Setelah beberapa jam yang lalu, tak terasa malam pun semakin larut. Salsa masih belum juga memejamkan kedua matanya. Ia merebahkan tubuhnya di atas ranjang yang tidak begitu luas. Seketika pikirannya melayang jauh mengingat masa lalunya saat bersama seorang pria.
Tapi entahlah apa pria itu masih mengingatnya atau sudah melupakannya?
"Ah ... aku ini kenapa, memikirkan orang yang sudah menjadi masa laluku. Bahkan aku tidak tahu dia masih mengingatku atau tidak!" ucap Salsa menggerutu.
Ia merasa bahwa ini akan selalu menjadi beban bagi hatinya. Ia sangat menginginkan jika waktu bisa bersahabat dengannya lalu mengulang semua masa lalu yang pernah ia lewati. Ia akan memperbaiki masa lalu itu.
Andai saja waktu bersahabat denganku, mungkin aku tidak akan melukainya. Gumamnya dalam hati.
Drrtt ... Drrtt ....
Suara getaran ponsel menyadarkan Salsa dari lamunannya. Salsa meraih ponsel itu, ia tampak kebingungan menerima pesan dari nomor asing. Seingatnya dia belum pernah memberikan nomor ponsel ke temannya, hanya keluarganya saja yang tahu. Ia juga berpikir mana mungkin ini pesan dari Hazrina atau pun Mega secara mereka berdua belum sempat bertukaran nomor.
Salsa mengabaikan pesan itu, tak berapa lam muncul kembali pesan di facebook dari akun facebook tanpa disertai foto pengguna atau identitas sepertinya itu akun facebook yang baru terdaftar. Salsa sangat penasaran dengan kedua pesan yang secara bersamaan muncul.
Lalu ia mengetik beberapa kata di ponselnya lalu mengirimkannya.
Salsa: Mohon maaf anda siapa dan ada keperluan apa?
Beberapa menit kemudian, ponselnya kembali bergetar sebuah balasan dari orang misterius itu.
Tanpa nama: Maaf jika aku mengganggumu, apa kamu sudah melupakanku?
Salsa berpikir sejenak, ia mengingat siapa orang yang mengirim pesan ini. Namun nihil, ingatannya seketika hilang. Ia jadi merasa pusing sendiri. Ia pun berniat membalas kembali pesan itu dan menanyakan siapa orang ini sebenarnya.
Salsa: Maaf aku sedikit lupa, memang kamu siapa? apa kamu mengenalku?
Namun setelah itu tidak ada jawaban kembali. Salsa seketika melamun dan memikirkan siapakah orang yang tadi mengirim pesan sehingga itu membuat kepalanya pening hingga ia terlelap dalam tidur.
***
Fajar yang mulai menyinari celah jendela kamar Salsa. Kicauan burung yang sangat merdu ditambah udara yang menyejukkan tubuh.
Pagi ini, ibu Salsa yg bernama bu Meila membangunkan Salsa dari tidurnya yang di penuhi tanda tanya.
"Nak, ayo bangun!" sahut bu Meila sebari membukakan gorden jendela.
Cahaya fajar pagi itu menyilaukan mata Salsa yang masih terpejam hingga ia perlahan membuka matanya, melihat bu Meila yang berada di kamarnya.
"Huuaa ... bentar lagi ya bu, lima menit lagi," sahut Salsa seketika menarik kembali selimutnya sampai menutupi setengah lehernya.
"Nak, bangun ini sudah siang. Lihatlah sebentar lagi jarum jam menunjukkan jam tujuh. Kamu tidak mau kesiangan, kan?" tanya bu Meila seketika membuat Salsa terperanjat bangun, membelalakkan matanya melirik ke arah jarum jam.
"Ya ampun ibu, kenapa tidak membangunkanku?" ucap Salsa sebari mengambil handuk berlalu memasuki kamar mandi.
bu Meila hanya menggelengkan kepala melihat tingkah anaknya. Ia berlalu keluar dari kamar Salsa untuk menyiapkan sarapan pagi.
Tak lama setelah mandi, Salsa terburu-buru mengambil pakaian di lemari nya lalu dengan cepat mengancingkan satu persatu kancing baju seragamnya. Setelah rapi, ia menyisir rambut lalu meraih tasnya. Berlalu menuju meja makan, membawa roti selai nanas dengan cepat dan berpamitan pada ibu Meila.
Dua puluh menit berlalu akhirnya Salsa sampai di sekolah lalu tidak sengaja di pintu gerbang yang sebentar lagi akan tertutup bertemu dengan Hazrina dan Mega. Mereka bertiga berlarian memasuki sekolah menuju kelas karena takut terlambat.
***
Saat tiba di kelas mereka serentak berlarian menuju ke meja masing-masing. Berbeda dengan Salsa yang berjalan santai seolah-olah merasa sedang baik-baik saja.
"Hei, Salsa cepat kamu duduk nanti ada guru kamu bisa kena marah!" teriak Hazrina memperingatkan.
"Iya Hazrin, kamu bawel banget si,"jawab Salsa menyerngitkan dahi.
"Kalian ini baru saja kita kenal, sudah ribut saja," ledek Mega sambil menjulurkan lidahnya.
"Terserah kita, dong," jawab Hazrina dan Salsa serempak.
Beberapa menit kemudian, seorang guru memasuki kelas lalu memberikan tugas untuk di kerjakan lalu setelah itu di kumpulkan pada ketua murid kelas X IPS 4. Menurut informasi, para guru sedang sibuk dan harus melaksanakan rapat kembali.
Salsa teringat kembali dengan seseorang yang semalam mengirimnya pesan seperti dihantui dengan rasa penasarannya itu. Ia terus memikirkan dari siapa pesan itu.
Melihat Salsa melamun trik jahil Hazrina muncul.
"Hei Salsa jangan melamun nanti kesambat loh," ledek Hazrina yang menakuti Salsa.
"Ih ... apa si Hazrin, a-ak-aku tidak memikirkan siapa-siapa kok," jawab Salsa gugup.
"Terus kalau tidak memikirkan siapa-siapa lalu kenapa kamu melamun?"tanya Hazrina penasaran.
Terjadi keheningan diantara Salsa dan Hazrina. Mega pun seketika ikut memperhatikan Salsa dan mencari tahu apa yang membuat sahabatnya ini melamun.
"Hei, kalian kenapa? ada apa nih sepertinya sangat serius?" tanya Mega penasaran.
"Tidak apa-apa kok, mungkin Hazrina lagi galau," sahut Salsa meledek.
Hazrina tersadar dalam lamunannya lalu berkata, "Eh, aku tidak melamun kok. Bukannya terbalik ya Sa, kamu yang melamun," ungkap Hazrina.
Seketika Salsa hendak menjawab, untung saja tamu tak di undang menyahut memecahkan obrolan mereka bertiga.
"Ya ampun, kalian bukannya cepat selesaikan tugasnya, ini malah mengobrol!" bentak Firman selaku ketua murid di kelas ini.
"Maaf pak ketua yang baik hati dan galak, kita bertiga sedang mengerjakannya kok," pekik Salsa.
"Baguslah, kalau begitu cepat selesaikan!" bentak Firman.
Seketika ketiga siswi itu menutup telinganya karena suara Firman yang cukup nyaring.
"Ayo, cepatlah kita selesaikan tugas ini!" bisik Hazrina.
"Ah, baiklah."
Firman yang mendengar bisikkan mereka, kembali membalikkan tubuhnya menatap tajam ke arah ketiga wanita itu. Seketika mereka saling bersitatap, membuat nyali ketiga wanita itu menciut.
"Sungguh ketua murid yang kejam," ungkap Mega berbisik ke telinga Salsa.
Salsa yang mendengar bisikkan Mega, seketika merasakan hembusan nafas yang menerpa telinganya membuat ia tertawa geli.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
BELVA
slm kenal ya kaka
2021-02-02
1
Sept September
jempollll buat Kakak 😀
2020-07-29
1
Lhop Lhop
aneeh
2020-07-26
1