Pengembalian kado

Gladis membeli es di kantin, lalu langsung meminumnya. Selesai minum Gladis balik gabung bersama Shella dan Nana. Gladis duduk di sebelah Shella.

"Dah minum lo Dis?"

"Udah Na."

"Gimana rasanya?" tanya Shella.

"Segerr! Haus gue langsung hilang guys."

"Ya iyalah haus lo langsung hilang. Orang lo aja habis minum es." Nana.

"Hehehe, iya Na." senyum.

"Kalo lo gak minum juga haus lo gak bakalan hilang Dis."

"Bener tuh kata Shella." setuju Nana.

"Iya dah iya guys. Eh ya, by the way, lo berdua ngado Wulan satu buku sama satu pulpen ya?"

Shella dan Nana kaget, mereka saling bertatapan.

"Kok lo tau Dis?" heran Nana.

"Iya tuh, lo tau darimana Dis?" tanya Shella.

"Iya lah gue tau. Tadi Wulan bilang ke gue sama temen-temen cewek juga kalo kado kalian itu."

"Oh." kompak.

"Trus ada masalah gak?" tanya Shella.

"Ya... (bingung mau cerita apa gak) Gitu deh. Lihat aja ntar!"

"Maksudnya lihat aja ntar itu gimana?" tanya Nana.

"Ya lo berdua siap-siap aja buat dapet pembalasan dari Wulan. Soalnya kado lo berdua itu guna."

"Oh." kata Shella tenang.

"Gue cabut dulu guys." pamit Gladis.

"Buru-buru amat lo."

"Iya Na. Hehe, maaf."

"Ya deh."

"hati-hati." ucap Shella.

"Siap Shell."

Gladispun pergi dari kantin.

"Kok feeling gue kita nanti bakal ada masalah ya?" Nana.

"Iya, sama, gue juga ngerasa gitu."

"Ya udahlah, kalo ntar ada masalah. Kita selesain aja."

"Lo bener Na. Oke dah."

"Shell, kalau kita dibully gimana?"

"Gampang, kita lewati aja berdua."

"Iya dah."

_______________

Saat ini Shella dan Nana sedang berada di dalam kelas. Mereka duduk di bangku depan pojok deket pintu keluar. Tiba-tiba saja group Wulan Cs datang menghampiri mereka berdua. Wulan menaruh buku dan pulpen di meja dengan cara kasar.

"Nih, gue balikin kado dari kalian berdua."

"Kenapa dibalikin?" heran Nana.

"Lo pikir aja sendiri." Wulan.

"Emang kita berdua ada salah apa Lan?" tanya Shella.

"Kalian berdua tuh gak salah. Tapi kado dari kalian yang bikin masalah." ceplos Nanda.

"Emang kado dari kita kenapa?" heran Nana.

"Kado dari kalian tuh gak guna banget. Cuma buku ma pulpen doang. Gak ada harganya." Lia.

"Bener tuh." setuju Lilis.

"Ini kita beli pake uang. Jadi ada harganya." Nana.

"Uangnya gak seberapa. Cuma Rp.5.000,00 iya kan?" tebak Wulan.

"Iya Lan, emang Rp.5.000,00." jujur Shella.

"Tuh, lo aja tau Shell. Jadi gue balikin kado dari lo ma Nana."

"Gak bersyukur banget sih lo Lan? Kita udah ngado malah dibalikin." Nana.

"Gue bukannya gak bersyukur Na, tapi kado dari kalian yang gak berguna."

"Iya tuh, ya kalo kadonya harganya mahal gitu. Baru gue terima."

"Lo gak menghargai kita banget Lan." ucap Nana.

"Bener tuh." setuju Shella.

"Bukannya Wulan gak menghargai kalian. Tapi, kalian yang gak menghargai Wulan. Masa iya ngado Wulan kayak gitu. Gak banget deh." Lia.

"Iya tuh, gak malu apa ngado kayak gitu?" tanya Lilis.

"Buat apa malu? Yang penting kan kita ikhlas ngadonya." Nana.

"Iya tuh, lagian kita ngado dari uang saku kita. Karna kita gak ada uang buat beli kado yang jauh lebih mahal."

"Ya ya ya ya. Emang dasar orang miskin." ucap Nanda.

"Kita emang miskin. Kalian emang kaya." Shella.

"Hm.." Wulan.

"Iya dah iya. Maaf kado kita gak guna." ucap Shella.

"Ya, cabut guys!"

"Okey Lan."

Wulan dan teman-temannya pun pergi keluar kelas.

"Shell, mereka semua jahat. Gak punya hati ya? Padahal kita waktu itu beli kadonya ampe gak jajan satu hari."

"Iya Na, itu lah mereka. Gue bilang juga apa? Wulan tuh orangnya kayak gitu."

"Kita sih emang punya uang tabungan. Tapi kan itu buat masa depan kita juga. Kalau diambil buat beli kado yang mahal kan percuma juga. Ujung-ujungnya kita sama mereka gak bakal bisa berdamai."

"Iya Shell, lo bener banget. Kado mahal gak menjamin kita bakal berteman dengan mereka."

"Iya Na, padahal nih ya. Satu buku ma satu pulpen kan juga bisa dipakai. Gitu kok katanya gak guna sih?" heran.

"Ya, sabar aja lah Na. Dimata mereka, emang kado kita gak guna. Tapi dimata kita, ini kado berguna banget. Ya udah lah Na, kita pake aja. Toh, ini juga belinya pake uang kita sendiri."

"Iya Shell."

_______________

Shella sedang berada di kamar Rangga. Rangga sedang belajar. Shella bermain hp di atas ranjang. Tak lama kemudian, Rangga juga duduk di ranjangnya. Ya, Rangga telah selesai belajarnya. Rangga menghadap ke Shella.

"Dek." panggilnya.

Shella langsung mematikan hpnya. Trus melihat ke Rangga.

"Iya kak."

"Tadi katanya mau cerita. Cerita apa emang?"

"Itu kak, Wulan ngeselin banget. Aku kasih kado malah dibalikin. Katanya kadoku gak guna lah, aku orang miskin lah. Kan ngeselin. Bukannya bersyukur, malah ngatain."

"Emangnya kado dari adek itu apa?"

"Satu buku tulis sama satu pulpen kak. Itu kan juga berguna kak. Ya sih, emang itu murah. Cuma Rp.5.000,00. Tapi kan itu aku belinya pake uang saku ku. Ampe aku gak jajan sehari kak demi beli kado itu."

"Wulan emang keterlaluan. Harusnya dia gak seperti ini adek." geram Rangga.

"Iya kak."

"Ya udah, kamu gak usah terlalu mikirin itu. Entar, kakak akan bilang ke Vero kalau Wulan seperti ini. Biar Wulan itu ditegur Vero."

"Iya kak, makasih."

"Iya Dek, sama-sama." senyum.

HARI RABU

_______________

Jam telah menunjukkan pukul 07.55, sebentar lagi jam masuk pelajaran dimulai. Shella sedari tadi masih mondar-mandir di depan kelas sembari menggenggam tangannya.

"Duh, Nana mana sih? Lama amat. Apa dia gak sekolah atau telat? Moga aja deh dia dateng."

Gladis yang sedang melihat luar kelas dari depan pintu. Matanya langsung tertuju pada Shella.

"Tuh Shella kenapa sih mondar-mandir dari tadi? (heran) Apa gue tanya aja ya dari pada gue heran kayak gini? (ngomong sendiri) Okelah gue tanya aja." pergi menuju Shella.

Gladis menghampiri Shella. Dia menepuk bahu Shella dari belakang dengan tangan kanannya.

PLUUK... (anggap saja suara tepukan Gladis di bahu Shella)

Sontak Shella langsung menoleh ke belakang. Lalu menghadap Gladis.

"Eh elo Dis, ngagetin gue aja."

"Hehehe, maaf Shell. Gue cuma mau tanya aja, ngapain lo dari tadi mondar-mandir gak jelas di sini?"

"Oh, gue lagi nunggu Nana."

"Oh. Ke kelas yuk. Daripada di sini."

"Ayuk dah."

Shella dan Gladis pun masuk kelas.

"Na, lo masuk dong. Jangan ampe lo gak masuk." kata Shella cemas sekali.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!