Lembur Lagi

Jovanka sudah berkutat dengan pekerjaannya sejak ia sampai, hari ini ia tak mau lebur terlalu malam, sehingga ia ingin menyelesaikan pekerjaannya secepatnya.

sudah empat jam ia melotot membaca angka-angka di layar komputernya, membuat kepalanya berdenyut.

Jovanka memijit keningnya, ia mengambil permen mint dari dalam tasnya lalu memasukkannya ke mulut

"Ah lumayan bisa membuat mood ku kembali" gumam Jovanka dalam hati

"Hai Jo, serius amat, nanti malam ikut ya, kami akan adakan makan malam dengan semua karyawan untuk melepas kepergian kepala perencanaan yang resign.Ikut ya, pleaseeee" ucap Emil menangkup kedua tangan di depan

"Emil, aku tak tega meninggalkan anakku sendirian di rumah" ucap Jovanka beralasan, sebenarnya ia tak senang kenal orang banyak dan bergaul, ia tak mau keberadaannya diketahui oleh orang-orang yang mengenalnya, ia belum siap

"Please Jo, kamu harus ikut, ini demi karirmu juga.

Masa pengganti Bu Trisna, kepala perencanaan yang resign tidak hadir di acara perpisahannya. apa nanti kata orang-orang, kamu akan di nilai tidak baik" ucap Emil mengompori

Jovanka terdiam, menimbang dan merenungkan ucapan Emil memang ada benarnya, Jovanka tidak perduli jika dikatakan sombong, namun jika di kaitkan dengan pekerjaan , ia tak akan rela.

"Aku akan minta izin pada ibu untuk menjaga anakku agak lama" ucap Jovanka pada Emil.

Emil memang mengetahui jika Jovanka sudah memiliki ank, namun ia tak pernah bertanya jauh, Tak sopan rasanya bertanya detail tentang hidup orang lain saat pertama kenal.

Jovanka lalu menelpon Bu Ratna, untungnya bu Ratna tak keberatan di mintai menjaga anak-anak hingga ia pulang,

"Bagaimana??" tanya Emil tak sabaran

"Ok aku ikut, tapi aku tak bisa lama-lama" ucap Jovanka

"Yeayy, gitu dong, biar sudah berkeluarga, sekali-kali juga perlu hang out sama teman-teman" ucap Emil bersemangat

"Kau tidka izin pada suamimu Jo? jangan sampai saat kita sedang asik kumpul, suamimu menyeret mu pulang, kan gak asik"

"Ini Itu, aku single parent" ucap Jovanka menundukkan kepalanya, ia lebih nyaman mengatakan single parent daripada mengatakan punya anak tak ada suaminya, ironis.

"Ah maaf, aku tak bermaksud”

"ITS ok Emil, i'm fine, aku buat kopi dulu ya, jam makan siang masih sejam lagi, aku harus menyelesaikan pekerjaanku sebelum makan siang, agar aku tak telat menjemput anak-anakku" ucap Jovanka lirih

"Anak-anak?? Jo, ku pikir kamu masih single gak taunya sudah punya buntut, anak-anak seperti kamu punya anak lebih dari satu saja, hehehe Jo, Jo senang becanda aja" ucap Emil menggeleng pelan

"Anakku tiga Emil, dua laki-laki dan satu perempuan. aku ke pantry dulu ya?" ucap Jovanka melangkah menuju pantry, meninggalkan Emil yang masih terbengong.

ia memegang jari tangannya dan menghitung

"Satu, dua, tiga???..., jooo tunggu, kamu gak lagi becanda kan sama aku??" teriak Emil heboh membuat ia mendapat tatapan kesal teman-temannya karena gaduh

"Jo, kamu lagi ngerjain aku ya???, ih Jo, siapa yang mau percaya kamu ngomong gitu.

kamu cantik, langsing, wajah masih fresh kaya usia dua puluh dua tahun, gak mungkin banget kan kamu punya anak tiga, apa kamu kawin muda Jo??" cerocos Emil mengikuti Jovanka ke pantry

"Emil, masa ank buat bahan candaan sih? aku serius. Aku menag punya anak tiga, lain kali kamu akan aku kenalkan pada mereka" ucap Jovanka berjalan masuk ke dalam ruangannya di ikuti Emil yang seperti orang linglung

"Emilia Sandra, apa kamu tak punya pekerjaan selain ngerumpi??" tanya Yeni kepala bagian mereka.

Jovanka. langsung menenggelamkan dirinya pada pekerjaan, ia tahu Yeni sedang menatapnya tak suka.

Sementara Emil sudah kembali ke tempat duduknya sambil manyun dan menggerutu, kebetulan meja kerja Emil dan Jovanka bersebelahan sehingga Jovanka bisa mendengar gerutu an Emil

"Dasar perawan tua, kalau bukan karena sepupu bos, dan didepak dia dari divisi ini” gerutu Emil kesal

Yeni merupakan sepupu jauh, atau anak dari Tante pemilik perusahaan ini, sehingga membuat Yeni besar kepala dan otoriter, ia selalu menekan dan merendahkan bawahannya, sehingga banyak bawahan team pemasaran yang tak kuat dan meminta pindah divisi dari pada berurusan dengan Yeni yang mereka beri julukan "Nenek lampir"

"Sudah kembali kerja jangan ngomel terus, liat tuh bibir kami ada garis kerutan halus gara-gara manyun terus" goda Jovanka yang berhasil membuat Emil langsung diam sambil mengambil kaca dari dalam tasnya

"Ah aku besok harus berlatih yoga kayanya Jo, aku gak mau masa mudaku sia-sia" ucap Emil menggembungkan pipinya

"Apa hubungan Yoga dengan masa mudaku?" tanya Jovanka penasaran

"Ya adalah, aku mau berlatih kesabaran, jadi kalo nenek lampir itu ngomel-ngomel aku bisa tenang karena sering latihan Yoga, terus klo aku ga terpengaruh sama Omelan itu perawan tua, muka aku ga keriput deh karena marah, stres dan kesal, jadi masa mudaku bisa lebih bermakna, karena wajahku terus awet muda"ucap Emil seperti tell kereta tak ada ujungnya, Jovanka hanya menggeleng pelan.

Diusianya yang sudah kepala dua, Emil memiliki pemikiran yang seperti anak ABG labil, lucu dan lugu.

"Sudah kerja lagi, aku perlu konsentrasi, nih makan permen biar kamu juga konsen" ucap Jovanka menyodorkan permen mint berbentuk O dengan bolong di tengahnya

"Thank you darling," ucap Emil mengedipkan sebelah matanya membuat Jovanka bergidik

"Eh kenapa kamu Jo??”

"Eike masih suka lawan jenis, takut di kira lesbong kamu kedip-kedip gitu kaya orang cacingan"ucap Jovanka terkekeh

"Awh Jo, I LOVE U" teriak Emil membuat Jovanka langsung membekap mulut Emil dan meminta maaf pada rekan kerja lainnya yang merasa terganggu karena mereka

"Kau sih, kita jadi kena marah"bisik jovanka namun Emil hanya mengangkat bahunya tak perduli sambil tertawa pelan

Walau Elim usil dan cerewet, namun Jo tahu dia gadis yang baik.

Setelah jam makan siang tiba, jovanka langsung keluar untuk menjemput anak-anaknya, ia tak mau terlambat sampai di sana, karena kemarin ia sudah terlambat , kali ini ia tak mau mengecewakan mereka, jovanka Juna mampir untuk membeli beberapa cemilan, setelah itu langsung menuju sekolah si kembar.

Sesampainya di sana, jovanka masih menunggu sekitar lima menit sebelum kelas anak-anaknya selesai, terlihat mereka keluar bersamaan, dan di ikuti seorang anak perempuan yang sangat cantik

"Daffa tunggu aku" teriak gadis kecil itu, membuat Daffi dan Devina berhenti, namun tidak dengan Daffa, ia terus melangkah menuju tempat jovanka berdiri

"Assalamualaikum ma" ucap Daffa mencium punggung tangan mamanya

"Sayang itu temanmu memanggilmu, mengapa kamu tidak menjawabnya??" tanya Jovanka menunjuk gadis kecil yang berjalan bersama Davina dan Daffi sambil memanyunkan bibirnya

"Ah dia nyamuk yang sangat berisik"ucap Daffa lalu duduk di samping mamanya tak perduli

"Daffa, kamu membuatku berlari" ucap gadis itu kesal

"Tak ada yang memintamu mengikuti ku" dengus Daffa kesal

"Daffa???" tegur jovanka tak senang anaknya bersikap kasar pada wanita

"Maaf ma" ucap Daffa menundukkan kepalanya

"Assalamualaikum ma" salam Daffi dan Davina langsung mencium punggung tangan Jovanka

"Hallo Tante aku Mauren, aku kekasih Daffa" ucap gadis kecil itu membuat Jovanka melongo

Terpopuler

Comments

MakBarudakh

MakBarudakh

wkwkwk sudah ditandai hak milik ni...😁😁😁

2023-12-05

1

MakBarudakh

MakBarudakh

Wa"allaikumussallam anak anak ganteng dan cantik (Jo)

2023-12-05

0

MakBarudakh

MakBarudakh

Jawab dl salam anakmu Jo...
Parah ni emak...😁

2023-12-05

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Dijebak
3 Dibuang
4 Melahirkan
5 Malaikat kecil
6 Adrian
7 Adrian II
8 Aku Kembali
9 Pindah Rumah
10 Rahasia Ratna
11 Rahasia Ratna II
12 Pengasuh Si Kembar
13 Hari Pertama
14 Pria Cuka
15 Lembur Lagi
16 Anjani
17 Emil
18 Makan Malam
19 Gendut
20 Asisten Pribadi
21 Terbayang-bayang
22 Mauren
23 Bocah Tengik
24 Jangan samakan
25 Dijemput
26 Keppo
27 Ratih????
28 Perkenalan
29 Rendang
30 Salah Orang
31 Insiden Memalukan
32 Makan Malam
33 Vera
34 Vera II
35 Pertemuan
36 Kenyataan
37 Kenyataan II
38 Terbongkar perlahan
39 Terbongkar Perlahan
40 Pisah Kamar
41 Pisah Kamar II
42 Bunuh Diri
43 Donor Darah
44 Mimpi buruk
45 Bakso
46 Latar Belakang William dan Willy
47 Tomboy
48 Keputusan Final
49 Kecurigaan
50 Terkuak
51 Terkuak II
52 Dia Suamiku?????
53 Pingsan
54 Setan Kecil
55 Daffi
56 Samuel
57 Ternyata....
58 Ternyata II....
59 Menginap
60 Rahasia I
61 Menemukanmu
62 Willy
63 Willy II
64 Kebenaran Yang Terbuka
65 Memalukan
66 Iblis Kecil Sebenarnya
67 Malu-Malu
68 Wanita Gila
69 Berangkat
70 Papa Kandung
71 Perasaan Aneh
72 Cemburu
73 Cemburu II
74 Tak Ada Kabar
75 Mencari Mama
76 Model Dadakan
77 Yenny
78 Macan Ompong
79 Kakek????
80 Kakek II
81 Sepupu
82 Pulang Ke Rumah
83 Terbuka
84 Terbuka II
85 Terkejut
86 TERKEJUT II
87 TERKEJUT III
88 Di Tolak
89 Kenangan Masa Lalu Yang Kembali
90 Saksi Kunci
91 Saksi Kunci II
92 Kejutan
93 Titik Terang
94 Titik Terang II
95 Mencari Kebenaran
96 Khadijah humairah
97 Kejutan Khadijah
98 Kekasih dan Mantan kekasih
99 Tua Bangka
100 Awal pembalasan
101 Duo Ulat Bulu
102 Talak Tiga
103 Lamaran
104 Dunia Ini Ternyata Sempit
105 Penggelapan Dana
106 Masa Lalu Aurel
107 Daffa Menindas
108 Bukti Lain
109 Terlupakan
110 Mengurung Diri
111 interogasi
112 Intograsi II
113 Tersangka
114 Sidang Pertama
115 Tak Di Hargai
116 Nyamuk Vampire
117 Buat Adik
118 Sah, sah
119 Tua Bangka Pembuat Ulah
120 Tua Bangka Pembuat Ulah II
121 Hukuman Ernest
122 Bermain Barbie
123 Aurel Bebas Bersyarat
124 Putusan Hakim
125 Bos Kecil
126 Misteri
127 Putusan Hukum Lia
128 Keputusan Emillia
129 Memilih Menyerah
130 Rahasia Emillia
131 Kelakuan Pasutri Somplak
132 Kejutan dari duo D
133 Kena Batunya
134 Mengejarmu
135 Pingsan Yang Di Atur
136 Saling Membully
137 Minah
138 Pembalasan Davina
139 Davina
140 Hancur
141 Putus Asa
142 Gadis Misterius
143 Menguji
144 Angel Of Death????
145 Davina Berulah
146 Kenyataan Pahit Tian
147 Pencarian
148 Menemukanmu
149 Fakta Baru
150 Sadar
151 Keputusan Sebastian
152 Terpuruk Dalam Putus Asa
153 Aditya Setiawan
154 Hukuman Aurel
155 Hilang Akal
156 Paman yang telat
157 Keputusan William
158 Keusilan Davina
159 Mengembang Sempurna
160 Di culik
161 Di Culik II
162 Di Culik III
163 Diculik IV
164 Iblis Wanita
165 Interogasi Angelo
166 Pingsan Masal
167 Fakta Tak Terduga
168 Fakta Tak Terduga II
169 Sumiatun
170 Sumiatun II
171 Dalang sesungguhnya
172 Keputusan Baskoro
173 Kehancuran Aditya
174 Mencari Bukti Baru
175 Permohonan Sebastian
176 Keputusan Deswita
177 Saksi Kunci
178 Kemunculan Ratih
179 Tes DNA
180 Test DNA #2
181 Kenyataan Pahit
182 Pertemuan
183 Pertemuan II
184 Latar Belakang Sania I
185 Hukuman Karen
186 Kedatangan Tak terduga
187 Penghinaan
188 Pertemuan Dua Saudara Kembar
189 Penolakan Ratih
190 Penyergapan
191 Penyergapan II
192 Penyergapan III
193 Penderitaan Axel
194 Operasi
195 Kedatangan Sebastian
196 Ratih
197 Rayuan Axel
198 Penyesalan Jimmy Chou
199 Pasrah
200 Tak Bisa Tidur
201 Dilema
202 Bau Susu Formula
203 Ikhlas
204 Ikhlas II
205 Rencana Membungkam Jimmy
206 Alex Fernando
207 Kena Batunya
208 Putusan Hukuman Jimmy
209 Salah Paham
210 Salah Paham
211 Bahan ekperimen
212 Akhir Hidup Lia
213 Koma
214 Sulit Memaafkan
215 Senyum Terindah (End)
216 New novel
217 New Novel
218 new novel
219 new novel
220 New Novel
Episodes

Updated 220 Episodes

1
Prolog
2
Dijebak
3
Dibuang
4
Melahirkan
5
Malaikat kecil
6
Adrian
7
Adrian II
8
Aku Kembali
9
Pindah Rumah
10
Rahasia Ratna
11
Rahasia Ratna II
12
Pengasuh Si Kembar
13
Hari Pertama
14
Pria Cuka
15
Lembur Lagi
16
Anjani
17
Emil
18
Makan Malam
19
Gendut
20
Asisten Pribadi
21
Terbayang-bayang
22
Mauren
23
Bocah Tengik
24
Jangan samakan
25
Dijemput
26
Keppo
27
Ratih????
28
Perkenalan
29
Rendang
30
Salah Orang
31
Insiden Memalukan
32
Makan Malam
33
Vera
34
Vera II
35
Pertemuan
36
Kenyataan
37
Kenyataan II
38
Terbongkar perlahan
39
Terbongkar Perlahan
40
Pisah Kamar
41
Pisah Kamar II
42
Bunuh Diri
43
Donor Darah
44
Mimpi buruk
45
Bakso
46
Latar Belakang William dan Willy
47
Tomboy
48
Keputusan Final
49
Kecurigaan
50
Terkuak
51
Terkuak II
52
Dia Suamiku?????
53
Pingsan
54
Setan Kecil
55
Daffi
56
Samuel
57
Ternyata....
58
Ternyata II....
59
Menginap
60
Rahasia I
61
Menemukanmu
62
Willy
63
Willy II
64
Kebenaran Yang Terbuka
65
Memalukan
66
Iblis Kecil Sebenarnya
67
Malu-Malu
68
Wanita Gila
69
Berangkat
70
Papa Kandung
71
Perasaan Aneh
72
Cemburu
73
Cemburu II
74
Tak Ada Kabar
75
Mencari Mama
76
Model Dadakan
77
Yenny
78
Macan Ompong
79
Kakek????
80
Kakek II
81
Sepupu
82
Pulang Ke Rumah
83
Terbuka
84
Terbuka II
85
Terkejut
86
TERKEJUT II
87
TERKEJUT III
88
Di Tolak
89
Kenangan Masa Lalu Yang Kembali
90
Saksi Kunci
91
Saksi Kunci II
92
Kejutan
93
Titik Terang
94
Titik Terang II
95
Mencari Kebenaran
96
Khadijah humairah
97
Kejutan Khadijah
98
Kekasih dan Mantan kekasih
99
Tua Bangka
100
Awal pembalasan
101
Duo Ulat Bulu
102
Talak Tiga
103
Lamaran
104
Dunia Ini Ternyata Sempit
105
Penggelapan Dana
106
Masa Lalu Aurel
107
Daffa Menindas
108
Bukti Lain
109
Terlupakan
110
Mengurung Diri
111
interogasi
112
Intograsi II
113
Tersangka
114
Sidang Pertama
115
Tak Di Hargai
116
Nyamuk Vampire
117
Buat Adik
118
Sah, sah
119
Tua Bangka Pembuat Ulah
120
Tua Bangka Pembuat Ulah II
121
Hukuman Ernest
122
Bermain Barbie
123
Aurel Bebas Bersyarat
124
Putusan Hakim
125
Bos Kecil
126
Misteri
127
Putusan Hukum Lia
128
Keputusan Emillia
129
Memilih Menyerah
130
Rahasia Emillia
131
Kelakuan Pasutri Somplak
132
Kejutan dari duo D
133
Kena Batunya
134
Mengejarmu
135
Pingsan Yang Di Atur
136
Saling Membully
137
Minah
138
Pembalasan Davina
139
Davina
140
Hancur
141
Putus Asa
142
Gadis Misterius
143
Menguji
144
Angel Of Death????
145
Davina Berulah
146
Kenyataan Pahit Tian
147
Pencarian
148
Menemukanmu
149
Fakta Baru
150
Sadar
151
Keputusan Sebastian
152
Terpuruk Dalam Putus Asa
153
Aditya Setiawan
154
Hukuman Aurel
155
Hilang Akal
156
Paman yang telat
157
Keputusan William
158
Keusilan Davina
159
Mengembang Sempurna
160
Di culik
161
Di Culik II
162
Di Culik III
163
Diculik IV
164
Iblis Wanita
165
Interogasi Angelo
166
Pingsan Masal
167
Fakta Tak Terduga
168
Fakta Tak Terduga II
169
Sumiatun
170
Sumiatun II
171
Dalang sesungguhnya
172
Keputusan Baskoro
173
Kehancuran Aditya
174
Mencari Bukti Baru
175
Permohonan Sebastian
176
Keputusan Deswita
177
Saksi Kunci
178
Kemunculan Ratih
179
Tes DNA
180
Test DNA #2
181
Kenyataan Pahit
182
Pertemuan
183
Pertemuan II
184
Latar Belakang Sania I
185
Hukuman Karen
186
Kedatangan Tak terduga
187
Penghinaan
188
Pertemuan Dua Saudara Kembar
189
Penolakan Ratih
190
Penyergapan
191
Penyergapan II
192
Penyergapan III
193
Penderitaan Axel
194
Operasi
195
Kedatangan Sebastian
196
Ratih
197
Rayuan Axel
198
Penyesalan Jimmy Chou
199
Pasrah
200
Tak Bisa Tidur
201
Dilema
202
Bau Susu Formula
203
Ikhlas
204
Ikhlas II
205
Rencana Membungkam Jimmy
206
Alex Fernando
207
Kena Batunya
208
Putusan Hukuman Jimmy
209
Salah Paham
210
Salah Paham
211
Bahan ekperimen
212
Akhir Hidup Lia
213
Koma
214
Sulit Memaafkan
215
Senyum Terindah (End)
216
New novel
217
New Novel
218
new novel
219
new novel
220
New Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!