" De..."
tok... tok...tok...
" De..."
tok...tok...tok...
" Ade ..bukain dong..."
brug...brug...brug...
" Ade ..kalo gak dibukain Abang dobrak ini pintunya !" seru Galaxy mulai kesal
Ceklek
Axel hanya menatap Galaxy jengah dan membiarkan Galaxy memasuki kamarnya.
Galaxy meraih tangan Axel yang mau berlalu...
Deg ..
" Abang minta maaf de.... Abang lupa tadi..."
" Tadi Anton telpon Abang, ada urusan urgent de...Abang lupa sama janji Abang pagi ini..."
" Please maafin Abang ya...."
Axel masih terdiam mendengarkan ocehan Galaxy, dia mencoba untuk menyunggingkan senyuman diwajahnya.
" Gak apa-apa bang....Ade mau istirahat sekarang " ucap Axel lirih
" Ya udah . .Abang temenin disini yah, Ade tidur aja, Abang di sofa sana nunggu Ade sambil baca-baca....gimana ?"
" engga ...Abang keluar aja gih....Ade mau istirahat sendirian "
" Adeee....masih marah yah sama Abang, gimana kalo Abang ganti acaranya jadi ntar malem?? " bujuk Galaxy mencoba untuk membuat Axel tersenyum
" engga Abang ...kalo malam disana tuh dingin banget, Ade gak akan kuat sama dinginnya....udah deehhh ntar lagi aja..." jawab Axel dengan muka cemberut nya.
Lama-lama Axel kesal dengan tingkah abangnya yang satu ini dan mencoba melepaskan pegangan tangan nya, tetapi malah ditarik oleh Galaxy hingga masuk kedalam pelukan hangat abangnya itu.
Deg....
" Ade maafin Abang ya....Abang gak tahan liat Ade marah...Abang gak suka di diemin sama Ade " keluh Galaxy seraya mengeratkan pelukannya dan mencium pucuk kepala Axel.
" eheemmm....uhuk....uhuk!
Suara itu kontan membuat Axel mendorong tubuh Galaxy agar melepaskan pelukannya, wajah Axel sudah seperti udang rebus melihat dua Abang kembar berdiri dipintu kamar sambil cengar-cengir.
" Ahhh sial! kalian berdua ngerusak suasana" umpat Galaxy
Galaxy kembali menarik tubuh Axel kedalam pelukannya dibalas oleh gelak tawa ketiga nya, sementara Axel tersipu malu karena sudah kepergok Abang kembar nya Guruh dan Guntur.
" Kita pergi berempat gimana ?" cicit Axel
Dijawab oleh ciuman dipucuk kepala Axel oleh Galaxy.
.
.
.
" Tur ...Lo liatkan tadi cara Abang Xy bicara sama Ade?? " Guruh membuka pembicaraan ketika mereka sedang mempersiapkan diri untuk pergi ke puncak sore ini.
" Gila... seumur hidup gue baru kali ini liat perlakuan Abang yang model gitu " lanjutnya
" Iya... galak-galak nya ilang semua " Guntur tergelak
" Jangan-jangan " ucapnya bersamaan diiringi gelak tawa keduanya.
.
.
.
Sore itu mereka berempat memutuskan untuk menggunakan armada favorit mereka, apalagi kalo mobil Rubicon kesayangan Galaxy.
Bunda sebenarnya kesal karena tidak bisa ikut pasalnya sore itu pun bunda Siska harus mendampingi sang suami untuk menghadiri perhelatan makan malam bersama rekan-rekan bisnisnya.
" Kan Bunda juga pengen ikutan yah " celoteh nya
" Bunda sayang, emangnya bunda tega liat ayah datang sendirian ke acara itu?lagi pula pak Winarno berpesan untuk mengajak serta para istri pada setiap tamu undangan nya Bun " bujuk sang suami
" Lagian... itukan acara anak-anak Bun, biarin mereka menikmati masa liburan nya, Axel juga biar gak bisa tinggal dirumah terus " lanjutnya
" Tapi bunda khawatir sama Axel yah...nanti dia kedinginan gimana coba?"
" Kan pergi nya dikawal sama tiga ponggawa Bun, aman lah pasti " sang suami mencoba meyakinkan sang istri yang dari tadi cemberut.
" Ya udah bunda mau ngomong dulu sama anak-anak kalo gitu "
Bunda Siska bangkit dari duduknya dan berlalu dari hadapan suaminya, sang suami hanya bisa geleng-geleng kepala melihat perilaku sang istri tercinta yang terlalu mengkhawatirkan keadaan anak gadis nya.
.
.
.
" Hati-hati disana yah, jangan lupa pake jaket, jangan lupa minum air hangat biar gak masuk angin dan kedinginan, makanan nya awas jangan sampe kurang, tabung oksigen nya di cek lagi takut nya pas disana nanti abis, obatnya jangan lupa diminum nanti, kalo ada apa-apa langsung telpon bunda dan ayah disini " ucap Bunda Siska pada Axel
" iiissshhhh...bunda nih, dari tadi cuma Axel nih yang dikhawatirin? kita engga ?" sindir Guruh
Dulu sebelum ada Axel, biasana hanya pada si kembar bunda akan mengeluarkan wejangan-wejangan panjang seperti tadi jika mereka dikirim untuk bertugas ke pelosok negeri.
" Kalian jagain anak bunda baik-baik yah, awas kalo ada apa-apa " titahnya
" yaaahhh ... giliran ke kita ngasih wejangannya gitu..." Guruh berpura-pura kecewa
Sementara Galaxy dan sang ayah hanya tersenyum melihat tingkah laku mereka yang menggoda sang bunda
" kami berangkat yah Bun " ucap Axel sambil mencium punggung tangan bundanya, lalu mencium punggung tangan ayahnya.
" iya nak... hati-hati yah disana " ucap Ayah Cakrawala sambil mengusap rambut Axel.
.
.
.
ddrrtttt... drrtttt... drrtttt...
Ponsel Galaxy bergetar saat sang empunya sedang berada di kamar mandi.
Setibanya mereka di Villa, mereka memasuki kamarnya masing-masing lalu mereka pun melakukan ritual mandi sebelum acara makan malam tiba.
Kamar Axel diapit oleh dua kamar abang-abang nya, sengaja dibuat seperti itu agar jika ada masalah dengan Axel, mereka bisa meresponnya dengan cepat.
Setelah ritual mandinya masing-masing, mereka berkumpul di ruang keluarga untuk makan bersama. Kapan lagi kan bisa bebas makan dan minum tanpa ada aturan ini dan itu...ya kan??
" De...dingin gak?" tanya Guruh memastikan kondisi Axel
" Engga bang...Ade anget kok " jawabnya
Gimana gak anget coba, pakaian yang dikenakan nya berlapis-lapis, dari t-shirt, sweat shirt, rompi plus jaket tebal belum sarung tangan wool, Beanie di kepala, syal di leher, celana panjang pun dua lapis terakhir kaus kaki tebal.
Ini mah bunda dikali tiga jadinya, hewiirrrr beuuddd...
Tok...tok...tok
Guntur membukakan pintu, memeriksa siapa yang sudah berani mengganggu kebersamaan mereka
" Malam tuan, nona ini dari tadi memaksa untuk masuk, saya sudah berusaha menghubungi tuan, tapi tidak diangkat telpon nya " ucap pak Ujang kepala keamanan disana.
" Kak Sintha??! sedang apa kakak disini, silahkan masuk ka..." ucap Guntur
" Terimakasih pak Ujang " lanjutnya
" Aku coba telpon kakak mu, tapi gak diangkat ya udah telpon bunda, bunda bilang kalian lagi ada disini, kebetulan aku pun lagi ada di Bogor " ucap Sintha sambil mengikuti Guntur menuju ke ruang keluarga tempat dimana mereka berkumpul.
Sintha terdiam melihat apa yang dilakukan Galaxy disana, seketika hatinya terbakar cemburu melihat pria yang dicintainya selama ini sedang memeluk seorang gadis dipangkuan nya, mereka terlihat sangat bahagia.
Ini pemandangan langka bagi Sintha, karena Galaxy yang dia tahu mempunyai sikap tegas, kaku, dingin dan terkesan cuek pada wanita. Bahkan dia yang sudah bertahun-tahun mencoba mendekati nya pun belum bisa sekedar menyentuh tangannya.
Menyadari kedatangan Sintha membuat Galaxy semakin menjadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Sweet Girl
Mbak Shinta masalalu nya Abang Xy ya...?
2025-01-11
0
Eny Si Unyil
Aku lgi ngebayangin gmn y aktivitasnya klo kmn2 bwa tabung 🤔🤔🤔🤔🤔..
2021-11-07
9
🌸nofa🌸
shinta... hmm
2021-09-10
1