Kabar Baik

Seminggu setelah kecelakaan itu, kondisi Edgar sudah mulai pulih dan membaik. Edgar baru ingat kejadian saat sebelum ia kecelakaan. Ada seorang pria yang menelponnya. Edgar ingin bercerita pada Salsa namun ia urungkan karena tidak ingin membuat Salsa khawatir.

***

Pagi yang sangat cerah dari biasanya. Salsa yang sedang menyuapi Edgar agar ia segera meminum obat. Edgar tersenyum menatap wajah Salsa. Betapa bahagianya Edgar, gadis yang ia cintai setia menemaninya.

"Kenapa si kamu lihatin aku seperti itu?" sahut Salsa malu.

"Tidak kok sayang, kamu cantik," puji Edgar.

Seketika pipi Salsa merah merona. Salsa mengecup bibir Edgar sekilas.

"Kok bentar si cium nya yang lama dong sayang," pinta Edgar manja.

"Manja banget sih ....." Salsa tersenyum lalu mengecup bibir Edgar cukup lama. Edgar membalas ciuman lembut hingga semakin ganas, Salsa sampai nafasnya tersengal. Ia ingin melepaskan tapi Edgar menahannya hingga akhirnya saling berpagutan.

***

Kebetulan karna hari ini hari minggu, Hazrina, Vini dan Lia berencana untuk menjenguk Edgar ke rumah sakit dan merencanakan untuk membahas lomba lintas alam bersama Salsa. Setelah satu jam kemudian, mereka bertiga sampai di rumah sakit dan bergegas menuju ke ruangan Edgar.

"Hai," serempak ketiga sahabatnya terkejut melihat Salsa sedang berciuman dengan Edgar lalu mereka menutup pintu ruangan itu lagi.

Begitupun Salsa langsung melepaskan ciumannya dari Edgar. Ia beranjak membukakan pintu dengan wajah malu.

"Eh kalian, ayo masuk!" sahut Salsa malu.

Vini menarik lengan Salsa sambil tersenyum.

"Kita tidak mengganggu kalian, kan?"

"Ih apa si kalian, ya tidaklah. Ayo masuk!" sahut Salsa memalingkan wajahnya.

Mereka bertiga pun masuk mengikuti Salsa dan menyapa Edgar. Lia menyimpan bingkisan buah-buahan di meja.

Hazrina berbisik pada Salsa untuk mengajaknya membahas mengenai persiapan lomba lintas alam tetapi Salsa menolak ikut keluar karena tidak ingin meninggalkan Edgar sendirian. Mereka berunding dan sepakat untuk membahasnya di ruangan sambil menjaga Edgar.

Kamar Edgar yang termasuk kamar VIP menjadikan fasilitas dan kenyamanannya cukup terjamin.

Tak lama kemudian dokter dan beberapa perawat datang untuk memeriksa keadaan Edgar. Setelah selesai memeriksa, Salsa menghampiri dokter.

"Bagaimana dok kondisi Edgar sekarang?" sahut Salsa sedikit cemas.

"Alhamdulillah, perkembangan yang sangat baik pak Edgar sudah pulih dan nanti sore sudah diperbolehkan untuk pulang!"

Hah gue gak salah dengar? dokter panggil gue bapak? Apa gue kelihatan tua ya! Gumam Edgar mendengus kesal.

"Alhamdulillah, terimakasih dok," sahut Salsa sumeringah.

"Sama-sama, kalau begitu saya permisi," sahut dokter.

Salsa menghampiri Edgar dan memberitahu bahwa hari ini ia sudah diperbolehkan pulang. Edgar sangat bersyukur mendengar kabar baik itu. Karna meskipun ia berada di kamar VIP tapi ia merasa tidak terlalu nyaman.

Salsa beranjak menuju sahabatnya kembali untuk melanjutkan membahas persiapan lomba lintas alam.

"Eh, si ketua kemana?" sahut Salsa.

"Tidak tahu tuh, ketua tidak tahu tanggung jawab," celetuk Hazrina.

"Suutt jangan begitu Hazrin, nanti si ketua telinganya melengking," sahut Lia tertawa.

"ssuuuttt kalian ini, jangan berisik ini di rumah sakit loh," sahut Vini mengingatkan sebari mengedarkan semua pandangannya ke ruangan ini. Ia melihat ke arah Edgar yang sedang beristirahat.

"ssstt dari pada bahas yang tidak jelas, mending lanjut saja. Coba lihat bagaimana ini?" tanya Salsa kebingungan.

"Hazrina, kamu kan suka nyanyi Korea, goyang-goyang pula, kamu pasti bisa dong bikin yel-yel?" tanya Lia menyinggung Hazrina.

"A-a-aku, nanti aku coba deh," sahut Hazrina ragu.

Salsa, Vini dan Lia tertawa melihat sikap Hazrina yang menjadi gugup. Mereka terus bergurau. Edgar yang terus memperhatikan Pacarnya tersenyum melihat Salsa bahagia.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***