Adrian II

Setelah insiden kecil yang terjadi di mobil, mereka akhirnya sampai di sebuah mall, ketiga anak kembar itu terlihat antusias, itu karena Jovanka jarang sekali mengajak mereka ke mall, akan sangat merepotkan mengawasi ketiga anaknya di tempat keramaian ,dan yang paling Jovanka takutkan adalah, ada orang yang mengenalinya dan memberitahu keluarganya jika ia disini, itu berbahaya untuk ketiga buah hatinya karena ia yakin jika mama dan kakak tirinya bisa saja datang dan benar-benar membuatnya lenyap dari muka bumi.

Harta bisa membuat seseorang gelap mata.

Jovanka tahu jika sikap mama dan kakak tirinya murni karena ingin menguasai kekayaan keluarganya, sayangnya bukti kepemilikan sah perusahaan mamanya atas nama dirinya, entah bagaimana jadinya sepeninggalan kepergiannya, Jovanka tidak perduli.

Setelah memarkirkan kendaraan, mereka langsung menuju restoran Kentucky, melihat ketiga anaknya berbinar senang dalam hati Jovanka sedih.

seharusnya mereka bertiga bisa mendapatkan kehidupan yang layak, sayangnya gajinya hanya pas-pas an untuk menghidupi mereka berempat, sehingga Jovanka harus hidup hemat.

Setelah makanan sampai mereka langsung memakan dengan lahan, Jovanka menyuapi si bungsu Devina yang terlihat Maja pada mamanya, ia masih kesal dengan Adrian, terlihat ia tak menggubris omongan Adrian

"Sayang, apa kamu masih marah pada papa?" tanya Adrian lembut

"Papa jahat," ucapnya sambil bersedekah dada membuat Jovanka menggeleng lucu melihat putrinya

"Sudah jangan marah sama papa, nanti gak diajak makan sama jalan-jalan lagi loh??” Jovanka membuat si kecil Devina seolah berfikir sambil menjulurkan tangannya

"Papa, maaf" ucap Davina menyodorkan jari kelingkingnya, Adrian menyambut dengan jari kelingkingnya, lalu keduanya bermain seolah Devina tak pernah marah. Bayi kecilnya itu sangat mudah di bujuk.

Davina dan Daffi bermain perosotan, sementara Daffa bermain getget nya,

"Sayang bermainlah seperti adik-adikmu, kamu akan cepat tua jika tubuh kecilmu itu terllau lama bermain ponsel"

"Ma, aku tahu papa belum meninggal, kami ingin bertemu papa suatu saat nanti.

kalau papa sudah beristri, mama baru boleh menikah dengan papa Adrian"ucap Daffa membuat Jovanka menganga, ia tak percaya anaknya itu bisa berbicara seperti itu

"Sayang, bagaimana kamu begitu yakin papa masih hidup??, lagi pula mama dan papa Adrian hanya sahabat” ucap Jovanka tersenyum canggung

"Tapi papa Adrian mencintai mama" ucap Daffa membuat Jovanka terdiam, anak sulungnya itu diam-diam memperhatikan sekelilingnya, ia bisa menangkap jika Adrian mencintainya

"Sayang, mama saat ini hanya perduli dengan kalian, Kalianlah alasan mama kuat" ucap Jovanka memeluk putra sulungnya

”Mama tenang saja, sebentar lagi aku akan membantu mama mencari uang, tunggulah ma.

mama tak perlu kesusahan uang lagi" ucap Daffa menepuk punggung Jovanka, walau kalimat itu terdengar lucu dan tak mungkin, Jovanka merasa terhibur, putranya bisa berfikiran membantunya di usianya yang masih sangat kecil

"Haha sayang, mama bangga padamu, mama hanya minta kamu sekolah dan belajar yang giat, itu sudah cukup membantu mama.

Masalah lain serahkan pada mamamu ini" ucap Jovanka menepuk dadanya menyombongkan diri pada anaknya

"Baik ma, tapi mengenai aku akan membantu mama, aku tak membual, hanya tunggu sebentar lagi..."

"Mama, kak Daffi nakal, ia mendorongku" adu Davina sambil menangis membuat ucapan Daffa terputus.

Jovanka menghapus air mata di pipi putrinya itu

"Mana mungkin kakakmu jahat sayang, mungkin tak sengaja saja” ucap Jovanka menenangkan

"Maaf ma, aku gak sengaja"ucap Daffi menundukkan kepalanya

"Mama tahu sayang, tapi bisakah kamu meminta maaf pada adikmu??? " tanya Jovanka lembut

"Tapi ma...., ah baiklah.

Maafkan kakak anak cengeng"ucap Daffi mengulurkan tangannya

"Tuh kan ma"protes Davina di Katai nak cengeng oleh Daffi

"Daffi..."

"Hufh, maafkan kakak ya dek, kakak gak sengaja" ucap Daffi pada akhirnya berjabat tangan dengan Davina, setelah itu mereka kembali bermain lagi seolah tak terjadi apa-apa.

"Sayang, apa kamu tidak mau bermain dengan adik-adikmu???" tanya Jovanka yang melihat Daffa masih duduk manis di tempatnya

"Aku sudah dewasa ma, itu hanya untuk anak-anak"ucap Daffa santai membuat mulut Jovanka menganga lebar

"Sayang, kamu juga masih anak-anak" ucap Jovanka menggelengkan kepalanya, bagaimana bayi kecilnya ini berfikir sepuluh tahun lebih tua dari usianya, astaga gen siapa yang ia warisi??? teriak Jovanka dalam hati

Adrian kembali dan sudah membawa sekantong paper bag yang berisi ice cream gelatto

"Atu pa" teriak Davina semangat melihat ice cream

Adrian memberikan ice cream tersebut pada ketiga anak kembar Jovanka, kini ketiganya anteng menikmati ice cream mereka

"Daffa, bukankah kamu sudah besar?? apa kamu juga masih suka ice cream??" goda Jovanka yang kini menyuap ice cream ditangannya

"Aku juga butuh protein dan makanan manis untuk pertumbuhan ku, lalu mengapa orangtua seperti mama juga makan ice cream? bukankah mama tidak butuh untuk pertumbuhan??" ucap Daffa membuat Jovanka tersedak ice cream nya sendiri, apakah ia putranya??? mengapa lidahnya tajam sekali????

Adrian menyodorkan tisu dengan senyum yang tak mampu ia sembunyikan

"Aku curiga ia bukan anakku mas, dia pandai bersilat lidah dan lihat sikapnya seperti itu"gerutu Jovanka membuat Adrian hanya tertawa kecil

"Kurasa tak ada yang salah dengannya, hanya kamu yang terlalu ..." Adrian tak meneruskan ucapannya

"Mama terlalu kaku pa" ucap Daffa meneruskan ucapan Adrian , sehingga Jovanka melotot tak senang kearah Adrian dan putra sulungnya

"Kalian bersekongkol, menyebalkan" ucap Jovanka memanyunkan mulutnya, ia memilih diam dan memakan ice cream nya

Setelah puas memakan ice cream, Adrian mengajak mereka bermain di wahana bermain, sementara Adrian dan Jovanka duduk memperhatikan ketiga bocah kecil yang asik bermain

"Kulihat sejak tadi kamu banyak melamun, apa kamu tak senang kita jalan-jalan??" tanya Adrian memecah kebisuan

"Aku senang sekali mas, jujur aku sangat malu selalu menyusahkan mu mas”

"Tenanglah, aku tak merasa di susahkan, aku senang ada kalian di dekatku" ucap Adrian dengan senyum yang selalu menawan.

Wajah tampan dengan sepasang alis tebal dan bibir yang tipis, di tambah sebuah kacamata yang menghias wajah tampannya membuatnya terlihat tampan dan smart.

tubuhnya yang tinggi dan atletis siapapun pasti akan bahagia jika jadi kekasihnya, namun Jovanka tidak memiliki perasaan apapun hingga detik ini, entah karena ia masih trauma atau memang ia hanya menganggap Adrian sahabatnya

"Mas, sebenarnya aku dapat promosi jabatan dari kantorku , tapi..."

"Selamat ya Ayu, aku tahu kamu wanita pekerja keras, kenapa ada tapi??? apa yang mengganjal perasaanmu?"

"Tapi aku harus kembali ke kota asal ku mas, aku masih trauma. Aku takut bertemu dengan orang-orang yang ku kenal, aku takut membahayakan ketiga anakku dan yang paling ku takuti adalah..."

"Bertemu dengan papa anak-anakmu???" tanya Adrian seakan membaca pikiran Jovanka.

Jovanka mengangguk pelan, ia tak bisa menyembunyikannya dari Adrian, sejak Adrian menolongnya dan tahu kebenaran di balik keberadaannya di desa tempat ia bekerja, Tak ada lagi rahasia diantara mereka

"Sebenarnya, aku juga ingin memintamu kembali ke kota karena papaku sakit-sakitan dan hanya aku anak mereka, Aku akan meneruskan usaha papaku, tapi aku khawatir meninggalkanmu di desa itu.

Tapi mendengar kamu di promosikan aku lega.,

Ayo kita kembali ke kota bersama, anak-anak juga perlu pendidikan yang lebih baik untuk masa depan mereka"

"Tapi Adrian...?

"Percayalah, Allah akan melindungi kalian, dan aku akan selalu ada untukmu" ucap Adrian menyentuh tangan Jovanka, menggenggamnya erat

"Terima kasih mas, kamu dewa penolong bagiku, aku seperti punya kakak yang selalu melindungi ku" ucap Jovanka berbinar

"Apakah aku tidak punya kesempatan untuk lebih Ayu, aku sangat mencintaimu" ucap Adrian makin mengeratkan genggaman tangannya

"Mas, ..."

"Baiklah aku tak memaksa. Aku akan mencarikan kamu rumah tinggal untuk mu nanti" ucap Adrian melepaskan genggaman tangannya, ia terlihat kecewa

"Mas, aku akan cari sendiri, aku hanya minta tolong padamu, titip anak-anak, Minggu depan aku akan ke kota dan mencari kontrakan yang sesuai dengan gaji ku"

"Baiklah” ucap Adrian pasrah

Terpopuler

Comments

KrisTie Lyiee

KrisTie Lyiee

😆😆😆🤭🤭🤭🤭🤭🤭

2022-10-31

1

Amah As Siddiq

Amah As Siddiq

adrian am vera aja

2022-10-30

0

Ida Lailamajenun

Ida Lailamajenun

berharap ayu ma Adrian aja la bukan ma arjuna.kasihan Adrian dewa penolong ayu harus patah hati kalau ayu memilih Arjuna..

2022-07-06

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Dijebak
3 Dibuang
4 Melahirkan
5 Malaikat kecil
6 Adrian
7 Adrian II
8 Aku Kembali
9 Pindah Rumah
10 Rahasia Ratna
11 Rahasia Ratna II
12 Pengasuh Si Kembar
13 Hari Pertama
14 Pria Cuka
15 Lembur Lagi
16 Anjani
17 Emil
18 Makan Malam
19 Gendut
20 Asisten Pribadi
21 Terbayang-bayang
22 Mauren
23 Bocah Tengik
24 Jangan samakan
25 Dijemput
26 Keppo
27 Ratih????
28 Perkenalan
29 Rendang
30 Salah Orang
31 Insiden Memalukan
32 Makan Malam
33 Vera
34 Vera II
35 Pertemuan
36 Kenyataan
37 Kenyataan II
38 Terbongkar perlahan
39 Terbongkar Perlahan
40 Pisah Kamar
41 Pisah Kamar II
42 Bunuh Diri
43 Donor Darah
44 Mimpi buruk
45 Bakso
46 Latar Belakang William dan Willy
47 Tomboy
48 Keputusan Final
49 Kecurigaan
50 Terkuak
51 Terkuak II
52 Dia Suamiku?????
53 Pingsan
54 Setan Kecil
55 Daffi
56 Samuel
57 Ternyata....
58 Ternyata II....
59 Menginap
60 Rahasia I
61 Menemukanmu
62 Willy
63 Willy II
64 Kebenaran Yang Terbuka
65 Memalukan
66 Iblis Kecil Sebenarnya
67 Malu-Malu
68 Wanita Gila
69 Berangkat
70 Papa Kandung
71 Perasaan Aneh
72 Cemburu
73 Cemburu II
74 Tak Ada Kabar
75 Mencari Mama
76 Model Dadakan
77 Yenny
78 Macan Ompong
79 Kakek????
80 Kakek II
81 Sepupu
82 Pulang Ke Rumah
83 Terbuka
84 Terbuka II
85 Terkejut
86 TERKEJUT II
87 TERKEJUT III
88 Di Tolak
89 Kenangan Masa Lalu Yang Kembali
90 Saksi Kunci
91 Saksi Kunci II
92 Kejutan
93 Titik Terang
94 Titik Terang II
95 Mencari Kebenaran
96 Khadijah humairah
97 Kejutan Khadijah
98 Kekasih dan Mantan kekasih
99 Tua Bangka
100 Awal pembalasan
101 Duo Ulat Bulu
102 Talak Tiga
103 Lamaran
104 Dunia Ini Ternyata Sempit
105 Penggelapan Dana
106 Masa Lalu Aurel
107 Daffa Menindas
108 Bukti Lain
109 Terlupakan
110 Mengurung Diri
111 interogasi
112 Intograsi II
113 Tersangka
114 Sidang Pertama
115 Tak Di Hargai
116 Nyamuk Vampire
117 Buat Adik
118 Sah, sah
119 Tua Bangka Pembuat Ulah
120 Tua Bangka Pembuat Ulah II
121 Hukuman Ernest
122 Bermain Barbie
123 Aurel Bebas Bersyarat
124 Putusan Hakim
125 Bos Kecil
126 Misteri
127 Putusan Hukum Lia
128 Keputusan Emillia
129 Memilih Menyerah
130 Rahasia Emillia
131 Kelakuan Pasutri Somplak
132 Kejutan dari duo D
133 Kena Batunya
134 Mengejarmu
135 Pingsan Yang Di Atur
136 Saling Membully
137 Minah
138 Pembalasan Davina
139 Davina
140 Hancur
141 Putus Asa
142 Gadis Misterius
143 Menguji
144 Angel Of Death????
145 Davina Berulah
146 Kenyataan Pahit Tian
147 Pencarian
148 Menemukanmu
149 Fakta Baru
150 Sadar
151 Keputusan Sebastian
152 Terpuruk Dalam Putus Asa
153 Aditya Setiawan
154 Hukuman Aurel
155 Hilang Akal
156 Paman yang telat
157 Keputusan William
158 Keusilan Davina
159 Mengembang Sempurna
160 Di culik
161 Di Culik II
162 Di Culik III
163 Diculik IV
164 Iblis Wanita
165 Interogasi Angelo
166 Pingsan Masal
167 Fakta Tak Terduga
168 Fakta Tak Terduga II
169 Sumiatun
170 Sumiatun II
171 Dalang sesungguhnya
172 Keputusan Baskoro
173 Kehancuran Aditya
174 Mencari Bukti Baru
175 Permohonan Sebastian
176 Keputusan Deswita
177 Saksi Kunci
178 Kemunculan Ratih
179 Tes DNA
180 Test DNA #2
181 Kenyataan Pahit
182 Pertemuan
183 Pertemuan II
184 Latar Belakang Sania I
185 Hukuman Karen
186 Kedatangan Tak terduga
187 Penghinaan
188 Pertemuan Dua Saudara Kembar
189 Penolakan Ratih
190 Penyergapan
191 Penyergapan II
192 Penyergapan III
193 Penderitaan Axel
194 Operasi
195 Kedatangan Sebastian
196 Ratih
197 Rayuan Axel
198 Penyesalan Jimmy Chou
199 Pasrah
200 Tak Bisa Tidur
201 Dilema
202 Bau Susu Formula
203 Ikhlas
204 Ikhlas II
205 Rencana Membungkam Jimmy
206 Alex Fernando
207 Kena Batunya
208 Putusan Hukuman Jimmy
209 Salah Paham
210 Salah Paham
211 Bahan ekperimen
212 Akhir Hidup Lia
213 Koma
214 Sulit Memaafkan
215 Senyum Terindah (End)
216 New novel
217 New Novel
218 new novel
219 new novel
220 New Novel
Episodes

Updated 220 Episodes

1
Prolog
2
Dijebak
3
Dibuang
4
Melahirkan
5
Malaikat kecil
6
Adrian
7
Adrian II
8
Aku Kembali
9
Pindah Rumah
10
Rahasia Ratna
11
Rahasia Ratna II
12
Pengasuh Si Kembar
13
Hari Pertama
14
Pria Cuka
15
Lembur Lagi
16
Anjani
17
Emil
18
Makan Malam
19
Gendut
20
Asisten Pribadi
21
Terbayang-bayang
22
Mauren
23
Bocah Tengik
24
Jangan samakan
25
Dijemput
26
Keppo
27
Ratih????
28
Perkenalan
29
Rendang
30
Salah Orang
31
Insiden Memalukan
32
Makan Malam
33
Vera
34
Vera II
35
Pertemuan
36
Kenyataan
37
Kenyataan II
38
Terbongkar perlahan
39
Terbongkar Perlahan
40
Pisah Kamar
41
Pisah Kamar II
42
Bunuh Diri
43
Donor Darah
44
Mimpi buruk
45
Bakso
46
Latar Belakang William dan Willy
47
Tomboy
48
Keputusan Final
49
Kecurigaan
50
Terkuak
51
Terkuak II
52
Dia Suamiku?????
53
Pingsan
54
Setan Kecil
55
Daffi
56
Samuel
57
Ternyata....
58
Ternyata II....
59
Menginap
60
Rahasia I
61
Menemukanmu
62
Willy
63
Willy II
64
Kebenaran Yang Terbuka
65
Memalukan
66
Iblis Kecil Sebenarnya
67
Malu-Malu
68
Wanita Gila
69
Berangkat
70
Papa Kandung
71
Perasaan Aneh
72
Cemburu
73
Cemburu II
74
Tak Ada Kabar
75
Mencari Mama
76
Model Dadakan
77
Yenny
78
Macan Ompong
79
Kakek????
80
Kakek II
81
Sepupu
82
Pulang Ke Rumah
83
Terbuka
84
Terbuka II
85
Terkejut
86
TERKEJUT II
87
TERKEJUT III
88
Di Tolak
89
Kenangan Masa Lalu Yang Kembali
90
Saksi Kunci
91
Saksi Kunci II
92
Kejutan
93
Titik Terang
94
Titik Terang II
95
Mencari Kebenaran
96
Khadijah humairah
97
Kejutan Khadijah
98
Kekasih dan Mantan kekasih
99
Tua Bangka
100
Awal pembalasan
101
Duo Ulat Bulu
102
Talak Tiga
103
Lamaran
104
Dunia Ini Ternyata Sempit
105
Penggelapan Dana
106
Masa Lalu Aurel
107
Daffa Menindas
108
Bukti Lain
109
Terlupakan
110
Mengurung Diri
111
interogasi
112
Intograsi II
113
Tersangka
114
Sidang Pertama
115
Tak Di Hargai
116
Nyamuk Vampire
117
Buat Adik
118
Sah, sah
119
Tua Bangka Pembuat Ulah
120
Tua Bangka Pembuat Ulah II
121
Hukuman Ernest
122
Bermain Barbie
123
Aurel Bebas Bersyarat
124
Putusan Hakim
125
Bos Kecil
126
Misteri
127
Putusan Hukum Lia
128
Keputusan Emillia
129
Memilih Menyerah
130
Rahasia Emillia
131
Kelakuan Pasutri Somplak
132
Kejutan dari duo D
133
Kena Batunya
134
Mengejarmu
135
Pingsan Yang Di Atur
136
Saling Membully
137
Minah
138
Pembalasan Davina
139
Davina
140
Hancur
141
Putus Asa
142
Gadis Misterius
143
Menguji
144
Angel Of Death????
145
Davina Berulah
146
Kenyataan Pahit Tian
147
Pencarian
148
Menemukanmu
149
Fakta Baru
150
Sadar
151
Keputusan Sebastian
152
Terpuruk Dalam Putus Asa
153
Aditya Setiawan
154
Hukuman Aurel
155
Hilang Akal
156
Paman yang telat
157
Keputusan William
158
Keusilan Davina
159
Mengembang Sempurna
160
Di culik
161
Di Culik II
162
Di Culik III
163
Diculik IV
164
Iblis Wanita
165
Interogasi Angelo
166
Pingsan Masal
167
Fakta Tak Terduga
168
Fakta Tak Terduga II
169
Sumiatun
170
Sumiatun II
171
Dalang sesungguhnya
172
Keputusan Baskoro
173
Kehancuran Aditya
174
Mencari Bukti Baru
175
Permohonan Sebastian
176
Keputusan Deswita
177
Saksi Kunci
178
Kemunculan Ratih
179
Tes DNA
180
Test DNA #2
181
Kenyataan Pahit
182
Pertemuan
183
Pertemuan II
184
Latar Belakang Sania I
185
Hukuman Karen
186
Kedatangan Tak terduga
187
Penghinaan
188
Pertemuan Dua Saudara Kembar
189
Penolakan Ratih
190
Penyergapan
191
Penyergapan II
192
Penyergapan III
193
Penderitaan Axel
194
Operasi
195
Kedatangan Sebastian
196
Ratih
197
Rayuan Axel
198
Penyesalan Jimmy Chou
199
Pasrah
200
Tak Bisa Tidur
201
Dilema
202
Bau Susu Formula
203
Ikhlas
204
Ikhlas II
205
Rencana Membungkam Jimmy
206
Alex Fernando
207
Kena Batunya
208
Putusan Hukuman Jimmy
209
Salah Paham
210
Salah Paham
211
Bahan ekperimen
212
Akhir Hidup Lia
213
Koma
214
Sulit Memaafkan
215
Senyum Terindah (End)
216
New novel
217
New Novel
218
new novel
219
new novel
220
New Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!