#8 Tiga Serangkaian Badut

Di lantai empat bangunan asrama bergaya American modern, Michelle keluar dari dalam lift. Dirinya hendak ke kamar namun siapa sangka telinga tajamnya mendengar omongan sampah dari orang-orang yang paling tidak berguna dimatanya.

"Hah.. tuh dia si pahlawan ke sorean." Monica mengencangkan suaranya di hadapan kedua sahabatnya. Jelas dia melakukannya dengan sengaja setelah melihat Michelle.

Michelle yang berjalan melewati ketiga orang tersebut pun menghentikan langkah kakinya.

"Hei Monic, kalo ngomong jangan kerasan dong nanti orangnya denger loh." Sambung Susi dengan suara yang tidak kalah kencangnya dengan Monica. Hal itu pun kemudian mengundang tawa gelitik dari Lydia.

Lydia paham apa maksud Susi. Kalau Susi tidak ingin pembicaraan mereka di dengar oleh Michelle, kenapa juga ia mengatakannya dengan suara yang tidak kalah kencangnya dari Monica.

Lydia merasa lucu melihat kelakuan kedua sahabatnya itu. Hanya orang bodoh yang tidak bisa memahami kata-kata sindirannya.

Michelle tidaklah bodoh untuk mengetahui niat mereka. Jelas sekali Monica sudah menceritakan kejadian tadi pada kedua sahabatnya itu. Dan apa yang mereka lakukan sekarang tidak lain ya untuk menyindir dirinya.

"Oh gitu ya.. aku harap sih orangnya budek jadi gak bisa denger deh apa yang kita omongin." Monica mengekorkan matanya pada Michelle.

"Haha.. kalau begitu judulnya bisa berubah dong. Pahlawan ke soreanku adalah budek. Atau ketua asramaku yang budek?" Susi menyindir disambut tawa gelitik Monica dan Lydia yang memenuhi seluruh koridor.

Sindiran telak Susi tentu membuat Michelle geram. Siapa sih yang tidak kesal jika disindir langsung pada sasarannya.

'Sabar Michelle.. Mereka itu sampah jadi mulut mereka pun pasti hanya mengeluarkan sampah'

Michelle membatin mencoba menenangkan dirinya agar tidak terbawa emosi. Ia kemudian membalikkan badannya lalu menatap tajam kearah tiga serangkaian badut tersebut namun dengan senyum yang cukup elegan.

Michelle berdiri tepat di depan Monica disusul Susi dan Lydia dibelakangnya.

"Sepertinya ada bau sampah ya.. kalian cium gak?" Michelle mengendus-endus disekitar tubuh Monica lalu mengibas-ibaskan tangan ke hidung mancungnya.

Monica tak percaya Michelle mengendus tubuhnya. Karena merasa minder ia lalu mundur selangkah menjauhi Michelle namun tetap tidak mengerti dengan maksud dari perkataan Michelle.

Susi dengan kepolosannya ikut mengendus-endus tubuh Monica mengikuti apa yang dilakukan Michelle.

'Apa iya tubuh Monica bau sampah?' tanya Susi dalam pikirannya. 'Tapi tidak ada bau sampah yang ada hanya wangi parfum. Eh, wangi parfum Monic kok tajam banget ya. Apa dia baru habis ganti parfum?' lanjut isi pikiran Susi.

Monica mulai merasa risih. Kenapa juga Susi ikut-ikutan mengendus tubuhnya? Apa benar dia bau sampah? Tapi dia ingat persis sebelum berangkat ke kota H, dia sudah memakai parfum yang baru dibelinya.

Melihat ekspresi bingung di wajah Monica dan keluguan Susi, Michelle tersenyum menyeringai. Hanya bisa mengatakan betapa bodohnya kedua badut tersebut.

Michelle tidak perlu mengatakan 'betapa bodohnya kedua orang tersebut' karena dimatanya mereka terlihat seperti badut. Badut yang menghibur karena kebodohannya.

"Michelle apa sih maksud kamu?" Tanya Monica heran.

"Iya betul. Monic gak bau sampah tuh hanya bau parfum tante-tante." Sambar Susi polos.

"...." Lydia.

Perkataan Susi mengundang tawa tak kuat Michelle. Air mata terlihat jelas di sela-sela matanya. Itu adalah kebiasaan Michelle. Saat tertawa dia akan mudah mengeluarkan air mata di kedua mata bulatnya.

"DIAM." teriak Monica kesal. Bagaimana tidak selain dirinya malu karena dibilang bau sampah, kini sahabatnya sendiri pula yang mengatakan wangi parfumnya seperti tante-tante. Dan Michelle tertawa puas padanya? Ini sebuah penghinaan.

Michelle berhenti tertawa seiring teriakan Monica dan berkata : "Ah iya Susi benar tidak ada bau sampah tapi bau mulut."

'Beraninya kalian mencari masalah dengan keponakanku? Tiara adalah mahkota permatanya Alexander. Tidak ada yang berani menyentuhnya maupun menghinanya di depan semua orang dan kalian? Dengan mulut dan kelakuan sampah kalian, kalian mau menghinanya bahkan dihari pertamanya dia di kota H? Mimpi! Selama aku, Michelle Alexander, masih disini aku gak akan biarin kalian menyentuh sehelai rambutnya pun.'

'What?' Monica & Susi kaget tak percaya pada Michelle. 'ba.. bau mulut? Ma.. maksudnya..'

'Maksudnya Monica bau mulut gitu?' Monica tidak berani memikirkan kelanjutannya namun Susi dengan pemikiran lugunya mencoba semampu mungkin untuk mengerti perkataan Michelle.

"...." Lydia.

"Monica.." Michelle berjalan mendekati Monica yang tentunya direspon mundur oleh Monica secara langsung.

"Saya hanya akan mengatakan ini sekali. Jadi pasang telinga kamu baik-baik dan dengarkan." Michelle membisik ditelinga Monica.

"Saya sarankan berhentilah mengganggu Tiara sebelum kamu menyesalinya. Dia bukan tandinganmu."

Bulu kuduk Monica seketika berdiri. Dinginnya suara Michelle yang masuk ke sela-sela daun telinganya bagaikan sengatan listrik di sekujur tubuhnya.

Setelah memberikan peringatan kepada Monica, Michelle pergi dari sana dengan senyum kemenangan di wajahnya meninggalkan Monica yang mematung.

Susi penasaran dengan apa yang dikatakan Michelle pada Monica sahabatnya tersebut. Dia menanyakannya pada Monica namun tak kunjung mendapat jawaban karena Monica masih membeku.

Lydia hanya menatap dingin pada sosok Michelle yang semakin menjauh dari pandangan mereka tanpa mengatakan apapun.

Terpopuler

Comments

Masna Abadi

Masna Abadi

msh bingung nih Thor....blm dpt chemistry nya...btw...aku ttp akan baca🤩🤩🤩

2020-04-09

7

lihat semua
Episodes
1 #1 Persiapan
2 #2 Mommy
3 #3 Pergi
4 #4 Key di bandara
5 #5 Gelang dari Key
6 #6 Musuh di Hari Pertama?
7 #7 Auntie Michelle
8 #8 Tiga Serangkaian Badut
9 #9 Awal Perkenalan yang Buruk
10 #10 Supir Bus dan Gadis Kecil 1
11 #11 Supir Bus dan Gadis Kecil 2
12 #12 Mau Kamu Jadi Temen Aku
13 #13 Kamu Cantik Aku Menyukaimu
14 #14 Kamu Cantik Banget
15 #15 Jadi Rebutan Orang-orang
16 #16 Aku Gak Bermasalah Kok
17 #17 Ketua OSIS Boulevar
18 #18 Mendekati Angka Sempurna
19 #19 Memecahkan Rekor
20 #20 Kalian Semua Siap?
21 #21 Pemecah Rekor diatas Rekor
22 #22 TIARA atau QUEEN
23 #23 Dua Kubu Terbentuk
24 #24 Ditembak Cowok?
25 #25 Bernafas Lega
26 #26 Ini Juga Kamar Aku
27 #27 Hadiah Untuk Tiara
28 #28 Bagaikan Tamparan Keras
29 #29 Aku Bilang Minta Maaf
30 #30 Luka Suka Tiara
31 #31 Satu Meja Berenam
32 #32 Lia Menyukai Saka
33 #33 Teman Masa Kecil
34 #34 Memori Reno
35 #35 1-0
36 #36 Dasar Penipu
37 #37 Aku Merindukanmu
38 #38 Tumbuhnya Keatas Gak Kesamping
39 #39 Geng
40 #40 Hantu Penjaga Taman Belakang
41 #41 Niat Cassan
42 #42 Seperti Apa Cassan Sebenarnya
43 #43 Menggantikan Alda dengan Cassan?
44 #44 Minta Tolong Luka
45 #45 Cassan Berubah Pucat
46 #46 Siapa Cassan?
47 #47 Kamu adalah Cassan
48 #48 Pengumuman Makrab
49 PENGUMUMAN
50 #Mengikuti Permainan Cassan
51 #50 Ingin Cassan Terjebak
52 #51 Menunggu Waktu yang Tepat
53 #52 Tujuan yang Sama
54 #53 Persiapan Makrab
55 #54 Segera Bertindak
56 #55 Bantuan dari Luka
57 #56 Calon Kakak Ipar
58 #57 Berkumpul di Tengah Lapangan
59 #58 Duduk Berdampingan
60 #59 Mission complete
61 #60 Hubungan di Rahasiakan
62 #61 Khawatir sama Pacarnya
63 #62 Emosi Penuh Cassan
64 #63 Mengganti Tiara
65 #64 Mengganti Tiara 2
66 #65 Hukuman
67 #66 Tiara Cemburu
68 #67 Mempermalukan Cassan
69 #68 Kecewa
70 #69 Kucing dan Tikus
71 #70 Pembalasan Cassan
72 #71 Rantai Nama
73 #72 Mencari Harta Karun
74 #73 Mencari Lia
75 #74 Menampar Cassan
76 #75 Kerja Sama
77 #76 Kerja Sama 2
78 #77 Kerja Sama 3
79 #78 Menemukan Lia
80 #79 Bukti Rekaman
81 #80 Bukti Rekaman 2
82 #81 Kebenaran Bukti Rekaman
83 #82 Malam Terakhir
84 #83 Mencari Informasi Tiara
85 #84 Junior Vs Senior
86 #85 Spam
87 #86 Rahasia Cassan
88 #87 Rahasia Cassan 2
89 #88 Rencana Cassan
90 #89 Rencana Cassan 2
91 #90 Rencana Cassan 3
92 #91 Kesepakatan
93 #92 Pesan Berantai
94 #93 Berakhir
95 #94 Spesial Cassan
96 #95 Kejadian di Kantin
97 #96 Kejadian di Kantin 2
98 #97 Tinggal Sekamar
99 #98 Surat Undangan
100 #99 Surat Undangan 2
101 #100 Menantang Tiara
102 #101 Stacy Marah
103 #102 Menghadap Winwin
104 #103 Berbelanja
105 #104 Misi Bersama Luka
106 #105 Misi Bersama Luka 2
107 #106 Pesta Ulang Tahun
108 #107 Pesta Ulang Tahun 2
109 #108 Pesta Ulang Tahun 3
110 #109 Pesta Ulang Tahun 4
Episodes

Updated 110 Episodes

1
#1 Persiapan
2
#2 Mommy
3
#3 Pergi
4
#4 Key di bandara
5
#5 Gelang dari Key
6
#6 Musuh di Hari Pertama?
7
#7 Auntie Michelle
8
#8 Tiga Serangkaian Badut
9
#9 Awal Perkenalan yang Buruk
10
#10 Supir Bus dan Gadis Kecil 1
11
#11 Supir Bus dan Gadis Kecil 2
12
#12 Mau Kamu Jadi Temen Aku
13
#13 Kamu Cantik Aku Menyukaimu
14
#14 Kamu Cantik Banget
15
#15 Jadi Rebutan Orang-orang
16
#16 Aku Gak Bermasalah Kok
17
#17 Ketua OSIS Boulevar
18
#18 Mendekati Angka Sempurna
19
#19 Memecahkan Rekor
20
#20 Kalian Semua Siap?
21
#21 Pemecah Rekor diatas Rekor
22
#22 TIARA atau QUEEN
23
#23 Dua Kubu Terbentuk
24
#24 Ditembak Cowok?
25
#25 Bernafas Lega
26
#26 Ini Juga Kamar Aku
27
#27 Hadiah Untuk Tiara
28
#28 Bagaikan Tamparan Keras
29
#29 Aku Bilang Minta Maaf
30
#30 Luka Suka Tiara
31
#31 Satu Meja Berenam
32
#32 Lia Menyukai Saka
33
#33 Teman Masa Kecil
34
#34 Memori Reno
35
#35 1-0
36
#36 Dasar Penipu
37
#37 Aku Merindukanmu
38
#38 Tumbuhnya Keatas Gak Kesamping
39
#39 Geng
40
#40 Hantu Penjaga Taman Belakang
41
#41 Niat Cassan
42
#42 Seperti Apa Cassan Sebenarnya
43
#43 Menggantikan Alda dengan Cassan?
44
#44 Minta Tolong Luka
45
#45 Cassan Berubah Pucat
46
#46 Siapa Cassan?
47
#47 Kamu adalah Cassan
48
#48 Pengumuman Makrab
49
PENGUMUMAN
50
#Mengikuti Permainan Cassan
51
#50 Ingin Cassan Terjebak
52
#51 Menunggu Waktu yang Tepat
53
#52 Tujuan yang Sama
54
#53 Persiapan Makrab
55
#54 Segera Bertindak
56
#55 Bantuan dari Luka
57
#56 Calon Kakak Ipar
58
#57 Berkumpul di Tengah Lapangan
59
#58 Duduk Berdampingan
60
#59 Mission complete
61
#60 Hubungan di Rahasiakan
62
#61 Khawatir sama Pacarnya
63
#62 Emosi Penuh Cassan
64
#63 Mengganti Tiara
65
#64 Mengganti Tiara 2
66
#65 Hukuman
67
#66 Tiara Cemburu
68
#67 Mempermalukan Cassan
69
#68 Kecewa
70
#69 Kucing dan Tikus
71
#70 Pembalasan Cassan
72
#71 Rantai Nama
73
#72 Mencari Harta Karun
74
#73 Mencari Lia
75
#74 Menampar Cassan
76
#75 Kerja Sama
77
#76 Kerja Sama 2
78
#77 Kerja Sama 3
79
#78 Menemukan Lia
80
#79 Bukti Rekaman
81
#80 Bukti Rekaman 2
82
#81 Kebenaran Bukti Rekaman
83
#82 Malam Terakhir
84
#83 Mencari Informasi Tiara
85
#84 Junior Vs Senior
86
#85 Spam
87
#86 Rahasia Cassan
88
#87 Rahasia Cassan 2
89
#88 Rencana Cassan
90
#89 Rencana Cassan 2
91
#90 Rencana Cassan 3
92
#91 Kesepakatan
93
#92 Pesan Berantai
94
#93 Berakhir
95
#94 Spesial Cassan
96
#95 Kejadian di Kantin
97
#96 Kejadian di Kantin 2
98
#97 Tinggal Sekamar
99
#98 Surat Undangan
100
#99 Surat Undangan 2
101
#100 Menantang Tiara
102
#101 Stacy Marah
103
#102 Menghadap Winwin
104
#103 Berbelanja
105
#104 Misi Bersama Luka
106
#105 Misi Bersama Luka 2
107
#106 Pesta Ulang Tahun
108
#107 Pesta Ulang Tahun 2
109
#108 Pesta Ulang Tahun 3
110
#109 Pesta Ulang Tahun 4

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!