Tok.. tok.. tok..
"Tiara sayang apa kamu di dalam? Apa mommy boleh masuk?"
Mendengar bahwa yang mengetuk pintu adalah ibunya, Tiara dengan cepat mempersilakannya masuk. "Masuk aja mom, Tiara gak kunci pintunya."
Dalam keluarga Alexander, sekalipun ibu, ayah, kakak maupun adik mereka harus mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk ke kamar seseorang. Jika mendapat jawaban dan di perbolehkan masuk ya masuk jika tidak ya tidak. Begitulah salah satu peraturan turun-temurun dalam keluarga mereka.
TAK..
Pintu terbuka dan seorang wanita dengan badan ramping dan langsing masuk ke dalam kamar Tiara bak model berjalan di catwalk. Kulit putih pucat miliknya sangat cocok dengan setelan semi formal yang di kenakan. Rambut hitam panjang dengan ujung yang di curly membuatnya tampak seperti wanita yang masih berusia dua puluhan tahun.
"Mommy..." Seketika Tiara berlari memeluk erat tubuh Viviane seakan mereka sudah tidak lama bertemu. Begitu juga Viviane.
"...." Kajo.
"...." Mina.
Kajo dan Mina tidak tahu harus berkata apa dan bagaimana. Lantaran setiap harinya mereka selalu melihat pemandangan yang sama. Ibu dan anak saling berpelukan seperti telah terpisah sekian lama padahal setiap harinya mereka saling bertemu.
'nyonya kan hanya keluar sebentar untuk mengambil seragam sekolah nona Tiara, kenapa juga mereka berpelukan seperti orang yang terpisah sekian lama dan bertemu kembali' meski sudah sering melihat pemandangan di depan mata mereka tapi pikiran Kajo dan Mina seolah sudah terhubung secara otomatis.
Tetapi apa mau dikata.Tiara hanya bersikap seperti anak seumurannya yang mau dimanja, disayang dan diperhatikan saat ia bersama kedua orang tuanya, kakaknya juga kakek dan neneknya. Selain dari mereka Tiara akan bersikap seperti orang dewasa yang tidak ingin merepotkan orang lain.
"Tiara sayang, mommy tadi keluar ambil seragam sekolahnya Tiara. Ini dia.." Viviane menggerakkan tangannya dan beberapa orang pelayan lainnya masuk. Setelan seragam sekolah ada ditangan pelayan pertama lalu pelayan kedua membawa banyak sekali potongan pakaian baru yang menggantung di pendorong besi.
Mata Kajo dan Mina terbelalak seketika melihat banyaknya baju baru dari brand terkenal Lavida yang dibawa oleh pelayan kedua.
Lavida adalah brand lokal yang mendunia beberapa tahun terakhir. Ia menempatkan namanya diurutan ke sepuluh besar brand dunia. Tidak ada yang tahu siapa pemilik dari Lavida brand. Hingga saat ini masih menjadi sebuah misteri apakah pemiliknya adalah seorang wanita ataupun pria. Akan tetapi kebanggaan ada dalam diri mereka karena Lavida adalah hasil tangan anak negeri.
Kajo dan Mina merasa tidak asing dengan brand ternama dunia setelah bekerja di keluarga Alexander. Apa saja yang di kenakan oleh majikan mereka selalu menjadi suatu hal yang perlu mereka ketahui dan pelajari.
Pelayan ketiga masuk membawa berbagai model sepatu, disusul pelayan keempat membawa beberapa model tas dari brand ternama lainnya dan pelayan kelima membawa banyak sekali perhiasan dan aksesoris. Hal ini membuat kaki tangan Kajo dan Mina melemah.
Sebenarnya bagi Kajo dan Mina pemandangan ini pun tidak asing lagi dimata mereka tapi entah kenapa dan mengapa setiap kali hal seperti ini terjadi, kaki dan tangan mereka selalu saja lemas tanpa sebab.
'orang kaya..' sekali lagi pikiran Kajo dan Mina terhubung otomatis.
Berbeda dengan kedua pelayannya. Tiara justru memperlihat ekspresi biasa saja. "Mom ini semua untuk?"
Viviane mengangkat kedua alisnya tidak percaya dengan pertanyaan Tiara. "Sayang.. ya jelas dong ini semua buat dibawa ke kota H."
"Mommy, pakaian sebanyak ini gimana bisa dibawa semua ke asrama.." ujar Tiara tidak menyangka. "Lagian disana Tiara tidak tinggal sendirian. Tiara akan berbagi kamar dengan siswi yang lainnya dan tentunya lemari yang disediakan juga berukuran kecil dan tidak bisa memuat semua pakaian-pakaian ini." Lanjut Tiara.
"Tapi sayang, mommy udah siapin semuanya loh.." wajah cantik Viviane berubah sedih.
Tiara tentu tidak mau melihat Viviane sedih. Ia menghela nafas panjang tak berdaya dengan keadaan di hadapannya itu.
"Ya udah gini aja. Tiara akan bawa beberapa pasang baju yang udah mommy siapin begitu juga dengan sepatu, tas dan aksesoris. Jadi mommy gak usah sedih lagi." Tiara memeluk Viviane. Betapa sayangnya Tiara terhadap wanita di pelukannya itu. Melihatnya sedih hanya akan membuat hatinya terluka. Tiara hanya ingin melihat kebahagiaan di mata keluarganya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments
wiwin rahmawati
orang kaya mah bebas😀😀
2020-06-10
0
The_best1707
is the best lahhhh author
2020-05-12
1
Oneto 22
author baru pertama tulis novel ya??
biar pun masih baru tapi tulisannya bagus. gak kayak novel lainnya. semangat terussssss ya
2020-05-07
6