Bab 2

Sudah lebih dari 2minggu Aurora dan Aprilio tinggal bersama, mereka semakin merasa lebih mengenal satu sama lain, meskipun jarang bercerita, tapi setidaknya mereka tau kebiasaan satu sama lain saat di rumah, apa yang suka dan tidak di sukai yang lain, Aprilio yang perfectionis dan Aurora ceroboh.

Seperti pagi ini, Aurora yang terlambat bangun dan Aprilio yang tidak membangunkannya, membuat gadis itu tergesa-gesa keluar dari kamarnya dengan membawa tas dan beberapa buku di tangannya, namun setelah menutup pintu, buku yang di pegang nya terjatuh dan berantakan di lantai, Aprilio yang juga baru saja keluar dari kamarnya berdecak kesal melihatnya, tapi tetap membantu Aurora memunguti buku-buku itu.

“Ceroboh banget sih...jangan melakukan apapun dengan terburu-buru... atau kau akan terluka...” omel Aprilio.

“Aku kesiangan...aku juga belum membuatkan mu sarapan...” sesal Aurora sedih, mereka sekarang bersikap lebih santai, salah satu nya dengan bahasa yang mereka gunakan saat berbicara berdua di rumah.

“tidak perlu...aku sudah meminta Nicho membeli makanan...kita makan di mobil...ayo cepat... nanti kau terlambat...” ajaknya dan beranjak pergi lebih dulu membawa buku-buku Aurora, tentu saja hal itu membuat Aurora bahagia, Aprilio terlihat begitu perhatian dengan Aurora, apakah Aprilio mengkhawatirkannya? Apakah Aprilio peduli padanya? Apakah Aprilio mulai ada rasa dengannya?

Skip

Aurora sudah berada sejak beberapa jam yang lalu, bahkan dia sudah membersihkan rumah, dan pekerjaan yang lain. Semenjak perjanjian itu dan Aprilio yang melarang nya bekerja, dengan alasan agar rencana hamilnya berjalan lancar, Aurora setiap hari hanya di rumah setelah pulang kuliah, dan setelah itu mengerjakan pekerjaan rumah yang sebenarnya tidak sulit juga. Karena baju Aprilio di laundry, dan Apartemen juga tidak terlalu berantakan karena Aprilio jarang di rumah, jadi Aurora hanya perlu memasak dan membersihkan seperlunya saja.

Aurora hendak menyiapkan bahan makanan untuk membuat makan malam sebelum Aprilio pulang. Hah...Aurora serasa seperti seorang istri yang sedang menyiapkan makan malam sebelum suami nya pulang. Aurora segera menggelengkan kepalanya dan meruntuki apa yang baru saja dia pikirkan.

“bangun Rara...jangan mimpi” gumam nya menepuk pelan kedua pipinya, kemudian mulai menyiapkan bahan-bahan, tapi beberapa menit kemudian Aurora mendengar orang berbicara di luar, mungkin Aprilio, tapi kenapa tak kunjung masuk, jadi Aurora memutuskan untuk menghampiri nya dan langsung membuka pintu.

“kau sudah pulang-

Ucapan Aurora terhenti dan tertegun saat orang di depannya bukan Aprilio, melainkan seorang gadis cantik dan kaya, terlihat dari semua yang dia kenakan, dari kepala hingga ujung kaki, barang-barang brand terkenal.

“Siapa kau...kenapa ada di Apartemen Kak Aprilio...” pertanyaan gadis itu membuat Aurora tersadar.

“maaf nona Clara...anda tidak bisa masuk” sela Bodyguard yang sejak awal berdebat dengan gadis itu.

“diam...aku sedang bertanya pada perempuan ini” bentaknya marah.

“ah itu...maaf...saya asisten rumah tangga disini...” jawab Aurora hati-hati.

“oh pembantu...” perempuan itu menatap Aurora dari kaki hingga kepala, “jangan bohong pada ku...sepertinya tadi kau bilang...’Kau sudah datang’ saat membuka pintu...tidak mungkin seorang pembantu bicara sesantai itu pada majikannya...” sarkas nya marah.

“bukan...bukan begitu-

“atau jangan-jangan kau ****** yang menggoda Kak Aprilio ya...” ucapnya meremehkan memotong ucapan Aurora, kali ini Aurora benar-benar kesal, Aurora tidak terima di hina seperti itu. Tapi Aurora tidak bisa bertindak gegabah.

“nona Clara...tolong anda pergi dari sini sebelum tuan Aprilio kembali...” Bodyguard benar-benar cemas bagaimana jika Aprilio datang dan melihat ini.

“Aku tidak mau...” jawabnya dengan berjalan masuk setelah mendorong Aurora sedikit, melihat itu Bodyguard dan Aurora saling memandang untuk beberapa saat, dan Aurora teringat dengan perkataan Bibi Chu, jika Aprilio tidak suka ada orang lain masuk ke Apartemennya sebelumnya, kecuali Nicho, Bibi Chu dan Bodyguardnya, makanya saat Aprilio mengatakan jika Aurora akan tinggal disini, semua orang terkejut tak percaya, tapi mereka tidak berani bertanya lebih lanjut, dan memilih mengiyakan saja.

Jadi Aurora segera mengambil inisiatif untuk berdiri di depan menghalangi perempuan itu masuk lebih dalam lagi, Atau Aprilio akan marah dan menghabisi semua orang.

“maaf nona... anda tidak bisa masuk...tuan Aprilio melarang orang lain masuk kemari...” ujar Aurora tegas.

“orang lain...kamu bilang aku orang lain...asal kamu tau ya...aku ini Clara Chen... calon istri kak Aprilio...” ucapnya marah. “dan kau...tidak bisa melarang ku masuk...atau kau ingin di pecat huh...” lanjutnya sambil menunjuk-nunjuk wajah Aurora.

Aurora sempat terdiam mendengar perkataan perempuan di depannya, Aurora berpikir keras, jika Aprilio memiliki calon istri, kenapa dia masih mencari perempuan untuk mengandung anak nya.

“minggir-

“ akkhh” Aurora terjatuh saat Clara mendorongnya, karena Aurora yang melamun, membuat tubuhnya tidak bisa menahan dan terjatuh.

“nona Aurora...” pekik Bodyguard segera membantu Aurora.

“Ada apa ini” tiba-tiba suara seseorang membuat ketiganya mengalihkan pandangannya, itu Aprilio.

Jika Aurora dan Bodyguard terkejut dan takut, berbeda dengan Clara yang berbinar bahagia melihat kedatangan Aprilio.

“kakak sudah datang...” serunya gembira dan langsung menggelayut di lengan Aprilio.

“lepaskan...” ujar Aprilio menarik lengannya, “kenapa kau ada disini...” lanjutnya dingin berjalan mendekat ke arah Aurora, membuat bodyguard tadi segera menjauh.

“kau sulit sekali di hubungi kak...jadi Bibi menyuruhku kemari...” Jawabnya merengek, membuat Aprilio muak.

“pergi dari sini sekarang” ucap Aprilio tegas

“tapi kak-

“ PERGI DARI SINI...DAN JANGAN DATANG KEMARI LAGI...” bentak Aprilio marah, membuat Clara ketakutan, bahkan Aurora juga.

“tapi-

“ KENAPA KALIAN DIAM SAJA...CEPAT SERET DIA KELUAR DARI SINI...” bentaknya pada semua Bodyguard yang juga baru saja datang bersamanya, mereka semua segera membawa Clara keluar, bahkan Aprilio tak peduli dengan teriakkan Clara yang memanggilnya.

“kau tidak apa-apa” tanyanya kemudian pada Aurora sambil memegangi kedua bahu nya. Dan tentu saja itu membuat Aurora tersadar dari keterkejutannya.

“ah i-iya...aku baik-baik saja...” jawab Aurora menggeleng yakin dan tersenyum.

“kau yakin...apa dia mengatakan sesuatu...atau dia melakukan sesuatu padamu...” tanyanya beruntun, terlihat kecemasan di matanya. Aurora menghela nafas sejenak.

“ya...dia mengatakan sesuatu yang membuatku terkejut sekaligus bingung” jawabnya santai berbalik berjalan perlahan menjauhi Aprilio.

“apa... apa yang dia katakan...” tanya Aprilio penasaran sambil mengejar Aurora, bahkan tingkah nya berbanding terbalik dengan saat dia marah tadi.

“dia bilang...” Aurora sengaja menjeda ucapannya sejenak. “dia adalah calon istri mu...tapi-

“ tidak...dia bukan calon istri ku...dan aku juga belum punya calon istri...” sela Aprilio lebih dulu dengan menggebu-gebu.

“maka nya aku bingung...kalau kau punya calon istri...kenapa masih mencari perempuan untuk mengandung anak mu...” lanjut Aurora sambil berpikir tanpa memperdulikan ucapan Aprilio tadi, berniat menggoda untuk meredakan amarah Aprilio.

“ya...Aurora Moon...jangan di bahas lagi...atau aku akan memukul mu...eoh” ujar Aprilio kesal.

“kau ingin memukulku...memang kau berani... huh” tantang Aurora meledek.

“apa...kau menantang ku...kau pikir aku tidak berani...kemari lah...aku tidak takut...” jawab Aprilio juga dengan pura-pura kesal.

“kalau begitu...kau harus menangkap ku dulu...” ejek Aurora, sambil bersiap-siap lari.

“kau benar-benar... awas saja kalau aku sudah menangkap mu ya...” ujar Aprilio berlari mengejar Aurora yang sudah berlari lebih dulu.

Mereka berlarian sambil tertawa, bahkan sampai terdengar keluar dan di dengar para Bodyguard yang berjaga di luar. Mereka saling menatap heran, selama bekerja dengan Aprilio, mereka tidak pernah mendengar Aprilio tertawa selepas ini.

Hingga beberapa saat Aurora dan Aprilio masih saling mengajar, memutari meja makan, hingga sampai di sofa tempat mereka bertemu pertama kali, Aprilio berhasil menarik lengan Aurora, tapi tanpa di duga, Aurora yang tadinya sedang berlari menjadi tidak seimbang, dan tubuhnya menabrak tubuh Aprilio dengan keras, dan membuat keduanya terjatuh, tepat di sofa belakang Aprilio, dengan posisi Aurora berada di atas menindih Aprilio.

Mereka sama-sama tertegun dengan posisi ini, bahkan wajah mereka begitu dekat, tubuh mereka menempel, hanya terhalang kedua tangan Aurora yang berada di dada Aprilio, sedangkan kedua tangan Aprilio berada di pinggang ramping Aurora.

Aurora merasakan jantung Aprilio berdetak cepat, sama seperti detak jantung nya, tiba-tiba kejadian beberapa minggu yang lalu kembali terlintas di pikirannya. Begitupun yang ada di pikiran Aprilio saat menatap bibir pink Aurora, rasanya Aprilio tidak bisa menahan diri, dengan perlahan Aprilio mengarahkan tangan kanan nya ke belakang kepala Aurora, dan langsung menyatukan bibir nya dengan bibir Aurora.

Aurora terhanyut dalam buaian lembut bibir Aprilio, pikirannya berusaha untuk menolak, tapi tubuhnya justru tak mampu melawan, entahlah, Aurora bingung.

Setelah ragu-ragu, akhirnya Aurora berusaha untuk mengikuti hatinya dan mengikuti apa yang akan di lakukan pria yang tengah memeluknya saat ini, pria yang mampu membuai Aurora dengan perlakuan dan perhatian yang tidak pernah dia lakukan pada gadis lain, hanya pada Aurora, yang seakan-akan gadis istimewa dan paling berharga.

Beberapa saat kemudian, Aprilio melepaskan ciumannya, lalu menatap Aurora dan meneliti apa Aurora marah atas perlakuannya. Namun ternyata, wajah Aurora yang memerah dengan mulut terbuka yang tengah terengah-engah untuk meraup udara, justru membuat Aprilio semakin menggila.

Aprilio bangun dengan tiba-tiba sehingga membuat Aurora sekarang menjadi berada di pangkuannya, posisi ini benar-benar membuat Aurora merona malu, namun saat Aurora ingin berdiri, justru Aprilio menahan pergerakan Aurora dengan memegangi pinggang nya.

“Ra...minggu depan...aku akan sibuk dengan proyek baru...mungkin aku akan lembur sampai malam... atau bahkan aku akan menginap di kantor...” jelas Aprilio tak mengalihkan sedikitpun pandangannya.

“menginap di kantor...apakah nyaman tidur disana...” tanya Aurora polos, membuat Aprilio tersenyum.

“tidak perlu khawatir...di ruangan ku ada kamar untuk istirahat...” jelas Aprilio.

“ah begitu...pasti kantormu sangat besar” ucapan polos Aurora lagi-lagi membuat Aprilio terkekeh.

“apa kau ingin ke sana melihatnya...” tawar Aprilio.

“mana mungkin...aku kan tidak bekerja di sana... bagaimana aku bisa masuk...” jawab Aurora cemberut.

“kan ada aku...” ujar Aprilio yakin.

“lalu...kau akan bilang apa kalau pegawai atau orang lain bertanya...huh” tanya Aurora.

“tinggal bilang aja kau teman ku...” entah mengapa jawaban Aprilio membuat Aurora kecewa, tapi Aurora langsung menggelengkan kepalanya untuk menepis apa yang di pikirannya.

“kau kenapa...” tanya Aprilio melihat tingkah Aurora.

“aku cuma mikir aja...memangnya mereka akan percaya kalau aku ini teman mu...secara kan muka mu lebih tua daripada aku...” ujar Aurora menahan tawa.

“apa kau bilang...muka ku tua...hm” mata Aprilio membulat tak percaya. “kalau begitu lihat saja apa yang akan di lakukan orang tua ini...huh” lanjutnya menyeringai.

“aakhh” Aurora memekik terkejut saat tiba-tiba Aprilio berdiri dengan menggendong Aurora di depannya, dan membawanya ke kamar.

Sampai di kamar, Aprilio dengan perlahan meletakkan tubuh Aurora di atas tempat tidur dengan hati-hati, dengan posisi yang sama, membuatnya menjadi menindih Aurora.

“Li-Lio...a-apa yang kau-

“ Ra...aku benar-benar tidak bisa menahan nya” jawab Aprilio memotong perkataan Aurora dengan suara berat dan serius.

“Mak-mmm- “ucapan Aurora kembali terpotong saat lagi-lagi Aprilio menyatukan bibir mereka, seakan mengerti apa yang ingin di lakukan Aprilio, Aurora tak melawan bahkan tak mengatakan apapun, sekarang tubuh dan pikirannya sama-sama menginginkan hal yang sama.

**Bersambung

Anak Genius CEO Tampan

written by Blue Dolphin**

Terpopuler

Comments

Indri Ani40

Indri Ani40

ahhhh kecewa adegan +21 nya kepotong terus 😣😠😠

2023-07-26

0

Nur

Nur

seruuu

2021-12-04

1

Nur

Nur

likeee

2021-12-04

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 1.1
3 Bab 1.2
4 Bab 2
5 Bab 2.1
6 Bab 2.2
7 Bab 3
8 Bab 3.1
9 Bab 3.2
10 Bab 4
11 Bab 4.1
12 Bab 4.2
13 Bab 5
14 Bab 5.1
15 Bab 5.2
16 Bab 6
17 Bab 6.1
18 Bab 6.2
19 Bab 7
20 Bab 7.1
21 Bab 7.2
22 Bab 8
23 Bab 8.1
24 Bab 8.2
25 Bab 9
26 Bab 9.1
27 Bab 9.2
28 Bab 10
29 Bab 10.1
30 Bab 10.2
31 Bab 11
32 Bab 11.1
33 Bab 11.2
34 Bab 12
35 Bab 12.1
36 Bab 12.2
37 Bab 13
38 Bab 13.1
39 Bab 13.2
40 Bab 14
41 Bab 14.1
42 Bab 14.2
43 Bab 15
44 Bab 15.1
45 Bab 15.2
46 Bab 16
47 Bab 16.1
48 Bab 16.2
49 Bab 17
50 Bab 17.1
51 Bab 17.2
52 Bab 18
53 Bab 18.1
54 Bab 18.2
55 Bab 19
56 Bab 19.1
57 Bab 19.2
58 Q and A
59 Bab 20
60 Bab 20.1
61 Bab 20.2
62 Bab 21
63 Bab 21.1
64 Bab 21.2
65 Bab 22
66 Bab 22.1
67 Bab 22.2
68 Bab 23
69 Bab 23.1
70 Bab 23.2
71 Bab 24
72 Bab 24.1
73 Bab 24.2
74 Bab 25
75 Bab 25.1
76 Bab 25.2
77 Bab 26
78 Bab 26.1
79 Bab 26.2
80 Bab 27
81 Bab 27.1
82 Bab 27.2
83 Bab 28
84 Bab 28.1
85 Bab 28.2
86 Bab 29
87 Bab 29.1
88 Bab 29.2
89 Bab 30
90 Bab 30.1
91 Bab 30.2
92 Bab 31
93 Bab 31.1
94 Bab 31.2
95 Bab 32
96 Bab 32.1
97 Bab 32.2
98 Bab 33
99 Bab 33.1
100 Bab 33.2
101 Bab 34
102 Bab 34.1
103 Bab 34.2
104 Bab 35
105 Bab 35.1
106 Bab 35.2
107 Bab 36
108 Bab 36.1
109 Bab 36.2
110 Bab 37
111 Bab 37.1
112 Bab 37.2
113 Bab 38
114 Bab 38.1
115 Bab 38.2
116 Bab 39
117 Bab 39.1
118 Bab 39.2
119 Bab 40
120 Bab 40.1
121 Bab 40.2
122 Bab 41
123 Aku Dilema
124 Bab 41.1
125 Bab 41.2
126 Bab 42
127 Bab 42.1
128 Bab 42.2
129 Bab 43
130 Bab 43.1
131 Bab 43.2
132 Bab 44
133 Bab 44.1
134 Bab 44.2
135 Bab 45
136 Bab 45.1
137 Bab 45.2
138 Bab 46
139 Bab 46.1
140 Bab 46.2
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 1.1
3
Bab 1.2
4
Bab 2
5
Bab 2.1
6
Bab 2.2
7
Bab 3
8
Bab 3.1
9
Bab 3.2
10
Bab 4
11
Bab 4.1
12
Bab 4.2
13
Bab 5
14
Bab 5.1
15
Bab 5.2
16
Bab 6
17
Bab 6.1
18
Bab 6.2
19
Bab 7
20
Bab 7.1
21
Bab 7.2
22
Bab 8
23
Bab 8.1
24
Bab 8.2
25
Bab 9
26
Bab 9.1
27
Bab 9.2
28
Bab 10
29
Bab 10.1
30
Bab 10.2
31
Bab 11
32
Bab 11.1
33
Bab 11.2
34
Bab 12
35
Bab 12.1
36
Bab 12.2
37
Bab 13
38
Bab 13.1
39
Bab 13.2
40
Bab 14
41
Bab 14.1
42
Bab 14.2
43
Bab 15
44
Bab 15.1
45
Bab 15.2
46
Bab 16
47
Bab 16.1
48
Bab 16.2
49
Bab 17
50
Bab 17.1
51
Bab 17.2
52
Bab 18
53
Bab 18.1
54
Bab 18.2
55
Bab 19
56
Bab 19.1
57
Bab 19.2
58
Q and A
59
Bab 20
60
Bab 20.1
61
Bab 20.2
62
Bab 21
63
Bab 21.1
64
Bab 21.2
65
Bab 22
66
Bab 22.1
67
Bab 22.2
68
Bab 23
69
Bab 23.1
70
Bab 23.2
71
Bab 24
72
Bab 24.1
73
Bab 24.2
74
Bab 25
75
Bab 25.1
76
Bab 25.2
77
Bab 26
78
Bab 26.1
79
Bab 26.2
80
Bab 27
81
Bab 27.1
82
Bab 27.2
83
Bab 28
84
Bab 28.1
85
Bab 28.2
86
Bab 29
87
Bab 29.1
88
Bab 29.2
89
Bab 30
90
Bab 30.1
91
Bab 30.2
92
Bab 31
93
Bab 31.1
94
Bab 31.2
95
Bab 32
96
Bab 32.1
97
Bab 32.2
98
Bab 33
99
Bab 33.1
100
Bab 33.2
101
Bab 34
102
Bab 34.1
103
Bab 34.2
104
Bab 35
105
Bab 35.1
106
Bab 35.2
107
Bab 36
108
Bab 36.1
109
Bab 36.2
110
Bab 37
111
Bab 37.1
112
Bab 37.2
113
Bab 38
114
Bab 38.1
115
Bab 38.2
116
Bab 39
117
Bab 39.1
118
Bab 39.2
119
Bab 40
120
Bab 40.1
121
Bab 40.2
122
Bab 41
123
Aku Dilema
124
Bab 41.1
125
Bab 41.2
126
Bab 42
127
Bab 42.1
128
Bab 42.2
129
Bab 43
130
Bab 43.1
131
Bab 43.2
132
Bab 44
133
Bab 44.1
134
Bab 44.2
135
Bab 45
136
Bab 45.1
137
Bab 45.2
138
Bab 46
139
Bab 46.1
140
Bab 46.2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!