WM-3 |TERJEBAK MOMEN|

“Tidak, tidak!”

Snow bergumam pada dirinya sendiri sembari menggeleng beberapa kali saat memperhatikan punggung kekar Winter yang sedang sibuk memasak sarapan untuk mereka berdua.

Tentu saja Winter merasa saat ini Snow adalah tanggung jawabnya, dia tidak mau disebut pengecut hanya karena membiarkan seorang gadis kelaparan di dalam rumahnya. Maniknya menilik kearah dimana Snow sedang menumpu kedua pipi dengan lengan diatas meja makan.

“Hei, putri salju!” panggil Winter mengejutkan Snow. Sontak kedua tangan Snow turun dibawah meja, kedua maniknya mengerjap cepat sambil memperhatikan Winter yang kembali melanjutkan kalimatnya. “Tidak bisakah kamu membawa beberapa makanan yang sudah jadi ini ke meja, tuan putri?”

“Ah, tentu!”

Snow terlonjak dari tempat duduknya begitu saja. Ia berlari menuju meja yang berada didekat pantry dapur, lalu membawa semangkuk Kare ayam yang masih mengepulkan asap sedap yang membuat perut semakin berkeriuk lapar.

Perasaan kagum itu semakin mencuat kala semua menu sudah terhidang diatas meja. Winter memulai sarapan. Dia mengambil piring, kemudian mengisinya dengan secentong nasi dan menuang kuah Kare diatasnya. Sedangkan Snow, lebih memilih mengambil dua lembar roti, mengisinya dengan potongan wortel dan juga menaburinya dengan wijen dan sedikit merica bubuk. Entah jenis makanan apa yang ia buat, tapi rasa aneh yang timbul justru terasa lezat di lidah Snow.

“Mengapa kau mengajukan waktu tiga puluh hari untuk meyakinkan aku? Bukankah kau ingin menikah denganku karena kau menyukaiku?”

Mendadak Snow berhenti mengunyah makanannya, dia menatap Winter intens. Pria dalam balutan kemeja biru muda bergaris itu tampak begitu sempurna. Wajahnya tampan, dan tidak dapat digambarkan seberapa sempurna laki-laki dihadapannya itu.

“Itu... Aku hanya tidak ingin membuang waktu kita!”

Entah mengapa, Winter merasa tak suka dengan jawaban tersebut. Winter menarik sudut bibirnya, tersenyum sarkas sambil menyuapkan sesendok nasi kedalam mulutnya.

”Aku juga tidak ingin kak Winter berpisah terlalu lama dengan kekasih kakak.”

Winter terkejut, dia menatap nanar makanan didalam piringnya, menunggu kalimat lanjutan dari bibir Snow. Akan tetapi, Snow yang tak kunjung berbicara lagi membuat Winter menaikkan pandangan, menatap Snow yang sedang tertunduk lesu sembari menusuk-nusuk potongan wortel yang entah akan ia jadikan apa.

Kemudian, dengan suara kelewat lemah dan helaan nafas yang dalam, Winter berkata. “Tidak perlu terburu-buru, aku dan kekasihku akan baik-baik saja jika memang dirimu tidak berniat mengusik kami!”

...***...

Pekerjaan yang semakin menumpuk setelah ia mengambil cuti selama dua hari untuk acara pernikahannya, kini Winter dibuat semakin pusing saat kembali bekerja hingga membuat pelipis Winter semakin berat. Nafasnya terdengar mengudara dengan berat beberapa kali sebelum lengannya terulur guna meraih satu persatu tumpukan lembaran diatas mejanya.

“Ck!!”

Satu decakan lolos begitu saja. Dia lelah, dan juga apa yang ia dengar dari gadis yang baru satu hari lalu menjadi istrinya itu terus terngiang.

“Tiga puluh hari? Naif!!”

Bagi Winter, waktu itu terlalu lama. Dia ingin dipercepat saja, sebab dia tidak ingin berlama-lama saling diam dengan Amora, kekasihnya yang masih sangat ia cintai. Ya, setidaknya demikian, otak Winter masih dipenuhi oleh sosok Amora.

Tatapannya tiba-tiba saja menerawang, menatap kosong pena yang terselip diantara jari telunjuk dan jari tengahnya.

Cincin putih polos melingkari jari tengahnya yang tidak lagi kosong. Dia kembali mengingat bagaimana dirinya mengucap janji suci untuk mengikat seorang gadis, dan membawanya pulang sebagai pendamping hidup. Winter tak menginginkan hal tersebut, dia benar-benar tidak menginginkan pernikahan itu terjadi.

Ini adalah hari pertama dimana waktu tersisa 29 hari lagi. Winter tersenyum kecut akan janji konyol Snow yang mungkin akan meminta maaf dan memohon agar dia tidak ditinggalkan saat hari itu tiba.

“Bodoh!” gumamnya pelan, merasa kesal karena ada seseorang yang berani menantangnya seperti ini. Bahkan setelah ia pikir berulang kali pun, Snow adalah orang pertama yang membuatnya berfikir tidak masuk akal seperti saat ini.

Hingga sebuah ketukan pada daun pintu ruangannya membuyarkan lamunan. Winter kembali ditarik paksa oleh kenyataan saat seorang wanita cantik dengan setelan kantor yang terlihat cocok dan pas dengan tubuh indah dan wajah cantiknya masuk dengan ketukan Heels yang masih saja membuat debar jantung Winter berkobar. Amora membawa beberapa map lagi di tangannya.

Gadis itu mendekat dengan ekspresi datar, yang Winter tau, itu adalah ekspresi yang Amora tunjukkan untuk sebuah keputusasaan akan keputusan yang diambil Winter secara sepihak.

Winter menyambut gadis tersebut dengan senyuman hangat saat kedua kaki gadis tersebut sudah berdiri disampingnya, menyodorkan berkas dihadapannya, lalu sedikit membungkuk saat membuka map. Aroma lembut yang sangat Winter sukai dari sosok Amora menyapa penghirupnya membuat Winter larut akan sosok gadis yang selama ini memenuhi hatinya.

Dan belum sempat Winter berkata apapun, Amora seolah tau apa yang akan dikatakan pria tersebut dan berkata tegas. “Aku hanya ingin meminta tanda tanganmu, dan tidak ingin berbicara lebih dari apapun selain itu!”[]

Episodes
1 Prolog
2 WM-1|Start|
3 WM-2 |HIDUP BERSAMA|
4 WM-3 |TERJEBAK MOMEN|
5 WM-4 |INI BUKAN KENCAN 'KAN?|
6 WM-5 |DAY MINUS ONE—30|
7 WM-6 |RAK BUKU YANG MENYEBALKAN|
8 WM-7 |DAY MINUS TWO-29|
9 WM-8 |SESUATU YANG DISEMBUNYIKAN DARIKU|
10 WM-9 |DAY MINUS THREE-28|
11 WM-10 |MASA LALU YANG KEMBALI HADIR|
12 WM-11 |DAY MINUS FOUR-27|
13 WM-12 |GELANG KAKI UNTUK PERMINTAAN MAAF YANG TULUS|
14 WM-13 |DAY MINUS FIVE-26|
15 WM-14 |KAMU BUKANLAH SOSOK YANG KUKENAL|
16 WM 15 |DAY MINUS SIX-25|
17 WM-16 |KEPUTUS-ASAAN DALAM KEPUTUSAN|
18 WM-17 |ISI HATI KITA|
19 WM-18 |DAY MINUS SEVEN- 24|
20 WM-19 |SUTRA|
21 WM-20 |RAGU|
22 WM-21 |AMORA ZYLVYNNA|
23 WM-22 |DAY MINUS EIGHT—23|
24 WM-23 |SUAMI DAN MANTAN|
25 WM-24 |TERPURUK|
26 WM-25 |DAY MINUS NINE—22|
27 WM-26 |SIMPUL DAN KEPUTUSAN|
28 WM-27 |APA KAU TAU?|
29 WM-28 |DAY MINUS TEN-21|
30 WM-29|KHAWATIR|
31 WM-30 |SEBUAH HARAPAN YANG TIDAK TERDUGA|
32 WM-31|DAY MINUS ELEVEN-20|
33 WM-32 |VOICE MESSAGE|
34 WM-33|SEBUAH KEPUTUSAN YANG INGIN SNOW AMBIL SEPIHAK|
35 WM-34|DAY MINUS TWELVE-19|
36 WM-35 |ULURAN TANGAN|
37 WM-36 |TEMAN MASA KECIL|
38 WM-37|KESALAHAN FATAL YANG DIBUAT WINTER UNTUK SNOW|
39 WM-38|MALAM YANG TERASA MENYIKSA|
40 WM-39|TENTANG KITA YANG TIDAK BISA LAGI BERSAMA|
41 WM-40|PULANG|
42 WM-41|KEPUTUSAN WINTER|
43 WM-42|DAY MINUS SIXTEEN—15|
44 WM-43 |SARAN|
45 WM-44|PEMILIK NOMOR ITU ADALAH,|
46 WM-45|BERTEMU SEKALI LAGI|
47 WM-46|MAAF, KITA TETAP BERPISAH|
48 WM-47|KEPUTUSAN SNOW|
49 WM-48 |That Day| [END]
50 Epilogue
51 EXTRA PART
52 EXTRA PART II
53 BUAT READERS TERCINTA
54 Short Story With Sunny. Ep.1
55 Short Story With Sunny Ep.02
56 Short Story With Sunny Ep.03
57 Short Story With Sunny Ep.04
58 Short Story With Sunny Ep.05
59 Short Story With Sunny Ep.06
60 Short Story With Sunny Ep.07
61 Short Story With Sunny Ep.08
62 Short Story With Sunny Ep.09
63 Short Story With Sunny Ep.10 [END]
64 Announcement.
65 PENTING!!!
66 My Angel Baby (New Novel)
67 We
68 Nightfall
69 Can I Love You?
70 Recognize You
71 Novel Baru
Episodes

Updated 71 Episodes

1
Prolog
2
WM-1|Start|
3
WM-2 |HIDUP BERSAMA|
4
WM-3 |TERJEBAK MOMEN|
5
WM-4 |INI BUKAN KENCAN 'KAN?|
6
WM-5 |DAY MINUS ONE—30|
7
WM-6 |RAK BUKU YANG MENYEBALKAN|
8
WM-7 |DAY MINUS TWO-29|
9
WM-8 |SESUATU YANG DISEMBUNYIKAN DARIKU|
10
WM-9 |DAY MINUS THREE-28|
11
WM-10 |MASA LALU YANG KEMBALI HADIR|
12
WM-11 |DAY MINUS FOUR-27|
13
WM-12 |GELANG KAKI UNTUK PERMINTAAN MAAF YANG TULUS|
14
WM-13 |DAY MINUS FIVE-26|
15
WM-14 |KAMU BUKANLAH SOSOK YANG KUKENAL|
16
WM 15 |DAY MINUS SIX-25|
17
WM-16 |KEPUTUS-ASAAN DALAM KEPUTUSAN|
18
WM-17 |ISI HATI KITA|
19
WM-18 |DAY MINUS SEVEN- 24|
20
WM-19 |SUTRA|
21
WM-20 |RAGU|
22
WM-21 |AMORA ZYLVYNNA|
23
WM-22 |DAY MINUS EIGHT—23|
24
WM-23 |SUAMI DAN MANTAN|
25
WM-24 |TERPURUK|
26
WM-25 |DAY MINUS NINE—22|
27
WM-26 |SIMPUL DAN KEPUTUSAN|
28
WM-27 |APA KAU TAU?|
29
WM-28 |DAY MINUS TEN-21|
30
WM-29|KHAWATIR|
31
WM-30 |SEBUAH HARAPAN YANG TIDAK TERDUGA|
32
WM-31|DAY MINUS ELEVEN-20|
33
WM-32 |VOICE MESSAGE|
34
WM-33|SEBUAH KEPUTUSAN YANG INGIN SNOW AMBIL SEPIHAK|
35
WM-34|DAY MINUS TWELVE-19|
36
WM-35 |ULURAN TANGAN|
37
WM-36 |TEMAN MASA KECIL|
38
WM-37|KESALAHAN FATAL YANG DIBUAT WINTER UNTUK SNOW|
39
WM-38|MALAM YANG TERASA MENYIKSA|
40
WM-39|TENTANG KITA YANG TIDAK BISA LAGI BERSAMA|
41
WM-40|PULANG|
42
WM-41|KEPUTUSAN WINTER|
43
WM-42|DAY MINUS SIXTEEN—15|
44
WM-43 |SARAN|
45
WM-44|PEMILIK NOMOR ITU ADALAH,|
46
WM-45|BERTEMU SEKALI LAGI|
47
WM-46|MAAF, KITA TETAP BERPISAH|
48
WM-47|KEPUTUSAN SNOW|
49
WM-48 |That Day| [END]
50
Epilogue
51
EXTRA PART
52
EXTRA PART II
53
BUAT READERS TERCINTA
54
Short Story With Sunny. Ep.1
55
Short Story With Sunny Ep.02
56
Short Story With Sunny Ep.03
57
Short Story With Sunny Ep.04
58
Short Story With Sunny Ep.05
59
Short Story With Sunny Ep.06
60
Short Story With Sunny Ep.07
61
Short Story With Sunny Ep.08
62
Short Story With Sunny Ep.09
63
Short Story With Sunny Ep.10 [END]
64
Announcement.
65
PENTING!!!
66
My Angel Baby (New Novel)
67
We
68
Nightfall
69
Can I Love You?
70
Recognize You
71
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!