Bab 4.2

Felix keluar dari kamar Antonio dengan kondisi linglung, bingung dan melamun. hingga suara Aurora menyadarkan nya.

"kau mau kemana" tanya Aurora yang ternyata masih bersantai di sofa menonton TV.

"e-oh apa" tanya Felix tersadar, membuat Aurora menggelengkan kepalanya

"aku tanya kau mau kemana..." ujar Aurora mengulang pertanyaan dan berdiri. "kenapa melamun..." lanjutnya berjalan ke arah Felix.

"ah tidak tidak... tidak ada apa-apa" elaknya cepat

"jangan berbohong...apa Nio meminta sesuatu pada mu..." tebak Aurora

pertanyaan Aurora kembali membuat Felix mengingat semua pembicaraan nya dengan Antonio, hingga tanpa sadar membuat nya kembali melamun.

"Felix" panggil Aurora menyadarkan Felix dari lamunannya, mata Felix menatap Aurora dengan sendu.

"Ra...kau ingin tau masa lalu mu...atau tidak..." tanya Felix serius membuat Aurora sempat terkejut.

"kenapa kau tiba-tiba bertanya tentang masalah ini..." tanya Aurora balik

"Antonio... tadi bercerita bagaimana kau selalu terlihat gelisah saat keluar rumah jika hanya berdua...itu terjadi setelah kau bertemu perempuan waktu itu..." jelas Felix sedikit berbohong, walaupun itu juga yang di bahas dengan Nio, tapi lain dengan niat yang dia tanyakan.

"perempuan yang membenci ku itu ya..." ujar Aurora setelah menghela nafas panjang dan berjalan kembali ke sofa. "jujur...aku menjadi takut dengan masa lalu ku setelah bertemu perempuan itu..." lanjutnya sendu

"takut...kenapa" tanya Felix bingung

"aku takut...kalau ternyata...dulu aku orang jahat yang memiliki banyak musuh...atau...aku sering menyakiti orang lain...jadi banyak yang membenci ku..." jelas Aurora sedih

"tidak Ra...itu tidak mungkin..." sela Felix cepat

"kenapa tidak mungkin... lihat saja apa yang terjadi... kecelakaan 6tahun yang lalu...dan tidak ada yang mencari ku... kemudian perempuan yang membenci ku...itu sudah cukup membuktikan...jika masa lalu ku tidak baik Felix..." jelas Aurora menggebu-gebu

"tidak Ra...aku tidak percaya kalau kau orang seperti itu..." ujar Felix yakin. "baiklah...aku akan membantumu mencari informasi tentang masa lalu mu..." lanjutnya

"tidak perlu Felix...aku sudah tidak peduli dengan itu..." cegah Aurora lebih dulu

"lalu apa yang akan kau lakukan...kau akan seperti ini terus...kau tidak ingin menjalani kehidupan rumah tangga yang sebenarnya...kau boleh saja tidak menerima ku Ra... tapi setidaknya...cari orang yang benar-benar bisa membuka hatimu...yang kau cintai...yang mencintaimu...dan berikan Nio keluarga yang sebenarnya...bukan keluarga palsu seperti yang kita jalani selama ini..." ujar Felix yang sekarang mengatakan dengan penuh ketegasan namun tersirat sedikit kekecewaan

Aurora terdiam, tidak bisa berkata apa-apa lagi, semua yang di ucapkan Felix benar, seharusnya Aurora tidak egois, ada Antonio yang harus dia pikirkan kedepannya, Aurora tidak akan bisa menyimpan semua masalah ini untuk selamanya, Antonio akan tumbuh besar dan akan mulai mengerti apa yang terjadi pada orang tuanya. lalu apa yang akan terjadi jika Antonio mengetahui jika Felix bukan Papa kandung nya, dan kedua orang tuanya tidak benar-benar menikah. itulah yang di pikirkan Aurora, tanpa dia tau, jika putranya memiliki pemikiran lebih dewasa daripada anak seusianya.

Keesokan harinya

Antonio dan Felix sudah berada di dekat perusahaan Aprilio sejak beberapa menit yang lalu. Antonio akan berpura-pura tersesat dan tidak sengaja bertemu dengan Aprilio. setelah beberapa menit mengintai akhirnya Antonio memilih untuk turun dari mobil.

"Nio yakin" tanyanya saat Antonio membuka pintu dan akan beranjak turun.

"iya Pa... jangan khawatir" Antonio menjawab dengan yakin membuat Felix akhirnya menghela nafas pasrah, kemudian mengizinkan Antonio untuk turun.

Setelah turun dari bus, Antonio berjalan menjauh ke arah perusahaan Victory, sedangkan Felix hanya menatap punggung Antonio yang semakin menjauh, dan akhirnya pergi dari sana.

Antonio memasang wajah polosnya saat menatap tinggi nya gedung itu. Kagum, tentu saja. bahkan Antonio sedikit merasa bangga, karena gedung tinggi itu milik keluarga Victory, keluarga Papa kandung nya.

Setelah beberapa menit kemudian, terlihat sebuah mobil berhenti tepat di depan pintu masuk, Tidak lama keluar lah Aprilio, namun dari pintu lain, juga keluar seorang pria paruh dan itu membuat Antonio tertegun. Dia tidak menduga juga akan bertemu dengan Kakeknya disini, pria paruh baya yang Antonio dan Aurora tolong saat di taman waktu itu.

"hey... bukankah kau yang waktu itu menolong ku... bersama ibu mu..." Antonio tersadar dari lamunannya saat tuan Dion sudah berada di depannya, membungkuk sebentar menatapnya.

"oh...kakek yang di taman waktu itu ya..." jawab Antonio, tuan Dion mengangguk tersenyum. "bagaimana keadaan kakek..." lanjutnya.

"aku baik-baik saja sekarang... lihatlah" jawab tuan Dion sedikit merentangkan kedua tangannya.

"syukurlah kalau begitu"

"Papa mengenal anak kecil ini" tanya Aprilio tiba-tiba setelah ikut mendekat.

"dia dan ibunya yang menolong Papa...yang Papa ceritakan waktu itu..." jelas tuan Dion antusias

"oh begitu..." Aprilio mengangguk paham, kemudian beralih menatap Antonio. "hey anak kecil...kau ingat dengan ku...kita bertemu di supermarket..." lanjutnya bertanya setelah mensejajarkan tinggi nya dengan Antonio.

"ah paman yang membantu mengambil Snack waktu itu ya..." jawab Antonio polos, Aprilio mengangguk tersenyum.

"apa yang kau lakukan disini..." tanya Aprilio kemudian

"sepertinya aku tersesat" ujar Antonio santai, membuat kedua orang yang lebih tua itu terkejut.

"bagaimana bisa... memangnya kau tadi bersama siapa..." tanya tuan Dion panik

"tadi aku sedang menunggu Papa... karena bosan...jadi aku jalan-jalan...eh ternyata aku berjalan terlalu jauh..." jawaban Antonio yang polos dan santai, membuat kedua orang di depannya tertegun tak percaya.

"astaga...kau ini anak kecil...tapi di saat tersesat seperti ini...kau terlihat tidak takut sama sekali..." ujar Aprilio sambil menggelengkan kepalanya.

"hey Lio...kau terlihat seperti seorang Ayah yang sedang memarahi anak nya..." sela tuan Dion lebih dulu, membuat Aprilio dan Antonio refleks beralih menatapnya.

"Apa maksud Papa..." tanya Aprilio tidak mengerti

"orang lain pasti mengira jika kalian berdua itu Ayah dan Anak..."

"Papa jangan sembarangan"

"kau tidak percaya... lihatlah wajah anak ini...terlihat sama seperti mu saat kecil dulu..." ucapan tuan Dion membuat Aprilio beralih menatap Antonio dan memandangi nya lekat. "bahkan... sikapnya yang tenang dan berani itu...sama dengan mu..." lanjutnya.

"sebenarnya...aku juga merasa seperti itu sejak bertemu dengan nya pertama kali..."

"benarkan... jangan-jangan...kau pernah menghamili seseorang ya..."

"Bagaimana mungkin...aku saja tidak pernah sudi dekat-dekat wanita selama ini...mungkin kalau..." Aprilio menghentikan ucapannya saat teringat seseorang dan kejadian 6tahun lalu.

"siapa nama mu..."

"Antonio"

"berapa usia mu..."

"5tahun"

"kau lahir bulan apa..."

"eem... bulan Desember"

Aprilio terdiam sejenak, karena beberapa jawaban Antonio tadi, mengarah ke kejadian beberapa tahun yang lalu. sedangkan Antonio begitu santai menjawab dan sengaja memberikan petunjuk.

"siapa nama orang tua mu..." tanya Aprilio lagi

"Papa Felix...dan Mama Aurora..." Antonio mencoba setenang mungkin mengucapkan dan sengaja mengatakan nama Felix lebih dulu.

"Aurora...apa marganya Moon...Aurora Moon" tanya Aprilio beruntun terburu-buru.

"entahlah...setau ku...Mama menggunakan marga Papa...yaitu Yang... Aurora Yang..." jawab Antonio santai, namun justru membuat Aprilio semakin terkejut mengetahui sesuatu.

"Apa...marga Papa mu... Aurora menikah dengan Papa mu...apa Papa mu itu...Papa kandung mu..." tanya Felix bodoh, karena tidak percaya dengan apa yang di kawasan Antonio.

"tentu saja...mereka kan orang tua ku...dan selalu bersama ku sejak kecil..." jawab Antonio menahan ucapan nya agar tidak keceplosan.

"hah aku mengerti..." Aprilio menghela nafas kecewa dan mengangguk lemah, "tentu saja dia sudah menikah...mana mungkin dia menunggu ku..." gumamnya lirih, namun ternyata bisa di dengar Antonio yang berada di depannya.

"Lio ada apa..." tanya tuan Dion yang tidak mendengar suara Aprilio

"tidak ada apa-apa...aku akan membantu nya menghubungi orang tua nya...Papa lebih baik menunggu di ruangan ku saja..." ujar Aprilio perhatian.

"baiklah... tunggu sampai orang tua nya datang... mengerti..." ujar tuan Dion memperingatkan seperti layaknya kakek yang mencemaskan cucu nya. Aprilio memutar bola matanya malas mendengar ucapan Papa nya. "Antonio...kakek masuk dulu ya...kalau kita ketemu lagi...kakek akan mentraktir mu makan... bagaimana..." lanjutnya beralih ke Antonio, bocah 5 tahun itu mengangguk antusias.

"boleh boleh... makanan yang enak..." jawab Antonio berbinar, membuat tuan Dion terkekeh gemas.

"tentu... kakek akan traktir makanan yang enak..." mengusap kepala Antonio sayang, "kakek masuk dulu ya..." Antonio mengangguk, setelah itu, tuan Dion beranjak memasuki perusahaan, meninggalkan Aprilio dan Antonio.

"jadi...apa kau tahu alamat rumah mu...atau Jalannya...aku akan mengantarmu pulang..." tanyanya beralih ke Antonio setelah tuan Dion masuk. tentu saja ada maksud lain dalam pertanyaan Aprilio, dia ingin tau rumah Antonio, karena mungkin saja, itu Aurora yang sama.

"aku tidak tahu...aku juga masih belum hafal jalannya... karena kami baru saja pindah ke sini..." jelas Antonio senatural mungkin.

"baru pindah" tanyanya ulang, Antonio mengangguk, "lalu... sebelumnya kau tinggal di mana..." tanya Aprilio penasaran.

"sebelumnya kami tinggal di desa...dan kami pindah kemari baru beberapa hari yang lalu..." jelas Antonio, Aprilio mengangguk mengerti, dan sempat terdiam sesaat.

"apa kau ingat nomor ponsel orang tua mu..." tanyanya kemudian beralih mengeluarkan ponselnya.

"tentu saja" jawab Antonio sambil mengulurkan tangannya meminta, Aprilio yang mengerti, segera memberikan ponselnya pada Antonio.

"halo Papa"

...

"maafkan aku... sekarang aku ada di depan Victory Corp..."

...

"iya...aku akan tetap disini sampai Papa datang..."

...

Aprilio menatap lekat bagaimana Antonio berbicara dengan seseorang di seberang sana. Dia benar-benar merasa dekat dengan bocah ini, bahkan wajah dan banyak hal-hal yang mengarah pada Aurora, perempuan yang di Cintai 6tahun lalu.

Beberapa menit kemudian, sebuah mobil berhenti dan seseorang turun dan berlari ke arah Antonio, lalu memeluk nya. itu adalah Felix.

"Papa" pekik Antonio bahagia dan membalas pelukan Felix.

"Nio tidak apa-apa..." tanyanya setelah melepaskan pelukannya.

"Nio tidak apa-apa...ada paman ini yang menolong Nio..." ujar Antonio menunjuk ke arah Aprilio.

"oh Halo tuan...saya Felix... terima kasih atas bantuannya..." sapa Felix ramah dan sopan.

"iya...saya Aprilio...apa dia benar anak anda..." tanya Aprilio datar, tak bersahabat.

"tentu saja tuan...dia anak saya...kenapa anda bertanya seperti..." tanya Felix balik dengan nada tidak suka.

"maaf...saya tidak bermaksud begitu...hanya saja...kalian terlihat tidak mirip..." elak Aprilio lebih ramah.

"ah begitu..." Felix mengangguk mengerti. "memang sudah banyak orang yang bertanya seperti itu...Antonio memang tidak mirip dengan ku...tapi dia mirip dengan istri ku..." lanjutnya mencoba memanasi.

Aprilio terdiam, merasa kecewa dan takut menerima kenyataan jika ternyata benar Aurora sudah menikah, lalu bagaimana dengan nya, apa yang harus dia lakukan.

"tuan Aprilio...kalau begitu kami permisi dulu..." ucapan Felix menyadarkan Aprilio dari lamunannya, dan mengangguk pelan tak sanggup mengucapkan apapun lagi. bahkan saat Antonio melambaikan tangan untuk berpamitan, Aprilio hanya tersenyum menanggapi nya.

Mata Aprilio tak lepas sedikit pun dari punggung Antonio dan Felix yang berjalan menjauh dan memasuki mobil. lalu dengan langkah gontai, Aprilio memasuki perusahaan dengan banyak pertanyaan di pikirannya.

**Bersambung

Anak Genius CEO Tampan

written by Blue Dolphin**

Terpopuler

Comments

Windi Uncu

Windi Uncu

lah emng nya dia gk tau knpa aurora bisa pergi dri apart

2022-08-27

0

Umi Ningsih Mujung

Umi Ningsih Mujung

❤️❤️❤️

2021-08-28

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 1.1
3 Bab 1.2
4 Bab 2
5 Bab 2.1
6 Bab 2.2
7 Bab 3
8 Bab 3.1
9 Bab 3.2
10 Bab 4
11 Bab 4.1
12 Bab 4.2
13 Bab 5
14 Bab 5.1
15 Bab 5.2
16 Bab 6
17 Bab 6.1
18 Bab 6.2
19 Bab 7
20 Bab 7.1
21 Bab 7.2
22 Bab 8
23 Bab 8.1
24 Bab 8.2
25 Bab 9
26 Bab 9.1
27 Bab 9.2
28 Bab 10
29 Bab 10.1
30 Bab 10.2
31 Bab 11
32 Bab 11.1
33 Bab 11.2
34 Bab 12
35 Bab 12.1
36 Bab 12.2
37 Bab 13
38 Bab 13.1
39 Bab 13.2
40 Bab 14
41 Bab 14.1
42 Bab 14.2
43 Bab 15
44 Bab 15.1
45 Bab 15.2
46 Bab 16
47 Bab 16.1
48 Bab 16.2
49 Bab 17
50 Bab 17.1
51 Bab 17.2
52 Bab 18
53 Bab 18.1
54 Bab 18.2
55 Bab 19
56 Bab 19.1
57 Bab 19.2
58 Q and A
59 Bab 20
60 Bab 20.1
61 Bab 20.2
62 Bab 21
63 Bab 21.1
64 Bab 21.2
65 Bab 22
66 Bab 22.1
67 Bab 22.2
68 Bab 23
69 Bab 23.1
70 Bab 23.2
71 Bab 24
72 Bab 24.1
73 Bab 24.2
74 Bab 25
75 Bab 25.1
76 Bab 25.2
77 Bab 26
78 Bab 26.1
79 Bab 26.2
80 Bab 27
81 Bab 27.1
82 Bab 27.2
83 Bab 28
84 Bab 28.1
85 Bab 28.2
86 Bab 29
87 Bab 29.1
88 Bab 29.2
89 Bab 30
90 Bab 30.1
91 Bab 30.2
92 Bab 31
93 Bab 31.1
94 Bab 31.2
95 Bab 32
96 Bab 32.1
97 Bab 32.2
98 Bab 33
99 Bab 33.1
100 Bab 33.2
101 Bab 34
102 Bab 34.1
103 Bab 34.2
104 Bab 35
105 Bab 35.1
106 Bab 35.2
107 Bab 36
108 Bab 36.1
109 Bab 36.2
110 Bab 37
111 Bab 37.1
112 Bab 37.2
113 Bab 38
114 Bab 38.1
115 Bab 38.2
116 Bab 39
117 Bab 39.1
118 Bab 39.2
119 Bab 40
120 Bab 40.1
121 Bab 40.2
122 Bab 41
123 Aku Dilema
124 Bab 41.1
125 Bab 41.2
126 Bab 42
127 Bab 42.1
128 Bab 42.2
129 Bab 43
130 Bab 43.1
131 Bab 43.2
132 Bab 44
133 Bab 44.1
134 Bab 44.2
135 Bab 45
136 Bab 45.1
137 Bab 45.2
138 Bab 46
139 Bab 46.1
140 Bab 46.2
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 1.1
3
Bab 1.2
4
Bab 2
5
Bab 2.1
6
Bab 2.2
7
Bab 3
8
Bab 3.1
9
Bab 3.2
10
Bab 4
11
Bab 4.1
12
Bab 4.2
13
Bab 5
14
Bab 5.1
15
Bab 5.2
16
Bab 6
17
Bab 6.1
18
Bab 6.2
19
Bab 7
20
Bab 7.1
21
Bab 7.2
22
Bab 8
23
Bab 8.1
24
Bab 8.2
25
Bab 9
26
Bab 9.1
27
Bab 9.2
28
Bab 10
29
Bab 10.1
30
Bab 10.2
31
Bab 11
32
Bab 11.1
33
Bab 11.2
34
Bab 12
35
Bab 12.1
36
Bab 12.2
37
Bab 13
38
Bab 13.1
39
Bab 13.2
40
Bab 14
41
Bab 14.1
42
Bab 14.2
43
Bab 15
44
Bab 15.1
45
Bab 15.2
46
Bab 16
47
Bab 16.1
48
Bab 16.2
49
Bab 17
50
Bab 17.1
51
Bab 17.2
52
Bab 18
53
Bab 18.1
54
Bab 18.2
55
Bab 19
56
Bab 19.1
57
Bab 19.2
58
Q and A
59
Bab 20
60
Bab 20.1
61
Bab 20.2
62
Bab 21
63
Bab 21.1
64
Bab 21.2
65
Bab 22
66
Bab 22.1
67
Bab 22.2
68
Bab 23
69
Bab 23.1
70
Bab 23.2
71
Bab 24
72
Bab 24.1
73
Bab 24.2
74
Bab 25
75
Bab 25.1
76
Bab 25.2
77
Bab 26
78
Bab 26.1
79
Bab 26.2
80
Bab 27
81
Bab 27.1
82
Bab 27.2
83
Bab 28
84
Bab 28.1
85
Bab 28.2
86
Bab 29
87
Bab 29.1
88
Bab 29.2
89
Bab 30
90
Bab 30.1
91
Bab 30.2
92
Bab 31
93
Bab 31.1
94
Bab 31.2
95
Bab 32
96
Bab 32.1
97
Bab 32.2
98
Bab 33
99
Bab 33.1
100
Bab 33.2
101
Bab 34
102
Bab 34.1
103
Bab 34.2
104
Bab 35
105
Bab 35.1
106
Bab 35.2
107
Bab 36
108
Bab 36.1
109
Bab 36.2
110
Bab 37
111
Bab 37.1
112
Bab 37.2
113
Bab 38
114
Bab 38.1
115
Bab 38.2
116
Bab 39
117
Bab 39.1
118
Bab 39.2
119
Bab 40
120
Bab 40.1
121
Bab 40.2
122
Bab 41
123
Aku Dilema
124
Bab 41.1
125
Bab 41.2
126
Bab 42
127
Bab 42.1
128
Bab 42.2
129
Bab 43
130
Bab 43.1
131
Bab 43.2
132
Bab 44
133
Bab 44.1
134
Bab 44.2
135
Bab 45
136
Bab 45.1
137
Bab 45.2
138
Bab 46
139
Bab 46.1
140
Bab 46.2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!