Bab 6.1

Nyonya Lan awalnya ragu, tapi kemudian langsung mengambil ponsel di tas yang dia bawa, "ini...lihatlah" setelah beberapa saat mengutak-atik ponselnya, Bibi Lan menunjukkan sebuah foto, dan itu membuat Aurora terkejut, karena foto yang di tunjukkan adalah fotonya, tapi entah foto kapan, Aurora tidak ingat.

"darimana Nenek mendapatkan foto ini..." sela Antonio lebih dulu, berbeda dengan Aurora yang tertegun.

"ini dari dokter saya...dia sedang mencari seseorang yang sudah 6tahun menghilang...jadi saya membantunya..." jelasnya, "dan...nama nya juga sama...Aurora...apa itu berarti...orang yang di cari dokter Laura...adalah kamu..." lanjutnya menebak

"ma-maaf... se-pertinya anda sa-lah orang...em...sa-ya lupa sebentar lagi suami saya pulang...permisi" Aurora gugup dan segera beranjak tanpa menunggu jawaban dari kedua wanita paruh baya itu.

Antonio hanya bisa mengikuti langkah Aurora yang membawanya kembali ke Apartemen mereka, bahkan Aurora langsung masuk ke kamarnya.

Sebenarnya Antonio sudah mengetahui siapa yang mencari Aurora. karena Felix menceritakan semua yang di cerita kan Nicholas saat bertemu dengan nya. tapi Antonio tidak tau jika semuanya akan secepatnya ini, Antonio takut jika Aurora semakin ketakutan dan berpikiran buruk.

Keesokan harinya

"Nio suka sekolahnya..."

"suka Pa..." jawab Antonio antusias pada Felix yang bertanya tadi.

Mereka sedang berada di salah satu sekolah TK tidak jauh dari Apartemen mereka, sebenarnya mereka bukan hanya berdua, tapi bertiga dengan Aurora, hanya saja Aurora terlihat lebih sedikit pendiam sejak kejadian kemarin.

"Ra...bagaimana menurutmu..." pertanyaan Felix menyadarkan Aurora dari lamunannya.

"e-eoh iya...bagus..." jawab Aurora singkat, tentu saja itu membuat Felix dan Antonio menatap Aurora sedih.

"baiklah...kita daftar sekarang...biar besok...Nio bisa langsung sekolah..." ucapan Felix membuat Antonio memekik bahagia, Aurora pun diam-diam tersenyum melihatnya, sejenak melupakan semua yang dia pikirkan.

1jam kemudian

Aurora membanting tubuhnya ke sofa, lelah tapi bukan karena perjalanan, melainkan karena pikirannya yang selalu di hantui tentang masa lalunya.

Aurora kembali ke apartemen sendirian, karena Felix memintanya untuk pulang dan istirahat, sedangkan Felix sendiri pergi bersama Antonio untuk membeli peralatan sekolah.

"sebenarnya aku juga ingin tau masa lalu ku..." gumam Aurora sedih, "apakah aku masih punya keluarga atau tidak..." lanjutnya kemudian beranjak menuju kamarnya.

membuka satu persatu dokumen penting yang dia simpan seperti akte kelahiran Antonio atau yang lain, namun hingga berkali-kali membukanya, Aurora tidak menemukan apa yang dia cari.

"kemana foto itu...seingat ku...aku menyelipkannya di antara kertas-kertas ini..." gumam Aurora mulai panik, dan membongkar semua barang yang dia bawa dari desa.

Setelah beberapa saat mencari, akhirnya Aurora mulai menyerah, sebelum nya, Aurora pikir jika melihat foto itu, Aurora akan memiliki keberanian untuk mencari tahu tentang masa lalunya, bagaimana hubungannya dengan pria itu, kadang kala Aurora begitu merasakan rasa rindu yang tak bisa di katakan.

disisi lain

Felix dan Antonio berada di salah satu kafe, bukan berbohong pada Aurora, mereka memang membeli peralatan sekolah, tapi hanya sebentar, dan sekarang mereka akan bertemu dengan seseorang.

Setelah beberapa saat menunggu, sepasang suami istri berjalan masuk dengan tergesa-gesa, dan langsung menuju meja tempat Felix dan Antonio. mereka berdua menatap Antonio berbinar bahagia. bahkan sang perempuan yang langsung memeluk Antonio.

"Nicholas...Laura...silahkan duduk..." ucap Felix ramah tersenyum melihat apa yang di lakukan pasangan itu

"iya...terima kasih..." Laura dan Nicholas pun mulai duduk di tempat mereka masing- masing, Laura tak sedikitpun mengalihkan pandangannya dari Antonio.

"apakah aku bisa bertemu Aurora...aku merindukannya..." tanya Laura sendu

"jangan dulu...Mama masih ragu dan tidak ingin mencari tau masa lalunya...jadi...lebih baik katakan pada ku lebih dulu... bagaimana perasaan nya pada Mama ku...aku punya rencana..." perkataan Antonio membuat ketiga orang dewasa itu tertegun.

"rencana...rencana apa Nio...kenapa tidak mengatakannya lebih dulu pada Papa..." tanya Felix lebih dulu.

"maaf Pa...ini baru terpikirkan..." jawab nya bohong, "sebaiknya kita lihat dulu bagaimana perasaan nya...dan apa yang dia lakukan setelah bertemu aku beberapa hari yang lalu..." penjelas Antonio membuat ketiganya mengangguk setuju.

"benar...tapi...sebenarnya...Aprilio sedang dalam keadaan tak berkutik...dia harus berhati-hati dalam bertindak...karena jangan sampai dia merusak rencana yang sudah berjalan beberapa tahun ini..." jelas Nicholas.

"rencana apa...tolong jelaskan...agar kami mengerti..." tanya Felix serius

"seperti yang aku ceritakan saat dia kecelakaan dan koma... perusahaan di percayakan pada ibu tirinya... walaupun cuma beberapa...tapi nyatanya dalam waktu singkat itu...semua aset keluarga nya...sudah berpindah ke tangan ibu tirinya...tanpa tersisa untuknya...jadi saat ini...dia sedang berusaha...mengembalikan semuanya...tapi dia tidak menyangka...akan memakan waktu selama ini..." penjelasan Nicholas membuat Felix dan Antonio mengerti.

"dan satu hal lagi... sepertinya kita membutuhkan seseorang...yang lebih mengenal Aurora daripada kami berdua...yang kenal Aurora lebih dulu daripada kami..." sela Laura menambahkan.

"siapa..." tanya Antonio penasaran

"sahabat Aurora-

"sahabat Aurora...siapa..." tanya Felix memotong ucapan Laura karena tidak sabar.

"Melinda...dia salah satu orang yang sangat terpukul saat Aurora menghilang...dia juga selalu menyalahkan dirinya karena meninggalkan Aurora sendirian di apartemen saat itu..." jelas Laura lagi

"apa aku bisa bertemu dengannya" tanya Antonio

"tentu saja...aku akan menghubunginya dan memberitahunya jika Aurora sudah kembali..." jawab Laura antusias

"tapi tolong jangan langsung menemui Mama ku... kita harus perlahan-lahan mengembalikan ingatannya...jangan buru-buru..." jelas Antonio dewasa

"benar yang di katakan Nio...jangan memaksanya... kita buat semuanya senatural mungkin...agar tidak melukai Aurora..." sambung Felix lembut, membuat Laura dan Nicholas saling menatap sejenak, seakan tau jika Felix memiliki perasaan pada Aurora. "kita juga harus memastikan lebih dulu bagaimana perasaan Aprilio ataupun perasaan Aurora satu sama lain..." lanjutnya serius, dibalas anggukan Antonio

"kalau menurut ku...kalian tidak perlu khawatir soal itu...kalau Aprilio tidak mencintai Aurora... mana mungkin dia akan menunggu dan tetap sendiri sampai sekarang..." jelas Nicholas serius, membuat Felix dan Antonio penasaran. "dan satu lagi...dia juga berusaha untuk mengambil alih perusahaan Moon...agar bisa di berikan pada Aurora... saat dia menemukannya nanti..." lanjutnya membuat Felix dan Antonio terkejut.

"ternyata begitu..." gumam Felix mengangguk lemah. "baiklah...kita atur saja rencana pertemuan mereka secara natural...bagaimana..." semuanya mengangguk setuju.

Beberapa hari kemudian

Aurora sedang berjalan sendiri, sebenarnya beberapa saat sebelumnya, Felix baru saja menurunkannya di depan gedung apartemen mereka, setelah mengantar Antonio pergi ke sekolah dan Felix harus bekerja, tapi bukannya masuk, Aurora malah memilih untuk berjalan-jalan sekaligus mencari kerja.

Dengan berjalan santai dan memandangi sekeliling, Aurora menemukan sebuah tempat seperti kafe yang baru saja buka, karena Aurora belum pernah melihatnya sebelumnya, jadi dengan langkah yakin, Aurora memasuki kafe itu dan berharap jika mereka belum memiliki pegawai dan sedang membutuhkannya.

"permisi..." ujar Aurora sopan dengan membuka pintu kafe, membuat seorang perempuan berambut pendek yang sedang beres-beres di sana mengalihkan pandangannya menatap Aurora dan terdiam. "maaf... apa anda pemilik tempat ini..." tanya Aurora lagi saat melihat perempuan itu menatapnya tak berkedip.

"ah i-iya...ma-af...ta-pi kami belum buka...ka-mi masih baru saja mulai merapikan tempat ini...dan belum beroperasi..." jelas perempuan itu

"oh iya sangat mengerti...saya hanya ingin bertanya masalah pekerjaan...apa anda membutuhkan pegawai part time..." ujar Aurora bertanya, perempuan membersihkan tangannya sejenak, kemudian menghampiri Aurora

"oh maksudnya...anda mau melamar pekerjaan disini..." tanya perempuan itu santai

"benar...saya butuh pekerjaan...tapi saya hanya bisa sampai siang hari...sebelum anak saya pulang sekolah..." jelas Aurora hati-hati

"em...itu tidak masalah...tapi...apa anda ada pengalaman kerja sebelumnya..." tanya perempuan berambut hitam itu

"sebelumnya...saya memiliki kedai makanan di desa...karena pindah ke kota...jadi saya berhenti... " jelas Aurora

"itu bagus...berarti anda bisa memasak...jadi...apa anda bersedia...menjadi penanggung jawab resep makanan disini..." tanya perempuan yang sepertinya seumuran dengan Aurora itu.

"tentu...saya akan berusaha melakukan yang terbaik..." jawab Aurora yakin

"bagus...siapa nama mu" tanya perempuan di depan Aurora itu lebih santai

"nama saya Aurora..."

"oke...selamat bergabung...nama saya Melinda..."

Bersambung

Anak Genius CEO Tampan

written by Blue Dolphin

Terpopuler

Comments

d.stywn

d.stywn

lah ketemu Melinda, entah knapa Melinda brs gk d reaksi gitu ya?

2022-10-23

0

Umi Ningsih Mujung

Umi Ningsih Mujung

🥰❤️

2021-09-10

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 1.1
3 Bab 1.2
4 Bab 2
5 Bab 2.1
6 Bab 2.2
7 Bab 3
8 Bab 3.1
9 Bab 3.2
10 Bab 4
11 Bab 4.1
12 Bab 4.2
13 Bab 5
14 Bab 5.1
15 Bab 5.2
16 Bab 6
17 Bab 6.1
18 Bab 6.2
19 Bab 7
20 Bab 7.1
21 Bab 7.2
22 Bab 8
23 Bab 8.1
24 Bab 8.2
25 Bab 9
26 Bab 9.1
27 Bab 9.2
28 Bab 10
29 Bab 10.1
30 Bab 10.2
31 Bab 11
32 Bab 11.1
33 Bab 11.2
34 Bab 12
35 Bab 12.1
36 Bab 12.2
37 Bab 13
38 Bab 13.1
39 Bab 13.2
40 Bab 14
41 Bab 14.1
42 Bab 14.2
43 Bab 15
44 Bab 15.1
45 Bab 15.2
46 Bab 16
47 Bab 16.1
48 Bab 16.2
49 Bab 17
50 Bab 17.1
51 Bab 17.2
52 Bab 18
53 Bab 18.1
54 Bab 18.2
55 Bab 19
56 Bab 19.1
57 Bab 19.2
58 Q and A
59 Bab 20
60 Bab 20.1
61 Bab 20.2
62 Bab 21
63 Bab 21.1
64 Bab 21.2
65 Bab 22
66 Bab 22.1
67 Bab 22.2
68 Bab 23
69 Bab 23.1
70 Bab 23.2
71 Bab 24
72 Bab 24.1
73 Bab 24.2
74 Bab 25
75 Bab 25.1
76 Bab 25.2
77 Bab 26
78 Bab 26.1
79 Bab 26.2
80 Bab 27
81 Bab 27.1
82 Bab 27.2
83 Bab 28
84 Bab 28.1
85 Bab 28.2
86 Bab 29
87 Bab 29.1
88 Bab 29.2
89 Bab 30
90 Bab 30.1
91 Bab 30.2
92 Bab 31
93 Bab 31.1
94 Bab 31.2
95 Bab 32
96 Bab 32.1
97 Bab 32.2
98 Bab 33
99 Bab 33.1
100 Bab 33.2
101 Bab 34
102 Bab 34.1
103 Bab 34.2
104 Bab 35
105 Bab 35.1
106 Bab 35.2
107 Bab 36
108 Bab 36.1
109 Bab 36.2
110 Bab 37
111 Bab 37.1
112 Bab 37.2
113 Bab 38
114 Bab 38.1
115 Bab 38.2
116 Bab 39
117 Bab 39.1
118 Bab 39.2
119 Bab 40
120 Bab 40.1
121 Bab 40.2
122 Bab 41
123 Aku Dilema
124 Bab 41.1
125 Bab 41.2
126 Bab 42
127 Bab 42.1
128 Bab 42.2
129 Bab 43
130 Bab 43.1
131 Bab 43.2
132 Bab 44
133 Bab 44.1
134 Bab 44.2
135 Bab 45
136 Bab 45.1
137 Bab 45.2
138 Bab 46
139 Bab 46.1
140 Bab 46.2
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 1.1
3
Bab 1.2
4
Bab 2
5
Bab 2.1
6
Bab 2.2
7
Bab 3
8
Bab 3.1
9
Bab 3.2
10
Bab 4
11
Bab 4.1
12
Bab 4.2
13
Bab 5
14
Bab 5.1
15
Bab 5.2
16
Bab 6
17
Bab 6.1
18
Bab 6.2
19
Bab 7
20
Bab 7.1
21
Bab 7.2
22
Bab 8
23
Bab 8.1
24
Bab 8.2
25
Bab 9
26
Bab 9.1
27
Bab 9.2
28
Bab 10
29
Bab 10.1
30
Bab 10.2
31
Bab 11
32
Bab 11.1
33
Bab 11.2
34
Bab 12
35
Bab 12.1
36
Bab 12.2
37
Bab 13
38
Bab 13.1
39
Bab 13.2
40
Bab 14
41
Bab 14.1
42
Bab 14.2
43
Bab 15
44
Bab 15.1
45
Bab 15.2
46
Bab 16
47
Bab 16.1
48
Bab 16.2
49
Bab 17
50
Bab 17.1
51
Bab 17.2
52
Bab 18
53
Bab 18.1
54
Bab 18.2
55
Bab 19
56
Bab 19.1
57
Bab 19.2
58
Q and A
59
Bab 20
60
Bab 20.1
61
Bab 20.2
62
Bab 21
63
Bab 21.1
64
Bab 21.2
65
Bab 22
66
Bab 22.1
67
Bab 22.2
68
Bab 23
69
Bab 23.1
70
Bab 23.2
71
Bab 24
72
Bab 24.1
73
Bab 24.2
74
Bab 25
75
Bab 25.1
76
Bab 25.2
77
Bab 26
78
Bab 26.1
79
Bab 26.2
80
Bab 27
81
Bab 27.1
82
Bab 27.2
83
Bab 28
84
Bab 28.1
85
Bab 28.2
86
Bab 29
87
Bab 29.1
88
Bab 29.2
89
Bab 30
90
Bab 30.1
91
Bab 30.2
92
Bab 31
93
Bab 31.1
94
Bab 31.2
95
Bab 32
96
Bab 32.1
97
Bab 32.2
98
Bab 33
99
Bab 33.1
100
Bab 33.2
101
Bab 34
102
Bab 34.1
103
Bab 34.2
104
Bab 35
105
Bab 35.1
106
Bab 35.2
107
Bab 36
108
Bab 36.1
109
Bab 36.2
110
Bab 37
111
Bab 37.1
112
Bab 37.2
113
Bab 38
114
Bab 38.1
115
Bab 38.2
116
Bab 39
117
Bab 39.1
118
Bab 39.2
119
Bab 40
120
Bab 40.1
121
Bab 40.2
122
Bab 41
123
Aku Dilema
124
Bab 41.1
125
Bab 41.2
126
Bab 42
127
Bab 42.1
128
Bab 42.2
129
Bab 43
130
Bab 43.1
131
Bab 43.2
132
Bab 44
133
Bab 44.1
134
Bab 44.2
135
Bab 45
136
Bab 45.1
137
Bab 45.2
138
Bab 46
139
Bab 46.1
140
Bab 46.2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!