Sebelum pesawat tinggal landas meninggalkan bandara, Arnold sudah memberikan ultimatum kalau ia akan meminjam mobil Noah saat tiba di London nanti.
Noah heran dengan permintaan Arnold yang menurutnya kurang waras. Dibandingkan dengan 8 mobil yang terparkir di garasi Arnold , mobil Noah tentu tak ada apa-apanya, walaupun sebenarnya mobil Noah adalah pemberian Arnold juga.
"Boss....ada apa? Penuh misteri sekarang ini!" kata Noah dalam perjalanan.
Arnold tersenyum "Apakah kalian percaya cinta pada pandangan pertama?" tanya Arnold.
"Aku percaya" kata Susan
"Aku juga percaya. Cinta kan datang tanpa kita undang dan kita minta. Lalu siapa gadis itu? Mengapa kami tidak mengenalnya?" tanya Noah penasaran.
"Dia sangat istimewa. Nantilah kalau dia sudah menerima cintaku, baru kalian akan berkenalan dengannya" kata Arnold dengan senyum manisnya. "Noah, mobil kamu bersihkan?"
"Tentulah, boss. Mobilku bersih dan higienis. Nanti aku akan meminta ponakanku membawa mobil itu ke bandara." kata Noah.
"Bangunkan aku jika sudah sampai ya?" kata Arnold lalu segera menuju ke kamar yang tesedia di pesawat pribadinya itu.
Susan menatap Noah "Kira-kira siapa gadis itu?"
"Pastilah lebih cantik, lebih kaya dan lebih terkenal dari Amelia Alba." ujar Noah mencoba menebak.
"Apakah putri kerajaan? Aku dengar salah satu putri kerajaan sangat ngefans pada Arnold"
Noah menggeleng "Boss kan kemarin bilang kalau gadis itu menolak cintanya. Jadi aku berpikir kalau gadis itu pasti bukan orang biasa."
"Sayang ya boss harus pisah dengan nona Amelia. Pada hal hubungan mereka kan sudah lama. Mereka juga pasangan yang sangat cocok, serasi. Selalu membuat iri orang yang melihatnya. Nona Amelia juga sangat baik pada kita. Memang sih dia sedikit manja dan cengeng, namun dibandingkan dengan pacar-pacar boss yang lain, aku pikir Amelia adalah gadis yang terbaik"Susan berucap panjang lebar.
"Iya. Aku juga sedih kalau mereka sudah putus" imbuh Noah lalu menyandarkan kepalanya di sandaran kursi. Pikirannya untuk saat ini sedang mencoba mencari tahu siapa perempuan istimewa yang sudah mencuri hati Arnold.
Saat pesawat sudah mendarat, Arnold ternyata sudah mandi dan ganti pakaian. Ia juga memakai kumis tipisnya, kacamata dan topinya.
"Doakan semoga aku berhasil ya?" pamit Arnold sebelum menghilang dengan mobil Noah yang dipinjamnya.
Ia tiba di perpustakaan pada pukul 7.30 malam. Gps yang ada di hp Fairy menunjukan kalau cewek itu ada di perpustakaan.
Dari jendela kaca, Arnold melihat kalau Fairy ditinggalkan sendiri oleh penanggungjawab perpustakaan sehingga ia menjadi senang karena rencananya akan menjadi lancar.
Arnold mendorong pintu kaca perlahan agar tidak menimbulkan suara dan meletakan boneka peri yang secara tak sengaja ia temukan saat jalan-jalan di Berlin.
Fairy yang sudah selesai dengan tugasnya segera menuju ke rak tempat penyimpanan barang untuk mengambil tasnya. Namun langkahnya terhenti saat melihat boneka peri perempuan yang memegang sebuah kertas yang bertuliskan I MISS YOU terletak di meja penjaga perpustakaan.
"Hai...!"
Fairy hampir saja menjatuhkan boneka yang dipegangnya saat Arnold menyapanya.
"Arnold..! Kau sungguh mengejutkanku!"
Arnold mendekat "Kau suka bonekanya?"
Fairy mengangguk "Ya. Cantik seperti diriku" kata Fairy maksudnya hendak bercanda saja tapi membuat Arnold justru menggunakan kata-katanya itu untuk membuat Fairy tersipu.
"Ya. Kau memang peri yang cantik karena itu pantas untuk ku rindukan" kata Arnold sambil terus melangkah mendekati Fairy.
"Kapan kembali dari Jerman?" tanya Fairy berusaha mengalihkan pembicaraan.
"Aku baru turun dari pesawat dan langsung datang ke sini!" kata Arnold dengan luapan kerinduan yang sangat nyata terlihat di matanya. Ia setengah mati menahan dirinya untuk tidak menarik gadis itu dalam pelukannya.
"Dari mana kamu tahu kalau aku ada di sini?" tanya Fairy sambil melangkah menuju ke lemari penitipan barang untuk mengambil tasnya.
"Akan ku lakukan apa saja agar bisa menemukan dimana dirimu" kata Arnold lalu mengikuti langkah Fairy setelah sebelumnya mengambil kembali boneka yang ditinggalkan Fairy di meja.
"Boneka ini untukmu!" Arnold mengulurkan boneka itu saat keduanya sudah berada di luar perpustakaan.
"Terima kasih!" Fairy menerimanya dengan senang hati. Ia memegang boneka itu dengan tangan sedikit bergetar.
"Fairy, temani aku makan malam ya?"
"Apakah kau tidak punya teman dan selalu ingin mengajakku?"
"Karena bersamamu sungguh menyenangkan. Bukankah sudah pernah kukatakan?"
Fairy menghentikan langkahnya. Ia memberanikan diri menatap Arnold. "Baiklah. Tapi kali ini aku yang akan mentraktirmu karena aku baru saja menerima gaji dari restaurant tempatku bekerja."
"Baiklah." Arnold setuju asalkan Fairy mau bersamanya saat ini.
"Dan tempat makannya aku yang pilih untuk disesuaikan dengan gajiku" kata Fairy sambil menahan tawa.
"Ok. Apakah tempatnya jauh?"
"Agak jauh. Kita beli saja dan ke Fairy Garden untuk makan di sana. Tempatnya berdekatan"
"Wah dengan senang hati"
Saat keduanya sudah tiba di tempat parkir, Fairy menatap mobil yang dibawa oleh Arnold.
"Kau ganti mobil?"
"Kau tidak suka?"
Fairy tersenyum sambil menggeleng "Aku lebih suka yang ini." katanya lalu masuk ke dalam mobil yang pintunya sudah dibuka oleh Arnold.
Saat tiba di depan restauran yang dimaksud, Fairy meminta agar Arnold menungguhnya di mobil saja karena cowok itu sudah membuka penyamarannya. Gadis itu masuk dan memesan 2 kotak makanan dan minuman. Setelah itu merekapun menuju ke Fairy Garden.
"Bagaimana rasanya?" tanya Fairy saat keduanya sudah ada di Fairy garden dan duduk di bangku taman sambil menikmati makanan yang Fairy beli.
"Enak." jawab Arnold sambil mengangkat jempolnya.
"Walaupun itu hanyalah sebuah restauran kecil dipinggir jalan namun rasa makannya tidak kalah dengan restauran mahal." kata Fairy dengan senyum manisnya dan membuat Arnold tambah gemas melihat wajah cantik itu nampak bersinar di bawa sorotan lampu taman.
"Bagaimana konsernya?" tanya Fairy saat keduanya sudah selesai makan dan berjalan mengitari labirin yang ada.
"Sukses dan menyenangkan. Tapi aku sedikit gelisah di sana"
"kenapa?" tanya Fairy heran.
"Karena aku sangat merindukanmu." kata Arnold pelan namun sanggup membuat tubuh Fairy bergetar. Gadis itu pura-pura tak menanggapi perkataan Arnold dengan terus melangkah. Meninggalkan Arnold yang sudah menghentikan langkahnya.
"Fairy!" panggil Arnold.
Fairy menghentikan langkahnya. Ia berbalik dan menatap Arnold. "Ada apa?"
"Apakah kau tak bisa membuka hatimu sedikit saja untukku? Jangan pandang aku sebagai Arnold Manola yang dikenal orang sebagai penyanyi terkenal. Pandanglah aku sebagai seorang lelaki yang sedang jatuh cinta. Lelaki yang sangat berharap untuk bisa menyayangimu dan menjadikanmu satu-satunya perempuan yang akan selalu dirindukannya." kata Arnold dengan penuh kesungguhan.
"Arnold....!" Fairy bingung harus bicara apa. Tiba-tiba hujan turun.
"Arnold hujan...!" teriak Fairy lalu segera berlari tanpa memperhatikan jalan membuat ia justru tersesat di dalam lingkaran labirin.
Arnold yang ikut berlari dibelakang Fairy segera meraih tangan gadis itu "Kau salah jalan, Fairy!" ujar Arnold lalu berbalik arah menyusuri labirin sampai mereka menemukan jalan keluar.
Hujan semakin deras. Arnold menarik terus tangan Fairy sehingga keduanya tiba di teras rumah.
"Ya ampun !" Arnold menepuk jidatnya.
"Kenapa?" tanya Fairy sambil menarik tangannya dari genggaman Arnold.
"Aku tidak membawa kunci rumah dan paman Scot bersama istrinya sedang ada di Glasgow saat ini"
Fairy memeluk dirinya sendiri sambil mundur ke arah tembok dan menempelkan tubuhnya di sana. Hujan semakin deras dan angin bertiup cukup kencang sehingga baju mereka yang sudah agak basah terasa dingin menempel di tubuh.
Apalagi Fairy yang hanya menggunakan t-shirt yang agak tipis dan celana jeans yang membungkus tubuh rampingnya. Ia menjadi sedikit mengigil.
"Kamu kedinginan?" tanya Arnold melihat tubuh Fairy sedikit menggigil.
"Iya..!" jawab Fairy dengan suara yang juga sedikit serak.
Arnold tiba-tiba saja maju mendekati Fairy. Dan tanpa diduga, cowok itu menarik tubuh Fairy dan membawanya kedalam pelukannya. Membuat Fairy tak bisa berkutik. Pelukan Arnold menghangatkannya. Tubuh atletis cowok itu seakan menelan tubuh ramping Fairy.
Keduanya saling diam. Tak bicara hanya detak jantung mereka yang sama-sama berdetak lebih cepat dari biasanya.
Arnold memejamkan matanya saat tangannya melingkar dipundak Fairy. Kepalanya sedikit menunduk menghirup harum rambut Fairy. Sungguh, Arnold tak pernah merasa sebahagia ini memeluk seorang gadis. Dan dia berharap kalau hujan jangan berhenti agar dia bisa lebih lama memeluk gadis cantik ini.
Dan Fairy yang membentengi dirinya dengan menaruh kedua tangannya didepan dadanya. Tangannya justru dapat merasakan detak jantung Arnold yang seakan mentransfer rasa hangat yang menghadirkan rasa bahagia.
Pelukan itu memang terjadi cukup lama. Sampai akhirnya Arnold melonggarkan pelukannya. Tangan kirinya masih melingkar dipinggang Fairy sementara tangan kanannya membelai wajah Fairy, lalu menyingkirkan beberapa helai rambut yang menutupi wajah cantik itu.
Mata mereka bertemu. Memancarkan rasa yang hadir di hati masing-masing. Sampai akhirnya jari telunjuk Arnold mengangkat dagu Fairy, lalu kepala Arnold agak menunduk sedikit. Arnold tidak ingin menundah lagi. Bibirnya langsung menyentu bibir merah Fairy. Mengeseknya perlahan dan kemudian membawa Fairy dalam ciuman yang dalam.
Bagaimana nih....
Fairy langsung luluh nggak ya???
MAKASI SUDAH BACA
JANGAN LUPA LIKE, KOMENTAR YANG BANYAK
VOTE YANG BANYAK JUGA YA (he....he...he...)
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Riri Viyayantimala
sweet banget
2021-10-27
1
Kendarsih Keken
my first kiss di colong bule Inggris 🙈🙈🙈🙈🙈🙈
2021-10-08
0
desi pradnya
aq meleleh 😍
2021-09-30
0