★
★
★
★
★
BEBERAPA HARI KEMUDIAN
_______________
Pagi-pagi sekali Wulan sudah berada di dalam kelasnya. Bersamaan dengan csnya. Ya, cs Wulan itu Gladis, Nanda, Lia, dan Lilis. Mereka berlima sedang duduk bersantai di bangku mereka masing-masing.
"Lo kenapa Lan? Kok cemberut gitu sih." tanya Gladis.
"Iya tuh, elo kenapa?" tanya Lilis.
"Gue itu kesal, soalnya kak Aldo itu ngancam gue. Kalau gue masih ngejar-ngejar dia. Dia bakalan pindah sekolah plus pindah rumah. Jadinya kan gue gak bisa deketin dia lagi guys."
"Oh, elo yang sabar aja ya Lan." kata Nanda.
Wulan hanya diam.
"Mungkin nih ya Lan, elo itu gak berjodoh sama kak Aldo. Makanya elo diancam sama dia." ucap Gladis.
"Gak berjodoh gimana maksud elo hah? Gue itu sayang sama kak Aldo. Gue coba PDKT sama dia. Walaupun itu gue gengsi, gue bela-belain aja. Tapi kenapa hasilnya kek gini? Kesal gue." ucap Wulan marah.
"Iya buktinya aja kak Aldo ampe ngancam lo. Itu berarti, lo sama dia gak jodoh." kata Gladis.
"Iya tuh, lo itu harusnya nyadar Lan. Lo cuma membunuh perasaan elo aja." kata Lia.
"Mending lo buang jauh-jauh deh perasaan elo sama kak Aldo. Biar elo gk sakit hati lagi." saran Nanda.
"Nah, bener itu kata Nanda Lan." setuju Lia.
"Kalian semua kalau gak bisa kasih solusi, lebih baik kalian diam. Ini hidup gue, jangan ikut campur." ketus Wulan.
"Kan kita udah ngasi solusi." ucap Nanda.
"Saran lo itu gak berguna. Harusnya ngasih saran itu caranya agar gue sama kak Aldo bisa pacaran. Ngerti gak?" bentak Wulan.
"Iya maaf." kata Nanda.
"Ngerti kok." ucap Lia.
"Oke." Wulan.
_______________
Shella berjalan ke kelas bersama dengan sang kekasih. Kekasih? Iya, sapa lagi kalau bukan Leo. Kan Leo itu pacarnya Shella.
"Sayang, kamu tau gak?" tanya Leo.
"Tau apa? Aku kan gak tau, orang kamu belum kasih tau kok."
"Hehehe, iya juga sih. Ya udah, aku kasih tau kamu ya sayang?"
"Iya, kamu kasih tau aku gih."
"Aldo itu ngancam Wulan, kalau Wulan masih ngejar-ngejar Aldo terus. Aldo bakalan pindah sekolah plus pindah rumah. Habis, Aldo kesal sama Wulan. Aldo kan gak suka Wulan."
"Oh, tapi itukan malah bagus. Wulan jadi gak buat kak Aldo risih lagi. Iya gak yang?"
"Iya, kamu bener banget sayang. Kalau gak kek gitu, Wulan terus-terusan ngejar Aldo. Kan kasihan Aldonya."
"Iya juga sih. Wulan sih, gitu banget ngejarnya. Jadi risih kan Aldo."
"Iya tuh, eh iya, kamu sama Wulan gak lagi ada masalah kan?"
"Gak ada kok yang, kamu tenang aja. Tapi, kenapa kamu nanya begitu ke aku?"
"Bagus deh kalau begitu. Ya gpp sih yang, masa pacarnya nanya gak boleh sih?"
"Iya boleh lah sayang."
"Gitu dong, itu baru pacar aku." mencubit hidung Shella.
"Iih, apaan sih yang. Sakit tau. Ntar hidung aku jadi mancung banget. Kayak pinokio." cemberut.
"Ya gpp lah yang. Ntar itu kamu jadi lucu tau. Hehehe..."
"Ah, lucu buat kamu itu mah. Pasti deh ntar kamu ketawain aku."
"Ya iya dong sayang. Hidup tanpa ketawa itu bagaikan rumah yang tak berpehuni. Kosong, senyap, dan sepi. Jadi, kita harus tertawa. We have fun aja."
"Iya dah iya, terserah kata kamu lah."
_______________
Saat pelajaran, Shella mengobrol pelan sama Putri, Andi, dan Kelvin. Saat itu ada gurunya, tapi gurunya sibuk main hp.
"Guys, elo tau kagak? Wulan itu lagi diancam sama kak Aldo. Gara-gara Wulan ngejar-ngejar kak Aldo terus. Jadinya deh kak Aldo risih."
"Ah, yang bener elo Shell?" tanya Putri tak percaya.
"Gue bener kok. Kasihan ya guys? Ditolak mentah-mentah sama kak Aldo." ucap Shella.
"Habis, Wulan juga sih yang salah Shell. Udah tau kal Aldo itu gak suka sama dia. Masih aja dideketin." tambah Kelvin.
"Iya tuh, kayak gak ada kerjaan aja." ucap Andi.
"Bukan gak ada kerjaan An, tapi emang dasarnya aja kek gitu." kata Putri.
"Iya dah Put."
Wulan yang sedari tadi mendengar omongan Shella cs langsung panas kupingnya. Wulan berdiri lalu menggebrak mejanya. Hingga membuat semua mata tertuju padanya.
"Lo berempat bisa gak sih gak usah ngomongin gue hah? Gak ada kah hal lain yang bisa lo jadiin topik pembicaraan?" kesal Wulan.
Guru yang mengajar itu pak Ruswan. Ruswan langsung menghampiri Wulan.
"Kamu kenapa Wulan? Menggebrak meja seenak kamu sendiri. Kamu pikir ini sekolah punya kamu apa?"
"Maaf pak, habis saya kesal. Shella, Putri, Andi, dan Kelvin membicarakan saya."
"Cuma membicarakan kan?"
"Iya sih pak, tapi kan saya gak suka dijadiin bahan omongan sama mereka."
"Harusnya kamu itu senang, karena dijadiin bahan omongan orang. Udah kayak artis aja."
Wulan diam.
"Shella, Andi, Putri, Kelvin, dan Wulan. Kalian silahkan pergi ke lapangan basket. Lalu hormat ke bendera sampai jam saya selesai. Saya gak mau tau, kalau kalian gak lakuin hukuman dari saya. Jangan harap pertemuan berikutnya kalian bisa masuk mengikuti pelajaran saya."
"Tapi pak, saya kan gak salah." protes Shella.
"Iya tuh pak." tambah Kelvin.
"Kalian pergi, atau saya yang pergi?"
"Iya-iya pak, kita pergi sekarang." ucap Putri.
Mereka berlima pergi ke lapangan basket, lalu hormat ke bendera. Sambil saling adu mulut satu sama lainnya.
"Ini semua itu gara-gara elo Shell. Lo sama temen elo itu rese banget. Gue jadi kena hukum deh."
"Eh Lan, yang rese itu elo. Coba aja kalo elo tadi gak gebrak meja. Udah pasti kita semua gak dihukum kek gini."
"Bener itu kata Kelvin. Ini semua itu gara-gara elo Lan." ucap Putri.
"Lagian, lo kan cuma diomongin. Emang kalau diomongin elo jadi jelek apa? Kagak kali." kata Shella santai.
"Iya emang sih. Kan gue dari lahir udah cantik, pintar, kaya, and perfect lagi."
"Idihh, pd banget elo Lan. Ngaca dulu dong." kata Putri.
"Eh, harusnya yang ngaca itu elo Put. Bukan gue. Gue mah tiap hari udah ngaca."
"Terserah elo dah." ucap Putri kesal.
"Lo itu cewek yang gak punya malu ya? Kak Aldo itu kan gak suka sama elo. Tapi elonya aja yang masih ngejar-ngejar dia." Kelvin.
"Iya tuh, dimana-mana itu, cewek yang dikejar cowok. Bukan malah sebaliknya." Andi.
"Lebih elo diem. Gak usah ikut campur urusan gue."
"Kenapa? Lo gengsi? Gak suka?" tanya Shella.
"Ya iyalah. Pake nanya pula."
"Hahahaha..." tawa Shella cs.
"Gak usah ketawa. Gak lucu." ketus Wulan.
"Punya hak apa lo ngelarang kita ketawa hah?" tanya Putri.
Wulan langsung K O. saat itu juga. Dia diam tanpa menjawab pertanyaan Putri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments