MALAM..., kota Jakarta penuh dengan cahaya lampu gemerlap sepanjang jalan, tidak pernah mengenal sunyi alu- lalang berkendara tidak pernah habis.
Adrian mendengar kedatangan Kara dari London dia merasa kebimbangan antara menemui atau tidak. Adrian pun mengendarai mobil tanpa arah dan tujuannya, melirik klub malam terlihat ramai penuh dengan mobil mewah terpampang di halaman, Adrian mencoba untuk masuk untuk menghilangkan rasa penat di pikiran, Adrian pun terlihat bingung apa yang harus dia lakukan di dalam sana, datang lah seorang wanita setengah paruh baya ya itu Madam Seren. Dia menghampiri Adrian tengah duduk seorang diri di depan bartender.
"Halo tuan muda, apa tuan muda membutuhkan teman ngobrol?"
"Apa?! saya tidak dengar" Kata Adrian sedikit tarik suara karena volume music yang begitu keras
"Apa tuan membutuhkan teman ngobrol?" tanya Lagi Madam sedikit menaikkan volume nya
Adrian menggelengkan kepalanya.
"Tidak terimaksih" kata Adrian.
Madam Seren sedikit memaksa agar customer yang datang mau mengambil Ladyes yang sudah di sediakan oleh nya. Namun Adrian tetap menolak tawaran Madam Seren
Madam Seren pun pergi meninggalkan Adrian. Setelah dia pergi tak lama dia kembali dengan menggandeng tangan wanita cantik yang tak asing lagi bagi Adrian.
Angel mengulurkan tangannya wanita ini mengerutkan dahinya Angel mengucek matanya, rasa penasaran Angel membawa dia lebih mendekat lagi samar-samar lampu gemerlap Angel menyentuh pundak Adrian,
"Adrian?"
Adrian mendongak kepalanya, nampak wanita cantik di hadapan.
"Angel?, kenapa kamu ada disini?" Adrian pun kaget dengan kehadiran Angel mengira Angel mengikuti Adrian, Angel pun segera membungkam mulut Adrian kemudian Angel merangkul pundak Adrian sambil berbisik di telinganya.
"Tolong bawa aku keluar dari sini"
Adrian mengerutkan dahinya mendengar bisikan Angel.
"Bagaimana caranya?, aku tidak ingin bermasalah disini" Ujar Adrian
"Sudah kamu ikuti saja cara ku, kamu boking aku keluar dari tempat ini"
"What?!, Lu gila ya! gue nggak mau bermasalah lu tahu bodyguard disini banyak sekali, sebenrnya Kenapa lu sampai berada di tempat ini?"
"Ceritanya panjang, gue punya hutang di sini Senilai 5 juta dan gue menjadi jaminan disini" Ucap Angel.
"Gue tolong lu, tapi dengan cara baik-baik gue akan temui bos lu, bawa gue ke mereka"
Angel pun membawa Adrian ke Madam Seren Adrian melangkah menemui bos yang bersangkutan dengan Angel, Adrian di kawal oleh beberapa orang bodyguard yang berjaga-jaga kalau customer yang datang menemui Madam itu membuat kerusuhan.
"Madam ada yang ingin bertemu dengan anda" kata si bodyguard
"Silahkan duduk" Madam mempersilahkan Adrian duduk.
Pria yang berstatus sebagai mantan bos Angel di perusahaan itu, mengungkapkan niatnya dengan Madam Seren, Adrian menatap merinding melihat wajah Madam yang serem seperti akan memangsa manusia.
"Apa kau sanggup, menebus dia dari sini?" kata Madam
"Berapa saya harus menebus dia agar keluar dari sini"
Cih...!," kamu tahu tuan pemuda, tuan Alex meminta dia 100 juta, tidak saya kasih, karana dia menghasilkan besar buat klub ini paham!"
Andrian menganga mendengar nominal itu, bukan tidak mampu, bagi Adrian uang segitu tidak ada masalah, tapi yang di dengar Angel bukan lah nominal yang di sebutkan Oleh Madam.
"Baik Nyonya, saya permisi dulu" Ucap Adrian sambil melirik merinding
"Iya silahkan" Jawab Madam sedikit mengangkat bibir nya.
Seperti nya gadis ini bisa ku jadikan sumber keuangan ku, bisa ku jadikan sayembara bara jutawan yang datang, Hahaha" Tertawa Gerutunya Madam Seren
"Bodyguard" Teriak Madam
"Siap Madam" datang lah segerombolan penjaga klub.
"Jaga Angel, kamu tahu dia sumber uang buat Kita"
"Siap Madam" mereka pun pergi dari ruang kerja Madam.
Angel segera menghampiri Adrian yang baru saja keluar dari ruangan Madam.
"Adrian! gimana kamu berhasil membujuk Madam?"
"Sori Angel, aku gagal Madam meminta 100jt untuk bisa mengeluarkan kamu dari sini" Ujar Adrian merasa bersalah karena tidak bisa menolong Angel keluar dari tempat panas itu
"Apa!?, 100jt nggak salah?, hutang ku hanya 5jt rupiah" Tolak Angel keras.
"Ya sudah, kamu hati-hati disini aku pulang dulu"
"Adrian.., tolongin gue dong please"
"Sori Angel gue ngak bisa" Kata Adrian kemudian Adrian pergi dari tempat itu meninggalkan Angel dalam tangisnya.
Sebelum kedatangan Adrian Angel baik-baik saja setelah kehadiran nya Angel merasa rapuh cintanya yang mendalam kepada Adrian membuat Angel rela menghadapi segala tantangan termasuk ia rela kehilangan sahabatnya.
Kediaman Kara, malam itu Kara melamun di sebuah Balkon, bayangan Kevin seperti belum hilang dari ingatan Kara, Ibu Astuti mengirimkan minuman untuk Kara.
"Non ibu bawakan minuman untuk Non Kara"
"Terimaksih duduk lah bu"
"Iya Non" bu Astuti pun duduk agak jauh dari Kara.
Bu Astuti walaupun hanya sebagai Asisten di rumah Kara, Kara nyaman berada disisinya, mungkin karena sejak Kara terlahir di dunia bu Astuti yang merawat Kara.
Kara menggeser kursi nya lebih dekat lagi dengan bu Astuti, tiba-tiba Kara merangkul tubuh bu Astuti, sambil menangis.
"Sabar Non, banyak berdoa sayang ibu selalu mendoakan Non Kara" Ucap Bu Astuti sambil mengelus pucuk kepala Kara.
Di balik pelukan Kara ada mata yang memperhatikan kedekatan Kara dan Bu Astuti.
Kamu begitu dekat dengan bu Astuti mungkin ini salah ku, Dulu terlalu sibuk sampai-sampai tidak sempat merawat kamu nak, sebenrnya ibu cemburu melihat kedekatan kalian, Rodiah menitikkan Air mata nya.
"Lihat lah anak kita, dia lebih dekat dan terbuka dengan Asisten kita dari pada kamu, sedangkan bersama mu, Kara sedikit tertutup" Ujar Jaenal
Sebagai orang tua seharusnya lebih mendekatkan dengan anak, jangan pernah salahkan Asisten jika suatu saat nanti anak akan Lebih dekat dan menurut dengan Asisten di banding dengan orang tua kandung sendiri Jangan pernah menyalahkan Asisten karana hari-hari anak lebih banyak waktu bersama Asisten.
"Bapak benar semua ini salah ibu, dulu ibu terlalu mementingkan pekerjaan di kantor dari pada mengurus Kara, saat ibu pulang Kantor Kara sudah tidur"
TOK... TOK..TOK. Assalamu'alaikum.
CKLEK bibi membuka pintu nampak Adrian di depan pintu.
Wa'alaikumsalam.." Mas cari siapa?" tanya Bibi.
"Kara ada Bi?"
"Bibi lihat dulu ya mas"
"Baik bi"
Bibi melangkah pergi menaiki tangga bertemu Rodiah dan Jaenal di tangga.
"Bibi mau kemana?," tanya Rodiah
"Itu Nyonya di depan ada yang mencari Non Kara" kata Bibi.
"Siapa bi, biar saya lihat dulu Bi"
"Baik Nyonya"
Rodiah melangkah menuju pintu keluar Rodiah mengerutkan dahi nya.
Ia menarik pintu ke dalam nampak Adrian yang masih setia berdiri.
"Mau apa lagi kamu kesini?" tanya Rodiah sentak
"Tante ijinkan aku bertemu dengan Kara"
"Kara tidak ada!" Jawab Rodiah ketus
Terdiam tak bersuara memandang punggung wanita setengah paruh baya itu melangkah menutup pintu dengan keras.
"Ibu dari mana?" tanya Kara melihat Rodiah menutup pintu dengan keras.
"Tidak ada" Ucap Rodiah menyembunyikan kedatangan Adriana.
Rasa penasaran Kara pun membuat Kara memaksa untuk keluar.
"Kara masuk... nak, sudah malam tidak baik angin malam buat kesehatan kamu"
"Iya bu, tapi di luar seperti ada yang memanggilku" ujar Kara pendengaran Kara masih berfungsi dengan baik jika di luar ada yang berteriak memanggil namanya.
Adrian terus memanggil Kara dari luar, berulang kali pak Ompong meminta Adrian segera meninggalkan kediaman tuanya.
"Itu perasaan mu saja, sudah ayo masuk" perintah Rodiah.
"Bu, apa ibu ada yang di sembunyikan dari aku?"
Rodiah pun diam saat Kara bertanya siapa yang baru saja ibu nya temui.
Rodiah menundukkan kepalanya.
"Jawab Bu?"
"Baik ibu akan ceritakan semuanya tapi, ibu mohon kamu jangan Marah sama ibu"
Rodiah dan Kara juga Jaenal duduk di sofa Rodiah mulai bercerita.
Ceritanya gini.
"Sejak kamu bekerja di perusahaan US, ibu takut kamu akan jatuh cinta dengan Adrian dan ibu meminta bantuan Angel dengan ibu memberikan sejumlah uang padanya, tapi mungkin memang Angel pun mencintai nya setelah itu ibu tidak pernah tahu lagi kabar nya." Ujar Rodiah.
"Kenapa ibu lakukan semua itu bu?!, ibu tahu kan Kara sudah lama menunggu kehadiran Adrian, Kenapa ibu tega si sama Kara, apa Kara ini buka anak ibu?, Apa Angel yang anak ibu?"
"Bukan seperti itu Nak"
"Lalu apa bu!" Teriak Kara pun menangis
"Kenapa ibu lakuin semua itu?" tanya Jaenal.
"Ibu hanya saja tidak ingin kamu cepat menikah dan meninggalkan ibu, seperti janji bapak kamu dan Om beni, setelah mereka kembali dari Amerika, ibu sudah takut nak" Ucap Rodiah pun menyesali perbuatannya.
"Ibu jahat!, Kara benci sama ibu!" Kara pun pergi menangis di dalam kamar.
"Lalu apa lagi yang ibu, rahasia kan dari bapak?" tanya Jaenal.
Ibu terlanjur janji dengan Almarhum bapak Angel dia akan menjodohkan Angel dengan Adrian, sementara Kara dan Adrian cinta kecilnya, melihat Angel juga menyukai Adrian, bapak Angel meminta ku menjodohkan nya dengan Adrian jika dewasa nanti.
"Bapak kecewa sama ibu, sepertinya ibu mementingkan Angel dari Kara anak kita, sebenarnya ada apa bu?,"
Mungkin sekarang ini saat nya aku ceritakan semuanya dengan suamiku, aku lelah memendam rahasia ini selama 21 tahun lamanya" gumam hati Rodiah.
Jaenal mengenal Rodiah sebagai ibu rumah tangga yang baik, tak pernah sedikitpun Jaenal menaruh rasa curiga dengan istrinya, sebab Rodiah tak pernah banyak menuntut apa pun dari Jaenal, dia selalu menurut apa yang di perintahkan nya.
Flashback On
Semasa remaja Rodiah memiliki hubungan sepesial dengan Sudin bapak Angel saat keduanya masih sama-sama Remaja sewaktu masih duduk di bangku SMA, hubungan mereka terjalin lama, bahkan bertekad untuk kawin lari dari orang tua Rodiah yang tak pernah memberikan restu untuk pernikahannya dengan pria yang menurut orang tua Rodiah tak memiliki masa depan. Rodiah pun memutuskan untuk pergi kesebuah pedesaan bersama Sudin, orang tua Rodiah menemukan nya di sebuah pedesaan lalu menarik paksa Rodiah pulang dari desa, disitu bapak Angel bertemu dengan Astuti dan menikahinya, saat pertemuan nya kembali dengan Sudin, Rodiah sedikit memberikan peluang agar selalu bertemu setiap saat dengan cara mempekerjakan Bapak Angel sebagai supir pribadi Rodiah, tidak secara langsung Rodiah berselingkuh dengan Sudin, Rodiah pun memberikan pelayanan yang sama buat Angel dan Kara sampai Universitas pun sama dengan Kara, tidak ada yang di bedakan.
Back.
Jaenal seketika dada terasa sesak nafas terasa berhenti.
"Maafkan ibu pak," Rodiah menangis bersimpuh di kaki Jaenal, Kara mendengar semua dari Mulut langsung ibunya, Kara pun merasa semua ini tidak adil.
Serangan jantung pun seketika menyerang tubuh Jaenal.
"Bapak....!, bangun Pak...!" teriak Rodiah.
Kara lari dari atas menuruni anak tangga dia pun menepis tangan Rodiah.
"Pergi jangan sentuh bapak!,. pak Ompong!" teriak Kara lari dari dalam memanggil Penjaga rumah agar segera membawa Jaenal ke rumah sakit.
"Pak bangun...! pak...hiks...hiks..hiks. bapak....!," Kara menangis histeris sepanjang jalan Kara menangis Jaenal bersandar di pundak Kara.
"Bapak Ompong lebih cepat lagi"
"Baik Non" Pak ompong pun menaikan kecepatan nya, sampai tiba di rumah sakit suster menyambut dengan Brankar dan mendorong nya ke ruangan IGD.
"Mbak tunggu disini saja" Suster menahan Kara untuk masuk.
Setelah pemeriksaan selesai dokter keluar dari ruang IGD.
"Dok gimana bapak saya?" tanya Kara Panik
"Tuan Jaenal terkena Serangan jantung ringan tuan Jaenal harus di rawat" Ujar Dokter
"Lakukan yang terbaik untuk bapak saya Dok"
"Kami akan memindahkan nya ke ruangan intensif"
Rodiah datang mendekati Kara, yang sedang duduk di ruang tunggu kepala menunduk ia melihat kaki berdiri di depannya. Kepala Kara mendongak ke atas wajah Kara memerah melihat Rodiah.
"Mau apa ibu kesini?" Ucap Kara dengan penekanan yang membuat Rodiah terasa sakit setelah melihat putrinya membencinya.
"Maaf kan ibu Kara, ibu memang salah"
"Semua sudah terlambat, pantas saja ibu selalu menomor satukan Angel!"
"Itu semua tidak benar Nak ibu sayang sama kamu, ibu hanya menepati amanah dari bapak Angel." Ujar Rodiah.
"Sekarang ibu pergi dari sini!" Kara mengusir Rodiah jari menunjuk ke arah keluar.
"Ibu mohon maafkan ibu nak biarkan ibu merawat bapak kamu"
"Saya bilang pergi bu!, bapak tidak butuh ibu!" Hiks.Hiks...Hiks.
Rodiah pun pergi seperti yang di perintahkan oleh kara.
...----------------...
Terimakasih 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
**✿𝕾𝖆𝖒𝖘𝖎✿**
wow ternyata ibunya kara memendam rahasia sebesar ini,jahat bener ya 🥺🥺🥺
2022-02-23
0
🍭ͪ ͩ✹⃝⃝⃝s̊S𝕭𝖚𝖓𝕬𝖗𝖘𝕯☀️💞
Astaufiruloh.... teryata ada cinta dan rahasia yg begitu besar.... selama bertahun-tahun.... luar biasa....😯😯😯
2022-01-12
0
🌺Li$จ☠ᵏᵋᶜᶟ
Rodiah guru ku kelas 5 SD, Sudin tetanggaku.
sejak kapan mereka selingkuh😂😂😂
2022-01-05
0