Cello kembali fokus, karena sudah mendapat teguran dari Tya, dia tidak ingin Tya marah padanya lagi.
Hampir satu jam mereka di ruang meeting akhirnya bubar juga, semua anggota yang ikut meeting langsung membubarkan diri dan kembali ke Divisi mereka masing-masing.
"Cello, ayo ikut papa ke ruangan papa sebentar, ada yang papa ingin bicarakan" ucap papa Adit pada Cello.
Tanpa membantah atau menolak, Cello langsung mengikuti papanya kedalam ruangan papa Adit. "ada apa papa memanggilku?" tanya Cello setelah duduk di sofa.
"Papa minta sama kamu bakal, kalau lagi meeting tolong handphonenya di simpan dulu, nanti setelah meeting baru lanjut pegang lagi" ucap papa Adit menasehati Cello.
Cello hanya diam, mendengar nasehat papanya, karena dia tau kalau apa yang dia lakukan itu salah.
"Kamu tau? didalam ruang meeting tidak ada yang memegang handphone, itu karena papa yang memberikan aturan itu, agar kalau kita meeting tidak terganggu, kecuali panggilan mendesak" lanjut papa Adit.
"Ia pa... Cello minta maaf tidak akan mengulangi lagi" jawab Cello yang merasa bersalah kepada papanya.
"Ia silakan kembali ke ruangan kamu, dan kerjakan tugas yang papa kasih tadi, karena sore nanti papa akan mengambilnya " ucap papa Adit kepada Cello.
Cello langsung berdiri dan meninggalkan ruangan papanya, seperti yang di perintahkan oleh papa Adit kepadanya, cello langsung mengerjakan pekerjaan yang di berikan kepadanya, setelah tiba di ruangannya.
"Di suruh apa dengan papa?" tanya Tya sambil menatap layar komputer dengan jari-jari tidak berhenti bergerak.
"Seperti biasa dapat teguran karena melanggar aturan yang papa buat" jawab Cello dengan mata tetap menatap dokumen.
Tya yang mendengar penjelasan Cello hanya tersenyum, dia tidak menjawab lagi, karena dia sudah tau dari awal tetapi dia hanya pura-pura bertanya saja.
Lagi asik bekerja dalam keadaan hening tiba-tiba suara ponsel Cello memecahkan keheningan itu, dengan cepat Cello mengecek siapa yang menghubunginya dan ternyata Dwi.
"Ia ada apa?" tanya Cello pelan karena dia tidak ingin mengganggu tya yang lagi asik dengan pekerjaannya.
"Maaf saya tidak bisa makan siang bersama mu, karena aku ada makan siang bersama papa dan kakak aku" ucap Cello menolak ajakan makan siang dari Dwi.
Karena sedari tadi dirinya sudah di beritahukan oleh papa Adit, untuk makan siang bersama, Cello paling jarang makan siang bersama karena selalu dengan kekasih-kekasihnya, entah berapa banyak kekasihnya dan bagai mana mengatur waktu dengan mereka.
Cello kembali melanjutkan pekerjaannya setelah menutup sambungan telepon dari Dwi, belum juga tangan Cello menyentuh keyboard leptop, handphonenya kembali berdering, ternyata panggilan dari Windi.
"Beritahukan kekasih bodohmu itu, ini jam kerja, jangan mengganggu" ucap Tya sambil menatap layar komputer.
"Halo... nanti aku hubungi karena aku lagi sibuk" ucap Cello dan langsung menutup sambungan teleponnya.
Kini Tya semakin tegas, setelah mendapat dukungan dari papa Adit, dia sudah tidak takut menegur Cello atau mengusir kekasih Cello bila datang di kantor.
"Entah sampai kapan kau begitu, buanglah jauh-jauh sifat buruk mu itu" ucap Tya kepada Cello.
"Aku belum mendapatkan sesuai yang aku inginkan" jawab Cello.
"Tapi tanpa kau sadari, kau telah menyakiti banyak wanita, seperti menyakiti mama Dita, apa kau tidak berfikir kalau mama Dita sangat sedih dengan sikap playboymu itu" lanjut Tya menasehati adik sepupunya itu.
Cello hanya diam mendengar nasehat kakaknya, mungkin selama ini mamanya tidak menampakkan rasa sedihnya, atau rasa sedih itu yang dia tutupi dengan candaan saat mereka berkumpul di rumah?. entahlah hanya mama Dita yang tau.
Jam istirahat siang sudah tiba, Tya dan Cello langsung merapikan meja kerja mereka, karena hari ini mereka akan makan siang bersama papa Adit dan juga ayah Davin. mereka sudah janjian akan dengan ayah Davin dan bertemu di sebuah restoran.
💕💕💕
Jangan lupa dukungannya kak, lewat like dan nomernya🙏🤗😘 terimakasih🙏🙏
Bersambung💕💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Nona_Ariesta
Tya seperti ayahnya sangat tegas
2021-09-12
2