Dia Ternyata Arnold Manola

Seminggu sudah Fairy kembali ke Imperial College London. Sekalipun masa liburan masih 2 minggu lagi, namun Fairy punya tanggungjawab pekerjaan di perpustakaan dan juga di cafe siap saji.

Asrama pun belum begitu ramai karena belum semua mahasiswa kembali dari rumah mereka.

Begitu juga dengan teman sekamarnya yag bernama Cassie. Gadis asal Skotlandia itu belum juga kembali.

Fairy tak menyangkah kalau dia dapat melanjutkan kuliahnya di London. Semua bermula dari keisengannya mengikuti tes secara online yang dikeluarkan oleh universitas ini untuk memberikan beasiswa kepada 50 pelamar yang beruntung. Dan Fairy tak menduga kalau dia bisa menjadi salah satu orang beruntung itu dengan peringkat ke-4.

Sekalipun butuh waktu lama untuk meyakinkan nenek Anna, akhirnya Fairy diijinkan datang ke tempat ini.

Biaya kuliah yang gratis, asrama yang bagus dan uang saku yang cukup tak membuat Fairy berpangku tangan. Dia harus bekerja. Dan inilah yang dilakukannya.

"Fairy....!" panggil managernya.

Fairy yang sedang membersihkan meja yang baru saja digunakan oleh pelanggan mendekati pria berbadan subur itu.

"Kamu kan tahu kalau beberapa pelayan tidak masuk hari ini. Jadi aku harus memindahkan tugasmu untuk melayani permintaan pesanan online." kata tuan Rodrigo

"Ok. Saya siap, pak!"

"Baiklah. Apakah kamu punya sim motor?"

"Punya."

"Ok. Segera temui Giani untuk makanan yang akan diantar"

Fairy langsung menemui Giani dibagian pesan-antar. Giani adalah seorang ibu tunggal berusia 34 tahun.

"Sayang, pesanannya ada dua. Yang satu di sebuah apartemen dan satunya lagi di sebuah studio rekaman. "

Fairy mengangguk. Ia segera memakai helmnya dan membaca alamat yang tertera di sana. Ternyata kedua alamat itu tak jauh letaknya dari sini.

Restaurant siap saji tempat Fairy bekerja menyiapkan makanan ringan berupa ayam, kentang, hotdog dan burger. Minumannya juga sangat bervariasi karena itu pelanggan restauran ini cukup banyak.

Fairy akhirnya tiba di apartemen itu dan mengantar pesanan yang pertama. Seorang bapak muda yang agak genit menurut Fairy menyambutnya. Untulah bapak itu tidak bertindak macam-macam selain mengedilkan matanya.

Ish...ingin ku cungkil matanya itu...

Fairy pun melajukan kembali motornya ke sebuah studio rekaman yang tak jauh dari apartemen itu.

Sebuah studio yang besar dan megah.

Setelah Fairy ada di depan, ia segera menelepon sesuai nomor yang tertera di sana karena tidak sembarang orang bisa masuk ke sini.

"Masuk saja dan katakan hendak mengantar pesanan Nona Lian" kata suara dari seberang itu.

Fairy pun masuk dan menemui seorang petugas keamanan dan dia langsung diarahkan untuk menuju ke lantai 3.

Saat Fairy melangkah masuk, ia melihat deretan poster para penyanyi. Langkahnya terhenti saat melihat sebuah poster berukuran paling besar, seorang pria dengan celana pendek dan sebuah kemeja casual.

Kenapa pria itu tak asing ya? Apakah aku pernah melihatnya?

Jantung Fairy seakan berhenti berdetak saat membaca nama penyanyi itu. ARNOLD MANOLA.

Apakah dia pria yang bertemu denganku di toilet bandara yang bertemu denganku di taman kota dan di Bali? Dia benar adalah seorang penyanyi?

Fairy masih sangat terkejut ketika dari arah lift keluar 5 orang dan salah satunya adalah Arnold Manola. Cowok itu mengenakan topi dan kacamata hitam dengan baju casual yang nampak pas membungkus tubuh atletisnya.

Fairy memundurkan langkahnya, memberi jalan bagi mereka untuk lewat.

Arnold menghentikan langkahnya, menoleh ke arah gadis yang berdiri itu.

"Ada apa, bos?" tanya Noah.

"Tidak...ayo lanjutkan lagi penjelasannya." kata Arnold lalu kembali melangkah.

Fairy pun masuk ke dalam lift dan segera mengantarkan pesanan itu.

**********

Arnold menatap foto Fairy yang ada di hp nya.

Apakah nasib begitu baik dan selalu mempertemukan kita? Aku hampir saja melupakanmu dan hari ini aku melihatmu. Tapi apakah itu mungkin gadis yang mirip denganmu?

Aku akan membuktikannya.

Arnold mengambil hp nya dan mencari nama restaurant yang dilihatnya tadi melalui kemeja yang dipakai oleh gadis pengantar makanan tadi.

"Hallo, selamat siang, dengan Giani di sini, anda mau pesan apa?"

Arnold tersenyum "Saya mau pesan Burger 2 yang jumbo serta 2 orange juice."

"Mau diantarkan di mana?"

Arnold menyebutkan nama apartemennya. Kompleks apartemen mewah yang dibangun oleh sepupunya Ezekiel.

Jika masih ada pekerjaan, Arnold memang lebih memilih untuk berada di apartemen ini dari pada pulang ke rumahnya yang jaraknya cukup jauh dari pusat kota.

"Baiklah. Atas nama siapa ya?"

"Uncle Arnold."

"Baiklah."

"Kalau boleh tahu siapa nama yang akan mengantarkan pesanan saya?"

"Nona Fairy Ayudisa. Mohon tunggu 30 menit ya soalnya untuk saat ini hanya satu orang yang mengantar pesanan."

"Ok!" Arnold meletakan hp nya sambil tersenyum. Ia tak dapat membayangkan bagaimana reaksi Fairy saat bertemu dengannya.

Sebenarnya Arnold tidak terlalu suka memakan makanan siap saji karena menurutnya tidak begitu sehat tapi kali ini dia terpaksa memesannya untuk bisa bertemu dengan Fairy.

30 menit kemudian, intercom di apartemennya berbunyi.

"Selamat siang tuan Arnold, ada pesanan makanan atas nama anda. Saya akan membawanya ke atas?" terdengar suara penjaga di lobby apartemen..

"Tidak perlu. Biar pengantar makanannya yang membawa langsung."

Arnold merasakan jantungnya berdetak 2 kali lebih cepat. Entah mengapa bertemu dengan Fairy membuatnya begitu antusias.

Fairy yang berdiri didepan apartemen no. 7001 memenjet bel yang ada. Namun dua kali dipencet, tak ada tanda-tanda orang yang keluar.

Dengan sedikit kesal, Fairy mengeluarkan hp nya dan menghubungi nomor yang tertulis di kotak makanan itu.

Tak ada jawaban, Fairy mematikannya lagi. Ia membaca nama yang tertera di sana.

*Uncle Arnold? kenapa nama Arnold ini selalu ada ya?

Fairy akan memencet bel pintu sekali lagi saat pintu apartemen itu akhirnya terbuka*.

"Hallo....!" seraut wajah tampan muncul di sana dengan senyuman yang membuat Fairy sedikit terpesona.

"Ya ampun paman, mengapa kita bisa ketemu di sini?" Fairy bersikap sok akrab padahal ia sebenarnya sedang memasang tanda awas. Mengapa pria ganteng ini selalu bisa menemuinya.

"Ayolah masuk!" ajak Arnold.

"Tidak. Aku harus kerja. Berikan saja tagihan makanan ini.!"

Arnold menatap Fairy "Jam kerjamu sudah selesai kan? Aku tadi sudah bertanya di restaurant itu. Jam kerjamu berakhir pukul 1 siang dan sekarang audah jam setengah 2"

"Ya ampun...aku jadi curiga nih. Jangan-jangan paman adalah orang yang mengejar saya waktu itu"

"Aku orang baik, Fairy. Ayo masuk!" Arnold lansung menarik tangan Fairy untuk masuk ke dalam.

Fairy menatap isi apartemen itu. Ia sampai geleng-geleng kepala melihat kemewahan interior yang ada di dalam apartemen itu.

"Wah..paman, apartemenmu ini sangat bagus!" kata Fairy lalu meletakan pesanan Arnold di atas meja makan.

"Mari kita duduk dan menikmati makanan ini!" ajak Arnold.

Fairy menggeleng. Ia menatap beberapa foto yang ada di dinding. Lalu kemudian menatap Arnold yang memang sedang menatapnya sambil bersandar didinding dan melipat kedua tangannya di dada.

"kamu beneran Arnold Manola yang posternya ada di studio rekaman Aquality tadi?"

Arnold menggeleng ," Bukan. Itu saudara kembarku"

"Wah...paman punya saudara kembar? Pasti kembar yang identik ya? Soalnya wajahnya sangat mirip"

Arnold benar-benar jadi gemas karena gadis di depannya ini sungguh belum mengenal namanya.

Ia melangkah dan menarik tangan Fairy kemudian meminta gadis itu untuk duduk di kursi meja makan. Arnold kemudian duduk di hadapan Fairy lalu mengeluarkan kartu identitasnya dari dalam dompetnya dan meletakannya di depan Fairy.

"Ayo baca!"

Fairy mengambil kartu tanda pengenal itu. "Arnold Manola." Ia mengangkat wajahnya dan menatap Arnold dengan sedikit terperanga.

"Kau...penyanyi terkenal itu?"

"Iya. Akhirnya otakmu itu bekerja dengan baik"

Fairy langsung tersenyum "Wah, paman kau sungguh hebat"

"Fairy berhentilah memanggilku dengan sebutan paman. Aku merasa jarak usia kita berdua begitu jauh. Pada hal kita kan seumuran" kata Arnold sedikit kesal.

"Kita seumuran?" tanya Fairy heran.

"Waktu di Bali kan kamu bilang bahwa usiamu 24 tahun. Makanya aku pikir bahwa kita seumuran."

Fairy tak menahan tawanya yang hampir pecah. Ia merasa lucu karena Arnold percaya padanya.

"Tuan Arnold, aku mau pulang dulu ya..."

"Jangan, kita makan dulu!" Arnold membuka makanan yang di bawa Fairy tadi.

"Itu punyamu. Aku tak boleh memakannya"

"Aku memesannya dua. Satu untukku dan satu untukmu. Kau suka orange jus kan?"

Fairy agak ragu. Namun akhirnya mengambil satu potong burger itu dan memakannya karena memang ia belum makan siang.

"Apa yang kau lakukan di London?" tanya Arnold.

Fairy mengerutkan dahinya. Ia menatap Arnold dengan tatapan yang curiga.

Arnold dapat membaca pancaran mata itu "Fairy, sudah kukatakan kalau aku orang baik. Aku hanya penasaran saja karena kita selalu bertemu. Seolah Tuhan memang dengan sengaja ingin mempertemukan kita"

"What?" Fairy terkejut mendengar perkataan Arnold. Tak lama kemudian ia tertawa.

"Apanya yang lucu?" tanya Arnold sedikit heran.

"Tak ada yang istimewa dengan pertemuan kita, tuan Arnold. Ini mungkin hanya kebetulan saja. Lagi pula apa istimewanya seorang penyanyi terkenal seperti anda bertemu dengan gadis biasa seperti aku ini?" Fairy menghabiskan orange jus nya. Lalu ia berdiri.

"Mau kemana?" tanya Arnold. Ia tak mau gadis ini akan segera pergi.

"Aku masih ada pekerjaan di tempat lain." Fairy melangkah. Di depan pintu ia menatap Arnold.

"Tuan paman yang baik hati, bolehkah kau membuka pintumu ini?"

Arnold mendekat. Ia memasukan beberapa nomor dilayar digital itu. Akhirnya pintu itu terbuka.

"Fairy, jangan panggil aku dengan sebutan tuan atau paman. Namaku Arnold. Arnold Manola"

Fairy kembali tersenyum "Baiklah. Akan kuusahan memanggilmu dengan namamu walaupun sebenarnya sangat menyenangkan memanggilmu dengan sebutan paman" kata Fairy dan langsung melangkah meninggalkan Arnold yang masih terpaku melihat Fairy sampai gadis itu menghilang dibalik pintu.

Arnold menutup pintu dengan senyum dibibirnya. Tiba-tiba ia ingat sesuatu.

"Ya ampun, aku tidak membayar makanan itu" Arnold segera menghubungi nomor yang Fairy pakai tadi untuk menghubunginya. Ia memang sengaja membuka pintu itu agak lama supaya Fairy akan meneleponnya dan ia akan tahu nomor telepon gadis itu.

"Hallo...!" terdengar suara Fairy di seberang.

"Fairy, makanannya belum aku bayar"

"Anggaplah aku mentraktirmu, Arnold. Sebab waktu kita di Bali kau sudah memberikan aku uang yang banyak. Bye...!"

Arnold terkejut karena Fairy sudah memutuskan sambungan teleponnya. Namun Arnold bersyukur karena dia sudah memiliki sedikit informasi tentang gadis itu. Apalagi nomor teleponnya.

***********

Lift yang membawa Fairy tiba di lantai dasar. Penjaga gedung itu tersenyum melihatnya.

"Pak, apakah yang ada di lantai 8 itu orang terkenal?" tanya Fairy penasaran.

"Ya. Dia penyanyi yang sedang berada di puncak karirnya sekarang ini. Arnold Manola."

Fairy hanya tersenyum mendengar penjelasan petugas keamanan itu. Ia pun langsung melangkah keluar.

Sebelum ia naik ke atas motor, ia menatap sebuah papan reklame yang menampilkan gambar Arnold sedang memegang botol minyak wangi.

*Ya Tuhan, dia memang Arnold Manola.

MAKASI SUDAH BACA PART INI

JANGAN LUPA LIKE, KOMENTARI DAN VOTE YA*..

Terpopuler

Comments

gia nasgia

gia nasgia

Begitu cuek nu Fairy yg ada uncle Arnold makin kepo 😂

2024-06-25

0

Kendarsih Keken

Kendarsih Keken

Fsiryyy iihhh guumeesss

2021-10-08

0

Gia Gigin

Gia Gigin

lanjut

2021-07-15

1

lihat semua
Episodes
1 Arnold Manola
2 Salah Masuk Toilet
3 Pertemuan yang tak terduga
4 Dont call me Uncle !
5 Dia Ternyata Arnold Manola
6 Ingin Bertemu
7 Fairy Garden
8 Makan Malam
9 Menghindar
10 Penolakan
11 I miss You
12 Melepas Rasa Rindu
13 First Kiss
14 Persyaratan Fairy
15 Bimbang
16 Terjebak perkataan sendiri
17 New York
18 Penyesalan
19 Penjelasan
20 Lamaran
21 kesepakatan
22 Tak Bisa Jauh
23 Terlambat Makan Malam
24 Aku Paling Ganteng
25 Kita Sudah Putus
26 Pertengkaran
27 Aku Minta Maaf
28 Ingin Memiliki
29 Semakin Memantapkan hati
30 Mobil Fairy
31 Menjelang Pernikahan
32 You Are Mine
33 Akal-akalannya Fairy
34 I Belong to You
35 Bulan Madu Di Rumah Saja
36 Mengapa di hapus??
37 Marahannya Sehari Saja
38 Kejujuran untuk mengungkapkan
39 Puisi Kita
40 Aku Tak Cemburu
41 Jangan Nonton Konser
42 Melanggar Janji
43 Aku Tidak Suka
44 Lagu Tentang Kita
45 Suksesnya Lagu Forever
46 Milikku, Milikmu juga
47 Kejutan Hadiah Ulang Tahun
48 Kisah Manis di Korea
49 Wedding Aniversary
50 Terlambat
51 Positif
52 Gelisah
53 Memberi Tahu
54 Belum Bisa
55 Menangis
56 Pilihan Fairy
57 Mengukir Kenangan Manis
58 Pergi
59 Hancur
60 Sebuah Kepastian
61 Putri Belinda
62 Putri Belinda Part 2
63 Teman Baru
64 Ciuman Itu....
65 Linda Atau Belinda?
66 Kedekatan yang menggetarkan
67 Mencari Tahu
68 Tak Bisa Menolak
69 Kesamaan Golongan Darah
70 Perasaan Ingin Memiliki
71 Melepas Masa Lalu
72 Kebenaran yang Membingungkan
73 Masa Lalu atau Masa Sekarang?
74 Kebenaran Yang Lain
75 Sebelum 5 Tahun
76 Sebelum 5 Tahun (Part 2)
77 Sebelum 5 Tahun (part 3)
78 Kejujuran Keegan
79 Perjuangan Arnold
80 Perjuangan Arnold (Part 2)
81 Menemukan
82 Mengahiri
83 Fairy Hilang
84 Balas Dendam
85 Bersama Kembali
86 Reuni Penuh Makna.
87 Song In My Life 2 (Episode 1)
88 Song In My Life 2 (Episode 2)
89 Song In My Life 2 (episode 3)
90 Song In My Life 2 (episode 4)
91 Song In My Life 2 (Episode 5)
92 Song In My Life 2 (Episode 6)
93 Song In My Life 2 (Episode 7)
94 Song in My Life 2 (episode 8)
95 Song In My Life 2 (Episode 9)
96 Song Un My Life 2 (episode 10)
97 Song In My Life 2 (Episode 11)
98 Song In My Life 2 (episode 12)
99 song In My Life 2 (Episode 13)
100 Song In My Life 2 (Episode 14) Ending
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Arnold Manola
2
Salah Masuk Toilet
3
Pertemuan yang tak terduga
4
Dont call me Uncle !
5
Dia Ternyata Arnold Manola
6
Ingin Bertemu
7
Fairy Garden
8
Makan Malam
9
Menghindar
10
Penolakan
11
I miss You
12
Melepas Rasa Rindu
13
First Kiss
14
Persyaratan Fairy
15
Bimbang
16
Terjebak perkataan sendiri
17
New York
18
Penyesalan
19
Penjelasan
20
Lamaran
21
kesepakatan
22
Tak Bisa Jauh
23
Terlambat Makan Malam
24
Aku Paling Ganteng
25
Kita Sudah Putus
26
Pertengkaran
27
Aku Minta Maaf
28
Ingin Memiliki
29
Semakin Memantapkan hati
30
Mobil Fairy
31
Menjelang Pernikahan
32
You Are Mine
33
Akal-akalannya Fairy
34
I Belong to You
35
Bulan Madu Di Rumah Saja
36
Mengapa di hapus??
37
Marahannya Sehari Saja
38
Kejujuran untuk mengungkapkan
39
Puisi Kita
40
Aku Tak Cemburu
41
Jangan Nonton Konser
42
Melanggar Janji
43
Aku Tidak Suka
44
Lagu Tentang Kita
45
Suksesnya Lagu Forever
46
Milikku, Milikmu juga
47
Kejutan Hadiah Ulang Tahun
48
Kisah Manis di Korea
49
Wedding Aniversary
50
Terlambat
51
Positif
52
Gelisah
53
Memberi Tahu
54
Belum Bisa
55
Menangis
56
Pilihan Fairy
57
Mengukir Kenangan Manis
58
Pergi
59
Hancur
60
Sebuah Kepastian
61
Putri Belinda
62
Putri Belinda Part 2
63
Teman Baru
64
Ciuman Itu....
65
Linda Atau Belinda?
66
Kedekatan yang menggetarkan
67
Mencari Tahu
68
Tak Bisa Menolak
69
Kesamaan Golongan Darah
70
Perasaan Ingin Memiliki
71
Melepas Masa Lalu
72
Kebenaran yang Membingungkan
73
Masa Lalu atau Masa Sekarang?
74
Kebenaran Yang Lain
75
Sebelum 5 Tahun
76
Sebelum 5 Tahun (Part 2)
77
Sebelum 5 Tahun (part 3)
78
Kejujuran Keegan
79
Perjuangan Arnold
80
Perjuangan Arnold (Part 2)
81
Menemukan
82
Mengahiri
83
Fairy Hilang
84
Balas Dendam
85
Bersama Kembali
86
Reuni Penuh Makna.
87
Song In My Life 2 (Episode 1)
88
Song In My Life 2 (Episode 2)
89
Song In My Life 2 (episode 3)
90
Song In My Life 2 (episode 4)
91
Song In My Life 2 (Episode 5)
92
Song In My Life 2 (Episode 6)
93
Song In My Life 2 (Episode 7)
94
Song in My Life 2 (episode 8)
95
Song In My Life 2 (Episode 9)
96
Song Un My Life 2 (episode 10)
97
Song In My Life 2 (Episode 11)
98
Song In My Life 2 (episode 12)
99
song In My Life 2 (Episode 13)
100
Song In My Life 2 (Episode 14) Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!