Emil

Jovanka langsung mempersiapkan makan siang untuk ketiga anaknya membantu Bu Ratna yang sudah selesai makan, ia meminta Bu Ratna duduk karena telah lelah memasak untuk mereka, setelah makan dan sholat, Jovanka langsung bersiap untuk kembali ke kantornya

"Anak-anak dengar semuanya, Sore nanti mama tidak pulang karena langsung makan malam Dengan teman kantor , jadi mama harap kalian jangan nakal dan menyusahkan nenek ya”

"Mama pulang jam berapa???" tanya Daffi

"Mama belum tahu sayang"

"Apa mama makan malam dengan teman laki-laki?" tanya Daffi

"Ya ada laki-laki dan perempuan, ini makan malam pelepasan karyawan yang resign karena pensiun sayang, bukan seperti yang kamu bayangkan" ucap Jovanka mengerti arah pembicaraan anak sulungnya

"Astaga apa Daffa sudah mengerti tentang masalah orang dewasa?? aku selalu di buat terkejut olehnya" ucap Jovanka dalam hati, ia menggelengkan kepala

Terlihat Daffa menghela nafas lega, membuat Jovanka yakin jika Daffa curiga ia makan malam dengan pria asing berduaan.

"Mama atu gak nakal"ucap Devina ingin membuat mamanya tenang

"Mama tahu Devina anak baik.

Mama sudah siapkan ice cream untuk kalian di lemari pendingin,, juga cemilan. ingat pesan mama ok, mama akan pulang secepatnya,, dan kakak Daffa, mama minta tolong awasi adik-adikmu"

"Baik ma, berangkatlah dan hati-hati di jalan" ucap Daffa langsung mencium punggung tangan mama nya di ikuti kedua adiknya

Jovanka langsung menuju ojek online yang sudah menantinya, melambaikan tangan kepada ketiga buah hatinya setelah berpamitan pada Ratna

Sesampainya di kantor, Jovanka segera menuju lift, di lihatnya pria menyebalkan itu di sana, dengan ragu-ragu ia masuk karena tak mungkin juga ia menaiki tangga, bisa bengkak-bengkak kakinya, karena ruangannya berada di lantai lima belas gedung tersebut.

Jovanka sengaja berdiri di depan pintu, ia malas melihat pria itu, namun lift yang terbuat dari kaca, memantulkan gambar pria tersebut.

"Cih, pria menyebalkan itu lagi, kenapa aku selalu sial jika bertemu dengannya. Lebih baik menjaga jarak agar mulutnya yang setajam silet tak bisa melukai diriku" gumam Jovanka dalam hati.

Tanpa ia sadari lift terbuka, Jovanka masih asik dalam lamunannya, ia tak sadar jika posisinya berdiri, menyusahkan orang yang akan keluar dari lift

"Mba, maaf bisa geser sedikit saya mau turun" ucap seorang ibu mencolek Jovanka

"Aaa, iiiya, maaf" ucap Jovanka malu, ia kedapatan melamun di tempat umum, apa yang akan...

Belum selesai Jovanka berfikir dalam hati pria tersebut sudah mengeluarkan suara

"Mau kerja kok malah melamun, sudah buta warna, tukang melamun, huh apa yang bisa di banggakan, mungkin kamu kerja disini karena memnag tampang, sungguh mengecewakan team HRD nya" ucap Pria itu membuat beberapa orang yang masih ada dalam lift tersebut serentak menatap Jovanka

"Jaga ucapan anda tuan terhormat, anda tidak tahu siapa saya, dan saya tidak kenal siapa anda. Jangan menilai orang seenaknya ya.

sok kenal" ucap Jovanka langsung keluar lift . bibirnya menggembung kesal namun terlihat sangat lucu di usianya sekarang

Pria yang di juluki cuka oleh Jovanka menyunggingkan senyum samar, entah mengapa ia selalu senang melihat wanita itu marah. Biasanya ia sangat dingin dengan wanita, namun entah mengapa sejak tabrakan dengan wanita itu, Pria itu merasa ada magnet yang membuatnya tertarik dan anehnya ia berubah jadi pria yang usil dan menyebalkan ingin membuat wanita itu marah, Saat marah wanita itu sangat menggemaskan dan tentunya cantik.

Pria itu tahu di balik kacamata tebal wanitabitu, tersimpan wajah yang cantik.

"Mungkin wanita itu tidak tahu bapak, sehingga bersikap tidak sopan, kami duluan pak" ucap pria dan wanita yang tadi masih di dalam lift menyaksikan kemarahan Jovanka.

Pria itu hanya tersenyum tipis dan mengangguk. Ia masih meneruskan perjalanannya menuju lift paling

atas dimana pemilik perusahaan berada.

Jovanka menghempas tas kerjanya kasar, ia masih kesal dengan pria yang ia temui di lift, jika bukan di tempat kerja, mungkin pria itu sudah habis Jovanka kata-katai, namun ia menahan sejak kemarin.

"Kenapa selalu sial sih ketemu pria itu, wajah doang tampan , mulutnya comberan" maki Jovanka kesal

"Kenapa kamu Jo?? datang-datang udah ngedumel kaya nenek-nenek kehilangan tusuk konde aja" goda Emil melihat jovanka

"Aku lagi makan orang" ucap jovanka as

"Ihhh cantik-cantik tenyata vampire serem" goda Emil lalu di sertai tawanya yang garing, ciri khas Emil.

"Puas banget liat teman menderita ya" cibir jovanka kesal melihat teman barunya ini tertawa diatas penderitaannya

"Gak lah Bebeb akyu tersayang, kenapa sih baru juga habis makan siang, udah marah-marah, emang siapa sih yang bikin kamu marah??" tanya Emil Menaik turunkan alisnya

"Ah sudahlah" ucap Jovanka membuang nafas kesal, bisa-bisa ia makin di bully oleh wanita imut ini jika ia katakan masalahnya

"Sebentar, tadi kamu bilang pria?? hayoo karyawan laki-laki disini rata-rata aku kenal loh, yang mana yang telah mencuri hatimu??" goda Emil sambil mengedip-ngedipkan matanya

"Ih cacingan kambuh, jangan gitu, nanti orang kira kami epilepsi" ucap Jovanka mengusap wajah teman barunya itu

"Cuma kamu yang bilang wajah imut ku ini aneh, semua bilang aku manis dan imut tahu" ucap Emil merajuk

"Pedeeee" ucap Jovanka tertawa, tak bisa di pungkiri Emil sudah membuat mood nya membaik

"Tapi ya Jo, kamu kalau benci cowok sewajarnya aja karena bisa jadi yang kamu benci adalah cintamu di kemudian hari" ucap Emil

"Amit amit jabang bayi" ucap Jovanka mengetuk meja di depannya

"Hamil Bu ??? hahahaha "tawa Emil kembali menggema

"Emiliaaaa" kalian berdua masih punya waktu senggang ya untuk mengobrol, apa kerjaan yang saya berikan masih kurang?? teriak Yeni yang tengah sejak kapan sudah berdiri di dekat mereka

"Tidak Bu, " ucap Emil langsung mulai bekerja, sementara Jovanka hanya mengangguk hormat tanpa menjawab, beruntung walau Emilia mengocek ia sudha mulai mengerjakan laporannya

Setelah Yeni pergi Emilia langsung lemas di kursi kerjanya

"Asli ya tuh nenek lampir, kaya jelangkung, datang tak di jemput pulang tak diantar" ucap Emil membuat Jovanka tertawa tertahan, ia tak mau rekan kerja yang lain tahu jika ia sedang menertawakan atasan mereka.

memang jago plesetan.

"Awas nanti tau-tau datang lagi mamam kamu" ucap Jovanka memperingati

"Ais, jantung eke untung lem nya kuat, bisa kendor klo kagetan terus nih" ucap Emil mengelus dadanya dengan mimik lucu

" kalah kolor babeh yang kendor hahah" goda Jovanka yang di balas tawa mereka berdua.

Walau kenal baru dua hari, Jovanka langsung merasa sreg berteman dengan Emil untuk saat ini.

"Udah cepetan kerjain laporannya, nanti kalau Bu Yeni minta belum kelar, lembur kamu sendirian di temani pak min satpam genit itu” ucap Emil menakuti Jovanka.

Jovanka pernah sekali bertemu dengan satpam itu dan kesan pertama begitu menggoda.

Menggoda ingin muntah hahaha karena Emil tertawa terpingkal-pingkal saat pak Min bermain mata dengan Jovanka hingga tubuh Jovanka merinding disko di buatnya

"Gue lebih rela di tungguin Bu Yeni daripada pak Min, pak Min buat kamu aja Emil, biar kamu gak jomblo terus" goda Jovanka yang tahu jika Emil baru saja putus dengan kekasihnya

"UPS maaf ya syaaaii, Eike jomblo berkelas" ucapnya membuat Jovanka tertawa, selalu saja ada saja ucapan Emil yang membuatnya tertawa.

Emil gadis muda yang ceria dan jenaka, sayang kisah asmaranya yang sudah sejak ia sekolah menengah harus kandas karena pihak ketiga.

Terpopuler

Comments

Rosmawati Intan

Rosmawati Intan

ghibah.shja kerja nya..klu jumpa..kpn kerja nya.ya

2022-03-25

0

Anis Anis

Anis Anis

emang di perusahaan tidak ada life kusus petinggi perusahaan kenapa memake life kusus setav dan kariawan apa sengaja arjun mau mengerjain jo/ ayu saja

2022-03-06

1

Adel

Adel

waplwa

2022-02-22

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Dijebak
3 Dibuang
4 Melahirkan
5 Malaikat kecil
6 Adrian
7 Adrian II
8 Aku Kembali
9 Pindah Rumah
10 Rahasia Ratna
11 Rahasia Ratna II
12 Pengasuh Si Kembar
13 Hari Pertama
14 Pria Cuka
15 Lembur Lagi
16 Anjani
17 Emil
18 Makan Malam
19 Gendut
20 Asisten Pribadi
21 Terbayang-bayang
22 Mauren
23 Bocah Tengik
24 Jangan samakan
25 Dijemput
26 Keppo
27 Ratih????
28 Perkenalan
29 Rendang
30 Salah Orang
31 Insiden Memalukan
32 Makan Malam
33 Vera
34 Vera II
35 Pertemuan
36 Kenyataan
37 Kenyataan II
38 Terbongkar perlahan
39 Terbongkar Perlahan
40 Pisah Kamar
41 Pisah Kamar II
42 Bunuh Diri
43 Donor Darah
44 Mimpi buruk
45 Bakso
46 Latar Belakang William dan Willy
47 Tomboy
48 Keputusan Final
49 Kecurigaan
50 Terkuak
51 Terkuak II
52 Dia Suamiku?????
53 Pingsan
54 Setan Kecil
55 Daffi
56 Samuel
57 Ternyata....
58 Ternyata II....
59 Menginap
60 Rahasia I
61 Menemukanmu
62 Willy
63 Willy II
64 Kebenaran Yang Terbuka
65 Memalukan
66 Iblis Kecil Sebenarnya
67 Malu-Malu
68 Wanita Gila
69 Berangkat
70 Papa Kandung
71 Perasaan Aneh
72 Cemburu
73 Cemburu II
74 Tak Ada Kabar
75 Mencari Mama
76 Model Dadakan
77 Yenny
78 Macan Ompong
79 Kakek????
80 Kakek II
81 Sepupu
82 Pulang Ke Rumah
83 Terbuka
84 Terbuka II
85 Terkejut
86 TERKEJUT II
87 TERKEJUT III
88 Di Tolak
89 Kenangan Masa Lalu Yang Kembali
90 Saksi Kunci
91 Saksi Kunci II
92 Kejutan
93 Titik Terang
94 Titik Terang II
95 Mencari Kebenaran
96 Khadijah humairah
97 Kejutan Khadijah
98 Kekasih dan Mantan kekasih
99 Tua Bangka
100 Awal pembalasan
101 Duo Ulat Bulu
102 Talak Tiga
103 Lamaran
104 Dunia Ini Ternyata Sempit
105 Penggelapan Dana
106 Masa Lalu Aurel
107 Daffa Menindas
108 Bukti Lain
109 Terlupakan
110 Mengurung Diri
111 interogasi
112 Intograsi II
113 Tersangka
114 Sidang Pertama
115 Tak Di Hargai
116 Nyamuk Vampire
117 Buat Adik
118 Sah, sah
119 Tua Bangka Pembuat Ulah
120 Tua Bangka Pembuat Ulah II
121 Hukuman Ernest
122 Bermain Barbie
123 Aurel Bebas Bersyarat
124 Putusan Hakim
125 Bos Kecil
126 Misteri
127 Putusan Hukum Lia
128 Keputusan Emillia
129 Memilih Menyerah
130 Rahasia Emillia
131 Kelakuan Pasutri Somplak
132 Kejutan dari duo D
133 Kena Batunya
134 Mengejarmu
135 Pingsan Yang Di Atur
136 Saling Membully
137 Minah
138 Pembalasan Davina
139 Davina
140 Hancur
141 Putus Asa
142 Gadis Misterius
143 Menguji
144 Angel Of Death????
145 Davina Berulah
146 Kenyataan Pahit Tian
147 Pencarian
148 Menemukanmu
149 Fakta Baru
150 Sadar
151 Keputusan Sebastian
152 Terpuruk Dalam Putus Asa
153 Aditya Setiawan
154 Hukuman Aurel
155 Hilang Akal
156 Paman yang telat
157 Keputusan William
158 Keusilan Davina
159 Mengembang Sempurna
160 Di culik
161 Di Culik II
162 Di Culik III
163 Diculik IV
164 Iblis Wanita
165 Interogasi Angelo
166 Pingsan Masal
167 Fakta Tak Terduga
168 Fakta Tak Terduga II
169 Sumiatun
170 Sumiatun II
171 Dalang sesungguhnya
172 Keputusan Baskoro
173 Kehancuran Aditya
174 Mencari Bukti Baru
175 Permohonan Sebastian
176 Keputusan Deswita
177 Saksi Kunci
178 Kemunculan Ratih
179 Tes DNA
180 Test DNA #2
181 Kenyataan Pahit
182 Pertemuan
183 Pertemuan II
184 Latar Belakang Sania I
185 Hukuman Karen
186 Kedatangan Tak terduga
187 Penghinaan
188 Pertemuan Dua Saudara Kembar
189 Penolakan Ratih
190 Penyergapan
191 Penyergapan II
192 Penyergapan III
193 Penderitaan Axel
194 Operasi
195 Kedatangan Sebastian
196 Ratih
197 Rayuan Axel
198 Penyesalan Jimmy Chou
199 Pasrah
200 Tak Bisa Tidur
201 Dilema
202 Bau Susu Formula
203 Ikhlas
204 Ikhlas II
205 Rencana Membungkam Jimmy
206 Alex Fernando
207 Kena Batunya
208 Putusan Hukuman Jimmy
209 Salah Paham
210 Salah Paham
211 Bahan ekperimen
212 Akhir Hidup Lia
213 Koma
214 Sulit Memaafkan
215 Senyum Terindah (End)
216 New novel
217 New Novel
218 new novel
219 new novel
220 New Novel
Episodes

Updated 220 Episodes

1
Prolog
2
Dijebak
3
Dibuang
4
Melahirkan
5
Malaikat kecil
6
Adrian
7
Adrian II
8
Aku Kembali
9
Pindah Rumah
10
Rahasia Ratna
11
Rahasia Ratna II
12
Pengasuh Si Kembar
13
Hari Pertama
14
Pria Cuka
15
Lembur Lagi
16
Anjani
17
Emil
18
Makan Malam
19
Gendut
20
Asisten Pribadi
21
Terbayang-bayang
22
Mauren
23
Bocah Tengik
24
Jangan samakan
25
Dijemput
26
Keppo
27
Ratih????
28
Perkenalan
29
Rendang
30
Salah Orang
31
Insiden Memalukan
32
Makan Malam
33
Vera
34
Vera II
35
Pertemuan
36
Kenyataan
37
Kenyataan II
38
Terbongkar perlahan
39
Terbongkar Perlahan
40
Pisah Kamar
41
Pisah Kamar II
42
Bunuh Diri
43
Donor Darah
44
Mimpi buruk
45
Bakso
46
Latar Belakang William dan Willy
47
Tomboy
48
Keputusan Final
49
Kecurigaan
50
Terkuak
51
Terkuak II
52
Dia Suamiku?????
53
Pingsan
54
Setan Kecil
55
Daffi
56
Samuel
57
Ternyata....
58
Ternyata II....
59
Menginap
60
Rahasia I
61
Menemukanmu
62
Willy
63
Willy II
64
Kebenaran Yang Terbuka
65
Memalukan
66
Iblis Kecil Sebenarnya
67
Malu-Malu
68
Wanita Gila
69
Berangkat
70
Papa Kandung
71
Perasaan Aneh
72
Cemburu
73
Cemburu II
74
Tak Ada Kabar
75
Mencari Mama
76
Model Dadakan
77
Yenny
78
Macan Ompong
79
Kakek????
80
Kakek II
81
Sepupu
82
Pulang Ke Rumah
83
Terbuka
84
Terbuka II
85
Terkejut
86
TERKEJUT II
87
TERKEJUT III
88
Di Tolak
89
Kenangan Masa Lalu Yang Kembali
90
Saksi Kunci
91
Saksi Kunci II
92
Kejutan
93
Titik Terang
94
Titik Terang II
95
Mencari Kebenaran
96
Khadijah humairah
97
Kejutan Khadijah
98
Kekasih dan Mantan kekasih
99
Tua Bangka
100
Awal pembalasan
101
Duo Ulat Bulu
102
Talak Tiga
103
Lamaran
104
Dunia Ini Ternyata Sempit
105
Penggelapan Dana
106
Masa Lalu Aurel
107
Daffa Menindas
108
Bukti Lain
109
Terlupakan
110
Mengurung Diri
111
interogasi
112
Intograsi II
113
Tersangka
114
Sidang Pertama
115
Tak Di Hargai
116
Nyamuk Vampire
117
Buat Adik
118
Sah, sah
119
Tua Bangka Pembuat Ulah
120
Tua Bangka Pembuat Ulah II
121
Hukuman Ernest
122
Bermain Barbie
123
Aurel Bebas Bersyarat
124
Putusan Hakim
125
Bos Kecil
126
Misteri
127
Putusan Hukum Lia
128
Keputusan Emillia
129
Memilih Menyerah
130
Rahasia Emillia
131
Kelakuan Pasutri Somplak
132
Kejutan dari duo D
133
Kena Batunya
134
Mengejarmu
135
Pingsan Yang Di Atur
136
Saling Membully
137
Minah
138
Pembalasan Davina
139
Davina
140
Hancur
141
Putus Asa
142
Gadis Misterius
143
Menguji
144
Angel Of Death????
145
Davina Berulah
146
Kenyataan Pahit Tian
147
Pencarian
148
Menemukanmu
149
Fakta Baru
150
Sadar
151
Keputusan Sebastian
152
Terpuruk Dalam Putus Asa
153
Aditya Setiawan
154
Hukuman Aurel
155
Hilang Akal
156
Paman yang telat
157
Keputusan William
158
Keusilan Davina
159
Mengembang Sempurna
160
Di culik
161
Di Culik II
162
Di Culik III
163
Diculik IV
164
Iblis Wanita
165
Interogasi Angelo
166
Pingsan Masal
167
Fakta Tak Terduga
168
Fakta Tak Terduga II
169
Sumiatun
170
Sumiatun II
171
Dalang sesungguhnya
172
Keputusan Baskoro
173
Kehancuran Aditya
174
Mencari Bukti Baru
175
Permohonan Sebastian
176
Keputusan Deswita
177
Saksi Kunci
178
Kemunculan Ratih
179
Tes DNA
180
Test DNA #2
181
Kenyataan Pahit
182
Pertemuan
183
Pertemuan II
184
Latar Belakang Sania I
185
Hukuman Karen
186
Kedatangan Tak terduga
187
Penghinaan
188
Pertemuan Dua Saudara Kembar
189
Penolakan Ratih
190
Penyergapan
191
Penyergapan II
192
Penyergapan III
193
Penderitaan Axel
194
Operasi
195
Kedatangan Sebastian
196
Ratih
197
Rayuan Axel
198
Penyesalan Jimmy Chou
199
Pasrah
200
Tak Bisa Tidur
201
Dilema
202
Bau Susu Formula
203
Ikhlas
204
Ikhlas II
205
Rencana Membungkam Jimmy
206
Alex Fernando
207
Kena Batunya
208
Putusan Hukuman Jimmy
209
Salah Paham
210
Salah Paham
211
Bahan ekperimen
212
Akhir Hidup Lia
213
Koma
214
Sulit Memaafkan
215
Senyum Terindah (End)
216
New novel
217
New Novel
218
new novel
219
new novel
220
New Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!