hal yang di takutkan Celine ternyata tidak terjadi, Rey hanya datang untuk mengantarkan nya menuju kamar yang akan dia tempati.
sekarang disinilah dia berada di sebuah ruangan dengan nuansa gelap entah kenapa dia merasa nyaman di ruangan ini. padahal biasanya dia tidak suka berada di tempat yang suram seperti ruangan ini.
mumpung Celine berada di sana, dia melihat sekeliling kamar itu, banyak sekali perabotan antik dan asing di matanya. tapi dia tetap menyukainya, kamar yang dia tempati sangat besar dan luas, mungkin hampir seluas ruang makan di kastil ini.
"apakah semua kamar sebesar ini?"
gadis itu melanjutkan telusuran nya menuju kamar mandi, sama halnya dengan kamar tidur, kamar mandi pun sangat luas. bahkan Celine merasa bathtub di kamar mandi ini bisa di gunakan untuk berenang.
"aku ingin berendam"
.
.
.
tik..tok..
tik..tok..
bunyi dentingan jam terdengar sangat jelas, mengingat betapa sepi dan sunyi nya kastil ini.
setelah berendam dan membersihkan diri Celine langsung tertidur lelap.
gadis itu tertidur dengan di selimuti oleh cahaya bulan yang begitu benderang, yang masuk melewati celah-celah pintu balkon yang terhubung langsung dengan kamar.
saking lelap nya Celine bahkan tidak merasakan kedinginan, padahal di luar sana angin berhembus dengan kencang.
tap!
tap!
suara langkah kaki mendekat kearah tempat dimana Celine mengistirahatkan tubuh nya,
langkah itu terhenti tidak jauh dari Celine yang tertidur.
sosok itu berjongkok mendekati tubuh Celine, kegelapan malam tidak menutupi wajah sosok itu yang terlihat sangat tampan dengan mata merahnya.
pria itu mendekatkan wajahnya dengan Celine. hidung mereka bersentuhan bahkan pria itu bisa merasakan hembusan nafas Celine.
merasa terusik perlahan Celine membuka kedua matanya, merasa seperti Dejavu Celine kembali melihat kedua bola mata berwarna merah itu tepat di hadapannya.
sama seperti saat di hutan dulu Celine kembali berteriak.
'su-suara ku?, menghilang?'
Celine semakin ketakutan saat tubuhnya juga tidak bisa di gerakkan, pikiran negatif terus berputar di kepalanya.
keterkejutan itu tidak hilang saat pria itu menjauhkan wajah tampannya ke arah leher Celine.
crush....
tidak bisa bergerak dan bersuara Celine hanya bisa menahan rasa sakit di lehernya saat gigi tajam pria itu mengoyak lehernya.
darah nya seperti tersedot habis kepalanya kembali berkunang-kunang, bahkan rasa kantuk Celine yang entah hilang kemana, kembali muncul.
tak lama kemudian gadis itu kembali menutup matanya.
slurp...
"ah! sangat manis, rasanya sangat menyenangkan bisa bertemu dengan mu lagi, khe!" tersenyum sinis pria itu melihat Celine yang tengah memejamkan matanya
kemudian pandanganya tertuju pada pergelangan tangan Celine yang di balut perban.
"lihat! tangan cantik mu ini terluka! seharusnya hanya aku yang bisa melukai mu, lady?. khe!"
pria itu membuka perban di tangan Celine, melihat sejenak luka gores yang memenuhi pergelangan tangan nya.
slurp..
pria tampan itu mencium dan menjilat pergelangan tangan yang penuh luka itu. tak lama kemudian luka-luka itu menutup dan mengering.
"Sekarang sudah baik-baik saja"
pria itu melihat jam dinding di kamar Celine, kemudian. berdecak sebal
"CK. sepertinya pertemuan kita hanya sampai disini! aku akan sering menemui mu, my lady!" pria itu mengecup dahi Celine, kemudian menghilang bersama dengan angin.
.......
"akhhhh!!"
Celine berteriak saat bangun dari tidurnya, gadis itu mengecek seluruh tubuhnya.
"hah!hah! mata itu? dan leherku?"
dia yakin itu semua bukan mimpi, semua terasa nyata.
brak!
"lady! ada apa?"
Celine terkejut mendengar dobrakan pintu kamarnya. di sana sudah berdiri William dengan wajah panik, Rey dengan muka datarnya,dan terakhir Jeff dengan wajah polosnya.
mereka semua mendatangi kamarnya, sepertinya dia berteriak terlalu kencang.
"haha! maaf!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Q
semangat thor
2021-11-30
0
sezi
ceritanya bagus
2021-11-01
1
Mey
nextttt
2021-10-05
1