Flashback
1 minggu yang lalu
Aurora berada di rumah sakit setelah pulang kerja, untuk mengambil baju kerja malam nya yang dia tinggal di kamar rawat sang Ayah, sejak beberapa hari yang lalu, Aurora bekerja 2kali setelah di kafe, malam hari Aurora bekerja di sebuah minimarket dekat rumah sakit, karena jam nya melebihi batas aturan asrama, jadi mau tidak mau, Aurora harus tidur di rumah sakit.
Lelah, tentu saja. Namun mau bagaimana lagi, Aurora harus mencari banyak uang untuk melunasi biaya rumah sakit Ayahnya. Namun hasil dari 2pekerjaan itu tentu saja masih jauh, Aurora hanya pekerja parttime dan tempat kerja Aurora hanya tempat biasa, bukan kelas mewah. Tapi setidaknya Aurora harus bertahan dengan hal ini lebih dulu, sampai ada pekerjaan lain yang lebih baik.
“Ayah...Rara pergi kerja dulu ya...do’akan semoga Rara dapat uang yang banyak...” ujar Aurora sendu, kemudian mencium tangan dan pipi sang Ayah, menghela nafas berat sebelum akhirnya melangkah menuju sakit. Namun...
Klek
Pintu terbuka lebih dulu dari luar membuat Aurora terkejut.
“eoh dokter Laura...bukankah anda libur hari ini” tanya Aurora bingung saat melihat yang memasuki ruangan adalah dokter yang merawat Ayahnya.
“iya aku libur...aku kemari ingin bertemu dengan mu...” jawab dokter cantik itu.
“eoh...untung saja aku belum berangkat...” ujar Aurora.
“ya aku sengaja datang jam segini...karena aku tau kau pasti ada disini...” jelas yang lebih tua.
“ah begitu...lalu ada apa dokter ingin bertemu dengan ku... “ Aurora mengangguk mengerti.
“bisa kita bicara di ruangan ku saja... “ Ajak dokter muda itu
“tentu saja”
Aurora kembali mengingat bantuan yang di tawarkan Laura beberapa hari yang lalu, sebenarnya tawaran ini bisa di bilang gila, tapi sebanding dengan imbalannya yang juga gila, dan menurut Aurora masalah melunasi biaya rumah sakit dalam satu bulan juga gila, jadi Aurora pun memutuskan untuk melakukan hal gila agar bisa melunasi nya.
Dan disinilah Aurora yang sudah berdiri di depan gedung Apartemen mewah yang tidak bisa sembarang orang bisa memasukinya. Sempat ragu berkali-kali, namun Aurora lagi-lagi harus mengingatkan diri jika ini adalah jalan tercepat untuk mendapatkan uang, dan dia sudah melewatkan waktu seminggu tanpa hasil banyak, jadi biarkan dia mengorbankan diri demi sang Ayah.
Beberapa saat kemudian, setelah menghembuskan nafas panjang, Aurora berjalan memasuki gedung dengan akses kartu yang dia dapatkan dari Laura untuk bertemu seseorang dan membicarakan sesuatu secara pribadi dan rahasia di tempat ini.
Memasuki gedung, mata Aurora di buat terpukau dengan interior mewah dan luas itu, di dominasi dengan warna silver dan putih, serta hiasan ataupun lampu yang berkilau membuat nya benar-benar terlihat elegan.
“permisi...bisa saya bantu” suara lembut seorang wanita membuat Aurora tersadar dari rasa terpukau nya, berpaling ke arah suara, Aurora semakin terkagum dengan resepsitonis yang tengah berdiri dan tersenyum ramah pada nya, dengan perlahan Aurora berjalan mendekat.
“eem...itu...bisa saya bertemu dengan...” ujar Aurora ragu-ragu, namun kemudian memilih menunjukkan kartu akses yang di bawa tadi.
“eoh tentu...anda bisa scan kartu ini ke lift... dan lift itu akan membawa anda ke lantai yang ada tuju... “
Jelasnya ramah dengan menunjuk sebuah lift yang berada beberapa meter dari meja resepsionis, Aurora masih terlihat bingung, membuat Resepsionis bername tag Cindy itu kembali tersenyum. “setiap lantai hanya 1 penghuni...sampai disana akan ada orang yang akan membawa anda bertemu pemilik kartu ini... “ lanjutnya lagi menjelaskan.
“ah begitu...terima kasih” Aurora membungkuk sedikit untuk berterima kasih, dibalas hal yang sama oleh resepsionis, setelah itu Aurora berjalan ke arah lift dan melakukan seperti apa yang di ajarkan resepsionis tadi.
Didalam lift Aurora benar-benar tidak bisa tenang, keringat dingin, bahkan jantung nya berdebar kencang, Aurora mencoba mengatur nafas dan memejamkan mata membayangkan wajah sang ayah agar dia tidak mundur lagi untuk mengambil keputusan ini.
Ting
Lift berhenti dan pintu lift terbuka, Aurora terkejut saat beberapa meter di depannya ada sebuah pintu besar dan ada 2 bodyguard di samping kanan kirinya, membuat Aurora bertanya-tanya, siapakah orang yang akan dia temui.
“kenapa seperti rahasia banget...sampai di jaga bodyguard...apa aku di bohongi...bagaimana kalau ternyata pria tua yang mencari simpanan dan sembunyi-sembunyi dari istrinya... atau mungkin aku mau di jual dan di kirim jauh...
Aurora tertegun setelah masuk dan menatap sosok yang tengah duduk di sofa beberapa meter di depan nya, wajah tampan dengan mata coklat yang tajam dan surai nya yang hitam legam, rahangnya yang tegas, hidung mancung, dan Aura yang benar-benar terasa mendominasi, semuanya berbanding terbalik dengan Aurora, yang justru memiliki rambut coklat dan mata hitam yang besar, justru terlihat polos kata orang-orang di sekitar Aurora.
“Nona Aurora Moon...anda sudah datang...” Aurora segera memutuskan lebih dulu kontak mata mereka, dan beralih menatap orang yang menyapa dan menghampirinya, kemudian tersenyum menunduk memberi salam, “kenalkan saya Nicholas...Laura pasti sudah menceritakan tentang saya...” lanjutnya memperkenalkan diri.
“iya” jawab Aurora hati-hati.
“baiklah...silahkan duduk lebih dulu...” ujar nya mempersilahkan, tanpa berkata apapun Aurora hanya mengikuti dan duduk di sofa berseberangan dengan Aprilio.
“oke...perkenalkan lebih dulu...ini atasan saya tuan Aprilio Victory...” ujar Nicho memperkenalkan santai, namun berbeda dengan Aurora yang refleks menatap pria di depannya dengan terkejut.
“sepertinya anda tau siapa beliau” lanjut Nicho terkekeh melihat reaksi Aurora.
“te-tentu saja...siapa yang tidak mengenal keluarga Victory...” jawab Aurora pelan segera menundukkan kepalanya.
“jadi...seharusnya anda bisa percaya pada atasan saya...jika perjanjian ini bukan berniat untuk menipu atau merugikan orang lain...dan Laura pasti sudah memberitahu apa tujuan perjanjian ini...” jelasnya teliti.
“dokter Laura sudah memberitahu sedikit tentang masalah ini...tapi untuk lebih jelasnya lagi...dokter Laura meminta saya untuk langsung bertanya pada anda... “ ujar Aurora menjelaskan.
“baiklah...kalau begitu saya akan jelaskan...” ujarnya membuka sebuah map dan memberikannya pada Aurora. “tuan Aprilio ingin mendapatkan keturunan... tapi beliau tidak ingin ada status dengan siapapun...jadi beliau mencari orang yang mau mengandung dan melahirkan anaknya... dan memberikan kompensasi yang besar...” jelas Nicho
“la-lu...apa harus...em itu...melakukan itu...karena saya tidak mengerti dengan hal seperti itu...” ujar Aurora hati-hati, Aprilio dan Nicho saling pandang untuk beberapa saat, mengerti apa yang di maksud Aurora.
“asal anda tau nona... ini juga hal baru untuk saya... saya bukan orang yang suka jajan sana jajan sini... “ sela Aprilio tegas, Aurora sempat tertegun tak percaya mendengarnya, namun setelah itu menunduk meminta maaf.
“nona Aurora...karena ini pertama untuk tuan Aprilio...jadi beliau mencari orang yang juga mempunyai pengalaman yang sama...tapi jika anda tidak ingin dengan cara berhubungan badan...bisa dengan alternatif lain...”
“Alternatif lain...apa itu...” tanya Aurora polos
“inseminasi...tapi anda bisa mendapatkan uang nya...nanti...jika inseminasi itu berhasil...” jelas Nicholas
“be-rapa lama...” tanya Aurora ragu
“entah...mungkin sebulan atau lebih...” jawab Nicholas apa adanya.
“ta-tapi...saya membutuhkan uang nya secepat mungkin...setidaknya 2 atau 3 minggu lagi...” ujar Aurora sendu.
“kalau begitu dengan cara langsung saja...kita bisa langsung bayar biaya rumah sakit Ayah mu...setelah melakukan pemeriksaan...” jelas Nicho lagi.
“pemeriksaan apa dan untuk apa...” tanya Aurora bingung.
“tentu saja pemeriksaan tubuh tuan dan anda...untuk mengetahui sehat, subur atau tepat tidak nya untuk melakukan hubungan intim dengan hasil yang 100 persen berhasil...” Aurora kembali terkejut dengan ucapan Nicho yang frontal, benar-benar terlihat jika dia sama seperti atasan nya yang tidak pernah dekat dengan seorang perempuan.
“ah begitu...” Aurora mengangguk canggung.
Nicholas kembali menjelaskan berbagai peraturan atau hal-hal yang harus di lakukan dan tidak boleh di lakukan, karena ini perjanjian rahasia.
Setelah melalui sedikit pertimbangan dan persetujuan, akhirnya Aurora bersedia dan menandatangani perjanjian tersebut, Aurora bersyukur ini rahasia, hanya beberapa orang yang tau, setelah ini Aurora bisa tenang soal biaya rumah sakit Ayah nya, dan dia bisa tetap kuliah seperti biasa, setidaknya untuk 2 atau 3 bulan ke depan, namun entah bagaimana dan apa yang akan terjadi kedepannya nanti.
**Bersambung
Anak Genius CEO Tampan
written by Blue Dolphin**
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Sri Juliani
knapa gak buat perjanjian nikah terlarang aja,biar anaknya gak status anak haram.aurora..
2023-01-23
0
Rizky prasetyor862@gmail.com
sungguh mulia hati mu Aurora' demi Ayah kau rela kn hal yg pling breaths dlm hidup much,,,,, 👍👍
2021-12-21
1
Nur
suka suka
2021-12-04
0