_______________
Leo cs berjalan di lorong sekolah. Mereka melewati lapangan basket. Sontak mereka langsung kaget. Sebab, mereka melihat Shella, Wulan, Putri, Andi, dan Kelvin dihukum menghormat pada bendera.
"Itu pacar gue kan?" tanya Leo pada csnya.
"Iya Yo, itu juga ada Wulan." kata Vero.
"Buat ulah apa mereka semua sampai dihukum lho?" Rangga.
"Mana gue tau Ngga, samperin aja yok." saran Aldo.
"Ayok deh." kata Leo.
Leo cs menghampiri anak yang sedang dihukum di lapangan. Leo langsung menghampiri sang pacar.
"Sayang, kamu kenapa kok dihukum kek gini?" tanya Leo khawatir.
"Itu yang, gara-gara Wulan gebrak meja. Gurunya jadi kesel kan. Trus Wulan bilang kalau aku, Putri, Andi, sama Kelvin ngomongin dia. Wulan gak suka kalau diomongin. Gitu deh." kesal Shella.
"Astaga, itu mah masalah sepele. Kenapa diributkan sih?"
"Tau tuh yang." kesal Shella.
"Wulan Wulan, lo itu cuma diomongin. Dijadiin topik pembicaraan aja. Gitu kok marah, harusnya elo seneng. Kayak artis." ucap Rangga.
"Gimana gue mau seneng? Orang Shella sama teman-temannya ngomongin gue yang ngejar-ngejar kak Aldo." protes Wulan.
"Kan cuma diomongin doang Lan. Lo itu gak bakalan jadi berkurang kalo cuma diomongin." kata Vero.
"Noh, dengerin kata kakak elo. Kakak elo aja ngerti, kok elo kagak ya?" ucap Shella.
"BODO AMAT." kata Wulan ketus.
"Santai dong, gak usah ngegas juga kali. Kita semua kagak budek." Putri.
"Bener itu." setuju Kelvin.
"Udah, jangan main salah-salahan. Gak enak dilihatnya. Wulan, kamu jangan kayak anak kecil yang sensitif. Ini itu masalah sepele, gak perlu diperpanjang. Ingat." kata Aldo.
"Em.. Iya kak Al, maaf."
"Hem.." Aldo.
Tiba-tiba saja bel istirahat berbunyi.
Tett... Tett... Tett...
Wulan, Shella, Andi, Putri, dan Kelvin menurunkan tanganya. Ya, tangan mereka dari tadi hormat pada bendera.
"Huh, pegel juga nih tangan gue." kata Shella.
"Sama Shell, gue juga. Gue pingin ke kelas aja deh. Istirahat." ucap Putri.
"Gue juga." ucap Andi.
"Sayang, kamu ikut aku aja ya? Aku sama temen-temen mau ke kantin."
"Bener itu kata Leo dek. Kamu ikut kita aja." kata Rangga.
"Sekalian, kita makan bareng." ucap Vero.
"Oke deh kak." ucap Shella.
"Gue boleh ikut gak kak Vero?" tanya Wulan semangat banget.
"Gak, elo ke kalas aja sana." ucap Vero.
Wulan langsung pergi ke kalasnya.
"Kasihan deh lo." ucap Shella pada Wulan.
"Rese elo Shell." kesal Wulan.
"Udah sayang, jangan berantem ah. Mendingan kita langsung ke kantin aja. Udah laper nih aku." ucap Leo.
"Iya dah yang, ayo."
Shella sama Leo cs langsung pergi ke kantin. Mereka semua makan sambil ngobrol-ngobrol.
"Kamu jangan cari masalah sama Wulan dek. Kakak gak mau kamu berantem sama dia. Apalagi masalahnya itu sepele."
"Bener itu kata Rangga sayangku."
"Iya kak, yang, aku gak cari masalah sama Wulan. Tapi dianya tuh yang rese. Cari masalah terus sama aku." kata Shella lalu makan.
"Kalau Wulan yang cari masalah sama kamu. Kamu abaikan aja. Gak usah digubris. Dia emang kek gitu orangnya." saran Aldo.
"Iya kak Al. Tapi kalau gak diladenin, Wulan makin ngelunjak kak." protes Shella.
"Iya sih, tapikan kalau diladenin, Wulan jadi tambah parah." ucap Vero.
"Iya juga sih." pikir Shella.
★
★
★
★
★
KEESOKAN HARINYA
_______________
Wulan sedang berkumpul di dalam kelasnya bersama dengan csnya.
"Gila elo Lan, ampe dihukum sama guru elo kemarin." ucap Nanda.
"Iya tuh." kata Gladis.
"Ini semua gara-gara Shella. Awas aja lo, gue bakalan bales." gerutu Wulan.
"Emangnya, elo mau bales Shella kayak gimana sih Lan?" tanya Lia.
"Nah, itu dia Ya. Lo semua ada ide kagak? Ide buat Shella kapok sama gue."
"Ada sih." ucap Lilis.
"Apa Lis ide elo itu?" tanya Wulan.
"Lo ambil aja buku PR Shella. Kan entar dia kena hukuman tuh."
"Pinter juga elo Ya. Okelah, kalian jaga di luar kelas. Gue mau ambil dulu bukunya Shella."
"Okey Lan."
Wulan menghampiri tas Shella. Sedangkan csnya menjaga di depan kelas. Saat Wulan telah menemukan buku PR Shella. Dia langsung menghampiri csnya.
"Guys, bukunya udah gue dapetin. Yuk ke kantin."
"Elo gak mau ngumpetin buku itu?" tanya Lilis.
"Gah usah, gue bawa aja."
"Oh." ucap Lilis.
Mereka semua pun pergi menuju kantin. Dengan sengaja, Wulan melempar buku Shella ke semak-semak. Tentunya, tanpa rasa bersalah.
"Gila lo, kalau Shella marah gimana hah?" tanya Gladis.
"Shella gak bakalan marah kalau kalian semua gak kasih tau. Udah, biarin aja, gak penting juga tuh buku." jawab Wulan dengan pdnya.
"Iya dah Lan." ucap Lia.
"Kita gak bakal kasih tau Shella kok Lan. Lo tenang aja." ucap Nanda.
"Iya tuh." setuju Gladis.
"Bagus deh kalau gitu. Kita tinggal lihat aja nanti kayak apa."
"Iya Lan, gue yakin, Shella pasti dihukum. Hahaha..." tawa Lilis.
"Lo bener banget Lis." setuju Wulan.
_______________
Aldo sedang berjalan-jalan sendirian di lorong sekolah sambil membawa minuman yang dibelinya tadi di kantin. Saat itu juga, tak sengaja minuman yang Aldo pegang jatuh. Aldo langsung mengambilnya. Tapi, setelah Aldo mengambilnya, dia melihat ada buku di semak-semak. Karena penasaran, Aldo pun mengambilnya.
"Loh, ini kan bukunya Shella. Kok bisa ada di sini ya?" gumam Aldo.
Saat itu juga, Leo datang dari belakang Aldo. Leo langsung menepuk pundak Aldo.
"Woy bro, ngapain elo disini?"
"Ah elo Yo, ngagetin gue aja."
"Hehehe.." Senyum devil.
"Tadi gue nemu buku ini. Ada tulisannya Shella, nama kelasnya, plus nama mapelnya." nunjukin bukunya ke Leo.
Leo langsung mengambil buku itu. Lalu melihat-lihatnya.
"Ini buku pacar gue Al. Lo nemu dimana?"
"Disemak-semak itu." nunjuk tempat Aldo menemukan bukunya.
"Oh, kita balikin aja yuk. Pasti buku ini penting banget."
"Iya Yo, ayo."
Tak lama kemudian, saat mereka berdua berjalan di lorong menuju kelas Shella. Mereka berpapasan dengan Shella.
"Sayang, ini buku kamu. Tadi ditemuin Aldo di semak-semak dekat kantin." memberi bukunya.
Shella menerima bukunya dengan keadaan bingung dan penuh tanda tanya.
"Oh, makasih ya kak Al, yang. Udah balikin buku aku."
"Iya, sama-sama." ucap Aldo dan Leo kompak banget.
"Okey yang, aku sama Aldo pergi ke kelas dulu ya? Kamu sekolahnya yang rajin. Jangan bandel."
"Iya sayang, siap kok. Pasti itu. Hati-hati ya sayang?"
"Soap bos kuu.."
Leo dan Aldo pun pergi ke kelasnya.
"Aneh, perasaan tadi buku PR ini ada di tas deh. Kok bisa ada di semak-semak ya? Tapi, kak Aldo baik juga." guman Shella sendirian di tengah-tengah jalannya menuju kelas.
Shella melanjutkan pergi ke kelas sendirian. Tanpa teman tentunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments