Kara pun pergi ke kantor dengan tampilan Kasual tiba di sana semua mata terpana oleh kecantikan gadis bertubuh menjulang tinggi berambut panjang terurai, dia memasuki lobby kantor dengan gaya lenggak-lenggok nampak berbeda jauh 180 Drajat.
"Eh coba lihat itu bukannya dia si cupu?" berbisik para pegawai
"Iya benar itu Kara, cantik banget biasanya penampilan dia selalu berpakaian kebesaran."
Angel datang melihat Kara yang berbeda dia membulat besar mantannya, dia menatap sinis dengan Kara. Kara pun membalas tatapan Angel ia melihat pakaian Angel seperti dia mengenal nya.
"Lu nggak usah cari perhatian sama pak Adrian" Ucap berbisik Angel sedikit menyenggol tubuh Kara.
"Kenapa?, Lu takut" Ujar Kara sambil berbisik di telinga Angel.
Sial dia sudah mulai berani sama gue bahkan dia sudah berani penampilan berbeda. gumam dalam hatinya Angel.
"Kara di panggil tuh sama pak Adrian, bukanya langsung ke ruangan malah gosip" Ucap Diana ketus.
"Biasa aja dong tidak udah teriak"
Diana pun bingung Kara yang dulu tidak pernah membantah siapa pun, tapi dia tidak di anggap Karana itu menurut mereka Kara adalah gadis yang tak pantas untuk di jadikan teman karana penampilan nya buat bahan tertawaan orang.
"Beb itu si Kara bisa berubah begitu?" Kata Diana berbisik dengan Angel
Angel mengangkat kedua bahunya ia berlalu pergi meninggalkan Diana.
"Yeh.. di tanya bukan nya jawab malah melengos." Ucap Diana kesel.
Tapi dia hari ini sangat cantik. gerutu Diana
Tok...Tok...Tok.
"Masuk" Saut Adrian dari dalam
Kara mendorong pintu ruang kerja Adrian nampak wajah Kara yang sangat mengejutkan buat Adrian. Dia menatap dari bawah sampai atas.
"Selamat pagi pak, bapak tadi panggil saya ada apa?" Tanya Kara karena seingat Kara hari ini tidak ada berkas penting yang harus di kerjakan.
Adrian mengerutkan dahinya.
"Kenapa penampilan mu berbeda?" tanya Adrian.
"Em.. kalau tidak cocok aku ganti pakaian pak" kata Kara dia berbalik badan satu langkah Adrian memanggil.
"Eh...,Kara tidak usah kamu cantik pakaian seperti itu, tadi aku hanya heran saja kamu bisa berhias diri, silahkan duduk ada yang ingin aku tanyakan sama kamu." Adrian mempersilahkan Kara duduk
Kara pun menetap kan pantat nya di kursi depan meja Adrian kini posisi Kara berhadapan dengan dengannya.
"Tanya apa pak?"
"Aku mendapatkan info kalau Kara adalah sahabat Angel tapi yang buat aku bingung kenapa Angel bilang tidak mengenal Kamu apa kalian ada masalah? sebenarnya ini tidak terlalu penting dan bukan urusan ku juga" kata Adrian
"Terus kalau bukan urusan bapak kenpa bapak tanya kan saya kenapa bapak tidak tanyakan langsung padanya buat aku tidak ada masalah tapi entah buat dia."
"Aku hanya penasaran saja kamu dan Angel sudah mengenal lama?" Tanya Adrian.
"Cie bapak suka ya sama Angel?" Tebak Kara asal-asalan.
"Idih...!, apaan coba aku hanya ingin tahu saja"
"Kalau tidak ada lagi yang dibicarakan aku permisi dulu pak, masih ada kerjaan kalau bapak masih penasaran tanya langsung sama Angel"
"Ok lah, maaf sudah menyita waktunya"
Kalau gue lihat-lihat cantik juga tuh Kara. Is gue ngomong apa sih" gerutu Adrian
Waktu makan siang pun tiba Kara membereskan alat kerja nya yang di atas meja. Setelah selesai dia keluar untuk makan siang, di depan lift sudah ada Angel bersama teman- teman barunya, dengan terpaksa Kara pun ikut mengunggu di depan lift, saat Kara akan masuk lift langkah kaki Kara tersalip oleh Diana
Bruk! Auw......!, Kepala Kara pun terbentur lumayan keras.
"Hahaha, si cupu kenapa lu, tembok main cium saja" Mereka pun tertawa lebar tanpa melihat wajah Kara meringis kesakitan.
Adrian melihat Kara meringis kesakitan segera menghampiri Kara tepat depan Lift
"Kara kamu tidak apa-apa?, sini biar aku obatin"
"Tidak usah aku bisa sendiri" Kara pun pergi memegangi keningnya sepertinya sedikit benjol di keningnya
Gue akan buktikan kalau gue bukan cupu tapi gue Lebih cantik dan lebih pintar dari kalian. gumamnya dalam hati Kara
"Kara apa kamu ada masalah sama mereka?," tanya Adrian mengejar Kara"
"Saya nggak tahu pak, seingat ku tidak ada masalah sama mereka, kalau menganggap aku musuh ya urusan dia" Kata Kara
"Tapi luka kamu Kara?" kata Adrian cemas
"Biarkan saja, saya bisa obati sendiri"
"Biarkan saya obati kamu dulu"pinta Adrian
"Kalau bapak tidak mau pergi, biar aku yang pergi" Ucap Kara sambil memalingkan wajahnya.
Berulang kali gadis cantik yang kerap di sapa Kara itu selalu diam saat mereka memperlakukannya dengan tidak baik, kali ini kesabaran Kara sudah sampai puncak, ia akan segera menyudahi permainan dan penyamaran Kara selama bekerja di Perusahaan US.
Sepulang kerja orang tua Kara melihat putri nya luka di dahinya tentunya ia tidak terima anak nya di perlakukan dengan tidak baik, orang tua mana yang ingin melihat putrinya terluka, dari situ orang tua Kara diam-diam tanpa sepengetahuan Kara dia mendatangi rumah Angel, Rodiah sangat-sangat tidak terima, walaupun Rodiah sering membedakan Kara dan Angel.
Mobil mewah memasuki latar rumah Angel, Rodiah turun dari mobil langkah cepat wajah sangat murka.
"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam" saut Astuti orang tua Angel
"Nyonya Rodiah, silahkan masuk"
"Mana anak kamu?"
"Ada apa ini Nyonya?" tanya Astuti
"Suruh keluar! saya tidak ingin basa-basi lagi" Kata Rodiah tegas.
"Tunggu saya panggil dulu silahkan Nyonya duduk dulu"
"Hemmm"
Apa lagi yang di lakukan Angel ya allah kenapa anak itu tidak bisa berubah. batin Astuti
Astuti melangkah dengan kaki gemetar sebab tidak pernah melihat Rodiah Semerah ini, Rodiah terkenal keluarga yang memiliki hati yang dermawan.
Tok..Tok...Tok.
"Angel buka pintunya ibu mau masuk"
"Ada apa sih Buk! berbisik banget"
"Orang tua Kara Nyonya Rodiah datang kemari marah-marah apa yang sudah kamu lakukan sama Kara?."
"Apa sih..!? gue nggak lakuin apa-apa!?" bentak Angel
"Bohong!, mana mungkin Nyonya Rodiah marah-marah kalau tidak ada masalah, sekarang kamu temui Nyonya Rodiah di ruang tamu"
"Nggak mau malas"
"Angel" bentak Astuti kesel.
"Iya...Iya, gue temuin"
Angel keluar dari kamar langsung duduk membanting pantat nya di kursi.
"He! Angel apa yang sudah kamu perbuat sama anak saya?"
"Gue nggak lakuin apa-apa, emang nya anak tante ngadu apa sama Tante?"
"Kamu tuh ya emang tidak tau diri! kamu lupa selama ini kamu kuliah dari siapa, dan itu permintaan anak saya kalau tidak karena anak saya, saya tidak sudi sejak SD kamu selalu memanfaatkan anak saya" Ujar Rodiah sambil menatap tajam wajah Angel
"Berapa hutang saya selama kuliah? hitung saya akan bayar, meskipun tidak langsung saya akan cicil" Ucap Angel ketus.
"Kamu benar-benar tidak tau diri!, sekali lagi kamu sakiti anak saya, saya laporkan kamu ke polisi, Ucapan saya tidak main-main Angel."
"Saya tidak takut tante lakukan apa yang Tante suka orang kaya memang selalu menindas orang miskin seperti saya ini, tapi ingat Tante punya rahasia sama saya"
"Kamu ngancam saya?" Ucap Rodiah berbisik
Rodiah mengepalkan tangannya rasanya ingin menghajar Angel kalau tidak inget hukum dan kemanusiaan Angel sudah habis di tangan Rodiah.
"Astuti, tolong didik anak kamu ini agar lebih menghormati orang yang lebih tua"
"Baik Nyonya, maafkan anak saya Nyonya" Ucap Astuti memohon.
"Saya permisi dulu Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam"
"Ya Allah Angel ibu bingung harus bilang apa lagi sama kamu, ibu malu Angel"
"Ini lah orang miskin ibu. Orang kaya selalu menginjak-injak keluarga kita bu!"
"Astaghfirullah..., Angel tidak semua orang sepeti apa yang di tuduh kan kamu" Bentak Astuti
Angel pun berlalu pergi meninggalkan ibunya di ruang tamu dia membanting pintu sangat keras.
Jbred!!
"Astaghfirullah...," Ucap Astuti mengelus dadanya.
Tiba di rumah Rodiah melemparkan tas nya karana emosi dia masih tidak percaya kalau Angel bisa menjawab dengan mudah kata-kata Rodiah.
"Kurang ajar anak itu!"
"Ada apa bu kok marah-marah?"
"Ibu habis dari rumah Angel Pak ibu kesel anak kita kepalanya benjol gara-gara Angel"
Terdengar oleh Kara saat Kara menuruni anak tangga rumahnya.
"Ibu ngapain kesana, biar ini menjadi urusan Kara"
"Kara.., dia itu sudah di jahat sama kamu. ngapain sih kamu terus membela Angel?"
"Kara bukan bela dia bu.., Kara punya cara sendiri buat balas dia"
"Kamu mau kemana bawa tas?" tanya Rodiah.
Setelah adzan magrib Kara pergi pakaian rapi dan sudah ada janji dengan seseorang wanita yang usianya di atas Kara.
"Kara ada janji bu sama Jean" kata Kara.
"Ya sudah kamu hati-hati"
"Bu, Pak mulai sekarang Kara ambil kunci mobil yang di kasih bapak waktu itu, sekarang kuncinya mana?"
"Kamu serius?, bukan nya kamu tidak pernah mau memakai mobil pemberian bapak?" tanya Jaenal.
"Ya serius lah pak"
Jaenal dan Rodiah tersenyum lebar. Jaenal pun melangkah pergi mengambil kunci mobil di kamar nya.
"Ini kunci nya kamu pakai nya hati-hati ya"
"Siap pak, ya sudah Kara pergi dulu ya pak, bu, Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam.., pulang jangan malam-malam Kara kalau ada apa-apa cepat hubungi bapak atau ibu"
"Iya."
Kara pun pergi ke sebuah Salon mewah di Jakarta Selatan, disana sudah ada Jean yang menunggu kedatangan Kara. Jean lah yang akan merombak rambut dan wajah Kara juga pakaian yang mana yang pantas di pakai dan mana yang tidak.
...----------------...
Terimakasih sudah mampir di karya ku semoga suka dan jangan lupa lik dan komentar nya di bawah cerita ini ya terimakasih,🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
✿⃝ᵀᴬᶠ♥︎єrͷa
jangan terlalu sombong angel entar kena batunya baru nyaho loh🤧
2022-02-09
1
🇰 ͨ🅰︎ͦ🇮 ᷛ🇸ͣ 🅰︎ᷡ🇷
nexttttttttttt 🏃♂️🏃♂️🏃♂️🏃♂️🏃♂️
2022-01-26
0
🍁ALEA❣️💋🅂🅄🄼🄰🅁🄽🄸👻ᴸᴷ
minta diceplesin nih Angel...gatau diri udh mah org miskin
2022-01-26
0