"Apapun akan kuberikan, jika kau mau membantu majikan Ku." pinta Giorgino kepada Samantha.
"Kalau begitu..Bisakah kau meminta tolong aku dengan baik-baik? dan Bisakah kau meminta maaf dan menyuruh seluruh anak buahmu untuk meminta maaf kepadaku, karena mereka telah berbuat kesalahan padaku." pinta Samantha kepada Giorgino.
Satu lirikan mata dari Giorgino membuat seluruh anak buah Juan bersimpuh dihadapan Samantha.
"Tidak-tidak, Aku tidak ingin mereka bersujud padaku. aku ingin mereka meminta maaf kepadaku dari dalam hati mereka. bukan karena paksaan.." ucap Samanta yang benar-benar ingin membuat kekesalan di hatinya mereda.
"Kami meminta maaf padamu Nona, karena kami tidak tahu lagi apa yang harus kami lakukan. kami tidak berani membawa majikan kami karena majikan kami diserang oleh para rekan bisnisnya, ini adalah percobaan pembunuhan. Jadi kami tidak ingin membuat majikan kami dalam masalah." ucap Giorgino yang membuat Samantha menatap pria itu.
"Jika ini usaha pembunuhan.. lalu Mengapa kau tidak membawanya ke kantor polisi?" tanya Samantha kembali.
"Kami akan menceritakannya kepadamu, setelah kau mau menolong majikan ku. jika telat sedikit saja bisa-bisa nyawa 1 orang akan melayang." ucap Giorgino yang membuat Samantha akhirnya memakai kembali sepatu berhak tinggi itu.
"Baiklah kalau begitu, aku akan menolong majikanmu. namun setelah itu kau harus melepaskanku dan jangan sampai kalian terlihat di depanku kembali." ucap Samantha.
"Apapun akan kami lakukan, aku minta kau ikutlah denganku karena kondisi majikanku benar-benar sangat mengkhawatirkan. ada beberapa peluru yang sudah bersarang di tubuhnya." ucap Giorgino.
Akhirnya Samantha mau pergi bersama orang-orang itu, orang-orang asing yang sudah mencoba untuk menculiknya. sedangkan Harold yang melihat kejadian itu nampak pria itu hanya terdiam. Dia sangat takut kalau dia mendekat maka orang-orang berpakaian serba hitam itu akan membuatnya dalam bahaya.
Harold adalah seorang pria licik sekaligus seorang pria yang lebih mementingkan dirinya sendiri, saat orang-orang itu sudah membawa Samantha nampak Harold keluar dari tempat persembunyiannya.
Sekitar satu setengah jam kemudian akhirnya Giorgino beserta anak buahnya sudah sampai di sebuah tempat sebuah tempat yang benar-benar sangat luar biasa, bak istana para Raja dan Ratu.
"Ini rumah siapa?" tanya Samantha kepada Giorgino.
"Ini rumah majikan ku." jawab Giorgino.
Sebuah rumah yang benar-benar sangat besar bak istana, di tempat itu berdiri begitu banyak penjaga yang berpakaian serba hitam. mereka semuanya nampak sangat gagah, di samping pinggang mereka sudah terlihat pistol yang menemani tubuh mereka.
"Aku yakin mereka adalah orang-orang dari dunia yang sangat berbahaya." guman Samantha dalam hati sembari menatap begitu banyak penjaga yang berada di rumah besar itu.
"Silahkan Nona," ucap Giorgino yang sudah membukakan pintu untuk Samantha.
"Seharusnya seperti ini kamu memperlakukan tamu yang akan menolong Tuanmu, masa kau mau coba untuk menculikku, kau kira aku ini barang culikan apa..atau barang sitaan." ucap Samantha yang kemudian keluar dari mobil.
Langkah kaki Giorgino terlihat begitu gagah, Samantha mengikuti pria itu. langkah kaki mereka terus berjalan hingga memasuki sebuah ruangan yang ada di lantai bawah.
"Silahkan nona ini adalah ruangan majikanku." ucap Georgina.
Terlihat Seorang pria sudah terbaring di atas ranjang, pria itu benar-benar wajahnya sudah sangat pucat.. namun yang aneh adalah pria itu masih menatap layar laptop yang ada di pangkuannya.
"Siapa yang sakit?" tanya Samantha kepada Giorgino.
"Pria yang berada di ranjang itu yang sakit, Nona." jawab Giorgino.
"Apakah kau yakin?" tanya Samantha.
"Memangnya kenapa, Nona?" tanya Giorgino kembali.
"Lalu.. mengapa dia masih duduk dengan santai seperti itu? Bahkan dia masih mempermainkan alat elektronik yang ada di pangkuannya?" tanya Samantha sembari menatap seorang pria yang katanya tertembak namun masih mengotak-atik alat elektronik yang ada di pangkuannya.
"Tuan, saya membawa seorang Dokter, dia adalah dokter yang akan mengoperasi Tuan!" seru Giorgino yang sudah memanggil Juan. jari-jemari Juan yang mengotak ngatik laptop langsung terhenti, pria itu menatap seorang gadis muda yang dibawa oleh orang kepercayaannya.
"Apakah kau tidak salah Gior, bahkan wanita ini seperti seorang wanita yang sedang berjalan-jalan disekitar area perbelanjaan atau diskotik." ucap Juan yang membuat Samantha langsung melotot. pertemuan pertama saja pria itu benar-benar sudah membuat Samantha langsung emosi.
"Jadi dia majikanmu?" tanya Samantha kepada Giorgino.
"Iya, Nona." jawab Giorgino.
"Ya sudah kalau begitu, biarkan saja dia sekarat atau meregang nyawa di atas ranjang. pria brengsek seperti itu tidak pantas untuk diselamatkan." ucap Samantha yang kemudian membalikkan badannya hendak keluar dari kamar seorang pria yang seharusnya dia tolong. Juan yang mendengarkan perkataan dari Samantha nampak pria itu langsung tersentak,
"Apa yang dia katakan tadi Giorgino?!" seru Juan kepada Giorgino. pria itu tidak berani menjawab pertanyaan majikannya, Samantha yang melangkahkan kakinya. nampak wanita itu berhenti lalu menatap Juan.
"Aku bilang biarkan saja majikanmu itu mati mengenaskan, pria seperti itu tidak pantas untuk ditolong. sudah tidak punya sopan santun mengatai aku sebagai wanita tempat hiburan. Kau kira aku ini tidak sekolah? aku menghabiskan waktu yang begitu panjang untuk menjadi seorang Dokter, dasar pria brengsek tidak tahu diri!" seru Samantha yang benar-benar sangat emosi ketika mendengar perkataan dari Juan.
** bersambung **
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Kenzi Kenzi
keren sam
2023-12-08
0
Rosikh Nurhayati
karakter ceweknya keren..
2023-02-02
0
Renireni Reni
pas bner buat marah2 samantha....juan cari gara2
2022-08-15
0