" Axel....!!" terdengar panggilan seseorang yang dia kenal
" Gielang...!!! apa kabar sist?? kemana aja Lo ?? kok gak ngabarin gue?? telisik Axel
" Ya kali gue ke rumah Lo yang mirip benteng pertahanan perang itu...hahaha " gelak sahabat nya sambil memeluk Axel.
"eheemmm...kok Tante di cuekin sih???" ucap Tante memecah keasyikan kedua sahabat yang sudah lama tidak bertemu itu
" eeehhh ...Tante....apa kabarnya Tante?? sehat-sehat yah pasti Tante..." jawab Giel
" Tante sehat... Giel lagi apa nih??" tanya bunda Siska
" Kebetulan lagi nyari buku Tan...udah dapet nih .." Jawab Giel sambil memperlihatkan kantong plastik berisikan buku-buku yang dia beli.
" Waaahhhh.... kebetulan juga nih, kita abis jalan-jalan... sekarang mau makan siang, ayok gabung bersama kami makan siang " ajak Tante Siska
" aaahhh ..Tante.... aku jadi bahagia mendengarnya " seloroh Giel sambil mengedipkan matanya
Mereka pun makan siang bersama disalah satu restoran dipusat perbelanjaan itu sambil melepaskan rindu Axel kepada sahabatnya. Satu jam tak terasa Giel pun pamit pulang setelah meminta kontak terbaru Axel.
Sementara dari kejauhan aktivitas mereka diawasi oleh beberapa orang berpakaian serba hitam yang duduk di dalam mobil dengan seksama.
.
.
.
" Ikuti mereka!" perintah salah satu diantaranya ketika mobil yang ditumpangi oleh bunda dan Axel keluar dari parkiran.
Tak lama berselang Axel sampai di kediaman Bima Sakti, petugas keamanan menyambut mereka dengan hormat setelah membukakan pintu gerbang kediaman nya dengan menggunakan remote control.
Flashback on
Tanpa disadari oleh orang-orang yang sedang mengawasi aktivitas Axel dan bunda Siska, mereka pun sebenarnya sudah dalam pengawasan tim pengawal yang ditugaskan oleh Galaxy jauh - jauh hari.
Ketika mobil yang ditumpangi orang-orang suruhan musuh melaju mencoba untuk menghadang rombongan Axel di jalan yang sepi, mereka dihadang oleh para pengawal rahasia yang ditugaskan Galaxy terlebih dahulu.
Tino, sopir pribadi bunda Siska dapat melihat proses penghadangan mereka sekilas melalui kaca spion, dan dia pun melanjutkan perjalanan pulangnya dengan senyuman puas.
Flashback off
***************************
Bug!!! Bug!! bug !!!
" aaahhh ...."
Terdengar suara erangan dari orang -orang yang dipukuli oleh salah seorang pria di ruangan dengan pencahayaan minim itu.
Lima orang berjajar dalam posisi bersimpuh dengan kedua tangan dan kaki terikat, darah menetes dari wajah-wajah mereka akibat dari pukulan seorang pria yang ada disana sementara dua orang diantara nya hanya menyaksikan pemandangan itu dengan posisi tegak siaga sambil membawa senapan Laras panjang ketiganya menggunakan topeng penutup wajah.
" Jawab pertanyaan saya! Siapa yang menyuruh kalian hah!!! " seru pria si pemukul tadi
Kelima orang tadi hanya diam, bersikukuh untuk tidak memberikan jawaban sedikit pun.
" Hajar mereka ! " titahnya pada dua orang yang sedari tadi bersiap siaga.
Tanpa pikir panjang keduanya menghajar kelimanya hingga mereka tak sadarkan diri.
" Masukan mereka kedalam kurungan! kita lihat seberapa kuat mereka diam " perintah nya.
.
.
.
" Selamat siang pak, Ijin melaporkan! " ucapnya dengan hentakan kaki diikuti gerakan hormat.
" Santai Anton, kita tidak sedang berada di markas komando... ceritakan bagaimana perkembangan nya " respon Galaxy santai.
Anton adalah sahabat Galaxy sedari kecil, mereka terpisah ketika usia mereka menginjak usia SMP dikarenakan orang tua mereka yang diberikan tugas di pelosok negeri.
Keduanya dipertemukan kembali saat sedang menjalani masa pendidikan wajib militer, dan sejak saat itu persahabatan keduanya semakin erat.
Galaxy memang lebih unggul dalam bidang akademik dan lapangan ketimbang Anton, itulah kenapa jabatan Galaxy lebih tinggi dari Anton.
Ketika peristiwa yang menimpa orang tua Galaxy yang berujung pada Axel yang menjadi korban, Anton dengan sukarela menawarkan diri untuk menyelidiki siapa dalang dibelakang peristiwa tersebut.
Postur tubuh Anton hampir sama dengan sahabatnya itu, hanya tinggi Galaxy melebihi Anton 5CM.
Anton pun menceritakan peristiwa hari ini, dimana kelima orang yang berusaha menghadang mobil yang dikendarai oleh Tino yang membawa Bunda Siska dan Axel di dalamnya telah dia interogasi bersama dengan kedua kawan nya.
" Mereka sedang dikurung saat ini, kita lihat sampai sejauh mana mereka dapat menerima tekanan yang kami berikan " sambung Anton
" Terimakasih kawan! kau memang yang terbaik! lanjutkan hingga mereka mengakuinya " puji Galaxy kepada sahabatnya.
.
.
.
tok...tok...tok
Suara ketukan pintu membuat percakapan serius mereka terhenti.
" Masuk !" seru Galaxy
Pintu pun terbuka dan seorang gadis tomboy menghampiri keduanya
" Abang .. dipanggil Ayah " ucap Axel, dia pun menganggukan kepala nya kepada Anton
" Kemana Maya de? kok Ade yang kesini ?" tanya Galaxy dengan suara yang dibuat lembut
" Bu Maya lagi nemenin bunda di taman belakang bang " ragu Axel menjawab karena suara yang dikeluarkan abangnya terdengar sangat berbeda dari biasanya
Tumben si Abang suaranya imut gitu... biasanya serem gitu kalo dia ngomong...
" De ..Ade..."
Suara Galaxy membuyarkan lamunan Axel...
" eehhhehe...iya bang?" cicit Axel
" Kenalin ini sahabat Abang, Anton " sambung Galaxy
" Axel " saut nya sambil mengulurkan tangannya bermaksud untuk bersalaman
" Anton " jawab pria itu menyambut tangan Axel dengan tangannya
Kok tiba-tiba merinding gini yah...
Axel melihat sorot mata abangnya yang berubah, seketika dia melepaskan kembali tautan tangannya dengan Anton.
" A....Ade pamit....Abang ditunggu Ayah di ruang kerjanya "
Axel pun berlalu..
Huh ...apa itu tadi...pake suara di halus-halusin segala, biasanya juga jutek level dewa ..
.
.
.
" Jangan tebar pesona gitu, gak bagus de " Galaxy memperingatkan Axel dengan sorot mata tajamnya
Axel mengerlingkan mata malas, posisi Axel membelakangi Galaxy, karena Axel sedang asyik dengan Film yang di tontonnya.
Apalagi sih ini... bukannya bang Anton itu sahabatnya....hedeeehhh
" Ade denger gak apa yang Abang bilang barusan ?" tanya Galaxy dengan penuh penekanan
" Iya Abang...." jawab Axel berbalik menghadap Galaxy dan memberikan senyuman yang dipaksakan.
Galaxy menghampiri Axel setelah dia selesai berbicara dengan Ayahnya.
Cih ini bocah...kerjain sekalian ahh...
" De! matikan TV nya, lihat Abang kalo lagi ngomong sama kamu " serunya
Axel terkejut dengan suara abangnya, dia pikir setelah menjawab tadi Galaxy pergi meninggalkan dia menonton film terbaru yang sudah dinantikan Axel. Seketika Axel berbalik nahasnya selang oksigen yang berada di belakang kepala Axel tersangkut oleh tangan Axel sendiri sehingga sambungan selang oksigen dan tabung nya terlepas
Tak !
Tanda bunyi patah pada sambungan tabung oksigen yang berada di depan Axel.
" Astaghfirullah Axel! " seru Galaxy
Axel tetap berada di posisinya dengan matanya yang terbelalak. Galaxy langsung mengangkat tubuh Axel dan membawanya ke kamarnya.
" Maya..! Sari...! kemarin!! " teriak Galaxy memanggil para pelayan nya
Sementara Axel berusaha bernafas setenang mungkin.
Maya dan Sari yang mendengar panggilan tuannya langsung berlari menghampiri. Belum sempat mereka menjawab...
" Dimana cadangan selang dan sambungannya???" tanya Galaxy kepada keduanya, sementara dia tetap berada di dekat Axel
" Maafkan Abang de. ..Abang gak sengaja " ucap Galaxy khawatir
Axel hanya menjawab nya dengan senyuman
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Sweet Girl
Kasihan Axel, mesti tergantung sama oxigen
2025-01-11
0
Anyta Djami Lay
wahhh parahhh
si galaxy jatuh cinta sama axel??
2022-08-23
0
Agustina Kusuma Dewi
jd kepikiran.. pasti kyk astronot dah.. si exel.. selang d hidung n tabung yg dibw rangsel kemana2.. kyk lagu.. tak gendong kemana2.. salah yo..🤣😂😉😆😆😅😄😃
2022-04-30
0