bab 35 Nara
36 Bab 36 Perlu Waktu
37 Bab 37 Aku Juga Punya Alasan
38 Bab 38 Ledakkan
39 Bab 39
40 Bab 40 Mungkin Ini Yang Terbaik
41 Bab 41 Terima Kasih Maduku
42 Bab 42 Memberikan, Bukan Menjual
43 Bab 43 Dunia Baru
44 Bab 44 Memulai
45 Bab 45 Jangan Bahas Masa Lalu
46 Bab 46 Jangan Rayu Bunda
47 Bab 47 Bundaaa
48 Bab 48 Perkenalan Anak Kecil
49 Bab 49 Mama?
50 Bab 50 Kehilangan Jejak
51 Bab 51 Makna Nama
52 Bab 52
53 Bab 53 Cincin
54 Bab 54 Jalan Yang Tepat
55 Bab 55 Siapa Lagi
56 Bab 56 Rasa Yang Hilang
57 Bab 57 Merasa Kosong
58 Bab 58 Cinta Yang Tertinggal
59 Bab 59 Cari Tau
60 Bab 60
61 Bab 61 Menepi
62 Bab 62 Rasa Itu
63 Bab 63 Sulit Percaya
64 Bab 64 Pulang Ke Rumah
65 Bab 65 Keluarga Jully
66 Bab 66 Rahasia
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
Episodes

Updated 78 Episodes

1
Bab 1 Hati atau Mimpi
2
Bab 2 Ishana, Tolong Aku
3
Bab 3 Cinta Yang Sama
4
Bab 4 Jaga Perasaan
5
Bab 5 Adil
6
Bab 6 Tidak Sanggup
7
Bab 7 Sama Saja
8
Bab 8 Untuk Kamu
9
Bab 9 Kemarahan Rita
10
Bab 10 Pertempuran
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13 Dia Istrimu Juga
14
Bab 14 Suami Kamu Juga
15
Bab 15 Sakit
16
Bab 16 Sakit
17
Bab 17 Keinginan
18
Bab 18 Strategi Eva
19
Bab 19 Air Mata Eva
20
Bab 20 Ikhlas?
21
Bab 21 Pembelaan Ardhi
22
Bab 22 Ngidam Eva
23
Bab 23 Pencuri Hati
24
Bab 24 Mangga
25
Bab 25 Pengakuan Ishana
26
Bab 26 Paku Kertas
27
Bab 27 Kebahagiaan Ardhi
28
Bab 28 Pengakuan Rita
29
Bab 29 Terlanjur
30
Bab 30 Candu
31
Bab 31 Memastikan
32
Bab 32 Berlawanan
33
33 Hancur
34
Bab 34 Pilihan
35
Bab 35 Nara
36
Bab 36 Perlu Waktu
37
Bab 37 Aku Juga Punya Alasan
38
Bab 38 Ledakkan
39
Bab 39
40
Bab 40 Mungkin Ini Yang Terbaik
41
Bab 41 Terima Kasih Maduku
42
Bab 42 Memberikan, Bukan Menjual
43
Bab 43 Dunia Baru
44
Bab 44 Memulai
45
Bab 45 Jangan Bahas Masa Lalu
46
Bab 46 Jangan Rayu Bunda
47
Bab 47 Bundaaa
48
Bab 48 Perkenalan Anak Kecil
49
Bab 49 Mama?
50
Bab 50 Kehilangan Jejak
51
Bab 51 Makna Nama
52
Bab 52
53
Bab 53 Cincin
54
Bab 54 Jalan Yang Tepat
55
Bab 55 Siapa Lagi
56
Bab 56 Rasa Yang Hilang
57
Bab 57 Merasa Kosong
58
Bab 58 Cinta Yang Tertinggal
59
Bab 59 Cari Tau
60
Bab 60
61
Bab 61 Menepi
62
Bab 62 Rasa Itu
63
Bab 63 Sulit Percaya
64
Bab 64 Pulang Ke Rumah
65
Bab 65 Keluarga Jully
66
Bab 66 Rahasia
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!