Adrian

Dokter Adrian mengajak Jovanka dan ketiga anak-anaknya ke taman bermain yang tak jauh dari sekolah mereka, Ketiga nya nampak asik bermain tanpa memperdulikan seragam sekolah yang masih mereka pakai, Jovanka yang biasanya akan berteriak-teriak jika ketiga anaknya berguling-giling, ia hanya diam, sehingga ketiganya liar bermain hingga pakaian mereka kotor.

Adrian yang memperhatikan Jovanka sejak datang diam saja langsung menduga jika wanita yang ia cintai ini sedang banyak masalah, terlihat dari sosor mata yang menerawang jauh.

"Ayu, apa kamu ada masalah??" tanya Adrian lembut, walau nama Ayudia sudah diganti, namun Adrian tetap memanggil Ayu, ia tak mau memanggil Jovanka atau Anka seperti teman yang lain. Bagi Adrian Ayudia cocok di panggil Ayu, sesuai wajahnya yang memang ayu rupawan

"Ayu????" panggil Adrian memegang bahu Jovanka sehingga ia kembali ke alam sadarnya

"Ah Iya mas, maaf tadi bilang pa???" tanya Jovanka gelagapan

"Kamu kenapa, sejak tadi diam saja, biasanya ceriwis, lihat anak-anak kelihatannya sangat menikmati waktu bermain mereka" ucap Adrian menunjuk tiga bocah kembar yang sedang bermain jongkat-jangkit

"Astagfirullah, bayi-bayiku kotor sekali" ucap Jovanka yang lupa dengan pertanyaan Adrian langsung berlari kearah anak-anaknya

"Apa yang kalian lakukan?? kenapa pakaian kalian kotor sekali????"teriak Jovanka tanpa sadar membuat ketiganya mulai ketakutan, sedang Davina langsung menangis nyaring melihat mamanya marah

"Ah maaf sayang, mama tidak bermaksud memarahimu.

kenapa kalian main kotoran, nanti kuman masuk ke dalam tubuh kalian, lalu sakit" ucap Jovanka memeluk ketiga buah hatinya.

Emosinya kini sedang tak stabil karena memikirkan harus kembali ke kota kelahirannya, kota yang menyimpan kisah kelam hidupnya.

"Anak-anak, sebaiknya kita pulang, setelah mengantarkan mama kalian kembali ke kantor, nanti malam bagaimana jika kita makan ayam Kentucky????" tanya Adrian yang di sambut sorak Sorai ketiga batita kembar itu, mereka melupakan semuanya begitu cepat, hanya karena di janjikan makan Kentucky, keriangan mereka kembali dalam sekejap

"Papa the best" ucap Daffa

"Papa keren" ucap Daffi tak mau kalah memuji Adrian

"Papa telbaik" ucap Davina juga tak mau kalah dengan dua Kakak laki-lakinya

Jovanka menggeleng pelan, ia melihat bagaimana tiga bayi kecilnya itu menyogok Adrian dengan memujinya, sungguh bayi kecil yang licik, tahu cara berterima kasih. puji Jovanka dalam hati.

"Mas, jangan terlalu manjakan anak-anak.

Munggu kemarin kamu membelikan mereka mainan masing-masing satu, sekarang kamu akan membawa mereka makan Kentucky, aku khawatir mereka akan berlaku manja" ucap Jovanka tidak enak hati

"Aku tak keberatan, karena mereka juga anak-anakku. hanya ibu mereka belum memberi signal hijau padaku" ucap Adrian mengedipkan sebelah matanya

"Mas, kita sudah membahasnya, aku menghargai setiap yang kau lakukan padaku dan anak-anak.

Aku juga menyayangimu, tapi untuk cinta aku masih trauma mas.

Masa laluku terlalu kelam untukmu.

Kamu punya latar belakang baik dan orangtua yang terpandang.

Jangan kau kotor masa depanmu dengan berharap padaku, aku bukan wanita yang cocok untukmu.

Diluar sana banyak wanita yang beribu kali lebih baik dariku dan pantas untukmu" ucap Jovanka menundukkan kepalanya

"Bagiku kamu sempurna, dan anak-anak bukan aibmu, mereka permata mu, kamu baik dan cantik, hatimu secantik wajahmu.

Aku tak yakin bisa mendapatkan wanita sepertimu di luaran sana.

Please jangan mendorongku pergi, aku akan menunggumu sampai kamu bisa menerimaku" ucap Adrian tersenyum lebar

"Mas..."

"Sudah sebaiknya kamu cepat kembali ke kantor, atau kamu telat.

Nanti pulang kantor aku jemput, kita bawa anak-anak makan" ucap Adrian lembut.

Jovanka merasa sedih , ia tak tahu mengapa hatinya tidak bisa bergetar dengan kebaikan Adrian, mengapa ia tak bisa cinta dnegan pria sempurna itu, Jovanka makin di hantui rasa bersalah

"Mas, terima kasih"ucap Jovanka kemudian, ia mengecup pipi Adrian sebagai rasa terima kasih.

Jovanka memang menyayangi Adrian, tapi bukan cinta.

itu tidak cukup mengenangnya untuk menikahi Adrian.

Ia tak mau membohongi perasaanya sendiri.

Masih banyak yang belum ia raih, ia tak mau balas dendam yang ia rencanakan malah berantakan.

Ia harus balas dendam dengan ibu dan kakak tirinya, terutama wanita tua itu, wanita yang sudah meracuni dan membuangnya, ibu mertuanya.

Jovanka melambaikan tangan saat Adrian dan ketiga anaknya pergi meninggalkan halaman kantor Jovanka, setelah mobil mereka menghilang berbaur dengan kemacetan, Jovanka melangkah masuk ke dalam gedung kantornya.

Waktu berjalan cepat hingga jam sudah menunjukkan pukul lima sore, Jovanka segera merapihkan mejanya, tak lama kemudian pesan singkat dari Adrian masuk, mereka sudah menunggu di lobby kantornya

"What??? lobby kantor??? bagaimana Adrian bisa menunggu disana???" Jovanka segera berlari turun ke lantai dasar.

Di perusahaanya tak ada yang tahu ia memiliki bayi kembar tiga, mereka hanya tahu Jovanka punya anak, namun suaminya sudah meninggal, apa yang akan mereka gunjing kan jika melihat Adrian secara terang-terangan menjemputnya dengan anak-anak

Melihat Jovanka keluar lift, ketiga bocah kembar itu langsung berlari membuat semua mata memandang kearah Jovanka dengan perasan takjub,

"Mamaaaaa"teriak ketiganya antusias, berebut minta di gendong oleh Jovanka

”Anka, itu anakmu?? astaga lucunya" ucap salah seorang teman kerjanya,

"Ya Ampun kamu tak pernah bilang jika punya anak kembar Anka" ucap yang lainnya

"Lucunya bolehkan akau mengambil foto mereka, mereka tampan-tampan dan cantik, persis papanya" ucap genit rekan kerjanya

Jovanka hanya bisa tersenyum canggung, ia tak mungkin mengatakan jika Adrian bukan papa nya anak-anak, itu akan melukai harga diri Adrian

Setelah teman-teman kerjanya puas memfoto ketiga buah hatinya, Jovanka langsung pamit pergi, karena ia tak ingin mereka banyak bertanya, yang utama adalah jangan sampi ada foto dirinya bersama anak-anak, ia takut jika seseorang yang kenal Jovanka akan mencelakai anaknya.

Jovanka meminimalisir kesalahan, dari

sesuatu yang tak terduga

"Jovanka suamimu tampan sekali, pantas anak-anakmu sangat tampan dan cantik, tapi ku pikir mereka tak mirip suamimu, mereka seperti Barbie, apa suamimu seorang pria bule??" tanya resepsionis di tempat kerja Jovanka, ia hanya tersenyum dan menggiring ketiga buah hatinya menuju parkiran di ikuti Adrian mengekor di belakangnya,

Sementara rekan kerjanya masih terpana dengan wajah tampan Adrian, bahkan ada yang tidak tahu malu mengedipkan mata pada Adrian

"Apakah kau senang menambah fans tuan Adrian Thomson ??? ucap Jovanka menggoda Adrian

"Tidak sama sekali nona Ayudia Larasati , bagiku wanita yang harus nya kagum padaku adalah kamu.

Mereka membuatku takut" ucap Adrian membuat tawa renyah Jovanka keluar, ia melihat wajah Adrian yang memerah dan betapa kikuknya ia saat rekan kerjanya bermain mata padanya

"Hahahaha" tawa Jovanka tak henti-hentinya sampai mengeluarkan air mata

"Papa, apa mama sebegitu senangnya papa jemput??" tanya Daffa yang terganggu oleh tawa mamanya

"Mama pasti suka" gumam Daffi menimpali

"Davina juga suka papa" tambah Davina membuat tawa Jovanka terhenti

"Pa bayi kecil mam yang cantik menyukai papa Adrian??” tanya Jovanka melihat putri kecilnya menatap berbinar pada Adrian

"Ya, suka papa, kata teman kalau suka bisa nikah, Devina mau papa nanti kalau besar" ucap Davina dengan suara nya yang lucu membuat Jovanka bengong dan tertawa sambil mengelus puncak kepala putrinya

"Lihat mas, satu lagi fans kecilmu" ucap Jovanka mencium pipi chubby putrinya

"Jika kau besar, papa sudah tua, apa kau mau sama kakek-kakek?" cibir Daffa dari kursi penumpang membuat Jovanka tertawa terbahak-bahak

"Astaga bayi-bayi ku sungguh menggemaskan"ucap Jovanka senang

"Papa hanya mencintai satu wanita yaitu mamamu, jadi maaf gadis kecil , papa hanya akan menikah dengan mamamu" ucap Adrian membuat tawa Jovanka terhenti, ia terbatuk-batuk tersendak Saliva nya sendiri

Adrian membuat putri kecilnya menangis dan ia merasa malu di depan putra-putranya yang menatap tajam ke arahnya.

Mereka tahu jika Adrian bukan papa kandung mereka. walau jovanka sudah mengatakan jika papa mereka meninggal, namun keduanya yakin jika mama mereka berbohong keduanya terlalu pintar untuk di bohongi oleh Jovanka, sayang Jovanka tidak mengetahui jika putra-putranya memiliki

Terpopuler

Comments

Kaffa Disya 123

Kaffa Disya 123

banyak yg ketinggalan ga sech kata2 nya

2022-08-04

0

Gahara Rara

Gahara Rara

ayudia masih istri suaminya.. meskipun di nyatakan sudah meninggal

2022-05-01

0

evvylamora

evvylamora

kl 6 thn bukan batita dong thor? batita kan bayi tiga tahun

2022-04-05

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Dijebak
3 Dibuang
4 Melahirkan
5 Malaikat kecil
6 Adrian
7 Adrian II
8 Aku Kembali
9 Pindah Rumah
10 Rahasia Ratna
11 Rahasia Ratna II
12 Pengasuh Si Kembar
13 Hari Pertama
14 Pria Cuka
15 Lembur Lagi
16 Anjani
17 Emil
18 Makan Malam
19 Gendut
20 Asisten Pribadi
21 Terbayang-bayang
22 Mauren
23 Bocah Tengik
24 Jangan samakan
25 Dijemput
26 Keppo
27 Ratih????
28 Perkenalan
29 Rendang
30 Salah Orang
31 Insiden Memalukan
32 Makan Malam
33 Vera
34 Vera II
35 Pertemuan
36 Kenyataan
37 Kenyataan II
38 Terbongkar perlahan
39 Terbongkar Perlahan
40 Pisah Kamar
41 Pisah Kamar II
42 Bunuh Diri
43 Donor Darah
44 Mimpi buruk
45 Bakso
46 Latar Belakang William dan Willy
47 Tomboy
48 Keputusan Final
49 Kecurigaan
50 Terkuak
51 Terkuak II
52 Dia Suamiku?????
53 Pingsan
54 Setan Kecil
55 Daffi
56 Samuel
57 Ternyata....
58 Ternyata II....
59 Menginap
60 Rahasia I
61 Menemukanmu
62 Willy
63 Willy II
64 Kebenaran Yang Terbuka
65 Memalukan
66 Iblis Kecil Sebenarnya
67 Malu-Malu
68 Wanita Gila
69 Berangkat
70 Papa Kandung
71 Perasaan Aneh
72 Cemburu
73 Cemburu II
74 Tak Ada Kabar
75 Mencari Mama
76 Model Dadakan
77 Yenny
78 Macan Ompong
79 Kakek????
80 Kakek II
81 Sepupu
82 Pulang Ke Rumah
83 Terbuka
84 Terbuka II
85 Terkejut
86 TERKEJUT II
87 TERKEJUT III
88 Di Tolak
89 Kenangan Masa Lalu Yang Kembali
90 Saksi Kunci
91 Saksi Kunci II
92 Kejutan
93 Titik Terang
94 Titik Terang II
95 Mencari Kebenaran
96 Khadijah humairah
97 Kejutan Khadijah
98 Kekasih dan Mantan kekasih
99 Tua Bangka
100 Awal pembalasan
101 Duo Ulat Bulu
102 Talak Tiga
103 Lamaran
104 Dunia Ini Ternyata Sempit
105 Penggelapan Dana
106 Masa Lalu Aurel
107 Daffa Menindas
108 Bukti Lain
109 Terlupakan
110 Mengurung Diri
111 interogasi
112 Intograsi II
113 Tersangka
114 Sidang Pertama
115 Tak Di Hargai
116 Nyamuk Vampire
117 Buat Adik
118 Sah, sah
119 Tua Bangka Pembuat Ulah
120 Tua Bangka Pembuat Ulah II
121 Hukuman Ernest
122 Bermain Barbie
123 Aurel Bebas Bersyarat
124 Putusan Hakim
125 Bos Kecil
126 Misteri
127 Putusan Hukum Lia
128 Keputusan Emillia
129 Memilih Menyerah
130 Rahasia Emillia
131 Kelakuan Pasutri Somplak
132 Kejutan dari duo D
133 Kena Batunya
134 Mengejarmu
135 Pingsan Yang Di Atur
136 Saling Membully
137 Minah
138 Pembalasan Davina
139 Davina
140 Hancur
141 Putus Asa
142 Gadis Misterius
143 Menguji
144 Angel Of Death????
145 Davina Berulah
146 Kenyataan Pahit Tian
147 Pencarian
148 Menemukanmu
149 Fakta Baru
150 Sadar
151 Keputusan Sebastian
152 Terpuruk Dalam Putus Asa
153 Aditya Setiawan
154 Hukuman Aurel
155 Hilang Akal
156 Paman yang telat
157 Keputusan William
158 Keusilan Davina
159 Mengembang Sempurna
160 Di culik
161 Di Culik II
162 Di Culik III
163 Diculik IV
164 Iblis Wanita
165 Interogasi Angelo
166 Pingsan Masal
167 Fakta Tak Terduga
168 Fakta Tak Terduga II
169 Sumiatun
170 Sumiatun II
171 Dalang sesungguhnya
172 Keputusan Baskoro
173 Kehancuran Aditya
174 Mencari Bukti Baru
175 Permohonan Sebastian
176 Keputusan Deswita
177 Saksi Kunci
178 Kemunculan Ratih
179 Tes DNA
180 Test DNA #2
181 Kenyataan Pahit
182 Pertemuan
183 Pertemuan II
184 Latar Belakang Sania I
185 Hukuman Karen
186 Kedatangan Tak terduga
187 Penghinaan
188 Pertemuan Dua Saudara Kembar
189 Penolakan Ratih
190 Penyergapan
191 Penyergapan II
192 Penyergapan III
193 Penderitaan Axel
194 Operasi
195 Kedatangan Sebastian
196 Ratih
197 Rayuan Axel
198 Penyesalan Jimmy Chou
199 Pasrah
200 Tak Bisa Tidur
201 Dilema
202 Bau Susu Formula
203 Ikhlas
204 Ikhlas II
205 Rencana Membungkam Jimmy
206 Alex Fernando
207 Kena Batunya
208 Putusan Hukuman Jimmy
209 Salah Paham
210 Salah Paham
211 Bahan ekperimen
212 Akhir Hidup Lia
213 Koma
214 Sulit Memaafkan
215 Senyum Terindah (End)
216 New novel
217 New Novel
218 new novel
219 new novel
220 New Novel
Episodes

Updated 220 Episodes

1
Prolog
2
Dijebak
3
Dibuang
4
Melahirkan
5
Malaikat kecil
6
Adrian
7
Adrian II
8
Aku Kembali
9
Pindah Rumah
10
Rahasia Ratna
11
Rahasia Ratna II
12
Pengasuh Si Kembar
13
Hari Pertama
14
Pria Cuka
15
Lembur Lagi
16
Anjani
17
Emil
18
Makan Malam
19
Gendut
20
Asisten Pribadi
21
Terbayang-bayang
22
Mauren
23
Bocah Tengik
24
Jangan samakan
25
Dijemput
26
Keppo
27
Ratih????
28
Perkenalan
29
Rendang
30
Salah Orang
31
Insiden Memalukan
32
Makan Malam
33
Vera
34
Vera II
35
Pertemuan
36
Kenyataan
37
Kenyataan II
38
Terbongkar perlahan
39
Terbongkar Perlahan
40
Pisah Kamar
41
Pisah Kamar II
42
Bunuh Diri
43
Donor Darah
44
Mimpi buruk
45
Bakso
46
Latar Belakang William dan Willy
47
Tomboy
48
Keputusan Final
49
Kecurigaan
50
Terkuak
51
Terkuak II
52
Dia Suamiku?????
53
Pingsan
54
Setan Kecil
55
Daffi
56
Samuel
57
Ternyata....
58
Ternyata II....
59
Menginap
60
Rahasia I
61
Menemukanmu
62
Willy
63
Willy II
64
Kebenaran Yang Terbuka
65
Memalukan
66
Iblis Kecil Sebenarnya
67
Malu-Malu
68
Wanita Gila
69
Berangkat
70
Papa Kandung
71
Perasaan Aneh
72
Cemburu
73
Cemburu II
74
Tak Ada Kabar
75
Mencari Mama
76
Model Dadakan
77
Yenny
78
Macan Ompong
79
Kakek????
80
Kakek II
81
Sepupu
82
Pulang Ke Rumah
83
Terbuka
84
Terbuka II
85
Terkejut
86
TERKEJUT II
87
TERKEJUT III
88
Di Tolak
89
Kenangan Masa Lalu Yang Kembali
90
Saksi Kunci
91
Saksi Kunci II
92
Kejutan
93
Titik Terang
94
Titik Terang II
95
Mencari Kebenaran
96
Khadijah humairah
97
Kejutan Khadijah
98
Kekasih dan Mantan kekasih
99
Tua Bangka
100
Awal pembalasan
101
Duo Ulat Bulu
102
Talak Tiga
103
Lamaran
104
Dunia Ini Ternyata Sempit
105
Penggelapan Dana
106
Masa Lalu Aurel
107
Daffa Menindas
108
Bukti Lain
109
Terlupakan
110
Mengurung Diri
111
interogasi
112
Intograsi II
113
Tersangka
114
Sidang Pertama
115
Tak Di Hargai
116
Nyamuk Vampire
117
Buat Adik
118
Sah, sah
119
Tua Bangka Pembuat Ulah
120
Tua Bangka Pembuat Ulah II
121
Hukuman Ernest
122
Bermain Barbie
123
Aurel Bebas Bersyarat
124
Putusan Hakim
125
Bos Kecil
126
Misteri
127
Putusan Hukum Lia
128
Keputusan Emillia
129
Memilih Menyerah
130
Rahasia Emillia
131
Kelakuan Pasutri Somplak
132
Kejutan dari duo D
133
Kena Batunya
134
Mengejarmu
135
Pingsan Yang Di Atur
136
Saling Membully
137
Minah
138
Pembalasan Davina
139
Davina
140
Hancur
141
Putus Asa
142
Gadis Misterius
143
Menguji
144
Angel Of Death????
145
Davina Berulah
146
Kenyataan Pahit Tian
147
Pencarian
148
Menemukanmu
149
Fakta Baru
150
Sadar
151
Keputusan Sebastian
152
Terpuruk Dalam Putus Asa
153
Aditya Setiawan
154
Hukuman Aurel
155
Hilang Akal
156
Paman yang telat
157
Keputusan William
158
Keusilan Davina
159
Mengembang Sempurna
160
Di culik
161
Di Culik II
162
Di Culik III
163
Diculik IV
164
Iblis Wanita
165
Interogasi Angelo
166
Pingsan Masal
167
Fakta Tak Terduga
168
Fakta Tak Terduga II
169
Sumiatun
170
Sumiatun II
171
Dalang sesungguhnya
172
Keputusan Baskoro
173
Kehancuran Aditya
174
Mencari Bukti Baru
175
Permohonan Sebastian
176
Keputusan Deswita
177
Saksi Kunci
178
Kemunculan Ratih
179
Tes DNA
180
Test DNA #2
181
Kenyataan Pahit
182
Pertemuan
183
Pertemuan II
184
Latar Belakang Sania I
185
Hukuman Karen
186
Kedatangan Tak terduga
187
Penghinaan
188
Pertemuan Dua Saudara Kembar
189
Penolakan Ratih
190
Penyergapan
191
Penyergapan II
192
Penyergapan III
193
Penderitaan Axel
194
Operasi
195
Kedatangan Sebastian
196
Ratih
197
Rayuan Axel
198
Penyesalan Jimmy Chou
199
Pasrah
200
Tak Bisa Tidur
201
Dilema
202
Bau Susu Formula
203
Ikhlas
204
Ikhlas II
205
Rencana Membungkam Jimmy
206
Alex Fernando
207
Kena Batunya
208
Putusan Hukuman Jimmy
209
Salah Paham
210
Salah Paham
211
Bahan ekperimen
212
Akhir Hidup Lia
213
Koma
214
Sulit Memaafkan
215
Senyum Terindah (End)
216
New novel
217
New Novel
218
new novel
219
new novel
220
New Novel

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!