Ema kembali masuk kedalam ruangannya setelah customernya pergi, dia mulai membuat pola untuk baju yang di inginkan customernya tadi, matanya langsung tertuju pada sebuah foto yang ada di atas mejanya, Ema langsung mengambilnya.
"Tenang saja pa, Ema masih di sini tidak akan pergi meninggalkan papa, dan iklaskan saja mama menikah kembali, semoga mama bahagia dengan om Bram" ucap Ema menatap foto papanya.
Ema meletakkan kembali foto Arman dan melanjutkan pekerjaannya, kali ini Ema menggambar beberapa baju, sampai-sampai dia makan siang di dalam ruangan kerjanya, karena dia harus mengejar waktu dia tidak ingin mengecewakan pelanggannya.
******
Cello yang lagi asik dengan pekerjaannya, tiba-tiba di datangi oleh Mada, sebab ada yang mencarinya.
“Siapa yang mencari saya?” tanya Cello.
“Cewek pak, saya malas bertanya siapa namanya,” balas Mada.
Cello akhirnya keluar menemui tamunya tersebut, dan ternyata Windi, “Ada apa mencariku?” tanya Cello sedikit cuek.
“Kenapa kamu selalu menghindar, kamu tau aku sangat menyayanginya kamu,” ucap Windi dengan muka sedihnya.
Cello hanya melihat ke arah yang lain, karena dia juga sudah putus dengan Windi, bagi Cello di luar sana masih banyak yang antri ingin menjadi kekasihnya, bukan cuma Windi semata.
“Udahlah Windi, lupakan saja karena aku juga sudah punya pengganti kamu,” jawab cello, dan langsung meninggalkan Windi dan masuk ke dalam ruangannya.
Windi masih memohon kepada Cello namun dia sudah tidak peduli, “Maaf mbak bisa tinggalkan tempat ini, soalnya sedikit lagi ibu Tya datang, saya tidak mau mbak di usir lagi oleh ibu Tya,” ucap Mada kepada Windi, dengan terpaksa Windi meninggalkan kantor Cello, namun saat sampai di lobby, dia melihat Stevie di lobby juga, dia tau kalau dia akan menemui Cello.
“Aku bisa bicara dengan kamu?” tanya Windi kepada Stevie.
“Oh boleh,” jawab Windi ramah, namun ia tau kalau wanita di depannya itu memperlihatkan muka tidak bersahabat.
Mereka berdua akhirnya mengobrol di parkiran mobil, sesuai permintaan Windi.
“Aku ingin kamu meninggalkan Cello, karena dia itu masih milik aku,” ucap windi dengan judes.
“Maaf mbak, kalau aku boleh tau, kamu siapanya Cello?” tanya Stevie kembali.
“Aku kekasihnya Cello, jadi aku berharap kamu meninggalkan dia,” lanjut Windi.
Stevie hanya tersenyum melihat Windi, “Kalau begitu, kita temui Cello saja dan langsung memintanya kejelasan kepadanya,” ajak Stevie kepada Windi.
Mereka berdua akhirnya sepakat untuk menemui Cello namun sudah terlambat, Cello sudah pergi dengan wanita lain, windi dan Stevie hanya saling melirik melihat Cello meninggalkan kantor dengan kekasih barunya.
“Kayaknya bukan cuma kita kekasihnya dia deh,” ucap Stevie menatap mobil Cello yang mulai menghilang dari pandangan mereka.
Windi langsung meninggalkan Stevie tanpa bicara apapun, dia sangat emosi melihat Cello pergi dengan wanita lain, windi berniat akan menyusul Cello yang pergi dengan wanita lain, sedangkan Stevie hanya mengangkat bahunya dan langsung kembali ke tempat mobilnya di parkir.
Kini Cello lagi makan siang bersama dengan kekasih barunya yang bernama Erni, yang tidak lain adalah anak magang di kantornya, Erni belum tau betul sifat Cello, dia hanya terpesona pada ketampanan dan juga jabatan Cello, dia bangga sebagai anak magang tetapi dirinya bisa langsung menjadi kekasih wakil direktur di kantor tempat ia magang.
Windi tambah emosi karena dirinya kehilangan jejak Cello, Windi sangat marah dan memukul stir mobilnya sendiri, “Aku tidak mau ada wanita lain dalam kehidupanmu, cukup aku untuk selamanya,” ucap Windi dan langsung melajukan mobilnya kembali, berbeda dengan windi, Stevie langsung kembali ke rumahnya dan melupakan Cello, dia memblokir nomor kontak Cello, karena dia tau laki-laki itu seorang playboy.
💕💕💕
Maaf up santai ya kak, tetapi dukung lewat like dan komentarnya🙏🙏 terimakasih🙏🙏
Bersambung 💕🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
orang baik
lama bgt ketemunya... muter2 terus sama pacar2nya. jadi bosen bacanya
2021-12-14
4