Athena mengerjap-ngerjapkan matanya perlahan, rasa pusing itu seakan belum hilang dari kepala cantiknya, di sisi kanan ia melihat Valera dan juga Remigio yang sedang terlelap dari tidurnya, Athena mendesah pelan. Tangan nya mengulur dan berusaha untuk mengambil sebuah botol mineral karena tenggorokannya sangat kering.
CEKLEK
" Athena " ucap George terkejut saat melihat Athena sudah sadar hingga Valera dan Remigio membuka matanya perlahan, George langsung mengambil botol mineral itu dan langsung meminumkannya pada Athena.
valera dan Remigio berdiri di samping kiri putrinya, tangan kekar Remigio terus mengusap lembut Surai milik Athena.
" sayang, " ucap remigio dan Athena hanya menatap tanpa mau berbicara '' katakan pada Daddy bagian mana yang sakit hmm " tanya Remigio lagi dan Athena hanya menggeleng pelan. Valera bisa merasakan jika putrinya saat ini sedang marah dan kecewa.
" aku baik-baik saja " ucap Athena akhirnya membuka suara, pada saat Valera ingin berbicara ponselnya berdering dan dengan cepat ia mengangkatnya. George beralih mengusap lembut tangan mungil Athena dan sesekali mengecupnya disana, Remigio selaku ayahnya hanya bisa diam.
" my princess jangan seperti ini, aku minta maaf " sendu George dan Athena memilih untuk memejamkan matanya.
" Athena mommy dan daddy akan keluar sebentar saja, kau akan ditemani oleh kakak mu disini tidak apa kan ? hanya sebentar " ucap Valera lalu mengecup dahi putrinya pelan, Remigio beranjak dari sisi ranjang Athena dan melakukan hal yang sama seperti Valera.
lagi-lagi Athena hanya diam dan kali ini disertai anggukan kecilnya, setelah kepergian Valera dan Remigio George memandang wajah Athena lekat-lekat, wajah itu selalu saja tersenyum saat menatapnya tapi kini semuanya hilang dalam waktu yang singkat.
" Athena maafkan aku " sendu George.
" sudahlah kak, tidak perlu meminta maaf, untuk apa ? " ucap Athena santai akan tetapi George justru menggenggam tangan Athena lembut.
" Aku mencintaimu Athena " ucap George lirih dan Athena bisa mendengarkan ucapan George yang pelan itu, jauh di dalam hatinya Athena tersenyum tipis bersorak kegirangan. Tak lama Karen muncul dan menampilkan senyum ramahnya membuat Athena memicingkan matanya sekilas.
" Athena " ucap Karen hingga George tersentak dan menatap Karen sekilas.
" ada apa ? '' tanya Athena.
" bagaimana keadaan mu ? apa kau baik-baik saja ? " tanya Karen lembut dan Athena hanya mengangguk kecil, tapi tiba-tiba senyum nakalnya terbit begitu saja.
Aku ingin bermain, sepertinya akan seru. batin Athena.
" Kak, aku lapar " cicit Athena memandang George dengan tatapan lembutnya, George tersenyum dan mengelus rambut Athena dengan perlahan.
" kau ingin makan apa ? " ucap George.
" apa saja " ucap Athena manja dan George segera memesan sesuatu di dalam aplikasi ponsel pintarnya, Athena memegang tangan George dan mengenggam nya erat, hingga Karen terlihat kesal begitu saja.
Athena menarik sedikit tubuh George sehingga tak memberikan jarak sedikitpun di sampingnya akan tetapi George menurut dan tersenyum senang, kali ini Athena merebahkan kepalanya di bahu George dengan mata terpejam, sungguh Athena sangat merindukan tubuh dan aroma ini.
" sepertinya Athena sangat senang berada di dekat dirimu George " ucap Karen lembut dan George hanya berdehem sembari mengecup puncak kepala Athena, dan lagi-lagi Karen merasa dipermainkan oleh seorang gadis kecil.
Athena menyunggingkan senyuman nya tipis, ia bisa merasakan jika Karen sedang kesal dan siap untuk menghajarnya saat ini tapi Athena tak perduli ia lebih memilih menikmati waktunya saat ini.
******
" siapa kalian ? " ucap Valera berdiri tegas dihadapan beberapa orang yang kondisinya terikat dengan erat. Lelaki itu menggeleng pelan dan tak mau bersuara. " tidak mau berbicara ? baiklah. Biarkan alat ini yang membuat mu menjerit dan mengeluarkan suara indah mu itu " ucap Valera datar dan dingin hingga mata para lelaki itu terbelalak lebar saat melihat sebuah kata penyiksaan yang entah bagaimana cara bekerjanya.
" tidak !! jangan lakukan itu " ucap lelaki berkepala plontos dengan raut wajah panik.
" melakukan apa ? " polos Valera dengan terkekeh geli.
" Tidak. " ucap lelaki itu lagi.
" apa kalian bilang !! tidak ? lalu bagaimana dengan putriku yang telah kalian usik " pekik Remigio lantang dengan mata yang memerah menahan amarah.
" putrimu ? siapa, kami tak tau " ucap bingung salah satu dari mereka, Remigio geram lalu melemparkan sebuah map coklat tepat dihadapan lelaki itu, Lalu Remigio menyuruh anak buah king untuk melepaskan salah satu ikatan dari mereka.
lelaki itu gugup saat membuka amplop tersebut hingga nafas lelaki itu tercekat saat melihat photo seorang gadis bermanik hitam yang menjadi target mereka tadi malam.
lelaki itu langsung bersujud dibawah kaki Remigio seraya memohon maaf karena ia tak tau jika targetnya adalah putri seorang penguasa.
" ampun tuan. Saya mohon ampun. Maafkan kami semua tuan. " iba lelaki itu dan Remigio hanya tersenyum sinis menatapnya " Kami hanya disuruh oleh tuan kami itu saja " ucapnya lagi dan Remigio malah diam tak menjawab.
" siapa tuan mu !! " ucap Remigio bengis.
" tuan Saw, ia menyuruh kami untuk menghabisi dua orang anak muda Karena telah membuat putranya terluka dan cidera " jawab lelaki itu dengan gugup.
DORR !!
DORR !!
DORR !!
valera menembak mereka telah di kepalanya hingga ketiga lelaki itu tewas seketika dengan bersimbah darah dan mata yang terbelalak lebar, Remigio hanya diam saja saat melihat aksi istrinya itu.
" Aku akan mengirimkan mayat mereka kekediaman tuannya itu Remi " dingin Valera dan Remigio hanya mengangguk setuju. "
setelah selesai menyelesaikan urusannya Valera dan Remigio segera menuju rumah sakit untuk melihat keadaan putrinya yang sudah lama mereka tinggalkan,
Di ruang rawat Gabriel.
terlihat Zizi baru saja selesai menyuapi putra sulungnya, awalnya Gabriel menolak dan enggan untuk disuapi, tapi bukan Zizi namanya jika ia pun kekeh akan pendiriannya membuat Gabriel hanya membuka mulutnya pasrah.
" mommy " ucap seseorang yang baru saja masuk dan memanggil Zizi.
" Noe dengan siapa kau kemari ? " ucap Zizi terkejut karena melihat putra keduanya, tak lama muncul sepasang suami istri yang usianya tak lagi muda dengan wajah datar nya, Zizi lagi-lagi terkejut karena kedatangan mertuanya itu.
" mah pah " seru Zizi dan langsung beranjak dari kursinya. Nyonya sofhia langsung mendekat kearah Gabriel cucunya begitupun dengan tuan Ramius.
" kenapa bisa seperti ini ? dan Zizi kenapa kalian tak memberitahukan hal ini pada kami " ucap nyonya sofhia terlihat kesal sembari mengelus kepala Gabriel.
" maaf mah " cicit Zizi bingung karena baik ia maupun Vyan dan juga Valera sudah sepakat untuk tak memberitahukan kabar ini pada kedua orangtuanya.
" Ya tuhan lihatlah wajah mu Gabriel ? " ucap nyonya sofhia lagi.
" nenek ini tidak apa-apa, sebentar lagi juga akan sembuh " ucap Gabriel tersenyum tipis dan nyonya sofhia hanya diam saja.
" Mommy, apakah kau sudah tau jika kak Athena pun dirawat dirumah sakit ini ? " ucap Noe tiba-tiba hingga nyonya sofhia dan tuan Ramius terkejut bukan main begitupun dengan Zizi dan Gabriel.
" Athena ? " ulang tuan Ramius.
" benarkah Noe ? " ucap Zizi Karena ia pun baru tahu jika Athena dirawat dirumah sakit, terlebih ia tak mendapatkan kabar apapun dari Valera. Noe akhirnya menceritakan apa yang menimpa Athena kepada Zizi dan lainnya, Noe mengetahui hal ini dari Kenneth tentu saja mereka berbondong-bondong untuk menuju ruang rawat Athena dengan Gabriel yang memakai kursi roda.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 387 Episodes
Comments
Ryskha Priska
karen salah cari lawan
2021-11-21
1
Desty Ratnasari
ayolah didik Athena jadi licik kuat lebih dari mamak nya seperti wonder women🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2021-08-14
4
Eka Mawar Sakura
lanjut thor gk sabar
2021-08-11
0