Menghajar para preman

"Sebaiknya kita pergi dahulu, Gior. karena aku mau menenangkan pikiranku setelah bertemu dengan wanita gila ini. Mana ada wanita sinting seperti dia!" seru Juan yang kemudian masuk ke dalam mobilnya. terlihat dari wajah Juan. pria itu benar-benar tidak habis pikir kalau ada wanita seperti Samantha saat berada di dalam mobil.

Nampak Juan menanyakan kembali apa yang dikatakan oleh Samantha, pria itu benar-benar seperti seorang pria suci yang takut tubuhnya akan dijamah oleh seorang wanita. "Apakah kau yakin Gior, kalau wanita itu tidak melakukan sesuatu padaku?" tanya Juan.

Giorgino menghela nafasnya kembali, sesaat kemudian pria itu menatap majikannya. "kalau wanita itu berani melakukan sesuatu pada anda bagai Bagaimana mungkin kami akan membiarkannya, Tuan. bahkan kami berada di sana dengan jumlah yang sangat banyak, tidak mungkin kalau wanita itu melakukan hal tidak senonoh kepada Tuan." jawab Giorgino yang benar-benar mempertegas kalau wanita itu tidak melakukan sesuatu apapun kepada dirinya.

"Baiklah kalau begitu, aku takut dia melakukan sesuatu kepadaku. walaupun banyak wanita yang mendekatiku, namun aku tidak akan terpedaya kepada mereka. aku tidak mau melakukan hubungan apapun dan membuat seluruh kehidupanku hancur hanya karena satu kata yang bernama wanita." ucap Juan yang kemudian menyandarkan tubuhnya di kursi mobil tersebut, matanya mula terpejam Entah mengapa tiba-tiba kata-kata yang diucapkan oleh Samantha dan wajah Samantha terus berputar di pikiran dan dimatanya. Hal itu membuat Juan benar-benar seperti seorang pria stress.

"Oh ya Gior, Apakah kau pernah bertemu dengan wanita gila seperti dia?" tanya Juan.

"Tidak Tuan, sebenarnya wanita itu tidak stress juga.. tapi karena wanita itu suka berbicara tanpa disaring terlebih dahulu." jawab Giorgino.

"Itu namanya wanita sinting Gior." jawab Juan.

Sedangkan di tempat lain terlihat Samantha terus-menerus tertawa terbahak-bahak saat dirinya menggoda pria yang hendak membeli butik miliknya.

"Apa yang kau lakukan pada pria itu, Nona. hingga membuatnya langsung lari terbirit-birit tanpa berbicara dulu dengan Anda." tanya Joya kepada Samantha. beberapa karyawan Samantha terlihat mereka menatap Bos wanita yang memperkerjakan mereka.

"Aku bilang..aku mau memperkosanya di mobil dan aku akan merelakan butik ini jika dia mau kuperkosa." jawab Samantha yang membuat para pekerjanya langsung melongo sambil menggelengkan kepala.

"Lalu?" tanya Joya yang begitu penasaran.

"Kemungkinan besar dia itu adalah pria tidak normal, saat aku melakukan hal itu yang kulihat wajahnya langsung pucat pasi. bahkan di dahinya keluar keringat sebesar biji kelereng." jawab Samantha kembali yang membuat para pekerjanya nampak tertawa terbahak-bahak.

Para pekerja Samanta memang sangat menyukai Bosnya itu, karena walaupun Samantha wanita yang sering bertingkah konyol.. namun dia adalah Bos yang benar-benar sangat royal, sering memberikan bonus jika butiknya sedang ramai. bahkan para pekerja itu diberikan beberapa tunjangan yang membuat hidup mereka terasa seperti hidup di rumah Sultan.

"Oh ya, apakah kau ingin bertemu dengan pemilik gudang itu?" tanya Joya.

"Tentu, Ayo kita pergi ke rumah pria tua itu." ajak Samantha yang kemudian pergi ke sebuah rumah yang tidak jauh dari tempatnya. rumah dari pemilik gudang yang berada di sebelah butik milik Joya. tidak ada di sebelahnya.... tempat namun agak ke belakang.

Sekitar 15 menit kemudian akhirnya Joya dan Samantha sudah berada di rumah si pemilik gudang tersebut. tatapan mata Samantha menatap beberapa pria dengan pakaian preman yang menghajar pria tua itu sembari melecehkan para penghuni wanita yang ada di rumah itu.

"Titip tasku, jangan kau apa-apa kan, sebentar lagi aku akan kembali, kau di sini saja!" seru Samantha. wanita itu langsung berlari saat melihat tindak kekerasan yang ada di hadapannya.

"Hentikan!!" seru Samantha..

Para preman yang menghajar pemilik gudang itu langsung menoleh. "Siapa kau!!" seru para preman.

"Apa yang kalian lakukan pada pria tua itu!!" seru Samantha.

"Jangan ikut campur, ini adalah urusan kami!" teriak para preman.

"Dasar kalian ini para daun pahit!" seru Samantha yang kemudian melinting bajunya dan mengikat rambutnya ke atas. tanpa menunggu lama Samantha langsung menghajar para preman yang telah melakukan tindakan keji kepada pria tua pemilik gudang.

Bukk..

Brak..

Dugh..

Bukk

Samantha benar-benar menghajar para preman itu dengan seluruh kekuatannya, karena mereka telah berani menganiaya Seorang Pria tua yang tidak berdaya.

"Serang wanita ini, jangan sampai dia bisa keluar dari tempat ini!!" seru kepala preman.

"Baik bos." jawab para anak buah preman.

Samantha hanya tersenyum, sesaat kemudian wanita itu menatap balok kayu yang tergeletak ditanah. salah satu tangan Samantha meraih balok itu, dan melemparkannya balok itu ke wajah para preman. langkah kaki Samantha sangat gesit, wanita itu memberikan pukulan, tinjuan dan tendangan yang sangat mematikan. bahkan salah satu dari para pria itu mendapatkan sebuah cakaran yang sangat indah dari Samantha. hingga membuat mukanya langsung berdarah.

"Rasakan itu, Itu hadiah dariku!!" seru Samantha. Samantha yang notabenenya adalah seorang Dokter.. Dia sangat tahu dimana titik vital seorang pria. Hal itu membuat Samantha melancarkan aksinya dengan sangat mudah, bahkan wanita itu seperti tidak mempunyai tulang, meliuk, menendang, meloncat hingga membuat tumpuan tubuh musuhnya agar tidak terkena pukulan para preman.

** bersambung **

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***