Wulan dimarahi kakak

"Ogah ah Ver. Apalagi itu hubungannya sama Wulan. Bisa risih gue. Kita tungguin aja Shella di sini. Kasihan juga tuh bocah."

"Oke lah."

Vero dan Aldo ikutan duduk di kursi yang kosong. Sekitar 5 menit kemudian, Shella selesai mengerjakan PRnya. Dia menutup bukunya. Lalu meletakkan buku dan pulpennya di laci.

"Udah selesai sayang?"

"Udah yang."

"Eh Shell, maafin sikap Wulan ma elo ya?"

"Iya kak."

"Thanks. Eh iya, Wulan kemana Shell?" tanya Vero.

"Ke kantin kak."

"Oke, kita ke kantin guys." kata Vero.

"Siapp." kata Aldo.

"Dek, ayo ikut ke kantin." ajak Rangga.

"Gak ah kak, aku capek. Aku mau di kelas aja."

"Ya udah deh, Yo, ayo ikut." kata Rangga.

"Sayang, aku ikut mereka gpp kan?"

"Gpp kok yang. Kamu ikut aja."

"Makasih sayang." mengelus rambut Shella.

"Iya sayang."

Leo cs pun pergi ke kantin untuk menemui Wulan.

_______________

Wulan dan teman-temannya telah selesai makan siang di kantin. Mereka duduk bersama sembari mengobrol.

"Eh guys, gue kasihan sama Shella." Gladis.

"Iya Dis, gue juga kasihan ma Shella. Tapi mau gimana lagi? Kita kan bukan CS nya Shella. Jadi, abaikan saja." Wulan.

"Biar gimanapun juga kita temen sekelasnya Shella Lan. Kita juga harus bantuin dia." Lia.

"Bener tuh kata Lia." setuju Lilis.

"Iya juga sih. Tapi kita bantuin apa?" heran Wulan.

"Bantuin marahin Nana aja besok. Kan dia besok pasti sekolah." saran Nanda.

"Iya tuh. Pasti seru deh." tebak Lia.

"Hm.. Iya deh guys, besok kita marahain Nana." Wulan.

"Okey." Gladis.

"Siap." Nanda.

Tiba-tiba saja Leo cs. Mereka langsung duduk di kursi yang kosong.

"Eh ada kak Aldo. Pasti kakak lagi nyariin gue ya?" kesenangan.

"GR banget lo Lan. Gue ke sini itu nganterin Vero. Bukan nyariin elo."

"Oh, nyariin gue juga gpp kok kak." senyum.

"Eh Lan, lo jangan keterlaluan kek gini dong. Gue tau masalah lo sama Shella. Lo balikin kado dari dia hanya karna kadonya itu cuma habis Rp.5.000,00 kan? Jangan gitu dong. Walaupun kadonya itu cuma satu buku tulis sama satu pulpen. Harusnya lo itu ngehargai dia. Jangan malah ngatain seenak elo." kata Vero marahin Wulan.

Wulan hanya diam.

"Lo tuh ya, kalau tindakan lo lain kali itu jauh lebih parah dari ini. Gue sebagai pacar Shella akan turun tangan." ancam Leo.

"Gue juga. Gue sebagai kakaknya Shella gak keterima lo kayak gini."

"Lagian, apa susahnya sih ngehargai pemberian orang." kata Aldo.

"Kak Aldo yang ganteng. Gue itu udah ngehargai Shella. Tapi Shella yang gak ngehargai gue. Masa iya ngado kok gak guna banget. Murahan pula."

"Eh, biarpun murahan juga itu berguna." ucap Aldo.

"Iya dah." ucap Wulan cuek.

"Lan, gue minta sama elo. Elo minta maaf sama Shella atas tindakan elo itu. Kalau enggak, gue bakal laporin elo ke papa. Biar elo masuk ponpes aja."

"Eh, ya jangan dong kak."

"Makanya, lo minta maaf sama Shella kalau lo gak mau gue laporin ke papa."

"Iya-iya, ntar gue minta maaf sama Shella."

"Dan ingat, jangan pernah lo berani sama Shella. Atau lo, bakalan berurusan sama kita berempat." ucap Leo.

"Iya." jawab Wulan cuek.

_______________

Saat pelajaran IPA sedang berlangsung.

"Lo dah selesai nulis PR nya Shell?"

"Udah Dis. Barusan."

"Oh, syukurdeh kalo gitu."

"Iya."

Bu Riri memerintahkan semua siswa kelas X IPA-2 untuk mengumpulkan PRnya.

"Anak-anak, silahkan kalian kumpulkan buku kalian sekarang. Karna mau saya nilai."

"Baik bu."

Semua siswa dan sisiwi maju ke depan mengumpulkan buku nya masing-masing di meja guru. Setelah itu mereka kembali lagi duduk di bangku masing-masing.

"Sudah semua?"

"Sudah bu."

"Baiklah. Saya akan menilainya."

Bu Riri menilai buku PR para siswa dan mencatat nilainya di daftar nilai. Sekitar 20 menit bu Riri selesai menilai.

"Dah, silahkan dibagi lagi."

"Iya bu." Wulan.

Wulan pun bangkit dari kursinya menuju meja guru. Lalu mengambil buku semua anak. Setelah itu dikembalikan kepada yang punya buku.

"Andi mana?" tanya bu Riri.

"Saya bu." mengangkat tangan kanan.

"Kamu kenapa gak ngumpulkan PR?"

"Belum selesai bu."

"Belum selesai?"

"Iya bu."

"Ini PR udah dari 2 hari yang lalu. Trus belum selesai juga? Kamu di rumah ngapain aja hah?"

Andi diem, gak berani jawab.

"Sudah, kamu keluar dari kelas saja. Saya gak mau mengulang kamu. Karna kamu gak mengerjakan PR dari saya. Padahal saya dah kasih waktu 2 hari."

"Tapi bu.."

"Gak ada tapi-tapian. Silahkan pergi."

"Baik bu." berdiri membawa buku paket dan buku tulis.

Andi pun keluar kelas. Dia duduk di depan kelas.

"Anak-anak, saya gak ingin kejadian ini terulang lagi. Jika ada PR IPA setelah pulang sekolah, langsung dikerjakan. Jangan nunda-nunda, karena ini materi yang penting."

"Iya bu." jawab semuanya.

"Saya gak minta kamu harus pintar dalam pelajaran IPA. Tapi yang jelas, kerjakan tugas IPA tepat waktunya. Ngerti gak?"

"Ngerti bu."

"Baiklah, kita lanjut ke materi selanjutnya."

Bu Riri menjelaskan materi yang dia catat di papan tulis. Semua siswa mendengarkan penjelasan tersebut.

_______________

Sepulang sekolah, Shella dan teman-temannya mengobrol sebentar sembari berjalan menuju gerbang sekolah.

"Untung saja Shell lo udah nulis lagi PR IPA nya." ucap Gladis.

"Iya tuh Shell, untung banget lo." setuju Nanda.

"Kalau enggak, lo tadi udah dihukum kayak Andi tuh."  Gladis.

"Dan lo cewek sendiri yang kena hukuman." Lilis.

"Bener banget tuh kata Lilis. Untung aja lo udah nulis." Lia.

"Iya guys. Jujur sih, gue tadi baru 3 lembar jawaban udah mau nyerah nulisnya. Tapi untung aja Gladis nyuruh nerusin lagi. Akhirnya gue terusin sih ampe 5 lembar jawaban."

"Iya Shell. Pasti lo capek banget tuh karna nulis segitu banyaknya. Mana tadi itu lo ampe habis 2 pulpen." Gladis.

"Bukan cuma capek aja Dis, tapi kesel juga karna bukunya dibawa Nana." ceplos Nanda.

"Oh iya-ya." Gladis.

"Yang sabar ya Shell." ucap Lia

"Iya Ya, thanks."

"Masama Shell."

"Dah, yang penting Shella gak dihukum." Gladis.

"Gue minta maaf soal kejadian kemarin." kata Wulan pada Shella.

"Oh, oke Lan." jawan Shella singkat.

"Guys, cabut." kata Wulan.

"Siapp..." ucap Nanda.

Wulan cs pergi mendahului Shella.

"Kayaknya Wulan marah ma gue deh. Minta maafnya tadi juga kayak gak ikhlas. Tapi gpp lah. Yang penting dia udah minta maaf." guman Shella.

Shella berjalan keluar gerbang sekolahnya sendirian. Dengan keadaan tenang dia berjalan santai. Walaupun Shella berjalan sendirian, tapi dia tidak takut. Dia malah berjalan dengan pelan.

Terpopuler

Comments

Ayunina Sharlyn

Ayunina Sharlyn

lanjut thor.. semangat ya 😄😄

2020-07-16

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!