Aku Kembali

Jovanka sudah rapih pagi-pagi sekali, karena hari ini adalah hari libur maka orang yang biasa menjaga anak-anaknya libur, sehingga Jovanka menitipkan si kembar pada Adrian yang kebetulan tidak kerja, walau tak merasa enak merepotkan pria itu, namun ia khawatir jika harus meninggalkan ketiga anak kembarnya tanpa pengawasan, terlebih mereka masih sangat kecil.

Setelah berpamitan pada anak-anaknya, Jovanka langsung naik ke dalam taxi yang sudah ia pesan, menuju bandara, karena jika melalui perjalanan darat bisa memakan waktu enam jam lamanya.

Total satu setengah jam ia akhirnya sampai juga di Jakarta, ia langsung naik taxi menuju kantor pusat , langsung menghadap HRD untuk menyerahkan surat tugasnya, setelah urusannya selesai, jovanka langsung keluar kantor, memandang gedung megah yang akan menjadi kantornya

sebuah mobil berhenti tepat di depan Jovanka, namun Jovanka tak sempat melihat orang yang keluar dari mobil, sementara orang tersebut terdiam di tempatnya memandang Jovanka sampai taxi yang ditumpangi oleh wanita itu menjauh

"Will cari informasi tentang wanita itu" ucap pria itu menatap tajam ke arah mobil yang berlalu lalang

"Maaf siapa pak??” tanya William bingung tak mengerti maksud ucapan atasannya itu

"Wanita yang baru saja meninggalkan gedung ini, secepatnya" ucap pria itu dingin, lalu berjalan masuk ke dalam gedung tanpa perduli dengan asistennya yang masih terbengong diam

Semua karyawan yang berpapasan dengan pria itu menunduk dan mengucapkan salam dengan hormat, namun setelah pria itu menjauh dan naik lift khusus pemilik perusahaan beberapa karyawan perempuan langsung bergosip

"Ya Ampun, dia tampan sekali, tapi sayang sangat dingin" ucap karyawati bertubuh kurus

"Aku tak perduli dia dingin atau gak, yang jelas ia sangat tampan dan kaya, aku rela jadi istri simpanannya"Ucap temannya yang berambut pendek

"Mana mungkin pak Arjun mau dengan kalian??? cepat kerjakan pekerjaan kalian atau kalian mau saya pecat" ucap William yang tahu-tahu sudah berada di belakang para karyawan yang sedang bergosip.

tanpa banyak bicara mereka langsung menuju tempat mereka masing-masing

"Vika, temui saya di ruangan, sekarang" ucap William memanggil resepsionis yang ikut ghibah masal tadi, ia sampai pucat dan berkeringat karena menduga pak Abas akan memberi hukuman atau paling buruknya ia akan di pecat

"Kalian sih ghibah dekat lokasi kerjaku, kena getahnya deh" gerutu Vika menghentakkan kakinya lalu menaiki lift menuju ruangan William yang satu lantai dengan Arjuna, karena William adalah tangan kanan Arjuna

Setiap orang yang bekerja di perusahaan ini harus mendengarkannya, karena Arjuna jarang mengurusi masalah karyawannya, ia hanya fokus ke bisnisnya, masalah lain ia serahkan pada William

Ketika Vika sampai di ruangan William, sudah ada Kenny yang duduk di sana dengan wajah tegang

"Kalian duduklah, kenapa kalian tegang sekali seperti mau ujian saja, aku tidak akan menerkam kalian" ucap William namun bukan membuat kedua karyawan tersebut tenang, malah makin panik, karena William bukan tipe orang yang suka becanda

”Vika apa hari ini ada seorang wanita yang datang ke kantor ini untuk menemui seseorang???tanya William memandang resepsionisnya

"Banyak pak, ada Bu Dian yang mengunjungi pak seno kepala bagian accounting, lalu Bu Ary istri pak Joko kepala bagian personalia, lalu.,." Vika tidak meneruskan ucapannya karena tangan Wiliam terangkat, memberi isyarat padanya berhenti

"Maksud saya wanita itu orang baru yang tidak pernah kesini"ucap William bertanya spesifik

"Oh itu, ada namanya mba Jovanka, dia menemui Bu Kenny, ya kan Bu???" ucap Vika menengok pada rekan kerjanya

"Ah, iya wanita itu, itu wanita yang di rekomendasikan pak Julian kepala cabang, karena prestasi kerjanya. Ia akan masuk kedalam team perencanaan pak, tapi untuk sementara saya tempatkan dia di bagian team pemasaran, biar kita bisa menilai kerjanya baru kita tetapkan posisinya, begitu pa" ucap Kenny menjelaskan

"Baiklah, Vika kamu bisa kembali ke tempatmu, dan jangan bergosip lagi di belakang, saya tidak akan mentolerir lagi"

"Baik pak, saya permisi" ucap Vika segera keluar tanpa menunggu lama lagi, kini tinggal Bu Kenny kepala HRD perusahaan tersebut

"Bu Kenny, saya minta ibu kirimkan email tentang data-data karyawan tersebut pada saya segera ya Bu, dan ibu bisa kembali ke ruangan ibu, terima kasih"

"Baik pak, permisi" ucap Bu Kenny langsung meninggalkan ruangan William dalam hatinya bertanya-tanya, tidak biasanya William meminta data karyawan apalagi dia orang baru.

Namun Kenny lebih tak mau ambil pusing, ia dan William sudah mengabdi pada perusahaan ini sejak papanya Arjuna masih menjabat, bisa di katakan mereka berdua adalah senior di perusahaan tersebut.

Setelah mendapatkan data Yang lengkap mengenai Jovanka, William langsung menuju ruangan Arjuna,

Tok tok tok

"Masuk" suara Barito terdengar dari dalam, William masuk dan menyerahkan kertas di tangannya pada Arjuna

"Kamu bisa kembali Will, aku perlu mengerjakan sesuatu" ucap Arjuna kembali sibuk dengan pekerjaannya setelah meletakan map yang di bawa William

Dua Jam kemudian pekerjaannya selesai, ia baru membuka map yang William serahkan tadi, alisnya menaut melihat wanita di dalam map tersebut

"Jovanka Larasati???" mengapa wanita ini seperti familiar buatku, dimana aku pernah bertemu???

wajahnya bisa saja, tapi melihatnya entah mengapa dadaku bergetar, siapa sebenarnya wanita ini??”

"Jovanka??? bukankah itu nama almarhum mertuaku?? dan Ayudia Larasati , Larasati, nama belakang wanita itu sama. Tapi seingat ku istriku itu wanita blasteran tak mungkin wanita tadi.

Tapi namanya seperti penggalan nama istriku dan mamanya, atau hanya kebetulan saja"

Arjuna mengangkat gagang telepon di sampingnya

"William selidiki istriku, maksudku selidiki kembali istriku" ucap Arjuna

Flash back

"Bro istri loe menghilang dari rumah, mama, mama dan mertua loe sedang mencarinya, namun ..."

"katakan !!!!"

"Namun bukti mengarah jika istri loe pergi dengan kekasihnya, sehingga kedua orangtua kita dan mertua loe sepakat tidak akan melaporkan berita kehilangannya demi nama baik kedua keluarga" ucap William melaporkan pada Arjuna.

William akan bersikap profesional jika menyangkut pekerjaan dan akan berkata santai jika di luar pekerjaan, karena sebenarnya ia salah adik angkat Arjuna.

"Apa kita perlu memeriksanya ?" tanya william kemudian yang melihat Arjuna terlihat termenung.

"Lupakan saja , tak punya waktu memikirkan wanita itu, kami memang di jodohkan, bukan hal yang aneh jika ia sudah memiliki kekasih sebelumnya"ucap Arjuna tak perduli.

Namun William yang penasaran tetap melaksanakan penyelidikan tanpa sepengetahuan Arjuna, ia menyuruh anak buahnya mencari kebenaran dibalik menghilangnya istri atasannya itu.

Flash Back off

"William apa loe masih disana??" tanya Arjuna membuyarkan lamunan william

"Maaf pak, baik akan saya laksanakan"ucap william kemudian.

Sementara di tempat lain

Jovanka terus mencari tempat tinggal yang sesuai dengan budget di kantongnya dan tak jauh dari sekolahan anak-anaknya, ia masih pindah dari tempat satu , ketempat lainnya, hingga ia mendapatkan info tentang sebuah rumah yang di kontrakan

Jovanka sudah berdiri di depan rumah yang terlihat sederhana itu, seorang wanita tua keluar dari dalam rumah, menyapanya dengan ramah

"Assalamu'alaikum Bu, maaf apa benar rumah ini di kontrakan??" tanya Jovanka sopan

"Iya nak, tapi ibu ingin yang sudah berkeluarga dan ada satu lagi, ibu tetap di rumah ini, tapi ibu tinggal di sebelah sana, pintu sudah ibu pisah" ucap wanita tua itu

"Oh begitu Bu, saya sudah berkeluarga Bu, tapi anak saya ada tiga, sepertinya akan sangat mengganggu ibu beristirahat" ucap Jovanka, ia sangat menyukai suasana rumah ini, walau sederhana rumah ini memiliki halaman luas yang bisa untuk tempat bermain putra dan putrinya

"Tunggu nak, ibu tak keberatan, tapi apa kamu tak keberatan jika ibu serumah denganmu??" tanya wanita itu meyakinkan

"Tentu saja tidak Bu, anak-anak saya juga akan senang"

"mereka akan senang karena selama ini mereka merengek ingin punya nenek seperti kawan-kawannya"gumam Jovanka dalam hati

"Ok ibu setuju, kapan kamu akan pindah?" tanya wanita itu antusias

"Ah itu, kita belum membicarakan sewanya Bu, saya takut uang saya tidak cukup" ucap Jovanka malu-malu

"Nak ibu menyewakan bukan karena butuh uang, tapi ibu kesepian di rumah sebesar ini. Biasanya yang datang bertanya akan keberatan karena ibu masih satu atap dengan mereka"

"Ratna" ucap wanita tua itu mengulurkan tangannya

"Jovanka Bu, ibu bisa panggil saya Anka atau Jovan" ucap Jovanka menyambut uluran tangan Bu Ratna

"Jadi berapa biayanya Bu" tanya Jovanka masih khawatir dengan keuangannya

"Bagaimana kalau lima ratus ribu" ucap Bu Ratna tersenyum lembut

"Bu itu sangat murah sekali, pa ibu tidak salah??" tanya Jovanka terkejut, ia mengira sewa rumah itu sekitar sejuta lebih

"Tidak sama sekali, ayo silahkan periksa dalamnya" ajak Bu Ratna melangkah masuk.

Jovanka ingin berteriak dan meloncat tinggi karena senang, letak strategis, dekat sekolah untuk anak-anaknya dna hanya setengah jam menuju kantornya, sungguh Dewi Fortuna sedang berpihak padanya.

setelah membayar sewa, Jovanka pamit kembali ke desa, ia tak sabar mengabarkan semuanya pada anak-anaknya dan juga dokter Adrian

Terpopuler

Comments

Ibuk'e Denia

Ibuk'e Denia

kan punya cek 100 juta...di kemanain cek nya

2023-02-02

0

@кιяαηαρυтяιѕυ

@кιяαηαρυтяιѕυ

Hahh??kok dewi fortuna??

2022-06-06

1

Gahara Rara

Gahara Rara

apakah arjuna ngga sempat liat muka istrinya waktu abis akad

2022-05-01

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Dijebak
3 Dibuang
4 Melahirkan
5 Malaikat kecil
6 Adrian
7 Adrian II
8 Aku Kembali
9 Pindah Rumah
10 Rahasia Ratna
11 Rahasia Ratna II
12 Pengasuh Si Kembar
13 Hari Pertama
14 Pria Cuka
15 Lembur Lagi
16 Anjani
17 Emil
18 Makan Malam
19 Gendut
20 Asisten Pribadi
21 Terbayang-bayang
22 Mauren
23 Bocah Tengik
24 Jangan samakan
25 Dijemput
26 Keppo
27 Ratih????
28 Perkenalan
29 Rendang
30 Salah Orang
31 Insiden Memalukan
32 Makan Malam
33 Vera
34 Vera II
35 Pertemuan
36 Kenyataan
37 Kenyataan II
38 Terbongkar perlahan
39 Terbongkar Perlahan
40 Pisah Kamar
41 Pisah Kamar II
42 Bunuh Diri
43 Donor Darah
44 Mimpi buruk
45 Bakso
46 Latar Belakang William dan Willy
47 Tomboy
48 Keputusan Final
49 Kecurigaan
50 Terkuak
51 Terkuak II
52 Dia Suamiku?????
53 Pingsan
54 Setan Kecil
55 Daffi
56 Samuel
57 Ternyata....
58 Ternyata II....
59 Menginap
60 Rahasia I
61 Menemukanmu
62 Willy
63 Willy II
64 Kebenaran Yang Terbuka
65 Memalukan
66 Iblis Kecil Sebenarnya
67 Malu-Malu
68 Wanita Gila
69 Berangkat
70 Papa Kandung
71 Perasaan Aneh
72 Cemburu
73 Cemburu II
74 Tak Ada Kabar
75 Mencari Mama
76 Model Dadakan
77 Yenny
78 Macan Ompong
79 Kakek????
80 Kakek II
81 Sepupu
82 Pulang Ke Rumah
83 Terbuka
84 Terbuka II
85 Terkejut
86 TERKEJUT II
87 TERKEJUT III
88 Di Tolak
89 Kenangan Masa Lalu Yang Kembali
90 Saksi Kunci
91 Saksi Kunci II
92 Kejutan
93 Titik Terang
94 Titik Terang II
95 Mencari Kebenaran
96 Khadijah humairah
97 Kejutan Khadijah
98 Kekasih dan Mantan kekasih
99 Tua Bangka
100 Awal pembalasan
101 Duo Ulat Bulu
102 Talak Tiga
103 Lamaran
104 Dunia Ini Ternyata Sempit
105 Penggelapan Dana
106 Masa Lalu Aurel
107 Daffa Menindas
108 Bukti Lain
109 Terlupakan
110 Mengurung Diri
111 interogasi
112 Intograsi II
113 Tersangka
114 Sidang Pertama
115 Tak Di Hargai
116 Nyamuk Vampire
117 Buat Adik
118 Sah, sah
119 Tua Bangka Pembuat Ulah
120 Tua Bangka Pembuat Ulah II
121 Hukuman Ernest
122 Bermain Barbie
123 Aurel Bebas Bersyarat
124 Putusan Hakim
125 Bos Kecil
126 Misteri
127 Putusan Hukum Lia
128 Keputusan Emillia
129 Memilih Menyerah
130 Rahasia Emillia
131 Kelakuan Pasutri Somplak
132 Kejutan dari duo D
133 Kena Batunya
134 Mengejarmu
135 Pingsan Yang Di Atur
136 Saling Membully
137 Minah
138 Pembalasan Davina
139 Davina
140 Hancur
141 Putus Asa
142 Gadis Misterius
143 Menguji
144 Angel Of Death????
145 Davina Berulah
146 Kenyataan Pahit Tian
147 Pencarian
148 Menemukanmu
149 Fakta Baru
150 Sadar
151 Keputusan Sebastian
152 Terpuruk Dalam Putus Asa
153 Aditya Setiawan
154 Hukuman Aurel
155 Hilang Akal
156 Paman yang telat
157 Keputusan William
158 Keusilan Davina
159 Mengembang Sempurna
160 Di culik
161 Di Culik II
162 Di Culik III
163 Diculik IV
164 Iblis Wanita
165 Interogasi Angelo
166 Pingsan Masal
167 Fakta Tak Terduga
168 Fakta Tak Terduga II
169 Sumiatun
170 Sumiatun II
171 Dalang sesungguhnya
172 Keputusan Baskoro
173 Kehancuran Aditya
174 Mencari Bukti Baru
175 Permohonan Sebastian
176 Keputusan Deswita
177 Saksi Kunci
178 Kemunculan Ratih
179 Tes DNA
180 Test DNA #2
181 Kenyataan Pahit
182 Pertemuan
183 Pertemuan II
184 Latar Belakang Sania I
185 Hukuman Karen
186 Kedatangan Tak terduga
187 Penghinaan
188 Pertemuan Dua Saudara Kembar
189 Penolakan Ratih
190 Penyergapan
191 Penyergapan II
192 Penyergapan III
193 Penderitaan Axel
194 Operasi
195 Kedatangan Sebastian
196 Ratih
197 Rayuan Axel
198 Penyesalan Jimmy Chou
199 Pasrah
200 Tak Bisa Tidur
201 Dilema
202 Bau Susu Formula
203 Ikhlas
204 Ikhlas II
205 Rencana Membungkam Jimmy
206 Alex Fernando
207 Kena Batunya
208 Putusan Hukuman Jimmy
209 Salah Paham
210 Salah Paham
211 Bahan ekperimen
212 Akhir Hidup Lia
213 Koma
214 Sulit Memaafkan
215 Senyum Terindah (End)
216 New novel
217 New Novel
218 new novel
219 new novel
220 New Novel
Episodes

Updated 220 Episodes

1
Prolog
2
Dijebak
3
Dibuang
4
Melahirkan
5
Malaikat kecil
6
Adrian
7
Adrian II
8
Aku Kembali
9
Pindah Rumah
10
Rahasia Ratna
11
Rahasia Ratna II
12
Pengasuh Si Kembar
13
Hari Pertama
14
Pria Cuka
15
Lembur Lagi
16
Anjani
17
Emil
18
Makan Malam
19
Gendut
20
Asisten Pribadi
21
Terbayang-bayang
22
Mauren
23
Bocah Tengik
24
Jangan samakan
25
Dijemput
26
Keppo
27
Ratih????
28
Perkenalan
29
Rendang
30
Salah Orang
31
Insiden Memalukan
32
Makan Malam
33
Vera
34
Vera II
35
Pertemuan
36
Kenyataan
37
Kenyataan II
38
Terbongkar perlahan
39
Terbongkar Perlahan
40
Pisah Kamar
41
Pisah Kamar II
42
Bunuh Diri
43
Donor Darah
44
Mimpi buruk
45
Bakso
46
Latar Belakang William dan Willy
47
Tomboy
48
Keputusan Final
49
Kecurigaan
50
Terkuak
51
Terkuak II
52
Dia Suamiku?????
53
Pingsan
54
Setan Kecil
55
Daffi
56
Samuel
57
Ternyata....
58
Ternyata II....
59
Menginap
60
Rahasia I
61
Menemukanmu
62
Willy
63
Willy II
64
Kebenaran Yang Terbuka
65
Memalukan
66
Iblis Kecil Sebenarnya
67
Malu-Malu
68
Wanita Gila
69
Berangkat
70
Papa Kandung
71
Perasaan Aneh
72
Cemburu
73
Cemburu II
74
Tak Ada Kabar
75
Mencari Mama
76
Model Dadakan
77
Yenny
78
Macan Ompong
79
Kakek????
80
Kakek II
81
Sepupu
82
Pulang Ke Rumah
83
Terbuka
84
Terbuka II
85
Terkejut
86
TERKEJUT II
87
TERKEJUT III
88
Di Tolak
89
Kenangan Masa Lalu Yang Kembali
90
Saksi Kunci
91
Saksi Kunci II
92
Kejutan
93
Titik Terang
94
Titik Terang II
95
Mencari Kebenaran
96
Khadijah humairah
97
Kejutan Khadijah
98
Kekasih dan Mantan kekasih
99
Tua Bangka
100
Awal pembalasan
101
Duo Ulat Bulu
102
Talak Tiga
103
Lamaran
104
Dunia Ini Ternyata Sempit
105
Penggelapan Dana
106
Masa Lalu Aurel
107
Daffa Menindas
108
Bukti Lain
109
Terlupakan
110
Mengurung Diri
111
interogasi
112
Intograsi II
113
Tersangka
114
Sidang Pertama
115
Tak Di Hargai
116
Nyamuk Vampire
117
Buat Adik
118
Sah, sah
119
Tua Bangka Pembuat Ulah
120
Tua Bangka Pembuat Ulah II
121
Hukuman Ernest
122
Bermain Barbie
123
Aurel Bebas Bersyarat
124
Putusan Hakim
125
Bos Kecil
126
Misteri
127
Putusan Hukum Lia
128
Keputusan Emillia
129
Memilih Menyerah
130
Rahasia Emillia
131
Kelakuan Pasutri Somplak
132
Kejutan dari duo D
133
Kena Batunya
134
Mengejarmu
135
Pingsan Yang Di Atur
136
Saling Membully
137
Minah
138
Pembalasan Davina
139
Davina
140
Hancur
141
Putus Asa
142
Gadis Misterius
143
Menguji
144
Angel Of Death????
145
Davina Berulah
146
Kenyataan Pahit Tian
147
Pencarian
148
Menemukanmu
149
Fakta Baru
150
Sadar
151
Keputusan Sebastian
152
Terpuruk Dalam Putus Asa
153
Aditya Setiawan
154
Hukuman Aurel
155
Hilang Akal
156
Paman yang telat
157
Keputusan William
158
Keusilan Davina
159
Mengembang Sempurna
160
Di culik
161
Di Culik II
162
Di Culik III
163
Diculik IV
164
Iblis Wanita
165
Interogasi Angelo
166
Pingsan Masal
167
Fakta Tak Terduga
168
Fakta Tak Terduga II
169
Sumiatun
170
Sumiatun II
171
Dalang sesungguhnya
172
Keputusan Baskoro
173
Kehancuran Aditya
174
Mencari Bukti Baru
175
Permohonan Sebastian
176
Keputusan Deswita
177
Saksi Kunci
178
Kemunculan Ratih
179
Tes DNA
180
Test DNA #2
181
Kenyataan Pahit
182
Pertemuan
183
Pertemuan II
184
Latar Belakang Sania I
185
Hukuman Karen
186
Kedatangan Tak terduga
187
Penghinaan
188
Pertemuan Dua Saudara Kembar
189
Penolakan Ratih
190
Penyergapan
191
Penyergapan II
192
Penyergapan III
193
Penderitaan Axel
194
Operasi
195
Kedatangan Sebastian
196
Ratih
197
Rayuan Axel
198
Penyesalan Jimmy Chou
199
Pasrah
200
Tak Bisa Tidur
201
Dilema
202
Bau Susu Formula
203
Ikhlas
204
Ikhlas II
205
Rencana Membungkam Jimmy
206
Alex Fernando
207
Kena Batunya
208
Putusan Hukuman Jimmy
209
Salah Paham
210
Salah Paham
211
Bahan ekperimen
212
Akhir Hidup Lia
213
Koma
214
Sulit Memaafkan
215
Senyum Terindah (End)
216
New novel
217
New Novel
218
new novel
219
new novel
220
New Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!