Bunyi ponselnya membuat Fairy terbangun. Ia meraih ponselnya yang ada di bawah bantal. Sebuah nomor asing.
Siapa yang menelepon aku saat tengah malam seperti ini?
"Hallo...." Fairy akhirnya bicara.
"kamu sudah tidur?"
"Memangnya ini siapa?" tanya Fairy sedikit kesal diantara rasa kantuknya.
"Memangnya kamu tak menyimpan nomorku?"
"Hei...siapa kamu sampai aku harus menyimpan nomor ponselmu?"
"Aku Arnold....Arnold Manola!"
Deg!
Jantung Fairy seakan berhenti berdetak. Rasa kantuknya langsung hilang. Ia bahkan langsung bangun dan duduk di atas tempat tidur.
"Arnold?"
Terdengar suara kekehan Arnold "Akhirnya kamu sadar juga."
"Kenapa juga menelepon orang sudah tengah malam seperti ini?"
"Tengah malam? Ini baru jam setengah 10. Aku saja baru selesai mengisi acara di TV."
Fairy mengambil jam tangannya. Ya benar saja. Ini baru jam setengah sepuluh. Berarti dia yang langsung tertidur tadi saat melihat-lihat foto.
"Ada apa?"
"Temani aku makan malam, yuk!" ajak Arnold.
Fairy memegang perutnya yang tiba-tiba berbunyi.
"Aku sudah kenyang..!" bohong Fairy.
"Ayolah. Aku sudah ada di depan asramamu!"
"Apa? Aku malas keluar dan harus ganti baju"
"Kita hanya akan makan malam di dalam mobil. Atau aku masuk saja ke asrama?"
"Jangan...!" seru Fairy panik. Memang saat ini asrama tidak begitu ramai. Tapi tetap saja anak-anak masih banyak yang beraktifitas di jam seperti ini.
"Aku akan turun!" kata Fairy akhirnya. Ia pun menyisir rambutnya yang sedikit berantakan lalu menggulungnya ke atas secara asal. Melihat wajahnya dikaca jangan-jangan ada kotoran, kemudian meraih sandal rumahnya dan segera turun ke bawa.
Beberapa anak-anak masih berada di gang sambil bermain, ada juga yang asyik main hp sambil duduk di sofa lobby asrama.
Asrama tempat tinggal Fairy terdiri dari 3 lantai dan kamar Fairy berada di lantai ke 3. Ini asrama khusus perempuan. Namun tidak ada aturan yang melarang anak laki-laki untuk tidak berkunjung ke sini. Bahkan beberapa diantara teman-temannya, ada yang mengijinkan pacar mereka menginap. Yang dilarang keras adalah membawa minuman beralkohol di dalam asrama. Siapa yang ketahuan membawanya akan dikeluarkan. Pengurus asrama suka melakukan pemeriksaan mendadak.
Sekalipun sekarang masih musim liburan namun banyak juga mahasiswa yang memilih tetap berada di asrama. Kebanyakan dari mereka adalah mahasiswa yang berasal dari luar Inggris.
Mata Fairy langsung mengenali mobil mewah Arnold yang terparkir agak jauh dari asrama. Ia langsung mendekat.
Arnold yang melihat kedatangan Fairy tak dapat menahan tawanya. Fairy adalah gadis pertama yang diajaknya makan malam dengan piyama berwarna merah muda bermotif Mickey Mouse.
Pintu mobil Arnold langsung terbuka saat Fairy mendekat.
"Hai....!" sapa Arnold. Entah mengapa ia merasa gugup.
"Hai juga." kata Fairy lalu duduk di samping Arnold.
"Makasi ya sudah mau turun"
Fairy hanya mengangguk "Apakah kita akan makan malam dalam mobilmu ini? Nanti mobilnya kotor. Makannya juga pasti kurang nyaman. Di bagian belakang asramaku ada pondok-pondok kecil yang dibangun tempat mahasiswa biasa bersantai atau belajar saat siang. Kita ke sana saja"
"Boleh. Apakah kita jalan kaki atau pakai mobil?"
"Pakai mobil saja.Soalnya mobilmu akan kurang aman di parkir di sini. Jauh dari jangkauan cctv."
Arnold pun membawa mobilnya ke tempat yang ditunjuk oleh Fairy. Tempatnya sangat indah karena banyak bunga-bunganya.
"Kau memang menyukai tempat yang berbunga." guman Arnold saat turun.
"Mungkin karena namaku Fairy!" ujar sambil mengangkat kedua tangannya.
Sebuah kantong plastik yang besar dikeluarkan dari bagasi belakang.
Saat Arnold mengeluarkan isinya Fairy langsung menelan salivanya melihat kotak makanan besar yang berisi berbagai macam makanan dan ada nasinya.
"Aku membelinya di restaurant Mexico, kebetulan disana ada nasi dan menu pedas. Aku pikir orang Indonesia suka makan pedas." kata Arnold senang melihat Fairy nampak berselera menatap makanan yang dia bawa.
"Memangnya kamu bisa makan pedas?" tanya Fairy.
Arnold mengangguk "Aku dibesarkan di rumah bibiku yang sangat menyukai makanan Indonesia. Mereka bahkan punya tukang masak orang Jawa. Jadi rasa masakan Indonesia sudah sangat akrab di lidahku"
Arnold membuka kotak makanan miliknya. Ia juga memilih menu yang sama dengan Fairy.
Keduanya pun makan bersama disalah satu pondok dengan meja bulat dan kursi yang terbuat dari kayu.
"Ini enak sekali...! Mamania...!" Fairy menggangkat kedua jempolnya setelah ia menghabiskan seluruh makanannya tanpa ada sisa. Apalagi dengan minuman jus orange yang sangat ia sukai.
"Kau suka?" tanya Arnold.
"Iya. Perutku rasanya mau meledak." Fairy menepuk perutnya sendiri.
Arnold tertawa. Ia sungguh senang melihat gadis di depannya ini selalu ceriah. Rasanya tak akan bosan melewati setiap menit untuk bersama Fairy.
"Arnold, kamu mengambil gambar dirimu sendiri menggunakan hp ku" kata Fairy saat ia mengingat masalah foto itu.
"Kau sudah melihat fotoku? Baguskan?" tanya Arnold antusias.
"Sudah ku hapus. Memori hp ku sudah penuh"
"What?" Arnold terperanjat. Ia tak menyangkah kalau fotonya akan dihapus oleh Fairy.
"Segitu aja marah. Aku nggak menghapusnya. Fotomu bagus. Ganteng! Bisa kucetak untuk nakutin kecoa di asrama"
"Kau...!"
Tawa Fairy langsung pecah. Matanya bahkan sampai mengeluarkan air matanya karena tawanya yang sangat keras.
Arnold pun tak dapat menahan dirinya. Ia mendekatkan tempat duduknya disamping Fairy dan tangannya terulur mengacak rambut gadis itu dengan gemas.
Fairy pun tak mau tinggal diam, ia membalas mengacak-acak rambut Arnold.
Keduanya pun tertawa bersama. Arnold tiba memegang pipi Fairy dan membelainya dengan lembut. Tatapan mereka bertemu, tawa keduanya terhenti. Hanya tatapan mata yang bicara.
"Terima kasih sudah menemaniku makan malam" kata Arnold lalu tanpa diduga ia mendekat dan......
Cup....
Sati kecupan manis mendarat dipipi mulus Fairy membuat gadis itu sedikit terperanjat. Tubuhnya tiba-tiba terasa beku dan matanya masih menatap Arnold tak berkedip.
Ini ciuman pertamaku. ciuman pertama dari laki-laki yang bukan papa atau kakekku.
"Fairy...!" panggil Arnold sambil menggerakkan tangannya didepan wajah Fairy.
Fairy berdiri "Malam sudah larut. Sebaiknya aku masuk dan kau cepatlah pulang" lalu ia melangkah.
"Hei..tunggu!" panggil Arnold sambil menarik tangan Fairy dan menghentikan langkah gadis itu.
"Ada apa?" tanya Fairy dingin.
"Apakah aku sudah bersikap kurangajar padamu? Maaf, aku terlalu senang sampai mencium pipimu. Kau menggemaskan" kata Arnold dengan tatapan mata yang membuat Fairy tak kuasa melawannya. Gadis itu memalingkan wajahnya dan menarik tangannya dari genggaman Arnold.
"Tidak. Aku hanya mengantuk saja. Kekenyangan karena makan banyak tadi. Makasi ya sudah mentraktirku makan malam yang enak ini!" Fairy memberikan senyum termanisnya.
"Good ninght Arnold!" pamitnya lalu kembali melangkah.
"I like you!" seru Arnold dengan suara yang bergetar membuat Fairy menghentikan langkahnya. Namun kali ini ia tidak mau membalikan badannya.
"I really like you!" seru Arnold lagi dengan lebih keras.
Fairy membalikan badannya dan menatap Arnold.
"Terima kasih sudah menyukaiku. " kata Fairy lalu kembali melangkah. Bahkan ia sedikit berlari meninggalkan Arnold yang masih menatapnya.
Fairy berlari sampai ke kamarnya. Jantungnya seakan mau melompat keluar dari tempatnya.
Ya Tuhan, perasaan apa ini? Mengapa aku merasa senang mendengar perkataan Arnold padaku?
"Fairy...ada apa denganmu? Mengapa kau seperti baru melihat hantu?" tanya Cassie
Fairy menoleh dengan kaget. Cassie teman sekamarnya sedang duduk di depan meja belajarnya.
"Sejak kapan kau ada di kamar ini?" tanya Fayri heran.
"Sejak satu jam yang lalu. Aku juga heran kamu pergi dan meninggalkan ponselmu. kamu keluar hanya dengan memakai piyama dan kembali dengan wajah penuh keringat. Dari mana saja?" Cassie mendekat lalu mengulurkan tisue pada Fairy.
Fairy menerima tisue itu lalu menyeka keringat didahinya.
"Kamu dari mana saja?" tanya Cassie penasaran.
"Aku...aku lari-lari sebentar di halaman asrama" jawab Fairy berbohong.
"Lari-lari di malam seperti ini?"
"Iya. Aku makan malam dengan porsi yang banyak. Jadi aku ingin menggerakan tubuhku sedikit." Kata Fairy sambil tersenyum.
"Kenapa kamu sudah pulang?" tanya Fairy mengalihkan pokok pembicaraan.
"Aku benci di rumah. Orang tuaku akan bercerai. Papa bahkan sudah pindah ke apartemennya."
Fairy memeluk sahabatnya itu "Jangan sedih ya..."
"Aku takan sedih jika disini karena ada kamu dan Willy yang menghiburku"
Fairy melepaskan pelukannya "Kamu dan Willy sudah jadian?"
Cassie mengangguk dengan penuh semangat.
"Astaga Cassie....ini kabar yang menggembirakan. Akhirnya kau menerima calon dokter itu. Dia mungkin berpenampilan sedikit kutu buku dengan kacamatanya itu. Namun dia cowok yang ganteng dan penuh kharisma. Kau hanya perlu memoles penampilannya sedikit"
Keduanya tertawa bersama. Persahabatan yang sudah terjalin selama satu tahun lebih ini membuat Fairy bahagia. Mungkin hanya mereka berdua teman sekamar yang belum pernah bertengkar di asrama ini.
Cassie mematikan lampu kamar dan menuju ke ranjangnya.
"Cassie, apakah kamu sudah tidur?" tanya Fairy. Ia menyalahkan lampu di dekat tempat tidurnya.
"Belum. Kenapa?"
"Apakah kamu tahu penyanyi yang bernama Arnold Manola?"
Cassie menyalahkan kembali lampunya dan menatap sahabatnya yang ternyata sudah duduk itu.
"Ya. Hanya orang kuper yang tidak mengenalnya. Dan orang kuper itu salah satunya adalah kamu. Sebab kamu nggak suka dengan semua penyanyi barat kecuali Jon Bon Jovi. Iya kan? Memangnya ada apa kau menanyakan Arnold?"
"Ehm...hari ini dia makan di restaurant tempatku bekerja. Dan dia memberikan tip yang banyak untukku" Fairy memutuskan untuk merahasiakan pertemuannya yang lain dengan cowok ganteng itu.
"O M G....dia makan di sana? Oh....astaga...aku iri denganmu karena kau sudah bertemu dengannya secara langsung. Dia ganteng sekali kan? Semua orang sangat menyukainya. Dia penyanyi yang manis, jauh dari gosip miring tentang hidupnya dan dia adalah pria yang setia"
"Oh ya?"
"Ya. Aku tak pernah mendengar atau membaca artikel yang menyatakan kalau Arnold pernah dekat dengan 2 gadis sekaligus. Mungkin itu yang membuat Amelia Alba sangat mencintainya"
"Amelia Alba?"
"Ya. Anak orang kedua terkaya di Amerika yang juga adalah penyanyi terkenal. Mereka sudah 2 tahun pacaran"
"Oh...begitu. Aku bobo dulu ya...mengantuk..!" Fairy membaringkan tubuhnya dan kembali mematikan lampu di samping kasurnya.
Saat Fairy mendengar suara dengkuran Cessie, ia diam-diam mengambil hp nya mencari nama Amelia Alba. Saat artikel itu terbuka, yang pertama Fairy lihat adalah foto cantik Amelia dan foto kedua adalah foto Amelia yang sedang duduk dipangkuan Arnold dan tangan Arnold yang melingkar indah dipinggang polos Amelia karena gadis itu hanya mengenakan bikini.
Ya ampun Fairy...sebaiknya kamu membuang jauh-jauh perasaan gila yang sekarang menguasaimu. Amelia itu adalah seorang putri dan kamu adalah pembantu..
MAKASI SUDAH BACA...
KASIH KOMENT YA..UNTUK PART INI
JANGAN LUPA LIKE DAN VOTE
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
gia nasgia
cemungut Fairy
2024-09-16
0
Kendarsih Keken
👍👍👍💜💜💜
2021-10-08
0
Nona Cherry Jo
ya.. orang indonesia apa adanya.. bukan ada apanya... 👍👍👍
2021-09-19
1