Wulan cs tau kado dari Shella

_______________

Shella sedang berada di ruang tengah rumahnya. Bersama dengan Rangga dan juga Leo. Mereka sedang duduk santai sambil menonton TV.

"Dek, kalau kamu ada masalah di sekolah. Kamu cerita aja ke kakak." kata Rangga kepada sang adik.

"Iya tuh sayang, kamu cerita aja ke aku juga gpp kok. Dengan senang hati aku akan dengerin cerita kamu. Plus aku juga bakalan kasih saran terbaik aku buat kamu." kata Leo selaku pacar Shella.

"Iya kak Ngga, kak Leo. Makasih banyak ya udah perhatian sama aku."

"Iya sayang." senyum Leo.

"Iya adekku sayang."

"Oh iya, kak Rangga sama kak Leo tau kan Wulan cs?"

"Tau." kata Rangga singkat.

"Iya, tau kok sayang. Emang kenapa dengan Wulan cs?"

"Mereka itu jahat banget kak Yo."

"Jahat gimana maksud kamu yang?" tanya Leo penasaran sambil melihat tajam Shella.

"Iya jahat sayang."

"Jahatnya gimana adekk?" tanya Rangga serius.

"Jahat banget kak. Kalau salah satu dari mereka ada yang ulang tahun. Semua teman sekelas itu wajib ngasih kado ke mereka. Trus kadonya itu harus mahal. Kalau gak mahal, siap-siap aja dibully sama mereka berlima. Mana kalau ada mereka itu harus ramah lah. Haduhh, bikin gak betah aja." jujur Shella.

"Waduh, kok kayak gitu ya? Jahat banget mereka berlima." kata Leo.

"Iya tuh, emang ketuanya siapa sih dek?"

"Siapa lagi kalau bukan Wulan kak."

"Oh. Adek tenang aja, kan ada kakak yang belain adek."

"Iya tuh sayang, selagi kamu gak salah. Gak usah takut. Aku juga akan belain kamu kok." kata Leo.

"Serius kak, sayang?" tanya Shella.

"Iya dong serius lah." kata Leo dan Rangga.

"Asyiikkk.. Berarti aku gak usah takut lagi dong sama Wulan cs?"

"Ya iyalah yang. Kamu tuh gak boleh takut sama Wulan. Kalau Wulan berani ngapa-ngapain kamu. Kamu langsung bilang aku aja. Itu semua biar jadi urusan aku."

"Wahh.. Makasih banyak ya sayang."

"Iya sayangku."

"Jangan lupa juga, kamu harus kasih tau kakak."

"Iya kak Ngga, pasti itu."

"Kamu lapor aja ke Vero langsung juga gpp kok dek." kata Rangga.

"Kak Vero?"

"Iya, kakaknya Wulan itu lho. Sahabat kakak."

"Enggak ah, takut."

"Kenapa takut sih dek? Vero itu baik lho."

"Iya tuh sayang, biarpun Vero itu kakaknya Wulan. Tapi kelakuannya beda banget sama Wulan. Percaya deh sama aku."

"Masa sih?" gak percaya.

"Iya sayang. Buat apa sih aku bohong sama kamu. Lagian, Vero juga sahabat aku kok."

"Iya deh yang. Aku percaya kok sama kamu. Makasih ya udah baik banget sama aku."

"Iya sayang. Udah sepatutnya begitu."

BEBERAPA HARI KEMUDIAN

_______________

Suasana di kelas saat ini sangat ramai. Kelas seperti pasar tradisional aja. Gimana gak pasar? Semua siswa dan siswi kelas X IPA-2 saling berbicara dengan keras. Ada yang menyanyi, berpuisi, bergosip, atau membahas hal yang gak penting. Intinya, semua siswa dan siswi sibuk dengan urusannya sendiri-sendiri. Hari ini jamkos alias jam kosong, tidak mendapat pelajaran. Akhirnya semua siswa dan siswi khusus kelas X IPA-2 bebas melakukan apa saja yang mereka inginkan. Entah itu bermain, ke kantin, atau jalan-jalan ke luar kelas. Dikarenakan gurunya sedang sakit dan juga tidak diberi tugas oleh guru.

_______________

"Shell, kita dah jamkos 2 jam nih."

"Iya Na, bete juga sih gak pelajaran."

"Iya sih. Tapi kalo pelajaran gue males ma tuh guru Matematika, bu Sri yang ngeselin habis."

"Emang tuh guru ngeselin tapi kalo gak diulang ma dia. Rasanya gimana gitu, kayak ada yang kurang aja."

"Iya sih. Tapi kan ada untungnya juga kita jamkos. Jadi gak usah capek-capek bahas materi yang bikin kepala kita pusing."

"Iya juga. MM kelas X emang susah-susah banget. Gue aja kagak paham-paham walaupun udah dijelasin."

"Apalagi gue Shell. Gue tambah kagak paham karna caranya itu lho. Mbulet!"

"Iya Na, untung aja kita jamkos sebab bu Sri gak masuk sekolah karna sakit. Jadi kita bisa istirahat dari MM."

"Lo bener Shell. Pelajaran yang bikin semua muridnya pusing."

"Lebih tepatnya, pusing tujuh keliling."

"Hahaha..." tawa kita puas.

"Eh Na, enak juga ya jamkos." mainin pulpen.

"Iya Shell, enak sih. Tapi bosen juga kita dari tadi duduk di bangku kelas. Pingin keluar cari angin." lihat luar kelas.

"Oh, oke lah. Yok ke kantin kita jajan." ajak Shella.

"Ayok." semangat banget sembari melihat Shella.

"Yok dah." berdiri.

Nana pun ikut berdiri. Mereka berdua pergi menuju kantin sekolah.

_______________

"Eh guys, kalian tau gak kado ulang tahun dari Shella sama Nana buat gue?"

"Ya gak tau lah Lan. Lo kan belum bilang kadonya apa." Nanda.

"Iya tuh Lan." Lia.

"Ya gimana kita bisa tau Lan? Orang lo aja belum bilang." Lilis.

"Bener tuh." Nanda.

"Hehehe, iya juga sih guys." senyum kuda.

"Emang apa kadonya?" heran Gladis.

"Kadonya tuh satu pulpen sama satu buku tulis."

"WHAATTTT???" semua kaget.

"Yang bener lo Lan?" Lia gak percaya banget.

"Iya, bener kok Ya. Bentar." menuju tasnya.

Semua melihat Wulan yang mengeluarkan buku dan pulpen dari dalam tasnya.

"Nih guys, buku ma pulpen dari Shella sama Nana." nunjukin.

"Gila.. Kado apa ini?" Nanda memegang buku dan pulpen.

"Busyet dah, melarat amat tuh mereka." Lia.

"Masa iya ngado temen kadonya kayak gini? Gak banget deh." Lilis.

"Kalau tau kadonya ini mending gak usah ngado. Malu-maluin, iya gak guys?" tanya Gladis.

"Iya Dis, percuma banget." Wulan.

"Eh Lan, mending lo balikin deh kado mereka. Gak guna banget nih." saran Lia.

"Iya guys." Wulan.

"Kita kerjain mereka aja. Biar anak lain itu gak ada yang berani sama kita." ucap Lia.

"Nah, bener banget tuh." setuju Nanda pada Lia.

"Boleh juga." guman Wulan.

_______________

Shella dan Nana sedang berada di kantin sekolah. Mereka duduk di salah satu bangku kantin sembari makan jajan. Tiba-tiba saja Gladis datang langsung duduk.

"Eh Shell, Na. Lagi jajan nih?"

"Eh elo Dis. Iya nih." Shella.

"By the way, lo sendiri ke sini?"

"Hehe, iya Na, gue sendiri ke sini."

"Berani amat lo sendirian." Shella.

"Hehe, iya Shell."

"Ngapain lo kesini Dis?"

"Haus gue."

"Haus ya sono lo minum. Ngapa ngomong ke kita. Iya gak Shell?"

"Iya Na."

"Iya juga ya?" mikir sambil garuk kepala yang sebenarnya gak gatal.

"Dah, sono lo beli minum kek. Yang ada haus lo gak hilang-hilang kalo lo di sini ngobrol ma kita."

"Iya Na, bentar gue beli es dulu." berdiri.

"Okey." Shella.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!