WM-16 |KEPUTUS-ASAAN DALAM KEPUTUSAN|

Winter tidak bisa sedikitpun berkonsentrasi terhadap pekerjaannya, ia terus memikirkan Snow yang belum juga ditemukan oleh orang suruhan yang sengaja ia sewa dengan bayaran tidak murah. Ponsel Snow mati dan tidak bisa dilacak, membuat Winter uring-uringan sendiri ketika melihat kearah ponsel miliknya yang tergeletak diatas meja kerja tanpa pesan apapun dari Snow.

Dua jam berlalu, dan untuk kesekian kali orang suruhannya memberi kabar.

“Bos, kami sudah menemukannya.”

Winter berdiri seketika mendengar kabar tersebut, Amora yang sedang berada diruangan yang sama dengan Winter sampai ikut terkejut.

“Cepat katakan dimana saat ini dia berada.”

Detik itu juga, Winter berlari keluar tanpa mau mendengar siapapun yang memanggil namanya, termasuk Amora. Winter mengacuhkan Amora yang terus berusaha memanggil dan menghentikan langkahnya.

Winter hanya ingin segera menemukan Snow.

***

Sebenarnya, tidak ada yang dilakukan Snow disini. Ia hanya duduk diam menatap kosong pada kolam ikan terbengkalai yang terlihat sangat kotor dan angin yang berhembus menerpa pepohonan rindang disekelilingnya. Snow juga sesekali menghirup udara seraya mengepalkan tangan karena kedinginan. Ia sengaja tidak melakukan apapun sejak pagi, meninggalkan rumah Winter untuk menghindari pria tersebut. Snow masih belum bisa menerima perlakuan dan ucapan Winter padanya semalam.

Seperti botol yang sudah kosong, didalam otak Snow tidak ada apapun. Harapan yang ia gadang-gadang akan bahagia rupanya jauh dari kata terwujud mengingat bagaimana Winter hanya menganggap dia sebagai wanita yang bisa ia perlakukan dengan murahan.

Bibir Semerah Cherry itu sedikit terbuka ketika sesak kembali menyambangi dada, matanya mengatup pelan menahan airmata. Ya, Snow tidak ingin menangis lagi, dia hanya perlu berpura-pura tidak terjadi apapun seolah, semalam mereka melakukan hal wajar dan benar sebagai pasangan menikah. Ia pikir hanya perlu melakukan itu, agar sakit hati serta traumahnya tidak semakin menjadi-jadi.

Merasa sudah terlalu lama berdiam diri di taman yang sepi tanpa pengunjung ini, Snow menilik sekilas jam tangan yang melilit pergelangan tangan kirinya. Empat sore, saatnya dia pergi dari sini, menuju salah satu tempat yang menjual makanan siap saji, kemudian pulang.

Pulang. Kata-kata yang sama sekali tidak ia harapkan, apalagi harus bertemu Winter disana.

“Hah... Apa yang harus aku lakukan disana?”

“Cukup berdiam diri dan menyambutku pulang.”

Sontak Snow terjingkat. Dari tadi ia sendiri disini, tapi mengapa sekarang seperti suara Winter juga bisa ia dengar? Apa ini halusinasi? Pria itu memang sangat menyebalkan.

Winter yang ditatap dengan manik tidak percaya itu harus memasang wajah sok sebal. Ia bahkan berkacak pinggang dan memutar lidahnya didalam mulut.

“Aku bukan hantu, Snow. Aku nyata.”

“Lalu, mengapa Kak Winter ada disini? Bukankah seharusnya masih dikantor?” jawab Snow tenang sembari memalingkan wajah untuk kembali melihat lekat-lekat kolam dan jalanan yang ditimbun dedaunan secara bergantian. Dia menolak, tapi hatinya seakan-akan masih menginginkan sebuah belas kasihan dari sosok Winter. Mengenaskan bukan? Ia bahkan ingin berlutut di kaki Winter dan mengemis cinta dan juga pengakuan Winter akan statusnya sebagai seorang istri.

“Perusahaan itu milikku. Jadi aku bebas berada disana atau tidak. Bukan urusanmu.”

Dia adalah Winter, dan kalimat-kalimat tajam seperti itu adalah dirinya. Snow menggeleng tidak percaya dengan senyuman remeh. Ia tidak terlalu suka dengan sikap angkuh Winter.

“Kembalilah ke kantor kakak. Jika kakak datang kesini hanya untuk meyakinkan jika aku tidak lari, tenang saja, aku bukan tipe manusia seperti itu. Aku akan kembali pulang.”

Bohong. Snow hanya membual kalimat yang tidak seperti ia rasakan. Semuanya berbanding terbalik, antara bibir dan hati.

“Buatkan aku Sup kaki ayam, ayam goreng, dan bola-bola daging yang enak. Aku ingin makan malam di rumah dengan makanan sehat, bukan mengkonsumsi makanan siap saji seperti yang kamu sarankan tadi pagi.”

“Aku sedang tidak bersemangat memasak hari ini. Jadi kak Winter membeli saja direstoran kesukaan kakak.” sahut Snow datar, tanpa ekspresi yang bisa ditebak dengan mudah oleh Winter.

“Kamu pikir, aku menikahi dirimu untuk mendengarkan hal itu? Dengar, aku menikahimu karena—”

“Aku ingin pergi dari rumah kakak.” potong Snow tanpa melihat Winter yang kini terdiam dengan wajah sama tidak berekspresi seperti Snow. Antara terkejut dan marah, Winter menarik sudut bibirnya, menyuguhkan sebuah seringai untuk Snow yang sama sekali tidak sudi meliriknya sedikitpun.

“Jadi, karena aku menyentuhmu semalam, kamu mendiamkan aku, menjauhi aku, dan sekarang, kamu ingin pergi dari rumah ku? Kemana? Pulang kerumah orang tua mu?”

Tidak ada jawaban dari Snow. Gadis itu hanya menunduk sembari memperhatikan jemarinya yang saling meremat hingga memutih. Winter menatap tajam, namun hatinya merasa teriris karena Snow tidak mau melihatnya.

“Aku kabulkan.” sambungnya, Winter tidak tau mengapa hati dan ucapannya selalu bertolak belakang akhir-akhir ini. “Pergilah kesana, dan jangan harap aku akan mengantar bahkan menjemputmu.”

“Aku tidak meminta kakak menjemputku. Aku akan kembali setelah merasa lebih baik.” lagi-lagi Snow memotong ucapan Winter dengan cepat. Perasaannya kacau, dan tidak ingin semakin diperparah dengan kalimat tajam yang menyakitkan dan mendominasi dari bibir Winter. “Kalaupun aku kembali sesuai hari terakhir kesepakatan kita, atau bahkan tidak kembali sama sekali, jangan pernah datang dan berniat menjemputku.”

Satu sisi keegoisan dalam diri Winter merasa terancam. Ia tidak ingin Snow menggantung pernikahan mereka seperti ini, jika Snow memang tidak ingin melanjutkan, Winter hanya ingin semuanya jelas.

Labirin pernikahan yang sungguh menyedihkan. Semua berawal dari pintu yang mereka masuki saat pertama kali memulai, salah. Dan kini, semua berbuntut menjadi serumit ini. Tentang perasaan keduanya.

“Aku tau, kakak sudah pernah mengatakan jika kakak dan kekasih kakak akan menikah nanti. Jadi, untuk apa aku berusaha bertahan selama itu di sana? Lebih baik aku menjauh, bahkan menghilang sebelum perasaan sepihak dariku, menghancurkan diriku sendiri.”

Winter mengepalkan tangan. Sebuah kenyataan menampar keras egonya ketika rentetan kalimat panjang itu melecut dari bibir Snow. Gadis itu benar. Jika memang sejak awal mereka tidak sejalan, lalu untuk apa dilalui terlampau jauh? Akan lebih baik jika berakhir sekarang bukan?

Snow berdiri, masih tidak ingin melihat Winter yang bahkan hingga sekarang belum melepas sedikitpun sorot matanya untuknya.

“Aku tidak akan menuntut kakak lebih jauh lagi. Aku akan menyerah sendirian karena aku memulainya sendiri. Jadi aku akan pergi karena diriku sendiri, bukan karena siapapun. Dan untuk semalam,” Snow tercekat mengingat kejadian semalam. Dia seperti benar-benar tidak ada harapan dan tidak tau harus mengatakan apalagi. “...kita anggap tidak pernah terjadi apapun.”

Snow menyarangkan Sling bag kepundak, meraih sebuah binder yang tadi sempat ia pergunakan untuk menulis sesuatu, lalu memutar langkah dan meninggalkan Winter yang masih berdiri terpaku di tempatnya.

“Sekali kamu melangkah pergi—”

Suara Winter membuat langkah terburu-buru Snow terhenti sejenak.

“—jangan berharap bisa kembali lagi.”

Snow hanya ingin mendengarkan kalimat terakhir itu agar hatinya tidak goyah untuk benar-benar berakhir. Maniknya berembun, tapi sekuat tenaga ia berusaha agar liquid itu tidak jatuh membasahi pipinya.

Langkahnya kembali menapak cepat untuk segera menjauh dari sosok Winter. Laki-laki itu bahkan sudah memperingatkannya sejak awal, namun dengan berdalih rasa kagum dan cinta, ia nekat menepis dan mengabaikan semuanya. Kenyataannya, kini Snow yang harus menanggung akibat dari perasaan kagum itu seorang diri.

Jatuh. Terluka. Dan berdarah. []

Terpopuler

Comments

Ratu Kalinyamat

Ratu Kalinyamat

kasian yahh klo cinta bertepuk sebelah tgn. sedih

2023-10-05

1

Ratna Sari Dewi

Ratna Sari Dewi

😭

2022-12-06

2

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 WM-1|Start|
3 WM-2 |HIDUP BERSAMA|
4 WM-3 |TERJEBAK MOMEN|
5 WM-4 |INI BUKAN KENCAN 'KAN?|
6 WM-5 |DAY MINUS ONE—30|
7 WM-6 |RAK BUKU YANG MENYEBALKAN|
8 WM-7 |DAY MINUS TWO-29|
9 WM-8 |SESUATU YANG DISEMBUNYIKAN DARIKU|
10 WM-9 |DAY MINUS THREE-28|
11 WM-10 |MASA LALU YANG KEMBALI HADIR|
12 WM-11 |DAY MINUS FOUR-27|
13 WM-12 |GELANG KAKI UNTUK PERMINTAAN MAAF YANG TULUS|
14 WM-13 |DAY MINUS FIVE-26|
15 WM-14 |KAMU BUKANLAH SOSOK YANG KUKENAL|
16 WM 15 |DAY MINUS SIX-25|
17 WM-16 |KEPUTUS-ASAAN DALAM KEPUTUSAN|
18 WM-17 |ISI HATI KITA|
19 WM-18 |DAY MINUS SEVEN- 24|
20 WM-19 |SUTRA|
21 WM-20 |RAGU|
22 WM-21 |AMORA ZYLVYNNA|
23 WM-22 |DAY MINUS EIGHT—23|
24 WM-23 |SUAMI DAN MANTAN|
25 WM-24 |TERPURUK|
26 WM-25 |DAY MINUS NINE—22|
27 WM-26 |SIMPUL DAN KEPUTUSAN|
28 WM-27 |APA KAU TAU?|
29 WM-28 |DAY MINUS TEN-21|
30 WM-29|KHAWATIR|
31 WM-30 |SEBUAH HARAPAN YANG TIDAK TERDUGA|
32 WM-31|DAY MINUS ELEVEN-20|
33 WM-32 |VOICE MESSAGE|
34 WM-33|SEBUAH KEPUTUSAN YANG INGIN SNOW AMBIL SEPIHAK|
35 WM-34|DAY MINUS TWELVE-19|
36 WM-35 |ULURAN TANGAN|
37 WM-36 |TEMAN MASA KECIL|
38 WM-37|KESALAHAN FATAL YANG DIBUAT WINTER UNTUK SNOW|
39 WM-38|MALAM YANG TERASA MENYIKSA|
40 WM-39|TENTANG KITA YANG TIDAK BISA LAGI BERSAMA|
41 WM-40|PULANG|
42 WM-41|KEPUTUSAN WINTER|
43 WM-42|DAY MINUS SIXTEEN—15|
44 WM-43 |SARAN|
45 WM-44|PEMILIK NOMOR ITU ADALAH,|
46 WM-45|BERTEMU SEKALI LAGI|
47 WM-46|MAAF, KITA TETAP BERPISAH|
48 WM-47|KEPUTUSAN SNOW|
49 WM-48 |That Day| [END]
50 Epilogue
51 EXTRA PART
52 EXTRA PART II
53 BUAT READERS TERCINTA
54 Short Story With Sunny. Ep.1
55 Short Story With Sunny Ep.02
56 Short Story With Sunny Ep.03
57 Short Story With Sunny Ep.04
58 Short Story With Sunny Ep.05
59 Short Story With Sunny Ep.06
60 Short Story With Sunny Ep.07
61 Short Story With Sunny Ep.08
62 Short Story With Sunny Ep.09
63 Short Story With Sunny Ep.10 [END]
64 Announcement.
65 PENTING!!!
66 My Angel Baby (New Novel)
67 We
68 Nightfall
69 Can I Love You?
70 Recognize You
71 Novel Baru
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Prolog
2
WM-1|Start|
3
WM-2 |HIDUP BERSAMA|
4
WM-3 |TERJEBAK MOMEN|
5
WM-4 |INI BUKAN KENCAN 'KAN?|
6
WM-5 |DAY MINUS ONE—30|
7
WM-6 |RAK BUKU YANG MENYEBALKAN|
8
WM-7 |DAY MINUS TWO-29|
9
WM-8 |SESUATU YANG DISEMBUNYIKAN DARIKU|
10
WM-9 |DAY MINUS THREE-28|
11
WM-10 |MASA LALU YANG KEMBALI HADIR|
12
WM-11 |DAY MINUS FOUR-27|
13
WM-12 |GELANG KAKI UNTUK PERMINTAAN MAAF YANG TULUS|
14
WM-13 |DAY MINUS FIVE-26|
15
WM-14 |KAMU BUKANLAH SOSOK YANG KUKENAL|
16
WM 15 |DAY MINUS SIX-25|
17
WM-16 |KEPUTUS-ASAAN DALAM KEPUTUSAN|
18
WM-17 |ISI HATI KITA|
19
WM-18 |DAY MINUS SEVEN- 24|
20
WM-19 |SUTRA|
21
WM-20 |RAGU|
22
WM-21 |AMORA ZYLVYNNA|
23
WM-22 |DAY MINUS EIGHT—23|
24
WM-23 |SUAMI DAN MANTAN|
25
WM-24 |TERPURUK|
26
WM-25 |DAY MINUS NINE—22|
27
WM-26 |SIMPUL DAN KEPUTUSAN|
28
WM-27 |APA KAU TAU?|
29
WM-28 |DAY MINUS TEN-21|
30
WM-29|KHAWATIR|
31
WM-30 |SEBUAH HARAPAN YANG TIDAK TERDUGA|
32
WM-31|DAY MINUS ELEVEN-20|
33
WM-32 |VOICE MESSAGE|
34
WM-33|SEBUAH KEPUTUSAN YANG INGIN SNOW AMBIL SEPIHAK|
35
WM-34|DAY MINUS TWELVE-19|
36
WM-35 |ULURAN TANGAN|
37
WM-36 |TEMAN MASA KECIL|
38
WM-37|KESALAHAN FATAL YANG DIBUAT WINTER UNTUK SNOW|
39
WM-38|MALAM YANG TERASA MENYIKSA|
40
WM-39|TENTANG KITA YANG TIDAK BISA LAGI BERSAMA|
41
WM-40|PULANG|
42
WM-41|KEPUTUSAN WINTER|
43
WM-42|DAY MINUS SIXTEEN—15|
44
WM-43 |SARAN|
45
WM-44|PEMILIK NOMOR ITU ADALAH,|
46
WM-45|BERTEMU SEKALI LAGI|
47
WM-46|MAAF, KITA TETAP BERPISAH|
48
WM-47|KEPUTUSAN SNOW|
49
WM-48 |That Day| [END]
50
Epilogue
51
EXTRA PART
52
EXTRA PART II
53
BUAT READERS TERCINTA
54
Short Story With Sunny. Ep.1
55
Short Story With Sunny Ep.02
56
Short Story With Sunny Ep.03
57
Short Story With Sunny Ep.04
58
Short Story With Sunny Ep.05
59
Short Story With Sunny Ep.06
60
Short Story With Sunny Ep.07
61
Short Story With Sunny Ep.08
62
Short Story With Sunny Ep.09
63
Short Story With Sunny Ep.10 [END]
64
Announcement.
65
PENTING!!!
66
My Angel Baby (New Novel)
67
We
68
Nightfall
69
Can I Love You?
70
Recognize You
71
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!