CEKLEK
" Athena " saut tuan Ramius begitu terdengar menggelegar hingga air yang sedang di minum oleh Athena tersembur dan berhamburan membasahi baju pasiennya, George segera mengambil tisu untuk membersihkan air yang mengenai nya.
" Kakek " seru Athena saat melihat wajah kakeknya panik begitupun dengan nyonya sofhia, bahkan Gabriel, Noe dan Zizi ikut masuk kedalam.
" bagaimana ini bisa terjadi Athena ? ya tuhan ada apa dengan kaki mu ini " tanya tuan Ramius panik saat melihat kaki kanan Athena diberikan penyangga seperti seseorang yang mengalami insiden besar saja.
" sayang, katakan pada kami apa yang terjadi padamu ? " lembut nyonya sofhia dengan mengelus rambut panjang Athena. Zizi dan Gabriel hanya diam saja dan menjadi pendengar disana begitupun dengan George dan Noe.
" aku tidak apa-apa, ini hanya insiden kecil saja kakek, sungguh " ucap Athena dengan senyum manis nya hingga membuat tuan Ramius dan nyonya sofhia saling pandang. Tadi Gabriel dan sekarang Athena, tuan Ramius merasa ada yang sedang ingin bermain-main dengan keluarganya dan mencelakai kedua cucunya ini.
" dimana mommy dan juga Daddy mu ? " ucap nyonya sofhia berusaha untuk mengalihkan pertanyaan saat melihat raut wajah suaminya saat ini sedang tidak bersahabat.
" mereka sedang keluar sebentar saja " ucap Athena lagi.
" kau siapa ? " tanya Gabriel tiba-tiba menatap kearah Karen hingga semua pandangan orang-orang kini menatap kearah wanita itu. Karen yang ditatap menjadi kikuk dan hanya menampilkan senyum ramah nya. Tuan Ramius menatap lekat-lekat wajah wanita itu yang sepertinya tidak asing lagi.
" Hallo aku Karen, calon istrinya George " ucap Karen memperkenalkan diri dengan sangat anggun dan ramah, semua orang yang berada di sana mendadak terdiam dan menatap kearah Athena, bukan hal yang rahasia lagi jika cucu perempuan sang konglomerat itu mempunyai rasa terpendam kepada George dikalangan keluarganya.
" calon istri ? " gumam Gabriel menatap Karen dengan dahi mengeryit nya, Zizi hanya menggeleng pelan kepada putra sulungnya, Dan Athena hanya diam sembari menatap Karen dengan sorot mata yang tajam.
calon istri ? sungguh Athena menjadi sakit telinga kala harus mendengarkan perkataan sialan itu dari bibir wanita asing ini, Athena mengerucutkan bibirnya perlahan dan menatap George dengan kesal.
" Ayo my princess, kau harus makan '' ucap George lembut sembari menyodorkan makanan milik Athena ke dekat bibirnya, Athena tersenyum dan langsung mengangguk patuh pada George, nyonya sofhia hanya mengulum senyum nya itu sedang tuan Ramius seperti orang yang sedang memikirkan sesuatu.
Karen sekali lagi harus merelakan George berdekatan dengan Athena, lagi-lagi ia harus mengalah pada gadis kecil itu, licik sungguh licik.
awas saja kau. batin Karen.
*******
Di sebuah mansion mewah seorang lelaki paruh baya dibuat syok dan senam jantung setelah mendapatkan sebuah kiriman besar di kediaman nya, tiga sosok mayat yang sangat dikenalnya tewas dengan kepala yang berlubang karena sebuah peluru.
" siapa yang melakukannya " geram tuan Saw selaku tuan dari mereka bertiga, tak lama lelaki muda datang dan menghampiri ayahnya dan ia pun tak kalah terkejut saat melihat tiga sosok mayat yang bersimbah darah.
" ada apa dengan mereka ayah " ucap lelaki itu dengan sedikit gugup saat melihat mayat tepat dihadapannya.
" Apa kau tidak melihatnya, jika mereka tewas. Masih saja bertanya " bentak lelaki itu kepada anak nya.
" Aku tau mereka tewas tapi kenapa. " ucap lelaki muda itu dengan kesal.
" ayah menyuruhnya untuk memberi pelajaran pada dua anak yang telah melukai mu itu, tapi kenapa datang-datang mereka tewas " ucap tuan Saw bingung dan lelaki muda yang bernama Steven hanya diam saja, benarkah ayahnya telah bertindak jika begitu ia sungguh senang.
" ohh begitukah ? " ucap Steven. " Apa ayah tidak salah sasaran bukan ? '' ucap Steven lagi.
" apa maksud mu ? " ucap tuan Saw menatap anak nya tanpa berkedip.
" maksud ku apa ayah tidak salah menargetkan orang ? lalu kenapa tiga anak buah ayah tewas begitu saja " kesal Steven dan tuan Saw menggeleng cepat.
" tidak ayah tidak salah orang, bahkan rekaman cctv itu menangkap jelas wajah-wajah mereka " ucap tuan Saw dan Steven hanya mengangguk pelan. Tak lama seorang maid datang dan memberi tahu jika mereka kedatangan tamu dan tuan Saw mengeryitkan dahinya bingung pasalnya ia tak memiliki janji dengan siapapun hari ini.
" siapa orang yang ingin menemui ku ? " tanya tuan Saw lagi
" Aku " ucap remigio dengan lantang hingga tuan Saw dan Steven langsung menatap kearah Remigio dan Valera, tuan Saw langsung terkejut saat melihat wajah keduanya.
" ahh nyonya Valera, tuan Remigio. " ucap tuan Saw sedikit gugup dan Valera hanya diam lalu menyunggingkan senyumnya tipis. valera dan Remigio langsung duduk di sofa tanpa menunggu tuan rumah untuk mempersilahkan Valera dan Remigio.
" bagaimana dengan hadiah ku ? " tanya Valera tanpa basa-basi membuat tuan Saw bingung seketika.
" hadiah ? maksud nyonya ? " ucap tuan Saw lagi.
" hadiah ! tentu saja hadiah ketiga anak buah mu yang menjadi mayat itu " ucap Valera bengis hingga tua Saw terkejut bukan main, Steven menatap bingung pada ayahnya yang seperti orang ketakutan.
Remigio menatap datar pada tuan Saw karena dirinya putri semata wayang nya terluka dan kini kondisinya terbilang tak baik-baik saja karena salah satu kaki Athena mengalami keretakan tulang.
'' jadi kau yang membunuh ketiga anak buah ku ? tapi kenapa " marah tuan Saw dan Valera hanya diam dan tersenyum polos " jangan berlagak kau seorang lady bisa semena-mena terhadap ku dan membunuh ketiga anak buah ku, apa maksud mu " marah tuan Saw hingga menunjuk Valera dengan lancang.
DORR !!
AGHHH
" Ayah ! " teriak Steven terkejut karena ayahnya ditembak tepat di lengannya. Tuan Saw menahan sakit yang teramat pada lengan kiri nya hingga dahinya ikut mengeryit dan darah segar ikut menetes berceceran diatas karpet.
" Jangan berteriak kepada istriku sialan !! " marah Remigio dengan menatap tajam tuan Saw " kau telah berusaha untuk mencelakai putriku. Maka aku tak akan melepaskan mu dengan mudah " tekan Remigio lagi.
" putrimu !! jangan membual aku tidak pernah berusaha untuk mencelakai putrimu " marah tuan Saw lagi
" bukan hanya putriku. Bahkan keponakan ku pun tak luput dari incaran mu " kali ini Valera yang bersuara dengan tatapan dinginnya, Valera melemparkan sebuah amplop dan dengan segera tuan Saw mengambil dan melihat isinya dengan seksama.
Steven yang ikut penasaran pun turut melihat apa yang ada didalam isi amplop tersebut hingga mata keduanya terbelalak lebar, kedua orang itu adalah target dirinya karena telah berani melukai putra satu-satunya nya ini.
" jadi gadis ini adalah putrimu ? " tanya tuan Saw dengan memicingkan matanya sebelah " hahahaha syukurlah aku tau jika mereka berdua kini terluka bukan ? mereka telah berani melukai putra ku " ucap tuan Saw lagi.
DORR
AGHHH
" hentikan !! " teriak Steven lantang karena tak kuasa melihat ayahnya ditembak tepat di depan matanya sendiri. " sebaiknya kalian keluar dari mansion kami !! " marah Steven mengusir Remigio dan Valera dengan lancang.
Remigio hanya terkekeh sungguh anak muda dihadapannya ini tak sopan pada orang tua, tuan Saw terus merintih kesakitan dan tak memperdulikan tindakan anaknya yang dapat membahayakan nyawa serta nyawa anak nya sendiri.
Valera segera menyuruh anak buah king yang berada di luar mansion untuk membawa tuan Saw menuju markas utama karena sang Kakak berpesan jika dia ingin ikut andil dalam pelaku yang mencelakai putra sulungnya Gabriel. Steven menjerit dan meronta saat ayahnya dibawa dengan paksa oleh Valera dan juga Remigio, bahkan salah satu anak buah king segera menitik Steven agar berhenti memberontak tak karuan hingga ia jatuh tak sadarkan diri. Para maid dan para penjaga yang berada di sana hanya bisa melihat tanpa bisa melakukan apa-apa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 387 Episodes
Comments
emul
salah cari lawan, king dilawan
2021-08-12
1
Yusnita Fauziah
salah ngeganggu orang🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2021-08-12
0
Moly
Lanjut
2021-08-12
0