Bab 3.1

"IBU” gumam Aera saat mendengar suara sesuatu terjatuh, Aurora sempat tertegun sejenak kemudian segera berlari ke kamar ibu Felix di ikuti Antonio di belakangnya, dan saat sampai, Aurora membulatkan matanya melihat wanita paruh baya itu sudah tergeletak di lantai.

Aurora segera berlari dan berusaha mengangkat kepala ibu Felix ke pangkuannya. Aurora sudah menangis terisak, dirinya merasa bersalah, karena sudah meninggalkan ibu mertua palsu nya itu sendirian, mungkin dia terbangun sangat mendengar keributan, dan berusaha turun untuk menolong anak nya. Sedangkan Antonio segera berlari keluar untuk memanggil Felix.

“PAPA...Nenek terjatuh...” teriaknya ke arah Felix, membuat sang Papa menatapnya terkejut.

“Lepaskan Aku...Aku harus menolong Ibuku...” teriak Felix memberontak.

“Lepaskan Papa ku...dasar kalian orang jahat...” teriak Antonio memarahi para bodyguard itu agar melepaskan Papa nya. Mendengar itu, bodyguard-bodyguard yang memegangi Felix menatap Hordon bertanya, dan dengan terpaksa Hordon mengangguk mengiyakan.

Felix segera berlari sambil menahan rasa sakit, sesaat setelah 4 bodyguard itu melepaskan dirinya, dengan berlari sedikit tertatih dan di ikuti Antonio di belakangnya, Felix memasuki kamar ibu dan berusaha menahan sakit, dengan panik dan khawatir, Felix mengambil alih tubuh ibunya dari pangkuan Aurora, kemudian mengangkat dan membaringkannya kembali di tempat tidur.

“Maaf Bu...maafkan aku bu..” ujar Felix bergetar.

“ti-dak a-pa a-pa...ju-al sa-ja ru-mah i-ni...” ujar sang ibu terbata-bata.

“tidak ibu...kalau kita jual rumah ini...kita akan tinggal dimana” jawab Felix terisak, begitupun Aurora yang memeluk Antonio.

“pin-dah ke-ko-ta...” ujar bibir pucat itu susah payah.

“ibu ingin pindah ke kota...baiklah...kita akan pindah setelah ibu sembuh...aku akan carikan rumah yang nyaman untuk Ibu, Rara dan Nio...hm...” jelas Felix tersenyum, walaupun dengan air mata.

“ka-lian me-ni-kah-lah” kata terakhir yang terucap dari wanita paruh baya, orang tua satu-satunya untuk Felix, bahkan juga untuk Aurora.

Beberapa hari kemudian

Aurora, Antonio dan Felix sedang mengemas barang-barang, wajah ketiganya masih sangat jelas terlihat sedih. Namun Felix sudah membuat keputusan untuk menjual rumah yang satu-satunya dia miliki ini, tidak rela? Tentu saja, itu adalah peninggalan Ayah nya. Tapi seperti pesan ibu nya yang meminta mereka untuk pindah ke kota.

Jadi Felix segera menemui Hordon dan melakukan kesepakatan, Felix akan menjual rumahnya pada hordon untuk melunasi hutang, dengan syarat jika Felix akan mendapat kembalian untuknya menyewa rumah di kota, setelah melalui perdebatan, akhirnya kesepakatan tercapai, Felix pun juga segera ke kota mencari rumah yang bisa mereka tinggali, setelah itu dia akan kembali ke desa untuk menjemput Aurora dan Antonio dan membawa mereka ke kota.

Skip

Setelah beberapa jam perjalanan, akhirnya mereka mulai memasuki kota, keadaan mobil yang awalnya berisik dengan celotehan Antonio, sekarang lebih hening, karena bocah 5 tahun itu sudah terlelap, dan menyisakan Aurora dan Felix yang sama-sama masih canggung jika hanya berdua, sekalipun mereka sudah 6 tahun berstatus suami istri, di depan orang lain.

“em Felix...apa rumah yang akan kita tinggali dengan tempat mu Bekerja...” tanya Aurora memecah keheningan.

“iya...aku sengaja memilih yang dekat dengan tempat ku bekerja...agar kalau ada apa-apa...aku lebih mudah dan cepat sampai ke sana...” jelas Felix antusias.

“ah begitu...” Aurora mengangguk mengerti.

“iya...dan kau harus memberitahu ku apapun yang terjadi... aku akan datang sekalipun tengah malam...mengerti...” ujar Felix Serius.

“datang...jadi maksudnya...kau tidak akan tinggal bersama kami...” tanya Aurora bingung.

“tidak Ra...kita sudah tidak di desa...jadi kita tidak perlu berpura-pura menjadi pasangan suami istri lagi...” jelasnya.

“Lalu...”

“ya...kau bisa menganggap ku kakak atau siapapun terserah kamu...tapi sebenarnya...” Felix menjeda ucapan nya untuk mengambil nafas panjang sebelum melanjutkan nya lagi, “aku...ingin menikah sungguhan dengan mu Ra...bukan karena permintaan ibu...tapi juga karena...aku mencintaimu...” ucapan Felix membuat Aurora tertegun.

Aurora terdiam tak bisa berkata-kata, sebenarnya dia sudah menduga hal seperti ini akan terjadi, tapi Aurora tetap merasa belum siap untuk menjawabnya, di satu sisi Aurora tidak tega menolak orang yang sudah menolong bahkan memberi kehidupan padanya selama 6tahun ini, tapi disisi lain, hati Aurora menolak, rasanya sudah ada seseorang yang menempati posisi di hati Aurora, hingga tak ada celah sedikitpun untuk Felix, bahkan sekuat apapun Aurora mencoba membuka pintu hati nya untuk berusaha mencintai Felix, itu tetap saja tidak bisa.

“Felix...kau, ibu dan Nio adalah keluarga ku...aku bahkan tidak mungkin bisa membalas semua kebaikan kalian selama 6tahun ini...tapi untuk pernikahan... tolong beri aku waktu lagi...” jelas Aurora serius.

“Ra...aku tidak akan memaksamu... karena aku tau... kau tidak pernah mencintaiku...aku mengerti...jadi jangan terlalu di pikirkan ya...” balas Felix tak kalah serius.

“terima kasih Felix...” ujar Aurora tulus, Felix mengangguk pelan dengan tersenyum, tapi jelas terlihat kekecewaan di matanya.

Setelah itu mereka kembali sama-sama terdiam tak ada percakapan lagi, hingga beberapa menit kemudian, Felix menghentikan mobilnya, tepat di depan sebuah gedung bertingkat.

“kita sudah sampai...” ujar Felix antusias.

Skip

Sampai di sebuah unit apartemen yang terletak di lantai 8. Felix mengajak Aurora dan Antonio untuk masuk, bocah 5 tahun itu terbangun saat Aurora mengangkat nya tadi, jadi dia meminta berjalan sendiri sambil menggendong tas nya dan memasuki gedung dengan antusias, begitupun dengan sekarang saat Felix membuka pintu apartemen tempat mereka akan tinggal nanti.

“woah... bagus sekali” ujar bocah itu berlari masuk. “aku bisa lihat semuanya dari atas sini... “ lanjutnya saat melihat jendela kaca yang melihatkan semua yang ada di luar.

Aurora dan Felix tersenyum dengan tingkah Nio, namun kemudian Felix mengajak Aurora untuk menunjukkan seluruh isi apartemen yang terdiri dari 2kamar itu.

Beberapa Jam kemudian

Aurora, Felix dan Antonio sekarang berada di sebuah supermarket, setelah Aurora berdebat dengan Felix soal makan malam di rumah atau di luar, akhirnya Aurora memenangkan perdebatan dengan makan malam di rumah dan Aurora yang memasak, namun karena lupa tidak ada bahan makanan, membuat mereka memilih lebih dulu berbelanja kebutuhan memasak.

“apa saja yang harus kita beli” tanya Aurora saat mulai menyusuri lorong supermarket dengan Felix di sampingnya tengah mendorong kereta belanja dengan Antonio di dalamnya.

“belilah apa saja yang kita butuhkan untuk satu bulan ke depan...” ujar Felix santai.

“untuk satu bulan...apa tidak apa-apa” tanya Aurora.

“tidak apa-apa...itu akan memudahkan mu kalau ingin memasak... apalagi ada lemari es...kau bisa menyimpan bahan makanan di sana... “ jelas Felix membuat Aurora mengangguk mengerti.

Setelah itu Aurora mulai memilih bahan-bahan yang mereka butuhkan untuk satu bulan ke depan, namun atensi tertuju pada rak tempat selai.

“apa aku harus beli yang besar...kalau yang besar hanya bisa beli 1 rasa...kalau beli yang coklat...Felix yang tidak suka...sedangkan kalau beli yang kacang...Nio yang tidak suka...” gerutu Aurora sendiri sambil membawa 2 macam selai.

“Menurutmu aku harus beli yang mana...” tanya Aurora berbalik, namun kemudian di buat kebingungan saat ternyata Felix dan Antonio sudah tidak ada di belakangnya.

“kemana mereka” gerutu Aurora sambil mencari 2 orang itu. Tapi saat Aurora sedang mencari Felix dan Antonio dan tidak fokus dengan jalannya.

Bugh

Aurora menyenggol lengan seorang pria hingga membuat langkah kedua nya mundur selangkah, sama-sama terkejut dan mendesis kesakitan.

“maaf... maafkan saya... saya tidak sengaja” ujar Aurora membungkuk sopan merasa bersalah.

“oh tidak apa-apa...santai saja”, jawab pria itu lembut, Aurora pun perlahan menegakkan badannya dan menatap pria di depannya.

“baiklah...kalau begitu saya permisi...sekali lagi saya minta maaf... “ ujar Aurora kemudian beranjak pergi dari hadapan pria itu.

“kenapa wajah wanita itu sangat familiar...siapa dia” gumam pria itu hingga tanpa sadar mata pria itu terus mengikuti kemana Aurora pergi hingga menghampiri Felix dan Antonio yang berada di didepan rak cemilan. Kemudian meraka berbicara dan sedikit tertawa, selayaknya keluarga kecil yang bahagia.

“entahlah...aku lupa” pria itu pun akhirnya pergi setelah tak mengingat siapa perempuan yang dia tabrak tadi.

Keesokan harinya

Felix berangkat bekerja dari apartemen, karena semalam saat ingin kembali ke asrama pekerja, Aurora dan Antonio melarang dan memintanya untuk menginap, seperti biasanya, Felix tidak akan menang melawan ibu dan anak itu dan mengalah untuk menginap.

Setelah Felix berangkat kerja, dan semua pekerjaan rumah sudah selesai, Aurora bersantai dengan buku gambar dan pensil di tangannya, sedangkan Antonio sedang merakit sesuatu dengan tenang tidak jauh dari tempat Aurora duduk. Menghela nafas panjang beberapa kali saat di rasa tak ada inspirasi sama sekali di otaknya, tapi dia bosan.

“Mama kenapa...bosan ya...” tanya Antonio seakan tau isi pikiran Aurora.

“kok Nio tau sih” ujar Aurora terkejut.

“ya kan biasa jam segini Mama ada di kedai waktu di desa...trus sekarang di rumah saja tidak melakukan apa-apa... pasti Mama bosan...” jelas Antonio dewasa.

“benar...apa Mama cari kerja saja ya...” ujar Aurora.

“cari kerja...tapi Mama kan belum mengenal jalanan dan situasi di sini...Papa juga pasti tidak mengijinkan...” ujar Antonio mengingat kan.

“iya sih...tapi Mama juga harus mulai mencari biaya untuk Nio sekolah...kan kasihan Papa kalau menanggung biaya semuanya...” penjelasan Aurora membuat Antonio mengangguk mengerti.

“em...kalau begitu...bagaimana kalau kita jalan-jalan di sekitaran sini...biar Mama bisa mengenal daerah sini...” ujar Antonio dewasa.

Antonio memang masih kecil, tapi kecerdasannya yang melebihi anak-anak seumurannya mampu membuatnya memahami situasi yang di alami kedua orang tuanya, bagaimana sikap dan apa yang di lakukan orang tuanya jika bersama, satu demi satu hal-hal kecil yang terjadi, Antonio sudah mulai memahami.

Di tambah lagi pembicaraan Aurora dan Felix saat di perjalanan kemarin, Antonio mendengar semuanya, dia hanya pura-pura tidur agar tidak mengganggu pembicaraan serius orang tuanya.

“Mama setuju...ayo kita jalan-jalan” ajak Aurora antusias, begitupun Antonio.

Skip

Aurora dan Antonio berjalan santai dengan bergandengan, bahkan Antonio antusias saat melihat berjajar kedai makanan, kue bahkan es krim.

“woah...ada kedai es krim juga Ma...” pekiknya Antusias.

“mau beli...es krim coklat...hm” tawar Aurora menghentikan langkahnya.

“memangnya boleh Ma” tanyanya polos.

“tentu sayang...ayo kita beli” ajak Aurora menarik pelan Antonio untuk memasuki kedai es krim.

Beberapa menit kemudian Aurora dan Antonio keluar dari kedai dengan memegang masing-masing es krim cone coklat, Antonio begitu senang menikmati es krim coklatnya, sedangkan Aurora hanya tersenyum menatap putranya.

Hingga beberapa meter mereka berjalan dari kedai, mereka melihat taman bermain di seberang jalan, Antonio segera mengajak Aurora untuk ke sana, menaiki ayunan, jungkat jungkit, hingga prosotan.

Antonio terlihat begitu bahagia, bahkan Aurora bisa ikut merasa kebahagiaannya. Sejak kecil, Antonio belum pernah bermain ke taman seperti ini, karena di desa tidak ada sama sekali, dan Aurora tidak pernah mengajak Antonio pergi ke kota.

Aurora merasa bersalah, karena belum sepenuhnya bisa memberikan kebahagiaan untuk Antonio, tapi Aurora juga bersyukur, putranya itu tidak pernah menuntut apapun, Antonio bahkan bisa mengerti keadaan ekonomi orang tuanya, walaupun usianya masih kecil.

“capek...” tanya Aurora saat melihat Antonio berjalan menghampirinya yang sedang duduk di bangku taman setelah bermain prosotan.

“aku haus Ma” jawabnya duduk di samping Aurora.

“em...tunggu disini...jangan kemana-mana...Mama belikan Air...mengerti” ujar Aurora tegas tapi lembut.

“iya Ma” Antonio mengangguk paham, setelah itu Aurora beranjak pergi ke seberang jalan untuk membelikan air minum.

**Bersambung

Anak Genius CEO Tampan

written by Blue Dolphin**

Terpopuler

Comments

d.stywn

d.stywn

hmm jadi hanya pernikahan palsu😅

2022-10-23

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 1.1
3 Bab 1.2
4 Bab 2
5 Bab 2.1
6 Bab 2.2
7 Bab 3
8 Bab 3.1
9 Bab 3.2
10 Bab 4
11 Bab 4.1
12 Bab 4.2
13 Bab 5
14 Bab 5.1
15 Bab 5.2
16 Bab 6
17 Bab 6.1
18 Bab 6.2
19 Bab 7
20 Bab 7.1
21 Bab 7.2
22 Bab 8
23 Bab 8.1
24 Bab 8.2
25 Bab 9
26 Bab 9.1
27 Bab 9.2
28 Bab 10
29 Bab 10.1
30 Bab 10.2
31 Bab 11
32 Bab 11.1
33 Bab 11.2
34 Bab 12
35 Bab 12.1
36 Bab 12.2
37 Bab 13
38 Bab 13.1
39 Bab 13.2
40 Bab 14
41 Bab 14.1
42 Bab 14.2
43 Bab 15
44 Bab 15.1
45 Bab 15.2
46 Bab 16
47 Bab 16.1
48 Bab 16.2
49 Bab 17
50 Bab 17.1
51 Bab 17.2
52 Bab 18
53 Bab 18.1
54 Bab 18.2
55 Bab 19
56 Bab 19.1
57 Bab 19.2
58 Q and A
59 Bab 20
60 Bab 20.1
61 Bab 20.2
62 Bab 21
63 Bab 21.1
64 Bab 21.2
65 Bab 22
66 Bab 22.1
67 Bab 22.2
68 Bab 23
69 Bab 23.1
70 Bab 23.2
71 Bab 24
72 Bab 24.1
73 Bab 24.2
74 Bab 25
75 Bab 25.1
76 Bab 25.2
77 Bab 26
78 Bab 26.1
79 Bab 26.2
80 Bab 27
81 Bab 27.1
82 Bab 27.2
83 Bab 28
84 Bab 28.1
85 Bab 28.2
86 Bab 29
87 Bab 29.1
88 Bab 29.2
89 Bab 30
90 Bab 30.1
91 Bab 30.2
92 Bab 31
93 Bab 31.1
94 Bab 31.2
95 Bab 32
96 Bab 32.1
97 Bab 32.2
98 Bab 33
99 Bab 33.1
100 Bab 33.2
101 Bab 34
102 Bab 34.1
103 Bab 34.2
104 Bab 35
105 Bab 35.1
106 Bab 35.2
107 Bab 36
108 Bab 36.1
109 Bab 36.2
110 Bab 37
111 Bab 37.1
112 Bab 37.2
113 Bab 38
114 Bab 38.1
115 Bab 38.2
116 Bab 39
117 Bab 39.1
118 Bab 39.2
119 Bab 40
120 Bab 40.1
121 Bab 40.2
122 Bab 41
123 Aku Dilema
124 Bab 41.1
125 Bab 41.2
126 Bab 42
127 Bab 42.1
128 Bab 42.2
129 Bab 43
130 Bab 43.1
131 Bab 43.2
132 Bab 44
133 Bab 44.1
134 Bab 44.2
135 Bab 45
136 Bab 45.1
137 Bab 45.2
138 Bab 46
139 Bab 46.1
140 Bab 46.2
Episodes

Updated 140 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 1.1
3
Bab 1.2
4
Bab 2
5
Bab 2.1
6
Bab 2.2
7
Bab 3
8
Bab 3.1
9
Bab 3.2
10
Bab 4
11
Bab 4.1
12
Bab 4.2
13
Bab 5
14
Bab 5.1
15
Bab 5.2
16
Bab 6
17
Bab 6.1
18
Bab 6.2
19
Bab 7
20
Bab 7.1
21
Bab 7.2
22
Bab 8
23
Bab 8.1
24
Bab 8.2
25
Bab 9
26
Bab 9.1
27
Bab 9.2
28
Bab 10
29
Bab 10.1
30
Bab 10.2
31
Bab 11
32
Bab 11.1
33
Bab 11.2
34
Bab 12
35
Bab 12.1
36
Bab 12.2
37
Bab 13
38
Bab 13.1
39
Bab 13.2
40
Bab 14
41
Bab 14.1
42
Bab 14.2
43
Bab 15
44
Bab 15.1
45
Bab 15.2
46
Bab 16
47
Bab 16.1
48
Bab 16.2
49
Bab 17
50
Bab 17.1
51
Bab 17.2
52
Bab 18
53
Bab 18.1
54
Bab 18.2
55
Bab 19
56
Bab 19.1
57
Bab 19.2
58
Q and A
59
Bab 20
60
Bab 20.1
61
Bab 20.2
62
Bab 21
63
Bab 21.1
64
Bab 21.2
65
Bab 22
66
Bab 22.1
67
Bab 22.2
68
Bab 23
69
Bab 23.1
70
Bab 23.2
71
Bab 24
72
Bab 24.1
73
Bab 24.2
74
Bab 25
75
Bab 25.1
76
Bab 25.2
77
Bab 26
78
Bab 26.1
79
Bab 26.2
80
Bab 27
81
Bab 27.1
82
Bab 27.2
83
Bab 28
84
Bab 28.1
85
Bab 28.2
86
Bab 29
87
Bab 29.1
88
Bab 29.2
89
Bab 30
90
Bab 30.1
91
Bab 30.2
92
Bab 31
93
Bab 31.1
94
Bab 31.2
95
Bab 32
96
Bab 32.1
97
Bab 32.2
98
Bab 33
99
Bab 33.1
100
Bab 33.2
101
Bab 34
102
Bab 34.1
103
Bab 34.2
104
Bab 35
105
Bab 35.1
106
Bab 35.2
107
Bab 36
108
Bab 36.1
109
Bab 36.2
110
Bab 37
111
Bab 37.1
112
Bab 37.2
113
Bab 38
114
Bab 38.1
115
Bab 38.2
116
Bab 39
117
Bab 39.1
118
Bab 39.2
119
Bab 40
120
Bab 40.1
121
Bab 40.2
122
Bab 41
123
Aku Dilema
124
Bab 41.1
125
Bab 41.2
126
Bab 42
127
Bab 42.1
128
Bab 42.2
129
Bab 43
130
Bab 43.1
131
Bab 43.2
132
Bab 44
133
Bab 44.1
134
Bab 44.2
135
Bab 45
136
Bab 45.1
137
Bab 45.2
138
Bab 46
139
Bab 46.1
140
Bab 46.2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!