Tiara tersenyum mendengar pertanyaan Alda. "Aku gak tau hanya ngerasa aja." Jawab Tiara simple.
"Ngerasa? Maksudnya?" Alda bingung dengan perkataan Tiara.
"Al, maksud Tiara itu dia ngerasa setelah dengerin pak kepsek bilang ada dua orang dengan nilai mendekati sempurna dan memecahkan rekor sebelumnya artinya orang yang paling kaget pastinya kak Stacy."
"Oh oh aku ngerti sekarang haha.."
Alda menatap pada Stacy yang masih belum bisa menerima kenyataan bahwa rekornya telah di rebut oleh orang lain. Ketika Alda hendak mengalihkan tatapannya dari Stacy, ia kaget melihat Stacy mengepalkan kedua tangannya sekuat tenaga.
Alda lalu mencolek Tiara juga Lia memberitahu mereka untuk melihat juga apa yang sedang dilakukan oleh Stacy. Ketika Lia dan Tiara mengarahkan pandangannya ke Stacy, Lia kaget melihat Stacy menggigit sendiri bibirnya hingga mengeluarkan darah.
"Ya ampun kayaknya kak Stacy gak suka deh kalo ada yang lebih pintar dari dia." Celetuk Lia.
"Gak bisa gitu dong. Memangnya dia pikir selain dia, di dunia ini gak bakalan ada yang dapat nilai di atas 95 gitu?" Lanjut Alda tidak suka dengan sikap Stacy.
"Iya, Al bener. Aku harap sih dua orang itu bakalan di sebut namanya dan di suruh maju ke depan biar kita lihat ekspresi dia kayak apa." Sambung Lia.
"....." Tiara.
"Udah aku bilang kan kalo bakalan ada orang yang lebih jenius dari kakak itu di Boulevar." Siswi di samping Lia bersuara.
"....." Lia, Tiara & Alda.
"Harap tenang semuanya." Suara Doris mengehentikan keributan yang sedang terjadi.
"Seperti yang kalian ketahui. Sesaat setelah kalian menyelesaikan tes online, maka sistem langsung memberitahu apakah kalian lulus atau tidak tanpa menampilkan berapa nilai kalian. Benar bukan?" Tanya Doris kepada mereka setelah memastikan keadaan menjadi tenang.
"BENAR." Semua murid menjawabnya serempak.
Mereka sama sekali tidak tahu berapa nilai yang mereka peroleh. Meski dibumbui oleh rasa penasaran, mereka harus menunggu sampai waktu persekolahan dimulai. Di sanalah nilai mereka akan di umumkan.
"Kedua orang itu akan saya tampilkan nama mereka di layar ini." Ucap Doris sambil menunjuk sebuah layar besar yang sudah terpasang tepat di belakangnya.
Rasa penasaran menggerogoti semua orang di dalam ruangan tak terkecuali Tiara.
Doris tersenyum puas melihat bagaimana semua orang merasa penasaran. Meski ia tahu nama dari kedua murid tersebut tapi ia belum melihat wajah mereka secara langsung membuatnya ikut penasaran.
Tak menunggu lama seorang guru dengan map di tangannya menghampiri kepala sekolah. Ia menyerahkan map tersebut dan kembali lagi ke tempat duduknya.
Semua orang bisa menebak. Map itu pastinya berisi nama kedua orang tersebut atau mungkin semua nama mereka dengan nilainya masing-masing.
Doris memberi kode pada sang operator untuk bersiap memutar power point yang sudah diberikan olehnya dalam sebuah flashdisk sebelum acara di mulai.
"Baiklah, apa kalian semua siap?" Teriak Doris keras membuat semuanya semakin penasaran.
"SIAPPPPP." Para murid berteriak tak kalah kencangnya dari Doris termasuk guru-guru dan juga sang operator mengikuti keramaian yang ada.
Dari semua orang yang berteriak di dalam ruangan hanya Tiara dan seorang siswa yang tidak melakukannya termasuk Stacy. Siswa tersebut merupakan siswa yang dicari-cari oleh Stacy sedari tadi.
Karena penasaran dengan kedua orang yang akan menjadi the next genius Boulevar, para penggemar Stacy sama sekali tidak menghiraukannya lagi.
Padahal disaat seperti ini seharusnya mereka bisa melihat the ugly face of Boulevar sesungguhnya.
"Semuanya ayo menghitung bersama...," Suara Doris mengiang ke telinga mereka dan semuanya berteriak "SATU.. DUA.. TIGAAA.."
Semua orang menatap penasaran pada layar besar di hadapan mereka dan kedua nama yang sudah dijanjikan muncul di sana sesaat setelah mereka selesai menghitung.
Nama : Luka Naga Wangsa
Nilai : 98
Nama : Cassan Putriani Baskara
Nilai : 96
Doris yang pada saat itu juga ikut melihat ke arah layar akhirnya tersenyum lega. Rasa ingin memberitahukan nama-nama itu kepada seluruh penjuru negeri selama beberapa hari ini, akhirnya terwujud juga.
"Hei siapa Luka Naga Wangsa?" Bisik seorang siswa pada siswa lain.
"Gak tau. Tapi gila gak sih dia dapet nilai 98." Jawab siswa itu.
"Ada nama cewek bro.. Cassan tuh namanya." Imbuh siswa lainnya lagi.
"Siapa yang nama Cassan?" Tanya Lia penasaran.
"Gak tau aku. Siapa pun dia yang penting kita bisa lihat ekspresi kak Stacy tuh udah kayak tomat busuk haha.." Alda tertawa puas.
"Haha tomat busuk.. kak Stacy pasti malu banget karena ada cewek lain yang pecahin rekor dia. Harga dirinya pasti gak terima." Lia berkomentar.
"...." Tiara.
"Tenang tenang semuanya.." Suara Doris menghentikan kebisingan dalam aula. "Murid dengan nama Luka Naga Wangsa dan Cassan Putriani Baskara, silahkan maju ke atas panggung."
Orang-orang mulai menatap satu sama lain mencaritahu siapa pemilik nama-nama tersebut.
Tak mau menunggu lama, siswi yang duduk di samping Lia, bangun dari tempat duduknya dan berjalan menuju panggung dimana Doris dan para guru berada.
Semua orang terkaget-kaget melihatnya. Tidak disangka siswi yang datang terlambat dan membuat semua orang memandanginya adalah siswi bernama Cassan Putriani Baskara si pemecah rekor.
Cassan membungkuk hormat pada Doris dan guru-guru lalu melirik pada Stacy yang diam di pojokan tanpa berkata-kata.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments