Kronologi kecelakaan & kabar buruk

Seketika Salsa menatap ketiga sahabatnya dan terus menangis akan tetapi ia mulai tenang dan mulai mengeluarkan suara untuk bercerita kepada temannya.

"Hazrin, Vini, Lia," sahut Salsa dengan mata nanar.

"Kenapa Sa, ayo cerita," sahut Vini yang kini matanya mulai berkaca-kaca.

"Edgarr ...." jawab Salsa menangis.

"Edgar kenapa Sa?" tanya Hazrina serius.

"Edgar kecelakaan dan sekarang ia ada di rumah sakit," jawab Salsa menangis dipelukan Lia.

Mendengar kabar tersebut membuat Vini, Hazrina dan Lia menangis. Mereka sangat mengerti apa yang dirasakan sahabatnya.

***

Kronologi sebelum kecelakaan.

Ketika bel sekolah berbunyi, Edgar menerima telepon dari seorang pria.

"Hallo, apa ini benar dengan saudara Edgar Atmaja?" sahut pria tersebut.

"Iya, ini siapa dan ada keperluan apa?" tanya Edgar bingung.

"Saya tahu nomor anda dari pacar anda yang bernama Salsa, sekarang ia sedang berada bersama saya," jawab pria itu.

"Anda siapa dan sedang apa bersama pacar saya?" sahut Edgar dengan wajah menahan amarah.

"Anda tidak perlu tahu siapa saya tapi saya pastikan pacar anda akan saya nikmati malam ini." ancam pria itu.

"Brengsek, berani lo sentuh pacar gue ... gue pastikan dalam hitungan detik nyawa loe melayang," ancam Edgar dengan nada menahan emosi.

Tut...tut...tut...

Sial! Gumamnya dalam hati.

Seketika telpon tersebut terputus. Edgar sangat khawatir dan terus memikirkan Salsa. Ia bergegas menuju parkiran dan langsung melajukan motornya dengan kecepatan tinggi. Dan tiba-tiba ....

Braakkkkk ....

Seketika mobil menghantam pengendara motor. Darah merah mengalir deras dari tubuh seseorang yang tak lain adalah Edgar. Orang-orang yang berada di kejadian seketika berkumpul dan sebagian warga menelepon pihak kepolisian lalu memanggil mobil ambulance.

***

"Kalian mau kan, antar aku ke rumah sakit. Aku ingin melihat kondisi Edgar," sahut Salsa sambil terus menangis.

"Kami pasti menemanimu ke rumah sakit, kita kan sahabat, kita akan selalu ada untukmu Sa," ucap ketiga sahabatnya sambil memeluk Salsa.

"Aku beruntung memiliki sahabat seperti kalian ..." lirih Salsa tersenyum membalas pelukan sahabatnya.

Mereka bergegas menuju rumah sakit. Setelah satu jam kemudian sampai di rumah sakit. Salsa langsung berlari menuju rumah sakit diikuti oleh ketiga sahabatnya dan menanyakan pada salah satu perawat di sana.

"Mba, apa di sini ada pasien atas nama Edgar Atmaja?" tanya Salsa gemetar dan gelisah.

"Saya cek dulu mba," jawab perawat tersebut.

Seketika Salsa menunggu dan perawat itu menjawab.

"Ada mba, korban kecelakaan atas nama Edgar Atmaja sekarang berada di ruang ICU."

Mendengar kabar tersebut membuat Salsa merasakan tubuhnya lemas tak bertenaga, ia menangis dan terus menangis. Ketiga sahabatnya berusaha menguatkan Salsa lalu mereka langsung bergegas menuju ruang ICU.

Di balik pintu Salsa melihat Edgar yang terbaring lemah dengan alat-alat yang terpasang di semua tubuhnya. Salsa tak henti-hentinya meneteskan air mata, Ia memaksa ingin masuk ke ruangan tersebut namun ketiga sahabat menahannya hingga akhirnya Salsa mengalah dan menunggu sampai dokter keluar dari ruangan.

Beberapa menit kemudian, seorang dokter yang menangani Edgar keluar. Salsa beranjak berdiri dan menghampiri dokter itu.

"Dok, bagaimana keadaan Edgar, apa dia baik-baik saja, dok?" tanya Salsa panik, menangis, rasanya semuanya bercampur aduk.

"Mohon maaf mba, saya sudah berusaha semampu saya tapi tuhan berkehendak lain," sahut dokter dengan nada sayu.

"Maksud dokter apa, dokter bercanda kan? Edgar baik-baik saja kan, dok?" sahut Salsa terus menangis bahkan ia hampir depresi.

Dokter menggelengkan kepala. Tidak menjawab pertanyaan Salsa.

"Jawab dok jawab, kenapa anda diam saja!" sahut Salsa marah.

"Saya minta maaf, saya sudah berusaha semampu saya," sahut dokter dan berlalu pergi.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***